NovelToon NovelToon
Ketika Takdir Kembali Memilih

Ketika Takdir Kembali Memilih

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Nikahkontrak / Nikahmuda / Single Mom / Wanita Karir
Popularitas:6.6M
Nilai: 4.7
Nama Author: Rosee_

Novel Ketiga

Berdasarkan survei, sedia tisu sebelum membaca😌

--------
Mencintai, lalu melepaskan. Terkadang cinta itu menyakiti, namun membawa kebahagiaan lain di satu sisi. Takdir membawa Diandra Selena melalui semuanya. Merelakan, kemudian meninggalkan.

Namun, senyum menyakitkan selalu berusaha disembunyikan ketika gadis kecil yang menjadi kekuatannya bertahan bertanya," Mama ... apa papa mencintaiku?"

"Tentu saja, tapi papa sudah bahagia."

Diandra terpaksa membawa kedua anaknya demi kebahagiaan lainnya, memisahkan mereka dari sosok papa yang bahkan tidak mengetahui keberadaan mereka.

Ketika keegoisan dan ego ikut andil di dalamnya, melibatkan kedua makhluk kecil tak berdosa. Mampukah takdir memilih kembali dan menyatukan apa yang telah terpisah?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rosee_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sedikit Harapan

Dua orang gadis berbeda usia tengah berlutut di samping salah satu nisan yang bertuliskan nama seseorang. Doa telah dipanjatkan dan bunga telah ditebarkan.

Dian mengelus batu nisan tersebut dengan penuh kasih sayang dan kesedihan. Orang ini begitu berarti dalam hidupnya. Mengajarkan ia banyak hal di dunia yang kejam ini.

Kakek, istirahatlah dengan baik dan doakan Dian disini. Dian juga akan selalu mendoakan kakek agar tidur tenang disana.

Emily memperhatikan ibunya dengan bingung. Sebelumnya ia tak pernah kemari. Siapa yang dikunjungi ibunya?

"Mama?" Dian menoleh. Ia melihat putrinya yang kebingungan hanya bisa terkekeh pelan.

"Lily ... perkenalkan ini kakek buyutmu. Kakek dari papa, Sayang."

"Kekek buyut?" Dian mengangguk. "Kakek sudah banyak membantu mama. Dia melindungi mama seperti permata di keluarganya. Dan kakek sangat bahagia saat mendengar kehadiran Lily dan Emi," jelas Dian tersenyum.

Namun, semua tak bertahan lama. Tuan besar hanya bisa menemani Dian selama 6 bulan sebelum akhirnya ia menutup mata untuk selamanya. Selama disana, tuan besarlah yang banyak membantu dirinya selain Nico. Tepat saat itu jugalah ia akhirnya berpisah dengan pria yang menjadi ayah dari dari anak-anaknya.

"Benarkah? Lalu kenapa kakek pergi begitu cepat. Lily kan ingin melihatnya juga." Semua yang baik pada ibunya, maka ia tak ragu untuk berbuat baik juga.

"Kakek sudah lelah dan harus beristirahat, Lily. Kita semua akan mengalaminya." Dian menjelaskan dengan sabar.

"Kakek ... ini Emily, putri Dian. Emilio tidak disini, ia sedang les bahasa bersama Vira di Paris. Sangat jauh ya? Begitulah Emi, ia sangat keras kepala seperti Nic." Dian bercerita seolah kakek ada disana. Hal yang sudah sering ia lakukan beberapa tahun belakangan ini.

Lily diam mendengarkan seraya mengamati tingkah ibunya. Dian terlihat sangat bahagia setiap kali menceritakan anak-anaknya, tapi memunculkan kesedihan setiap menyebut Nico sang papa.

"Halo, Kakek. Aku Lily. Aku juga gadis yang hebat seperti kakak. Suatu hari nanti aku akan mendapatkan banyak uang agar mama tidak perlu bekerja lagi. Biar kami saja yang menghidupi mama menggantikan papa." Lily berbicara begitu polosnya, tak memperhatikan sang mama yang sudah meneteskan air mata terharu.

Seandainya ia masih bersama Nico, anak-anak tak perlu memimpikan hal semacam ini. Cukup mereka bermimpi ingin menjadi apa saat besar nanti, bukan bermimpi ingin memiliki banyak uang demi dirinya.

Percayalah, ia tak butuh banyak uang. Yang terpenting ia selalu bahagia bersama anak-anaknya. Bisa menemani mereka tumbuh menjadi anak-anak yang hebat. Uang bisa dicari, tapi kebahagiaan sulit didapatkan.

Kakek pasti banggakan dengan mereka? Dian juga ... bahkan jika mereka bukan siapa-siapa, Dian tetap bangga memiliki mereka.

.......

...--- o0o ---...

.......

Sebuah mobil berhenti di salah satu toko bunga. Seorang pria keluar untuk membeli salah satu bunga yang ada disana. Nico hari ini tiba-tiba merasa sangat ingin mengunjungi makam sang kakek. Tidak tahu mengapa, rasanya ia akan menyesal jika tidak melakukannya.

Saat tiba di depan gerbang pemakaman, mobil mereka rupanya berpapasan dengan mobil lainnya. Nico pikir hanya ia yang akan datang di siang hari seperti ini, ternyata masih ada yang bersedia.

Nico tanpa sengaja melirik ke arah mobil tersebut. Awalnya ia nampak tidak peduli, namun kemudian ia terkejut dari tempatnya duduk. Ia bangkit dari sandarannya dan terus memperhatikan seseorang yang menyentir mobil tersebut hingga menghilang.

Dian?!

Nico seolah tidak mempercayai penglihatannya. Dian yang ia kenal dulu sangat berbeda dengan yang dilihatnya tadi. Bagaimana jika hanya kebetulan mirip? Jantungnya berdetak cepat, rasanya ingin mempercayai hal tersebut.

Hanya satu hal yang bisa meyakinkannya. "Rob, percepat mobilnya!" Roby sang asisten tidak mengerti mengapa tuannya tiba-tiba bertingkah panik, namun ia hanya menuruti. "Baik, Tuan."

Begitu mobil berhenti, Nico langsung berlari turun dengan cepat, membuat Roby spontan mengikuti. Ia ingin memastikan jika itu memang gadis yang selama ini ia cari. Jika benar, ia sedikit memiliki harapan. Setidaknya Tuhan masih memberinya petunjuk jika gadisnya ada disini.

Tepat di depan makan sang kakek, Nico terhenti. Tubuhnya menjadi lemas begitu saja ketika melihat sebuket bunga Daisy putih berada tepat di makam kakeknya. Roby dengan sigap menangkap Nico. "Tuan?"

Bunga Daisy atau Aster memiliki bentuk yang sederhana. Terlepas dari berbagai macam warna yang dimiliki oleh bunga ini, bunga daisy memiliki makna kesucian, kesederhaan, kelembutan dan kemurnian.

Aku menyukainya karena memiliki banyak makna. Yang terpenting ia begitu sederhana. Sederhana diluar, namun begitu berharga didalamnya

Ya! Tidak salah lagi. Itu memang Dian, gadisnya, hidupnya. Nico berlutut disana, menyentuh bunga Daisy dan nisan sang kakek.

"Jadi benar? Kalian selalu bersama tanpa sepengetahuanku, kan?" gumamnya. "Kakek juga yang menyembunyikan keberadaan dan informasi tentang Dian, kan?"

Tuan besar begitu menyayangi Diandra. Pria tua itu seolah sudah menebak apa yang akan terjadi di masa depan. Meski Dian dan Nico terlihat baik-baik saja dalam rumah tangga mereka, namun kakek tahu ada banyak kesedihan didalamnya.

Ada banyak kebenaran yang belum terungkap dan menjadi teka-teki bagi mereka yang ingin tahu. Takdir punya banyak cara untuk bertindak. Salah satunya melalui perantara seseorang.

"Kakek ingin aku menyadari dengan sendirinya, benarkan? Aku selalu menutup telingaku saat kakek selalu mencoba meyakinkanku tentang perasaanku. Kakek bilang aku akan menyesal karena tidak mendengarmu ...."

".... Ya, kakek benar. Aku sangat menyesal. Aku sungguh menyesalinya, kek. Tolong Nico, bantu Nico, kek. Nico tidak sanggup terus seperti ini." Nico kembali menangis, mengadu pada raga yang sudah tertanam di dalam sana.

Roby mengusap setitik lelehan dimatanya. Tuannya sudah lama menderita. Ia sudah mencoba membantu dengan berbagai cara untuk mendapatkan informasi tentang mantan nonanya, tapi nihil. Tak ada satupun yang di dapatkannya.

Bukan hanya Nico, ia pun merasa bersalah. Andai ia ikut menyakinkan tuannya dan memberitahu kebenarannya, maka belum terlambat mencegah Dian pergi.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

1
Liz Ayu
memang benar jika dari kecil diajarkan berfikiran terbuka dan menerima apa adanya nantinya akan jadi orang yang bijaksana
Roka Ayah
semoga sukses
Firma
keren.....
Nismawati
Luar biasa
CikCintania
nikmati saja penyesalan mu Nico🤭🤭
sang penikmat
Luar biasa
Pur Wanti
karya mu bagus tetap semangat aku suka
Kusii Yaati
benar Thor ini kan dunia novel di mana semua terserah author mau nulis apa!yg penting masih bisa di pahami ceritanya, yg penting hati author seneng dan bebas berkarya 😊
Arkha Juna
Cerita terlalu berbelit" terlalu banyak drama
Arkha Juna
aku lompat aja part y
Nanik Lestyawati
keren
Arfanacaina_w
cerita kakak selaku bagus
pipi gemoy
👍🏼👏🏼🙏🏼☕
pipi gemoy
mampir Thor
Mr.VANO
bagus cerita novelmu thor
Mr.VANO
ini cerita awal petaka terjadi
Mr.VANO
baru bab pertama sdh menarik
Mazree Gati
tak membaca flasback
Inyhhlstryyy
Ngapain Bella ada di sini? nanti di cariin sama Alex loh pulang Belle pulang/Curse//Curse/
Inyhhlstryyy
Kalau boleh tau umur Nico brp Thor?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!