Akira yang selalu tersenyum ceria tiba-tiba berperilaku aneh, namun keanehan Akira tertutupi dengan sikap Akira yang usil, dan selalu menjadi biang kerok kerusuhan.
Padahal keanehan Akira semua berawal dari tragedi dua tahun silam, impian dan harapannya hancur dan ia mengubur lukanya dalam-dalam seorang diri.
Akan kah Akira bisa bangkit kembali? ataukah akan terus sembunyi dibalik topeng senyum cerianya?
Bagaimana Akira akan menghadapi sebuah kenyatan yang membuat hatinya dilema? Karena apa pun pilihannya akan berkibat buruk.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon cutnyak_fenty, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Berlibur ke puncak
Seperti yang telah direncanakan, akhirnya liburan kepuncak dijadwalkan hari ini dan akan menginap selama seminggu. mereka berangkat ke puncak saat subuh, sebelum ayam berkokok agar tak terjebak macet.
liburan kepuncak di bagi beberapa kelompok, dikarenakan keterbatasan kamar divilla. kelompok Akira berjumlah 30, hanya Akira dan Mona yang dari jurusan hukum dikelompoknya.
semua anak-anak Universitas Nusantara akan berlibur kepuncak di daerah yang sama, hanya villa untuk menginap yang berbeda-beda. setiap ketua kelompok sudah melakukan jadwal kunjungan malam api unggun di villa yang berbeda setiap malam.
Setiap villa yang menjadi tuan rumah wajib menyediakan konsumsi makanan dan juga membuat Api unggun. yang berkunjung di bebaskan untuk membawa makanan sendiri atau makan makanan yang telah disediakan. namun tidak di izinkan menginap di villa yang bukan tempat mereka menginap. setiap jam 12 malam, ketua kelompok akan mengabsen semua anggota di villa nya masing-masing, jika ada yang melanggar akan langsung di pulangkan
Bus pariwisata yang di tumpangi oleh kelompok Akira yang pertama bergerak maju, menuju ke puncak. lalu dengan perlahan diikuti oleh bus pariwisata yang lainnya.
Sepanjang perjalanan yang dilakukan Akira hanya tidur karena semalam Akira bergadang nonton drama korea yang lagi booming hingga jam 2 dini hari. Mona yamg menjadi teman duduk di sebelah Akira merasa bosan sendiri karena tidak ada teman mengobrol. hingga akhirnya Mona pun ikut tertidur menyender di bahu Akira.
sayub-sayub Akira mendengar namanya di panggil diselingi dengan tepukan pelan di pundaknya.
"Akira....bangun lah kita sudah sampai. Akira...."
Akira berusaha membuka mata, mencoba merenggangkan otot-ototnya namun Akira merasakan pundaknya mati rasa. akira menolehkan kepalanya ke pundak yang terasa kebas dan mendapati Mona yang masih tidur terlelap di pundaknya.
"Mona... Mona... bangun..." Akira menepuk-nepuk pipi Mona pelan.
"Tadi gue udah bangunin Mona, tapi ya gitu, ngebo dia"
Akira tersenyum mendengar ucapan Sulaiman, Akira melihat kesekeliling sudah tidak ada penumpang lagi pertanda sudah pada turun hanya Sulaiman yang masih setia membangunkan dan menunggu Akira dan Mona bangun.
"Mona cepat bangun, ada mahasiswi dilecehkan dengan dalih ingin membantu korban. tapi tangan sipelaku berkelana ditubuh korban" Akira berbisik di telinga Mona sambil menahan senyum.
Dengan segera Mona bangun dari tidurnya. "Ayo Akira kita harus tegakkan keadilan" mona menarik lengan Akira mengajaknya turun.
Akira bangkit dari duduknya, memijat pundaknya yang terasa kebas, setelah di rasa cukup. Akira mengacak-acak rambut Mona "Ayo...!" Akira berlalu meninggalkan Mona.
"iler nya tuch banjir bandang" Sulaiman juga mengacak rambut Mona dan meninggalkan mona yang misuh-misuh karena rambutnya diacak kadul oleh mereka. Mona berusaha mengusap ilernya dengan tisue yang di ambil dari tas selempangnya dan hasilnya nihil, Mona pun turun dari bus sambil menghentak-hentakkan kakinya seperti anak kecil lagi merajuk. sadar jika dirinya telah di bohongi oleh Akira dan Sulaiman.
Melihat kelakuan Mona yang merajuk, Akira menyembunyikan senyumnya sedangkan Sulaiman cuek bebek.
Entah berapa lama Akira tertidur, namun yang pasti kini sang mentari telah sempurna menampakkan wujudnya pertanda sudah menjelang siang. karena berada dipuncak walaupun matahari bersinar dengan sempurna, udaranya terasa sejuk menyegarkan. mungkin ketika malam nanti udara baru akan terasa dingin.
Akira berjalan menuju villa yang telah di tentukan, Mona menempel dengan menggandeng sebelah lengan Akira, padahal gadis itu lagi kesal padanya.
Sejenak Akira berhenti, memandangi villa yang akan di tempatinya. ada perasaan familyar yang dirasakan Akira. setelah melihat kedalam villa, Akira menjadi semakin yakin bahwa Akira memang pernah datang ke villa ini.
"ayo kita ke balkon atas, dari sana kita bisa melihat pemandangan yang indah" ajak Akira ke teman-temannya.
firasat gue kok ga enak ya?
Sulaiman melirik Akira diam-diam sambil mengelus tengkuknya
"Gue haus dan sedikit lapar, mau ga lo beliin gue cemilan" Akira meminta tolong sambil menggenggam tangan Mona.
"Baiklah, tunggu sebentar ya" Mona langsung berbalik pergi.
"Gue temenin Mona cari cemilan ya" Sulaiman juga segera pergi.
"Tidak! gue perlu penjelasan lo". mata Akira memicing menatap Sulaiman, seperti ingin menelanjanginya dari kebohongan yang mulai terbongkar.
Sulaiman yang ingin kabur, menghentikan langkahnya tidak jadi pergi. Sulaimam pasrah jika nanti Akira marah kepadanya.
"Benarkah semua ini ada ikut campur tangannya?" Akira bertanya dengan raut wajah dingin.
"Benar" jawab Sulaiman pelan nyaris tidak terdengar dengan menunduk lesu.
Habislah..... pak... semoga pengorbanan saya setimpal dengan pengurangan tugas dari bapak. sebenarnya ada apa dengan kalian...? saya seperti memghadapi eksekusi mati karena menuruti perintah Bapak....
😥😥 hiks kacian maman....
semoga semakin banyak yg bacaa..
Salam sayang dan sehat selalu 🤗
sampe2 d ketawain ma misua.. hhh
semangat othor krya yg bagus semoga ssllu sukses
makanya dia g mau sarapan..Akira menghindari laki2 itu...atau jangan2 Akira suka dgn laki2 itu yg statusnya pacar kakaknya🤔🤔