NovelToon NovelToon
Pengobat Luka Hati Sang Letnan

Pengobat Luka Hati Sang Letnan

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan Tentara / Menikahi tentara
Popularitas:500.1k
Nilai: 5
Nama Author: Deyulia

Sekuel dari "Anak Tersembunyi Sang Kapten"
Ikuti saya di WA 089520229628
FB Nasir Tupar


Setelah beberapa kali mendapat tugas di luar negara, Sakala akhirnya kembali pulang ke pangkuan ibu pertiwi.

Kemudian Sakala menjalin kasih dengan seorang perempuan yang berprofesi sebagai Bidan.

Hubungan keduanya telah direstui. Namun, saat acara pernikahan itu akan digelar, pihak perempuan tidak datang. Sakala kecewa, kenapa sang kekasih tidak datang, sementara ijab kabul yang seharusnya digelar, sudah lewat beberapa jam. Penghulu terpaksa harus segera pamit, karena akan menikahkan di tempat lain.

Apa sebenarnya yang menyebabkan kekasih Sakala tidak datang saat ijab kabul akan digelar? Dan kenapa kekasih Sakala sama sekali tidak memberi kabar? Apa sebenarnya yang terjadi?

Setelah kecewa, apakah Sakala akan kembali pada sang kekasih, atau menemukan tambatan hati lain?


Nantikan kisahnya di "Pengobat Luka Hati Sang Letnan".

Jangan lupa like, komen dan Vote juga

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Deyulia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 33 Permintaan Maaf

     Sebuah kabar menggembirakan bagi keluarga Dallas berhembus. Diketahui dari berita on line yang terpercaya, bahwa nama Seira dikeluarkan dari dinas kesehatan, sebagai tenaga kesehatan diantaranya Bidan.

     Namun, yang lebih mencengangkannya lagi, berita pemecatan Seira dari tenaga kesehatan, disusul berita tentang Dista juga. Sama halnya dengan Seira, Dista juga dikeluarkan dari profesinya sebagai Bidan, karena dianggap menyalahi kode etik. Entah kode etik apa dan atas laporan siapa, yang jelas kedua berita itu membuat hati Dallas merasa lega.

     "Akhirnya hukum tabur tuai itu, kini sedang dirasakan mereka. Aku bukan menertawakan kalian, tapi semua ini adalah balasan dari Tuhan untuk kalian," gumam Dallas seraya menutup Hp nya mengakhiri petualangannya dalam sebuah berita yang dimuat di laman media sosial terpercaya.

     Dallas segera menghampiri keluarga kecilnya yang sudah berada di meja makan. Mereka terdengar celotehannya, terutama si kembar.

     "Papa, sini, Pa. Duduknya dekat Fina," seru Fina menyambut Dallas dengan penuh cinta. Fina memang lengket dengan Dallas. Sementara Alf justru sebaliknya, dia lengket pada Syafana.

     "Papa datanggg," balas Dallas merasa bahagia mendapat perlakuan hangat dari sang putri tercinta, sembari duduk di samping Fina yang sudah mempersilahkan kursinya untuk diduduki.

     "Papa, nanti Fina sama Alf ada ujian kenaikan level lho di tempat les," ujar Fina merasa bangga.

     "Oh, ya? Semoga ujiannya lancar dan mudah dalam mengisi soal-soal ujian kenaikan levelnya. Alf juga sama, semoga lancar dalam ujiannya." Dallas merasa senang kedua anak kembarnya saat ini sudah mau naik level belajar lesnya.

     "Ayo, sarapanlah dulu. Fina sama Alf sebentar lagi dijemput," sergah Syafana sesaat setelah ia menyiapkan sarapan untuk seluruh anggota keluarganya.

     Mereka pun sarapan, diiringi obrolan ringan yang sesekali terdengar. Sebenarnya Dallas sudah tidak sabar ingin segera menyampaikan kabar tentang pemecatan Seira dan Dista kepada Syafana dan Sakala. Akan tetapi, berhubung masih ada si kembar, Dallas menahannya untuk bercerita.

     "Totot."

     Bunyi klakson khas suara mobil jemputan Fina dan Alf sudah terdengar. Alf mempercepat sarapannya, lalu ia buru-buru minum.

     "Pelan-pelan, Alf," peringat Syafana.

     "Kami berangkat, Assalamualaikum," kompak si kembar seraya menyalami Dallas dan Syafana serta Sakala bergantian.

     "Waalaikumsalam." Mereka bertiga membalas dengan kompak juga.

     "Kakakkk, jangan lupa, jemput kami seperti biasa." Dalfas membalikkan badan sejenak, lalu berpesan untuk mengingatkan Sakala supaya menjemputnya nanti sepulang les.

     "Iya, kakak ingat," balas Sakala. Dalfas pun segera berlari keluar rumah untuk menuju mobil jemputannya, diikuti Bi Dasim.

     Setelah kedua anak kembarnya pergi, Dallas menceritakan berita yang didapatnya dari berita on line itu.

     "Papa sudah membaca berita on line pagi ini di media sosial. Mereka berdua sudah mendapat sangsi keras dari dinas kesehatan," ujar Dallas sembari meraih gelasnya.

     "Mereka?" Syafana terkejut, sebab Dallas menyebut mereka, itu artinya bukan satu orang.

     "Iya, mereka. Seira dan Dista." Dallas meluruskan. Terpaksa Dallas menyebut kembali nama Seira di depan Sakala, bukan bermaksud mengungkit kenangan pahit bagi sang putra.

     "Saka juga sudah tahu, Pa. Mungkin memang itu sudah pantas mereka dapatkan. Mereka ditegur oleh Tuhan atas tindakannya yang semena-mena." Sakala menimpali.

     "Ya Allah." Syafana menghela nafas kasar. Berita itu cukup mencengangkan, meskipun memang sebelum-sebelumnya ia sering mempertanyakan kepada Dallas. Namun, setelah benar-benar mendengar berita pemecatan itu, hati Syafana merasa iba dan sangat menyayangkan. Sia-sia mereka sekolah sekian tahun hanya demi meraih gelar dan profesi Bidan, tapi kini berakhir pemecatan.

     "Semoga mereka berdua sadar bahwa semua itu adalah teguran dari Allah. Dan semoga keluarga kita dihindarkan dari tindakan merugikan orang lain, agar hidup kita ke depannya tenang," harap Syafana. Meskipun ada rasa syukur, akan tetapi dia merasa iba dan berharap kejadian yang menimpa mereka bisa dijadikan pelajaran berharga bagi mereka.

     "Yang papa harapkan, dikemudian hari mereka jera dan tidak melakukan tindakan yang dapat merugikan orang lain lagi," pungkas Dallas, yang diaminkan Syafana juga Sakala.

     Setelah obrolan itu, Dallas dan Sakala pun berpamitan pada Syafana. Mereka berangkat ke kantornya masing-masing.

     "Papa, terimakasih banyak, ya, Pa. Karena Papa sudah memperjuangkan semua ini. Dan akhirnya mereka menerima balasan yang pantas. Saka bisa bernafas lega serta melupakan Seira tanpa merasa ada ganjalan lagi." Sakala berterimakasih pada Dallas sembari memeluk sang papa yang sudah berseragam PDH rapi. Sakala hampir meneteskan air mata, sebab sakit hati karena dikecewakan Seira, kini terbayar sudah.

     Syafana terharu saat melihat keduanya saling berpelukan.

     "Ayo, sebaiknya kita segera berangkat," ajak Dallas seraya mengurai pelukan Sakala. Mereka berdua menghampiri mobil masing-masing. Suara klakson diperdengarkan. Syafana mengantar kepergian mobil Sakala dan Dallas di muka pintu sembari melambaikan tangan.

     Suasana rumah terasa hening setelah kepergian anak-anak dan suaminya.

***

     Di ruangan Sakala, saat ini terjadi keriuhan, tepat jam pulang tiba. Setelah apel siang dan kembali masuk ke dalam ruangan untuk mengambil tas dan kunci mobil, Sakala ditodong kembali oleh rekan satu ruangan, terutama Bu Rita.

     "Kami tunggu undangannya Pak Saka, kita sudah tidak sabar menghadiri resepsi pernikahannya. Yang kemarin itu, biarkan saja berlalu. Sepertinya gantinya lebih baik dari yang kemarin," cetus Bu Rita kembali menggoda sekaligus memberi dukungan.

     "Amin. Terimakasih atas dukungan Bu Rita dan rekan-rekan semua. Doakan saja, apa yang kalian semogakan akan segera terlaksana."

     "Aamiinnnnn." Semua berseru amin seraya satu per satu keluar dari ruangan dan menuju parkiran.

     Sakala sudah menaiki mobilnya. Tidak ada Arka dalam ruangan karena cuti nikah, tidak mengurangi kehebohan yang dibuat kawan-kawan satu ruangannya, mereka justru semakin menggoda Sakala atas kebersamaan dirinya dengan Lavanya kemarin di pernikahan Arka.

     Mengingat Lavanya, kini pikiran Sakala kembali dirasuki rasa bersalah atas ucapannya kemarin. Untuk itu sebagai permintaan maaf, nanti saat menjemput kedua adik kembarnya, Sakala akan meminta maaf kembali pada gadis yang ditandainya sebagai gadis konyol itu.

     Sebelum Sakala menuju tempat les, dia sengaja mampir ke sebuah toko, membeli sesuatu untuk dia sertakan sebagai permintaan maafnya pada Lavanya. Tidak lupa, Sakala mampir sejenak untuk ngopi di sebuah kafe sembari menunggu waktu jam empat tiba.

     "Sepertinya sudah cukup, aku harus segera ke tempat les kembar," gumamnya seraya keluar dari mejanya dan menuju Kasir untuk membayar minumannya. Sakala kembali ke dalam mobilnya yang kini ia arahkan menuju tempat les si kembar.

     Sepuluh menit kemudian, mobil Sakala tiba di depan tempat les, tepat para murid keluar kelas les.

     "Kakakkkkk." Fina dan Alf tidak menunggu lama kedatangan sang kakak, mereka sudah mendapati mobil Sakala di depan pagar, dan memanggilnya.

     "Kalian masuk dulu. Kakak mau bicara sebentar dengan Guru kalian."

     "Baik, Bos," ucap Alf sembari memberikan sikap hormat layaknya seorang Tentara.

     Sakala segera menghampiri Lavanya yang berada di pintu kelas. Namun, Lavanya buru-buru membalikkan badan.

     "Lavanya, tunggu," tahannya. Lavanya terpaksa berbalik dan menatap Sakala sekilas.

     "Aku minta waktu sebentar, boleh?" tanyanya ragu. Lavanya hanya mengangguk, wajahnya menyiratkan kemarahan yang kemarin atas ucapan Sakala.

     "Aku hanya mau berikan ini untuk kamu sebagai permintaan maafku. Terimalah. Dari hati yang tulus, aku Sakala Pratama memohon maaf atas kesalahan kemarin kepada Nona Lavanya," ujarnya sungguh-sungguh seraya memberikan sebuah coklat berbentuk hati disertai kartu ucapan permintaan maaf untuk Lavanya.

     Lavanya menatap coklat itu, dengan ragu dia menerima coklat permintaan maaf itu.

     "Gimana, kamu terima permintaan maaf aku, nggak?" Sakala menatap Lavanya yang sejak tadi menunduk. Setelah beberapa saat, akhirnya Lavanya mengangguk pelan.

1
Atip Suryana
baguss lava kamu pinter deh aku suka aku syuka
Nayla Arshaka
maka nya AA... bukti kan ke seira klw AA bsa melupakan hama berserak itu... dgn AA melamar atau mnyatakan ketertarikan terhadap Lavanya..
bahwa aa serius ingin menjadikan Lavanya istri.
biar seira mkin gila dia...😂😂😂
org kok gk ada kapok nya...
Rizky Tria
astagfirullah.. Seira ga kapok ya, nanti diperkarakan trus dihukum sekalian biar tau rasa
werdi kaboel
Siera masih belum move on, kaciaaan deh. Mama Disti untung bijak, anaknya langsung di tegur dan di marahi.
𝙺𝚒𝚔𝚢𝚘𝚒𝚌𝚑𝚒
lanjooot makin seru
𝙺𝚒𝚔𝚢𝚘𝚒𝚌𝚑𝚒
bagus lava...dbls sarkas lagi hrsnya
𝙺𝚒𝚔𝚢𝚘𝚒𝚌𝚑𝚒
kaplok dallas..g sah sungkan sama disti wanita bedebah sprti dista seira g kan mempan kl g dkasih pelajaran berupa kekerasan fisik
werdi kaboel
siapakah yg mengundang Lavanya ke rumah mewah
Rabiatul Addawiyah
Lanjut thor
Rabiatul Addawiyah
Keren Lavanya, ga ikut terpancinh sm Siera gemblung.
Herman Lim
bgs lava mah tau yg mn sok alim dan sok baik asli mah busuk
Zahraputri Putri
gimana ya biar seira kapok dn GK bikin ulah lagi ....aneh dia yg bikin masalah seakan akan dia yg terkhianati
Tiara Bella
harus diapain ya si Sira ini biar kapok bngt apa hrs dipenjara aja x ya biar kapok bngt
Tiara Bella
amit² dh si seira ini dia yg salah dia jg yg lempar kotoran kesakala.....
Imaz Ajjah
bagus,lavanya pinter,semuanya langsung d bicarakan,jad tidak ad salah paham,dn biar sakala tau,klu seira masih saja berbuat ulah...
M⏤͟͟͞R
hukumannya masih kurang makanya berulah
M⏤͟͟͞R
bagus, lawan aja si songong gila itu
M⏤͟͟͞R
Lavanya memang 👍👍👍
M⏤͟͟͞R
dasar kang pitnes, kenapa gak dipites aja sihh
M⏤͟͟͞R
bercanda untuk menutupi rasa gugup
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!