NovelToon NovelToon
Mendadak Jadi Ratu

Mendadak Jadi Ratu

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Time Travel / Anak Genius / Anak Kembar
Popularitas:1.6M
Nilai: 4.9
Nama Author: Maya Melinda Damayanty

seorang gadis yang terbangun dari tidur dan mendapatkan dirinya berada di tubuh wanita lain.

Geishana Deborah, tujuh belas tahun terkejut ketika bangun dan mendapatkan dirinya di tempat yang asing. Sosok gadis bar-bar hidup sebagai ratu yang dikucilkan karena kebodohannya. Terlebih ia sudah memiliki suami yang tidak mencintainya.

Geisha yang pintar, cekatan dan jago bela diri merubah tubuh kurus dan lemah. Hingga ia sadar jika sang ratu ternyata terlalu baik hati, makanya dimanfaatkan orang banyak.

"Aku bukan ratu kalian yang dulu. Bersiaplah!" gumamnya menyeringai dalam hati.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Maya Melinda Damayanty, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

KETAHUAN?

Rapat baru saja selesai dilakukan. Semua staf dan juga para bangsawan begitu kagum akan wawasan ratu mereka. Rumor jika Duchess Raisa Deborah bodoh, terbantahkan ketika tadi selama dua puluh menit ia memaparkan rencananya.

“Yang Mulia Kaisar, Yang Mulia Ratu sangat mengerikan kecerdasannya,” puji salah satu bangsawan bergidik ngeri,

“Itulah Ratuku, Duke Vermont. Kadang aku suka terkejut dengan semua idenya,” ujar Henry.

“Baru kemarin Yang Mulia Ratu meminta pendirian pabrik kain, kini pikirannya menuju transportasi,” sahut lainnya berdecak kagum.

“Pembangunan terjadi di mana-mana Yang Mulia Kaisar. Hamba yakin jika suatu hari nanti, kekaisaran kita akan jauh lebih maju di banding kerajaan Harley,” lanjutnya yakin.

Semua mengangguk setuju, ratu mereka berani memanggil guru-guru untuk mengajari anak-anak seluruh penduduk di kekaisaran ini, pembangunan sekolah tengah dirampungkan. Untuk sementara, Raisa memakai sebuah kastil mewah yang tak terpakai untuk dijadikan sekolah.

“Bagaimana respon masyarakat dengan adanya sekolah ini?” tanya Henry.

“Lapor Yang Mulia. Masyarakat sangat antusias, terlebih sekolah digratiskan untuk kalangan masyarakat. Sedang untuk kalangan bangsawan diwajibkan membayar dengan dua keping perunggu setiap tiga bulannya,” jelas kepala staf juru bicara istana.

“Pembangunan distrik kelistrikan sudah rampung 65% Yang Mulia Kaisar!” lapornya lagi. “Sedangkan waduk untuk penunjang perairan sudah mencapai tahap 60%!”

Para bangsawan langsung antusias. Mereka yakin kegelapan di kerajaan mereka akan berakhir sebentar lagi. Terlebih sekarang tiang-tiang pancang untuk listrik dan kabel-kabelnya sudah mulai didirikan. Semua bergerak karena ide ratu mereka.

Henry kini berada di kamar mereka. Ia menatap istrinya yang sibuk menulis di sebuah kertas di meja kerjanya. Wanita itu begitu serius, hingga tak sadar jika sang suami telah masuk. Kamar mereka hanya diterangi sebuah lampu dian yang berukuran sedang.

“Yang Mulia, kasihani matamu. Penerangannya tak cukup baik jika kau bekerja memakai penerangan yang tak begitu terang,” peringat Henry.

“Istana ini akan pertama kali menggunakan listrik sekita dua minggu lagi Yang Mulia. Hamba takut jika nanti ide hamba sudah hilang,” sahut Raisa.

Henry mendekatinya, lalu menarik pena yang dipakai oleh istrinya. Ia juga membereskan kertas dan menyimpannya di laci nakas. Raisa tak bisa melarang, ia pun menuruti sang suami. Henry mengamit tangan istrinya lalu membawanya ke tempat tidur.

“Ayo tidur sayang. Kita harus mulai memikirkan untuk membuat seorang keturunan,” ujar pria itu dengan suara berat.

Lampu dibiarkan menyala, karena Henry tak suka jika ruangannya gelap, begitu juga Raisa. Wanita itu juga suka ruangan terang atau temaram. Perlahan kegiatan panas di atas ranjang pun dilakukan sepasang suami istri itu.

Esok paginya, hujan deras mengguyur. Tanah jadi basah dan becek lalu menciptakan lumpur di mana-mana karena adanya genangan. Perjalanan rombongan kerajaan Harley tersendat. Kereta-kereta tak bisa melewati jalan.

“Kirim telegraf pada Yang Mulia Raja Robin jika kita terpakasa mundur dua hari karena hari hujan dan menimbulkan genangan juga lumpur!” titah salah satu bangsawan.

Salah satu staf istana dan beberapa pengawal pergi ke sebuah kantor pos, mereka mengirimkn telegram ke istana mereka. Memang untuk komunikasi, kerajaan Harley jauh lebih maju di banding kerajaan manapun yang masih memakai merpati pos.

Usai memberi kabar, mereka hanya tinggal menunggu waktu dan pesan akan tersampai segera ke istana mereka. Sementara di istana Horton, Raisa tampak mulai sibuk pergi ke daerah-daerah untuk melihat langsung daerah yang berpotensi tapi minim pengetahuan untuk mengelolanya.

“Apa di sini ada telepon?” tanyanya bergumam.

Informasi dari sumber yang pernah Geisha baca, telepon belumlah diciptakan tahun sekarang butuh dua puluh tujuh tahun lagi jika ingin bisa menggunakan alat kemonikasi itu. Tetapi ada juga sebuah artikel yang menyatakan jika alat itu telah diciptakan tahun 1876.

“Tapi sebelum Alexander Graham Bell ada satu penemu sebelumnya dan sebenarnya dia yang menciptakan telepon sesungguhnya,” gumamnya bermonolog.

Geisha yakin jika di tahun ini telepon sudah ada, hanya saja karena memang kekaisarannya sedikit terbelakang akibat kurang paham dengan perkembangan jaman. Maka di sinilah ia berada di sebuah kawasan yang jauh dari semua fasilitas modern.

Wanita itu pun akan terus menggali informasi tentang dunia saat ini, ia sangat yakin jika koran sudah ada, namun lagi-lagi kendala informasi yang diterima di kekaisaran belum semua digali. Geisha pun memiliki ide fantastis.

“Beberapa hari lagi pengumuman kaisar pada dunia akan dilakukan. Aku bisa menjalin kerjasama dengan beberapa kerajaan dunia untuk membangun semua prasarana di kekaisaran ini!” monolognya semangat.

Raisa selesai memberi bibit pada para petani di sebuah wilayah. Perairan di sini ternyata sangat bagus, maka Raisa memerintahkan untuk mebangun sebuah kolam besar untuk menampung air dan mengaliri semua pertanian di wilayah ini.

Selesai berkunjung wanita itu kembali, Raisa langsung menemui rajanya melaporkan semua kegiatannya. Henry lagi-lagi terkejut dengan ide ratunya tentang masalah komunikasi. Pria itu memang buta dengan semua tekhnologi.

“Darimana kau mengetahui istilah itu Yang Mulia Ratu/” tanya Henry penasaran.

“Kau selama ini juga sama sepertiku, tidak mengetahui dunia luar?” lanjutnya.

Raisa atau Geisha nyaris keceplosan, wanita itu berpikir cepat. Lalu ia melihat beberpa barang di kastil kediaman mertuanya. Ia yakin melihat alat komunikasi itu, tapi ia bingung bagaimana ia mengatakan jika ia tau kalau itu alat komunikasi.

“Ratu?’ panggil Henry membuyarkan lamunan istrinya.

“Maaf Yang mulia, kat-kata itu hanya tercetus begitu saja,” jawabab itu yang terpikir di kepala Raisa.

“Itu istilah baru yang pernah aku dengar Ratu. Yang kutahu alat komunikasi adalah telegraf," sahut pria itu dengan pandangan menyelidik.

“Maaf Yang Mulia, aku hanya kelepasan bicara yang mungkin salah,” ujar Raisa menunduk.

Geisah sangat takut jika dirinya ketahuan. Ia sangat yakin dengan kecerdasan yang dimiliki suaminya. Lambat laun jati dirinya akan terbongkar dan ia akan mendapatkan hukuman mati segera.

Henry menatap gelagat istrinya. Selama ini seluruh ide wanita yang sudah tiga bulan ini menjadi seorang ratu sungguh di luar jangkau pikirannya. Ia sangat yakin, ada yang disembunyikan oleh istrinya.

“Apa rumor tentang kebodohanmu itu hanya palsu belaka?” tanyanya bergumam.

Raisa tak menjawab, ia hanya menunduk. Henry sangat yakin dengan informasi yang diberikan Marquez Albert ketika Raisa belum ia akui sebagai istri. Begitu patuh dengan semua orang hingga ia diperundung oleh para pelayan istana.

“Yang Mulia, sungguh aku begitu takjub dengan semua ide yang kau tuang selama tiga bulan menjadi Ratu. Bahkan aku akui kecerdasanmu melebihi kecerdasanku,” ujarnya masih menelisik ratunya.

“Hamba ... hamba hanya menuangkan mimpi yang selama ini ada di kepala hamba Yang Mulia,” ujar Raisa.

Jiwa Geisha akan menggunakan segala cara agar bisa menyelamatkan hidup sang ratu, karena pasti jika ketahuan, nyawanya akan pergi ke alam baka secepatnya.

“Mimpi?” Raisa mengangguk.

“Hamba bermimpi jika ada penerangan lebih terang dibanding lampu minyak di kamar kita Yang Mulia. Ayahku juga mengajarkan itu semua dulu, hanya saja aku menyimpannya dalam mimpi,” jawabnya lagi.

Bersambung.

Wah ... ketahuan enggak ya?

Next?

1
Julia Juliawati
jiwa raisa menerima jiwa geisha menolak tp yg kuat jiwa pemilik raga
Julia Juliawati
jaman kerajaan blm ada kata pelakor ya Thor? 🤣🤣🤣
Julia Juliawati
mampir
y u l l i e
happy ending thoooor....makasih yaaaa .... teruslah berkarya thoooor
Amy Lestari
eh eh maen kecup az
Sity Herfa
Suka suka pokoknya dgn ratu
fitriani
ternyata di kehidupan masa depan pun mereka tetap berjodoh
fitriani
adem bacanya cerita yg gini gak ada perebutan tahta
fitriani
kirain tadinya rossa jodohnya albert eh tawnya bukan🤦‍♀️🤦‍♀️🤦‍♀️🤭🤭🤭
fitriani
semoga doa geisha yg dikabulkan kl dy gak akan kembali k tubuhnya krn gak akan ada keadilan bwt dy disana.... skr orang tuanya lebih sayang k laura yg notabene ponakan tapi jahat
fitriani
untung lea pelayan yg baik
fitriani
istri raja namont udah gila.... gila bgt sama tahta
fitriani
no way bwt bibit pelakor..... good job ratu👍👍👍👍👍
Siti Hadijah
Luar biasa
Yuli Yanti
suka thor sma cerita nya
fitriani
dahlah belle mundur aja udah.... gak akan mampu lu bersaing sama ratu yg jenius
fitriani
kmrn pas masih jadi org gila kaisar henry yg kasih perintah k org2 bwt obatin dy eh skr udah sembuh malah jadi pelakor🤦‍♀️🤦‍♀️🤦‍♀️🤦‍♀️
fitriani
makanya jgn sombong pas taw org lebih maju dr dy eh malah ngamooookkkk
fitriani
hadeh si jones lagi nyoba2 gali kuburan dy sendiri😏😏😏😏
fitriani
modar kowe hilda😏😏😏😏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!