seorang anak yang sejak kecil hidup bersama kakak perempuannya.
dimana didunia kekuatan adalah kekuasaan tertinggi.
anak yang lemah selalu diintimidasi,sebab ia lemah tanpa kekuatan.
untungnya ia memiliki seorang kakak perempuan yang selalu menyayanginya.
hidup sebagai anak lemah,pastinya penderitaan selalu menerpa.
hingga akhirnya keberuntungan mengubah nasibnya menjadi penguasa disegala alam bahkan semesta.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rendy Choa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
4. Berhasil menghindar
Wuz..
Pa
Pa
Siu..
Dengan pergerakan yang ringan,Guo Ying melesat berlarian.
Jumlah lawan total lima orang,dengan yang terkuat berada dilevel 9 panglima.
Sisa nya empat orang berada diranah jendral,dengan Lu Sing menjadi yang terkuat.
Guo Ying memahami,melawan satu saja sulit baginya,apa lagi lima.
Gadis cantik itu lari sejauh seratusan meter lebih,kemudian ia melesat kearah hutan disamping kirinya.
Buz..
Tanpa ragu gadis cantik itu menerobos kerapatan semak belukar dan terus berlari.
Saat ini mereka jauh dari hunian perkampungan klan Lu.
Walau Lu Sing cucu kesayangan pemimpin klan Lu,namun Guo Ying mengerti,bila mereka berada diperkampungan,maka lima pemuda itu tidak akan berani macam macam.
Wuz..
Wuz..
Bergerak tanpa lelah Guo Ying terus menerobos hutan lebat yang jarang dilalui itu.
Nampak gadis cantik itu sangatlah cerdas,arah yang ia tuju adalah hutan rapat.membuat lima lawan kesulitan mengikuti arah ia berlari.
Berlari lurus kedalam hutan,lalu berbelok arah kejalanan dimana gerobak dan sapinya berada.
Buz..
Tanpa keraguan Guo Ying menerobos kerapatan semak belukar,lalu ia melesat kearah gerobaknya.
Begitu berada diatas gerobak,tanpa keraguan Guo Ying menghentakan tali pengikat sapi.
Siu..
Pa
Pa
Bam
Bam
Sapi pun melesat lari secepat nya,tali pengikat yang dihentakan tiba tiba pastinya membuat kaget sapi itu.
Saat sapi dan gerobak telah menjauh seratusan meter lebih,kelompok lima orang pun muncul dari kerapatan semak belukar.
Siu..
Bam
"sial" teriak Lu Sing,menatap kearah gerobak sapi yang semakin lama semakin menjauh.
Wajah Lu Bei nampak memucat saat itu,dan ia melirik Lu Sing "tuan muda Lu Sing,ia berhasil lolos,sekarang bagaimana,jika tuan kedua Lu Suan,mengetahui ini,maka celakalah kami" kata Lu Bei penuh kekhawatiran.
Tiga pemuda remaja lainnya juga nampak pucat dan khawatir saat itu,mereka pun ikutan menatap Lu Sing.
Lu Sing melirik empat orang itu,lalu ia tersenyum "kalian tenanglah,ibu dan ayahku akan membela kita,jangan lupakan,sebesar apa pun masalah itu,bila aku yang meminta,maka kakekku akan membela ku" kata Lu Sing.
"Tapi,tuan muda kita tidak memiliki alasan apa pun untuk membenarkan diri" kata salah atau dari tiga pemuda lainnya.
Lu Sing tersenyum melirik pria itu,lalu ia menunjukan wajahnya "lihatlah ini,bukankah bekas pukulan ini adalah alasan yang bagus" kata Lu Sing.
Empat pasang mata melirik kearah wajah Lu Sing,dimana diwajah remaja itu masih nampak jelas sisa pukulan Guo Ying.
Bibir Lu Sing nampak pecah dan berdarah,wajahnya masih memerah.
Empat pemuda lainnya tersenyum dan menganggukan kepala mereka "yah benar,hehehehehehe tuan muda Lu Sing benar benar cerdas" tawa empat pemuda itu.
Lu Sing pun ikutan tertawa kecil "mari kita pulang dan melapor" kata Lu Sing.
Kemudian lima pemuda itu mengambil kuda yang mereka ikat sebelumnya pada sebuah pohon.
Setelah itu lima pemuda itu pun kembali keperkampungan Lu.
Begitu tiba diperkampungan,Lu Sing langsung melaporkan pada ibunya,bahwa ia diserang oleh Guo Ying.
Ibu Lu Sing yang sangat menyayangi dan memanjakan putranya itu,sontak marah dan menuntut keadilan pada pemimpin klan Lu.
Mendapat laporan seperti itu,pemimpin klan Lu pun nampak sangat marah,apa lagi buktinya sangatlah jelas.
Bibir Lu Sing pecah,dan pipinya masih merah membengkak.
Suasana dipusat perkampungan Lu,tepatnya dihunian pemimpin klan Lu,saat itu menjadi ramai.
Saat pemimpin klan memerintahkan beberapa anggota keamanan perkampungan untuk menjemput paksa Guo Ying.
Sebuah langkah halus masuk kedalam ruangan besar dimana pemimpin klan dan banyak orang saat itu berkumpul disana.
"Uhuk uhuk" suara terbatuk batuk memancing perhatian semua orang.
Saat itu seorang pria berusia tiga puluhan lebih,berjalan masuk kedalam ruangan itu.
Ia berjalan lalu berhenti didepan kursi besar tempat pemimpin klan Lu berada.
Pria berwajah pucat dan nampak sakit sakitan itu memberi busur hormat pada pemimpin klan Lu "salam ayah" kata sipria.
Lalu ia memberi salam pada yang lainnya termasuk ayah Lu Sing dan ibu Lu Sing.
Pemimpin klan Lu mengerutkan dahinya "Lu Suan,untuk apa anda kesini" kata pemimpin klan Lu.
Lu Suan adalah putra bungsu pemimpin klan Lu,dan ia adalah adik dari ayah Lu Sing.
Lu Suan tersenyum "ayah aku telah mendengar apa yang terjadi,ini hanyalah pertengkaran antara anak kecil,kurasa sebagai orang tua,ayah sebaiknya jangan ikut campur,janganlah lupakan,apa pun yang anda lakukan,akan menjadi penilaian bagi para penghuni perkampungan ini,ayah adalah pemimpin mereka,saat ini dua cucumu bertengkar,jika anda hanya membela satu,lalu menyalahkan yang lainnya,maka penduduk perkampungan akan mengatakan anda tidaklah adil" kata Lu Suan.
Ucapan Lu Suan nampak lembut,namun didengar oleh semua orang.
Didalam ruangan itu pun,sontak beberapa pasang mata melirik kearah pemimpin klan.
Sedangkan Lu Kong,pemimpin klan Lu,menatap putra bungsunya,dan ia pun terdiam.
Beberapa saat kemudian Lu kong melirik kearah semua orang yang ada didalam ruangan itu.
Lalu matanya melirik kearah putra keduanya dan Lu Sing.
Lu Kong mengangguk anggukan kepalanya "yah benar,apa yang Lu Suan katakan benar,dalam masalah ini aku tidak boleh ikut campur,baiklah,dengarkan aku,perintah penangkapan dibatalkan" teriak Lu Kong.
"yah pemimpin" jawab kepala keamanan kampung Lu.
"Ayah,ini tidaklah adil,putra ku sangat menderita kali ini" kata Lu Li,ibu Lu Sing.
Lu Kong melirik tajam kearah Lu Li,wanita itu adalah menantunya,istri dari putra keduanya.
"Apakah ucapanku masih kurang jelas" kata Lu kong.
Lu Li nampak ingin menjawab,namun suaminya memegang tangan istrinya,lalu Lu San menangkupkan dua tangan nya "harap ayah bersabar,Lu Li hanya mengkhawatirkan putra nya" kata Lu San.
Ibu Lu Sing pun memilih diam,alasan yang dikatakan Lu Suan benar adanya.
Lu Li mengetahui dengan jelas,bahwa mertuanya itu akan selalu membela anak nya.
Tapi kali ini didepan begitu banyak orang,setelah mendengar ucapan Lu Suan,maka Lu kong hanya bisa memilih bersabar.
Setelah semua perintah dilepaskan,semua orang pun bubar saat itu.
_
Guo Ying tiba dihunian tetangga mereka,ia mengembalikan gerobak dan sapi pada pemiliknya.
Setelah itu ia pun bergegas kehunian miliknya "adik" teriak Guo Ying.
Tidak ada jawaban,Guo Ying pun membuka pintu rumah dan memeriksa didalamnya.
Namun ia tidak menemukan adiknya "ppppffffff apakah ia ditepi sungai" gumam Guo Ying.
Mereka telah tinggal dikawasan itu lumayan lama,jadi Guo Ying mengetahui akan apa yang adiknya kerjakan.
Lalu ia pun mengambil obat gosok berjenis minyak,dan membalur dua tangannya yang masih nampak memerah,bekas pukulan Lu Bei.
Selesai mengobati tangannya,Guo Ying pun bergegas kearah ladang mereka mencari adiknya.
_
lanjutkan Thor aku suka karya mu...
nanti aku komen di novel sebelah Thor. teknik yg bikin Han Sian, senior dan juniornya hampir kewalahan ada di novel toon.🙏🙏🙏