NovelToon NovelToon
PELET

PELET

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Spiritual
Popularitas:3.9k
Nilai: 5
Nama Author: Deanpanca

Mirna gadis miskin yang dibesarkan oleh kakeknya. Dia mempunyai seorang sahabat bernama Sarah.

Kehidupan Sarah yang berbanding terbalik dengan Mirna, kadang membuat Mirna merasa iri.

Puncaknya saat anak kepala desa hendak melamar Sarah. Rasa cemburunya tidak bisa disembunyikan lagi.

Sang kakek yang mengetahui, memberi saran untuk merebut hati anak kepala desa dengan menggunakan ilmu warisan keluarganya.

Bagaimana kelanjutan ceritanya? Yuk baca kisahnya, wajib sampai end.

29/01'25

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Deanpanca, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 27 Rasa Iba

Namun, Mirna yang saat itu mendengar ucapan Sarah, sekilas berpikir bahwa wanita itu benar-benar baik rupanya. Ada rasa penyesalan melintas, membuat Mirna sedikit tak enak hati. Namun, segera ia membuang jauh rasa itu. Dia ingat tujuan awal melakukan semua ini kepada sarah. Hati wanita itu pasti sangat hancur, Sarah pasti hanya pura-pura tegar saja.

"Kenapa? Apa sekarang kau berpikir kalau Kang Purnomo itu lebih pantas menikah dengan ku?" Mirna menunjukkan sikap beraninya.

Jujur saja dia sempat tersentuh, saat mendengar penuturan Sarah tadi, hatinya sempat goyah untuk menyudahi perbuatannya. Tapi tidak, itulah yang diinginkan oleh Sarah. Justru sekarang tekadnya semakin teguh untuk melihat kehancuran wanita bermuka dua itu.

"Aku hanya ingin melihat Kang Purnomo bahagia. Aku tidak mau dia bertingkah gila lagi, karena memikirkan mu." Sarah menunduk saat mengatakannya, dia tidak mau menatap wajah Mirna.

"Baguslah! Kalau begitu aku harap kalian bisa tenang dan jangan berisik. Kami baru saja akan melakukan malam pertama, tapi suara kalian mengganggu kami." Ucap Mirna, yang membuat Sarah ingin menampar dan menjambak rambut mantan sahabatnya itu.

Dengan begitu mudahnya Mirna bisa menarik hati suaminya, sedangkan dia harus menghabiskan malam dengan tidur terpisah. Tapi Sarah yakin mereka berdua tidak akan melakukan apapun malam ini.

Sebisa mungkin Sarah menahan api cemburu yang sudah sejak tadi berkobar di hatinya. Hanya malam ini saja dia memberi kesempatan pada Mirna, setelahnya dia akan menjadi pemegang tahta tertinggi di hati Purnomo dan keluarganya.

"Ayok kita pulang, Pak!" Ujar Sarah seraya mengusap pipinya yang basah. Ini terlalu sakit baginya, melihat lelaki yang telah menjadi suaminya, menikah dan dimiliki oleh wanita lain.

Tapi dia sadar, Purnomo tengah dalam pengaruh pelet Mirna. Memaksa akan semakin membuat lelaki itu tersiksa, dan dia tidak bisa melihatnya menderita.

🦉🦉🦉

Mirna kini ada di kamar Purnomo, dia duduk terdiam sembari menatap Purnomo yang terlelap.

"Kenapa kau mengizinkanku menikah dengannya begitu mudah, Sarah? Padahal dulu kau bersusah payah untuk menarik perhatiannya dan juga orang tua Purnomo. Kau rela melakukan segala cara kotor demi mendapatkannya." Ucap Mirna.

Dia kemudian membaringkan dirinya disebelah Purnomo, paras suaminya yang tampan membuat hatinya menjadi tak karuan.

"Ck, dia cuman tampan saja. Aku tidak akan tergoda." Kemudian dia membelakangi suaminya, tak mau berlama-lama menatap wajah itu. Takut kalau sampai dia jatuh cinta, B A H A Y A!

🦉🦉🦉

"Apa ibu yakin, mereka tidak melakukannya tadi malam? Padahal jelas sekali saat Mirna mengatakan mereka akan melakukan malam pertama, tapi karena juragan Bandi yang tiba tiba datang mengamuk, mereka jadi terganggu."

Mirna mendengar percakapan kedua mertuanya, saat dia hendak melangkah ke arah dapur. Mertuanya tengah bergosip tentang dirinya dan Purnomo.

"Ibu yakin, Pak! Walau hanya firasat." Jawab Bu Ayu.

"Lalu bagaimana dengan gadis itu, apa benar hanya dengan air matanya, Purnomo bisa langsung sembuh? Bapak hanya berpikir, masa semudah itu obatnya."

"Ibu juga lupa nanya, Pak. Apa kalau dikasih sekali langsung sembuh? Masalahnya juga, kita kan baru tadi malam nyuruh orang buat mencarinya. Apa mungkin dalam sehari bisa langsung ketemu orangnya?"

"Yah, itu lagi Bu. Kita berdoa saja semoga Allah mudahkan."

Mirna terhenyak mendengar percakapan itu, siapa yang dimaksud gadis oleh mertuanya? Apa benar gadis itu bisa menyembuhkan Purnomo?

"Bapak Ndak habis pikir loh Bu, kalau kemarin itu kalian pergi ke rumah Mak Denok, dan berhasil menemuinya."

"Iya sama, Pak. Menurut orang orang sangat sulit untuk menemuinya, tapi saat kami baru kesana, Mak Denok sendiri yang menghampiri."

"Artinya Allah mudahkan jalan kita, Bu."

"Iya, Pak! Alhamdulillah." Bu Ayu sangat bersyukur karena mendapat pertolongan. "Tapi ibu heran dengan Sarah, Pak. Kemarin dia sempat terlihat aneh saat Ibu memberi tahu bapak obat untuk pelet Purnomo. Dia tidak terima kalau kekasih Purnomo yang mengobati, dia takut tersaingi."

"Ternyata anak Juragan Bandi sangat egois, Bu. Dia lebih rela melihat Purnomo tersiksa, ketimbang sembuh. Padahal kalau benar cinta, harusnya dia rela melakukan apa saja."

"Tapi sepertinya Ibu terus saja mendukung Sarah, Pak. Ibu silau dengan hartanya, apalagi juragan Bandi yang telah menolong bapak dalam pencalonan sebelumnya." Sesal Bu Ayu.

"Dari awal Bapak memang kurang suka dengan Sarah, anaknya egois. Kalau Purnomo menikahinya, pasti butuh kesabaran ekstra. Tapi Bapak tahu kalau Purnomo anak yang sabar, jadi Bapak tidak memusingkannya." Ucap Pak Tejo.

"Namun, sekarang Bapak merasa sangat bersalah setelah mengetahui kalau Purnomo mencintai orang lain, tapi tetap mau menerima perjodohan ini."

"Anak kita sebaik itu, Pak. Tapi mau bagaimana lagi yang mengajukan perjodohan adalah Juragan Bandi, kita tidak bisa menolaknya."

Mirna mendengar semua percakapan mertuanya, orang yang baik pada Sarah bukan didasari ketulusan melainkan karena kuasa Bapaknya. Purnomo mencintai orang lain? Seketika rasa iba muncul di hati Mirna, orang sebaik Purnomo harus menjadi korban karena kebenciannya pada Sarah.

Mirna tidak jadi ke dapur, dia memilih kembali ke kamar. Saat diambang pintu kamar, dia melihat Purnomo sudah bangun dan baru saja selesai mandi. Hanya sehelai handuk yang melilit di bagian bawah tubuhnya.

Mirna segera memejamkan matanya, kala melihat dada bidang yang menggoda itu. "Apa semua pria terlihat luar biasa jika bertelanjang dada?" Batinnya.

1
Aksara_Dee
waalaahh dosanya gak main-main
Elisabeth Ratna Susanti
ih pengen tak jambak rambut nih cewek
Aksara_Dee
hahaha turun dari becak
DeanPanca: ,/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
total 1 replies
Elisabeth Ratna Susanti
like plus iklan 👍
Elisabeth Ratna Susanti
aku juga ingin menampar dia nih
Aksara_Dee
Kegantengannya Purnomo bawa petaka
Elisabeth Ratna Susanti
maaf baru sempat mampir di karya keren ini 😍🥰
🎧✏📖: semangat🙏
DeanPanca: makasih kk author Krn selalu menyempatkan hadir🥰🥰
total 2 replies
Aksara_Dee
kesel kaan kamu Sarah
DeanPanca: kesel banget tu
DeanPanca: kesel banget tu
total 2 replies
Elisabeth Ratna Susanti
waduh merinding aku
Aksara_Dee
betul pak ustxy
Elisabeth Ratna Susanti
ilmu hitam nih ngeri
Aksara_Dee
munafik sekali Sarah ini
Author GG
jadi penasaran darimana Sarah belajar ilmu hitam ...
Aksara_Dee
nunggu azan Maghrib ❌
nunggu update Thor ✅
Author GG
yah berarti dua duanya memganut ilmu hitam, ... tinggal nonton siapa yg menang mirna atau sarah
Author GG
hmm mak Denok kah
Author GG
siapa kira kira kekasih hatinya itu /Shy/
Aksara_Dee
owhh Sarah, mengerikan. peletnya bukan dia beli, tp dia racik sendiri
DeanPanca: diracik kayak minuman saja kak
total 1 replies
Bisikan Senja
mampir thor 😘
DeanPanca: siap kk author. nanti aku bertamu juga
total 1 replies
Elisabeth Ratna Susanti
merinding nih aku
DeanPanca: .hayo hati-hati, /Chuckle/
DeanPanca: .hayo hati-hati, /Chuckle/
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!