Cerita hanya fiksi dari author yang ingin menemani kegabutan kalian, jangan cari bacaan berfaedah disini karena ga akan ada😁
Larisha Mevia mahasiswi cantik berusia 19 tahun itu mengalami kemalangan saat Dev Limson yang merupakan kekasihnya harus meninggal dunia ketika tengah bersamanya.
Lebih parahnya lagi! Tuan Lan seorang milyarder yang memiliki banyak bisnis legal maupun bisnis ilegal, dia laki-laki berusia 40 tahun yang merupakan ayah dari Dev Limson, Tuan Lan yang sangat arogan dan terkenal sangat kejam terhadap siapapun.
Tuan Lan menganggap Larisha adalah penyebab Dev Limson anaknya harus meregang nyawa diusia muda. Dendam membara dalam diri Tuan Lan dan sumpahnya akan membuat hidup Larisha menderita bahkan melebihi sebuah siksa kematian, membuat Tuan Lan menjadikan Larisha sebagai Tawanan Kamar Tuan Lan.
Lalu apakah Larisha berhasil untuk keluar dari jerat kekejaman Tuan Lan? Ikuti ceritanya tanpa skip, oke🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sopi_sopiah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 18
Larisha dipakaikan pakaian dress berwarna merah, dengan rambut yang lurus terurai membuat wajah Larisha semakin memancarkan aura kecantikannya.
Sementara didalam kamarnya! Tuan Lan sedang menenggak minuman memabukkan karena teringat dengan kematian Dev yang hingga detik ini masih terus dia sesali.
"Dev, apa kau pergi ke bar itu karena ayah memintamu untuk bertunangan dengan gadis lain?? Apa kau marah dengan ayahmu ini Dev? Atau kau mabuk karena Larisha sudah terlalu meracuni pikiranmu untuk menentang ayah Dev? Jawab Dev, bicara pada Ayah!" teriak Tuan Lan sambil terus memegangi botol minuman ditangannya.
Setelah selesai mendandani Larisha, waktu sudah menunjukkan pukul 21.00 malam, dan peraturan di mansion ini, semua pelayan dan juga pengawal sudah tidak beroperasi lagi, waktunya mereka beristirahat di dalam kamar mereka, dan baru akan beraktifitas kembali besok pagi! Terkecuali pengawal yang berjaga di gerbang masuk.
Larisha diberikan arahan untuk langsung menemui Tuan Lan didalam kamarnya yang terletak dilantai dua mansion tersebut. Dengan ragu-ragu, Larisha pun mengetuk pintu kamar Tuan Lan untuk menanyakan pekerjaan yang harus dia lakukan selama di mansion ini.
Tok.
Tok.
Tok.
Namun tidak ada jawaban dari Tuan Lan, karena penasaran Larisha lantas membuka pintu kamar Tuan Lan dan mendapati Tuan Lan yang tersungkur ke lantai sambil terus memegangi botol minuman ditangannya.
"Astaga, Tuan! Tuan! Anda tidak apa-apa?" tanya Larisha sambil berusaha mengatur posisi Tuan Lan agar bisa duduk dan bersandar ke tembok.
Dengan susah payah Larisha mengangkat tubuh Tuan Lan untuk duduk dan bersandar ke tembok, setelahnya Larisha mengambil botol minum ditangan Tuan Lan lalu menaruhnya diatas meja kecil dekat lampu duduk.
"Tuan, bangun Tuan! Tunggulah, aku akan ambilkan air putih untukmu," kata Larisha.
Larisha pun bangun untuk mengambilkan air putih untuk Tuan Lan, namun Tuan Lan menarik tangan Larisha hingga tubuhnya jatuh ke pelukan Tuan Lan, keduanya duduk dilantai dengan posisi Tuan Lan memeluk tubuh Larisha dari belakang.
"Tuan, istirahatlah anda mabuk berat," kata Larisha.
Tak disangka tangan Tuan Lan memegangi wajah Larisha lalu langsung menci um bibir Larisha secara brutal.
"Mmthhhtythh, mmmthhh," Larisha berontak.
Larisha kemudian mendorong tubuh Tuan Lan sekuat tenaga agar dirinya bisa terlepas dari cengkeraman Tuan Lan, berkat usahanya itu Larisha berhasil melepaskan diri dan berlari menjauh dari Tuan Lan.
Tuan Lan yang sudah dalam pengaruh minuman keras ditambah dengan has rattnya yang selalu menggebu-gebu saat berada didekat Larisha, langsung bangkit berdiri dan berusaha mengejar Larisha.
"Anda mabuk Tuan!" kata Larisha yang ketakutan dengan tatapan mata Tuan Lan.
Larisha yang sadar kali ini Tuan Lan tidak akan melepaskannya, langsung membuka pintu kamar itu dan pergi menuruni tangga satu persatu, disusul oleh Tuan Lan yang mengejarnya meskipun dengan berjalan sempoyongan.
"Larisha gadis sialan! Aku akan menyiksamu dan membuat mu menjerit-jerit malam ini." Kata Tuan Lan yang terus berjalan mencari Larisha.
Larisha sangat ketakutan dengan keadaan Tuan Lan saat ini, dia mabuk dan sepertinya hendak menodainya malam ini juga. Larisha yang tidak mau begitu saja melepaskan kesuciannya apalagi dengan kondisi Tuan Lan yang mabuk dan belum menikahinya, lari terbirit-birit dan mencari tempat persembunyian di mansion tersebut.
"Larisha, dimana kau! Akan ku cabik-cabik tubuhmu yang murahan itu!" teriak Tuan Lan.
"Bagaimana ini, aku sembunyi dimana? Apa aku sembunyi di dapur saja? Tuan Lan pasti tidak akan masuk dapur." Kata Larisha.
Larisha kemudian berlari kearah dapur dan bersembunyi dikolong meja makan dapur. Tuan Lan tidak menyerah dan terus mencari Larisha keseluruh sudut ruangan di mansion mewahnya ini.
"Larisha, keluar wanita sial! Tubuhmu benar-benar sialan, aku akan merusak tubuhmu itu!" Teriak Tuan Lan.
"Gimana nih, teriakannya terus mendekat! Aku gak mau sampai menyerahkan kesucianku pada laki-laki yang sedang mabuk berat seperti itu! Aku belum siap sekarang." Batin Larisha.
Langkah kaki Tuan Lan terdengar semakin mendekat, membuat Larisha yang berada dikolong meja berkeringat dingin ketakutan persembunyiannya akan ketahuan. Dan benar saja, terlihat kaki Tuan Lan yang sudah berdiri disekitar meja, Larisha menutup mulutnya sendiri agar tidak bersuara.
"Ciluk ba,,,,,, disini kamu rupanya Larisha!" kata Tuan Lan yang berhasil menemukan Larisha.
Larisha langsung keluar dari dalam meja, namun satu kakinya berhasil dicengkeram oleh Tuan Lan, sehingga Larisha jatuh dengan posisi tengkurap dan satu kakinya dipegangi oleh Tuan Lan.
"Tuan Lepaskan, kau membuatku takut sekali Tuan! Jangan lakukan ini Tuan, kita belum menikah," kata Larisha.
"Menikah? Apa kau tau Larisha, aku akan menikahi mu itu semata-mata agar para tetangga dan teman-teman mu tidak membawa kasus hilangnya kamu dan adikmu ini pada polisi," kata Tuan Lan dengan nada mabuk berat.
"Kau gila, benar-benar gila Tuan!" teriak Larisha.
"Aku gila? Kalau tetangga mu itu tidak reseh, aku tidak akan mungkin mau menikahi gadis murahan sepertimu, aku hanya akan menodaimu berkali-kali hingga kau melahirkan keturunan untukku sebagai pengganti Dev, kau mengerti??" tanya Tuan Lan.
"Lepaskan! Lepaskan aku!" teriak Larisha.
Tuan Lan kemudian menarik kedua kaki Larisha, hingga tubuh Larisha semakin dekat dengannya!
"Tuan kau mabuk! Jangan lakukan sekarang Tuan, berikan aku waktu, aku mohon," kata Larisha.
Tuan Lan yang sudah sangat tergoda oleh lekuk tubuh Larisha, tak menggubris perkataan Larisha, kedua tangan Tuan Lan mer emass bo kongg Larisha, mengolahnya layaknya adonan tepung terigu.
Tuan Lan segera menarik tubuh Larisha lalu memeluknya dari belakang, dengan kasar Tuan Lan mengarahkan wajah Larisha agar menghadap wajahnya lalu kembali menc ium bibir Larisha dengan kasar.
"Emthhhhh,,,,, emthhhh,"
Kedua tangan Tuan Lan mer emass kedua melon import Larisha layaknya dengan kasar karena bagian inilah yang sudah lama dia incar, tanpa ampun Tuan Lan mer emassnya terus menerus sambil terus menc iumi bibir ranum Larisha.
Semakin menyentuh Larisha, ha sratt Tuan Lan semakin menyala-nyala dia semakin liar menc iumi bibir Larisha, lalu beralih ke leher jenjang Larisha, sementara kedua tangannya masih betah mengoyak-ngoyak kedua buah melon milik Larisha tanpa ampun.
"Emmmthhh, Tuan! Jangan Tuan ah!" bibir Larisha menolak namun tubuhnya merasakan sensasi-sensasi kenikmatan yang belum pernah dia rasakan sebelumnya.
"Gadis sialan, kenapa tubuhmu membuatku sangat ber ga irahh hah?? Jawab aku, kenapa tubuhmu begitu membuatku tidak bisa menahannya." Lirih Tuan Lan sambil terus mer emass kedua buah melon itu dengan kasar.
"Ah, ampun Tuan! Jangan Tuan, ku mohon lepaskan aku, kau mabuk Tuan," kata Larisha.
❤️❤️❤️
Kira-kira berhasil engga ya maak Tuan Lan mendapatkan Larisha malam ini??🤭 Yuk Like dulu dan ikutin terus ceritanya oke maak🙌