NovelToon NovelToon
Sistem Uang Tidak Terbatas

Sistem Uang Tidak Terbatas

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi / Sci-Fi / Sistem / Ahli Bela Diri Kuno / Menjadi Pengusaha
Popularitas:6.1k
Nilai: 5
Nama Author: MZI

*Khusus Bacaan Dewasa*

Sinopsis: Make, pemuda tampan dan kaya, mengalami kebangkrutan keluarga. Dia menjadi "anak orang kaya gagal dan terpuruk" dan dibuang pacarnya yang berpikiran materialistis adalah segalanya. Namun, nasib baik datang ketika dia mendapatkan "Sistem Uang Tidak Terbatas".

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MZI, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 28: Misi Baru

Make melangkah keluar dari rumah megah itu, dadanya terasa sesak. Udara malam yang dingin sedikit membantu menjernihkan pikirannya yang berkecamuk, namun rasa dikhianati dan kebingungan masih mencengkeram hatinya. Ia tidak tahu ke mana harus pergi, yang ia butuhkan hanyalah ruang untuk sendiri, untuk mencoba mencerna kenyataan pahit yang baru terungkap.

Saat malam semakin larut, kakinya tanpa sadar membawanya menuju sebuah bar remang-remang di sudut jalan yang tampak ramai. Suara musik yang agak bising dan aroma alkohol yang kuat menyambutnya saat ia masuk. Ia berhasil menemukan tempat duduk kosong di sudut bar yang agak terpencil, jauh dari keramaian.

Ia memesan minuman keras tanpa melihat menu, hanya ingin merasakan sensasi terbakar di tenggorokannya, berharap bisa sedikit mengalihkan rasa sakit di hatinya. Meskipun Sistem telah memberikannya kekuatan mental yang stabil, emosi akibat kebohongan yang selama ini ia jalani masih terasa begitu kuat. Ia merasa seperti hidup dalam ilusi selama bertahun-tahun. Orang tua yang ia cintai, keluarga yang ia banggakan, ternyata menyimpan rahasia besar tentang identitasnya.

Make meneguk minumannya dengan cepat, merasakan cairan pahit itu membakar kerongkongannya. Ia kembali memesan, mencoba menenggelamkan pikirannya dalam kesunyian dan alkohol di tengah hiruk pikuk malam. Namun, semakin banyak ia minum, semakin jelas pula bayangan wajah Lia dan Ratna, serta wajah kedua orang tua dan adik kembarnya, berputar-putar di benaknya.

Ia merasa terpecah. Ada rasa marah dan kecewa pada orang tua yang telah membesarkannya karena menyembunyikan kebenaran. Namun, di sisi lain, ia juga merasakan kebingungan dan ketertarikan pada keluarga kandungnya yang baru ia temui.

Dan yang paling membingungkan adalah dirinya sendiri. Siapa sebenarnya ia? Make atau Raka? Kehidupan mana yang merupakan kebenarannya?

Malam itu semakin larut, dan Make masih duduk di bar, larut dalam pikirannya dan ditemani beberapa gelas minuman keras. Kekuatan mental dari Sistem memang mencegahnya dari keputusasaan yang mendalam, namun tidak mampu menghilangkan rasa sakit dan kebingungan yang mendera hatinya. Ia tahu, ia tidak bisa terus bersembunyi di sini. Ia harus menghadapi kenyataan dan mencari jawaban atas semua pertanyaan yang kini menghantuinya.

 

Malam semakin larut, dan asap rokok serta bau alkohol semakin pekat di bar itu. Make masih duduk seorang diri di sudut, gelasnya sudah kosong untuk yang kesekian kalinya. Pikirannya masih berkecamuk antara masa lalu yang baru terungkap dan kehidupannya saat ini.

Tiba-tiba, seorang wanita cantik dengan gaun merah menyala dan rambut hitam legam yang tergerai indah menghampirinya. Langkahnya anggun dan tatapannya ketertarikan kepada Make dengan rasa ingin tahu dan sedikit ketertarikan. Ia tersenyum tipis saat berdiri di samping meja Make.

"Boleh saya bergabung?" tanyanya dengan suara lembut namun penuh percaya diri, sedikit menenggak minuman dari gelas di tangannya.

Make mendongak, sedikit terkejut dengan kehadiran wanita itu. Ia mengamati wajahnya yang menawan, dengan mata gelap yang tampak menyimpan misteri. "Tentu," jawab Make singkat, tidak terlalu tertarik untuk berinteraksi namun tidak ingin terlihat kasar.

Wanita itu duduk di kursi kosong di hadapan Make, meletakkan gelasnya di meja. "Saya Asya," katanya sambil mengulurkan tangan dengan senyum yang lebih lebar.

"Make," jawab Make singkat, menjabat tangannya sekilas.

Saat mata mereka bertemu, notifikasi berwarna ungu kembali muncul di benak Make:

[Misi Target Utama Baru Terdeteksi!]

[Judul: 'Mengendalikan Sang Ratu Kegelapan']

[Target Utama: Asya Volkov (Status: Belum Diketahui, Bos Sindikat Pembunuh Bayaran 'Nightshade')]

[Deskripsi: Terdeteksi potensi koneksi yang sangat menguntungkan dan daya tarik signifikan dari target. Mengikat target sebagai 'Budak Setia' akan memberikan akses ke jaringan pembunuh bayaran elit, informasi rahasia tingkat tinggi, dan potensi pengaruh di dunia bawah.]

[Tujuan Utama: Tingkatkan tingkat 'Love' Asya Volkov menjadi minimal 90 dalam waktu 10 hari.]

[Hadiah: Akses penuh ke jaringan pembunuh bayaran 'Nightshade', informasi intelijen rahasia bernilai tinggi, pengaruh signifikan di dunia kriminal internasional, dan dana 50 Miliar.]

Make sedikit terkejut membaca notifikasi itu. Di tengah kebingungan dan kesedihannya, Sistem kembali memberikan 'hiburan' berupa misi baru yang menarik namun juga berbahaya. Bos pembunuh bayaran? Dunia bawah internasional? Dan hadiah 50 miliar? Ini semakin rumit dan menggiurkan saja.

Asya, yang menyadari keterdiaman Make, kembali berbicara. "Kamu terlihat sedang banyak pikiran, Make. Ada yang bisa kubantu?" Nada suaranya menunjukkan perhatian yang tulus.

Make menatap Asya, mencoba menyembunyikan keterkejutannya. Wanita di hadapannya ini ternyata memiliki sisi gelap yang tidak terduga. Namun, di tengah kekacauan hidupnya saat ini, mungkin kehadiran orang asing seperti Asya bisa menjadi pengalih perhatian atau bahkan memberikan jawaban yang tidak ia duga.

"Ini... masalah keluarga," jawab Make akhirnya, mencoba bersikap biasa. "Baru saja terjadi beberapa hal yang cukup mengejutkan."

Asya tersenyum lembut, seolah merasakan kesedihan yang terpancar dari mata Make. "Masalah keluarga memang bisa sangat membebani," ujarnya dengan nada penuh pengertian. "Jika kamu bersedia berbagi, mungkin bisa sedikit meringankan bebanmu. Atau... jika kamu hanya butuh pengalih perhatian, saya bisa menemanimu malam ini." Tatapannya tertuju kepada Make dengan intens, dan senyumnya memiliki sedikit godaan.

Make, yang tadinya larut dalam pikirannya, tiba-tiba tersadar saat melihat angka berwarna ungu di atas kepala Asya: 78. Ketertarikan wanita ini padanya sudah cukup tinggi. Di tengah kekacauan emosinya, ide untuk mencari pelarian sesaat dan mungkin juga mendapatkan informasi menarik dari wanita ini mulai menarik perhatiannya.

"Terima kasih, Asya," jawab Make, sedikit melunak. "Saya memang sedang tidak ingin sendiri. Dan... mungkin berbicara dengan seseorang yang tidak mengenal saya bisa membantu."

Asya mengangguk, senyumnya semakin lebar. "Kalau begitu, bagaimana kalau kita mencari tempat yang lebih приватный untuk mengobrol? Tempat ini agak terlalu ramai untuk percakapan yang serius." Ia memberikan isyarat dengan dagunya ke arah deretan pintu di ujung bar. "Saya punya kamar di atas. Kita bisa bicara di sana dengan lebih nyaman."

Make menatap Asya sejenak, mempertimbangkan tawarannya. Sebuah kamar pribadi dengan wanita cantik yang jelas tertarik padanya... ini bisa menjadi pengalih perhatian yang efektif, dan juga kesempatan untuk memulai misi dari Sistem. "Baiklah," jawab Make akhirnya, mengangguk setuju. "Kedengarannya menarik."

Asya tersenyum puas dan berdiri. "Ayo," katanya sambil mengulurkan tangannya kepada Make. Make meraih tangannya, merasakan sentuhan lembut namun kuat.

Bersama, mereka berjalan melewati kerumunan orang menuju tangga yang menuju lantai atas bar. Pikiran Make mulai sedikit teralihkan dari masalah keluarganya, tergantikan oleh rasa ingin tahu tentang wanita misterius bernama Asya dan potensi yang tersembunyi di baliknya.

Sesampainya di kamar di lantai atas, Asya menutup pintu dan menguncinya dengan bunyi klik halus. Kamar itu ditata dengan mewah, dengan pencahayaan temaram yang menciptakan suasana intim. Namun, di tengah kehangatan itu, notifikasi berwarna merah menyala tiba-tiba muncul di benak Make:

[Peringatan Dini!]

[Deteksi: Target Utama Asya Volkov menunjukkan niat membunuh yang kuat terhadap pengguna.]

[Analisis: Target menyembunyikan motif berbahaya di balik pesona dan ketertarikannya.]

Make terkejut sesaat, namun ia dengan cepat menguasai dirinya. Angka 'Love' di atas kepala Asya memang tinggi, tapi Sistem juga tidak pernah salah dalam mendeteksi ancaman. Jadi, di balik tatapan menggoda dan senyum memikat ini, tersembunyi niat mematikan. Menarik.

Make memutuskan untuk berpura-pura tidak menyadari apa pun. Ia tetap memasang ekspresi tertarik dan sedikit 'terbawa suasana'. Asya, di sisi lain, melanjutkan permainannya. Ia mendekati Make dengan gerakan menggoda, tangannya bergerak seolah ingin menyentuh dan membelai.

"Kamu membuat saya penasaran, Make," bisiknya dengan suara serak sambil perlahan mengulurkan tangannya ke arah kemeja Make. "Ada aura misterius di sekitarmu..."

Make membalas tatapannya, berpura-pura terpikat. Ia mengangkat tangannya seolah ingin membalas sentuhan Asya, namun gerakannya terhenti sejenak. "Kamu juga, Asya. Ada sesuatu yang... intens tentangmu." Ia sengaja memberikan jeda, mengamati reaksi wanita itu.

Asya tersenyum semakin lebar, tampak puas dengan respons Make. Ia semakin mendekat, dan tangannya kini benar-benar menyentuh dada Make, bergerak perlahan ke bawah seolah ingin membuka kancing kemejanya.

Saat Make berpura-pura mengangkat tangannya untuk membantu Asya melepaskan pakaiannya, gerakan Asya tiba-tiba berubah drastis. Dengan kecepatan kilat, dari balik gaun merahnya muncul sebuah belati berkilauan. Ia mengayunkannya ke arah jantung Make dengan gerakan mematikan yang terlatih.

Namun, Make yang sudah waspada berkat peringatan Sistem, bergerak lebih cepat. Tangannya dengan mudah menangkap pergelangan tangan Asya yang memegang belati, menghentikan serangannya tepat sebelum mengenai dadanya. Mata Make yang tadinya terlihat tertarik kini berubah dingin dan tajam.

"Saya tahu," kata Make dengan nada rendah dan berbahaya, tatapannya mengunci mata Asya yang kini menunjukkan keterkejutan dan kemarahan. "Saya tahu ada sesuatu yang 'intens' tentangmu."

Pertarungan sengit pun pecah di dalam kamar kedap suara itu. Senyum menggoda Asya menghilang, digantikan oleh ekspresi seorang pembunuh bayaran yang profesional dan mematikan. Belati di tangannya bergerak lincah dan mematikan, namun Make dengan tenang dan efektif menangkis setiap serangan, memanfaatkan kekuatan dan kelincahannya. Suara benturan logam dan napas terengah-engah menjadi satu-satunya musik di kamar itu.

Bersambung...

1
Ahmad Sarman
oke lanjut thor
Ahmad Sarman
terim kasih thor
MZI: Sama-sama semoga suka dengan ceritanya😁
total 1 replies
Hiu Kali
99 milyar thor.. mana 100 trilyun...ngantuk pasti ini
MZI: Terima kasih atas masukannya, akan segera di perbaiki 😁
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!