Kisah dari seorang Dokter cantik dengan segudang prestasi dan juga kisah kehidupan yang penuh lika-liku.
Bilqis Agata, dokter muda ini juga memiliki kisah asmara yang cukup rumit.
bagaimana seorang Bilqis menjalani kehidupan nya setelah kepergian sang suami yang baru saja menikahi nya untuk selamanya setelah gugur dalam tugas di negara lain yang saat itu sedang terjadi bencana alam.
lalu bagaimana Bilqis menghadapi masa depan nya. mampukah dia menata hidup dan bagaimana jadinya ketika cinta pertama nya saat masih sekolah menengah pertama hadir kembali.
ikuti kisah BILQIS AGATA.
***maaf banyak typo
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Callme_Nadlia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
18
"bagaimana Ri? apakah kamu sudah mendapatkan hati Bilqis lagi" tanya sang ayah, Pak Mahes
saat ini mereka sedang menghabiskan weekend bersama di halaman belakang rumah utama Mahardhika
"jangankan mendapatkan hatinya pa, baru saja aku menyapanya dia bahkan pura pura tidak mengenali ku" ketus Ari dengan wajah lesu
"haha, putri bungsu Yudi memang memiliki sifat seperti papanya. tidak mudah untuk di taklukkan, terlalu keras kepala tapi sangat baik dan anggun" puji Pak Mahes dengan tersenyum
"aku harus bagaimana pa, apakah aku harus dengan cara ekstrim untuk mendapatkan nya, tapi ku rasa itu akan menambah kebencian nya terhadap ku" ucap Ari sendu
"hei kenapa dengan dirimu nak, ini bukan dirimu, yang papa kenal Ari Rizki Mahardhika itu pria yang arogan, dingin dan tak tersentuh, lalu apa ini hei..!? kau bahkan seperti ABG galau karena cinta ditolak dan terlalu BUCIN" ejek sang ayah
"papa dapat kata kata seperti itu dari mana" tanya Ari yang kaget dan heran dengan bahasa gaul sang ayah
"keponakan mu yang mengajarkan papa haha dia mirip seperti mu yang arogan dan usil diwaktu bersamaan." ejek sang ayah kembali
"entah dia anak orang lain atau anak kakak, kenapa jadi musuh bebuyutan ku huh" keluh Ari dan pak Mahes tertawa terbahak-bahak mendengar keluhan sang anak
"lalu bagaimana pa, apa papa punya cara" tanya Ari kembali serius
" ya, papa kasih saran. kamu jangan dulu gegabah untuk menyatakan cinta mu, mulailah untuk meluluhkan hati nya dengan menjadi temannya dan buat lah dia nyaman berada di dekat mu, jangan terlalu agresif. Bilqis itu seorang janda jadi dia cukup memproteksi diri nya dengan hubungan baru" nasehat pak Mahes
"apakah itu akan berhasil pa" tanya Ari menatap pak Mahes
"InsyaAllah, jika di lihat dari pergaulan nya yang hanya seputar keluarga, para sahabatnya dan rumah sakit. bahkan Bima pernah mengeluh keadaan adiknya yang seperti nyaman dengan kesendirian nya.. ah papa heran sama anak itu, mudah sekali untuk curhat jika menyangkut adik kesayangannya itu, lalu akan bersikap tegas dan juga dingin bila di kantor dan masalah pekerjaan, memang anak anak Yudi dan Diana mewarisi sifat ibu dan ayah mereka, Bima yang seperti ibunya dan Bilqis seperti ayahnya, perpaduan yang bagus haha" pak Mahes tak bisa untuk tidak tertawa mengingat bagaimana seorang Yudi yang keras kepala bisa bersatu dengan Diana yang sedikit pecicilan
"begitu ya pa, baik lah kalau menurut papa itu cara yang baik. Ari akan mencobanya dan meluluhkan hati Tata lagi bagaimana pun caranya" tekat Ari dan pak Mahes menepuk pundak Ari memberi semangat kepada putra bungsunya itu.
🌹🌹🌹
waktu berlalu, dimana hari ini merupakan hari sibuk untuk seorang Bilqis Agata. karena hari ini akan melakukan tiga operasi besar tetapi diwaktu yang lumayan bisa untuk beristirahat di sela waktu nya.
operasi pertama selesai, pengangkatan tumor otak yang sudah stadium lanjut dengan memerlukan konsentrasi tinggi,
dan bertepatan juga dengan jam makan siang, Desi yang senantiasa berada di sisi nya menyarankan untuk mereka makan siang di kantin rumah sakit, menyegarkan sedikit lelah di otak karena dengan berkonsentrasi untuk melakukan operasi tadi, berhubung kantin rumah sakit memiliki suasana yang sejuk berdekatan dengan taman yang selalu di rawat agar keluarga pasien yang sengaja menginap atau sekedar mengunjungi kerabat mereka lebih nyaman.
seperti nya, otak lelah Bilqis bukan hanya sekedar tentang operasi bedahnya. tapi juga karena kepikiran tentang perkataan sang ibu kemarin malam,
flashback
Bilqis sedang berada di balkon kamarnya membaca buku tentang bedah saraf, ya memang Bilqis tidak serta Merta melupakan buku sebagai panduan untuk pekerjaan nya yang beresiko tinggi untuk keselamatan pasien.
pintu kamar dibuka dari luar dan muncul lah sang ibu yang kemudian melangkah menuju balkon menghampiri sang anak yang kebetulan setiap weekend pasti pulang ke rumah besar setelah beberapa Minggu pindah ke apartemen.
"anak mama kenapa" tanya mama Diana karena melihat Bilqis yang pandangan kosong menatap buku di tangannya
"hah, mama bikin iqis kaget" ucapnya dengan mengelus dada
"hehe, mama cuma nanya kamu kenapa" tanya mama Diana lagi
"gak pa pa ma"
"kamu gak bisa bohong sama mama sayang, mama kenal kamu dari dalam perut mama, jadi mama hafal banget kalo kamu sedang berbohong"
"ma, Iqis mau cerita," ucap Bilqis memberanikan diri untuk meluapkan isi hatinya yang seakan perlu di luapkan agar lebih tenang
Mama Diana yang mendengar itu hanya tersenyum, karena anak nya ini jarang sekali menceritakan masalah nya baik itu kecil ataupun masalah besar
"mau cerita apa" sebelum Bilqis bercerita, dia menarik nafas dalam-dalam
"gini ma, dulu Bilqis pernah dekat sama kakak kelas, tapi dia pernah membuat iqis kecewa dan sakit hati meski tidak secara langsung tapi Bilqis bener bener sakit hati kala itu, kita pernah jadian, tapi yang bikin Bilqis kecewa ternyata dia hanya menjadikan iqis taruhan sama teman temannya ma, dan parahnya lagi waktu iqis bela belain belajar masak sama mbak, dan Iqis kasihkan masakan itu untuk dia malah di buang ke tempat sampah. sejak saat itu Iqis beneran udah benci banget lalu.." Bilqis engan menceritakan hal yang paling membuat nya hancur dan mengakibatkan Bilqis pergi meninggalkan rumah dan kota kelahiran nya.
"lalu apa sayang" tanya mama karena Bilqis menghentikan cerita nya.
"hah," Bilqis yang sejenak melamun karena mengingat kisah itu langsung tersadar karena pertanyaan mamanya
"oh, lalu kemari kita ketemu lagi, tapi kali ini dia meminta maaf ma, Bilqis sempet lihat matanya terlihat sangat tulus minta maaf, tapi Bilqis enggak tahu kenapa Iqis malah menghindar padahal kejadian itu udah lama banget bahkan bisa dikatakan cinta monyet waktu iqis kelas 8 SMP haha lucu ya ma" kilahnya agar mama diana tidak menanyakan hal lain
"jadi kamu pacaran waktu masih sekolah menengah pertama sayang" kaget mama Diana
"wah mama sama papa kecolongan ternyata, anak gadis mama udah pinter pacaran sejak kecil, apa jangan-jangan cowok ini yang bikin kamu pindah ke Palembang dan tinggal bareng nenek, iya" selidik mama Diana menatap sang anak
Bilqis yang ditatap seperti itu hanya menyengir tanpa dosa
"lalu apa yang harus Iqis lakukan sekarang mama" tanyanya
mama Diana hanya menghela nafas karena percuma untuk marah, itu sudah berlaku cukup lama dan sekarang Bilqis sudah dewasa
"apa dia belum berkeluarga sayang"
"belum ma, bahkan kabarnya dia gak pernah dekat sama cewek lain dan menolak perjodohan dari orang tuanya karena nunggu Iqis kembali ke Jakarta, kabar itu Iqis dapat dari Abi pacarnya Bela" ucap Bilqis
"siapa sih anaknya" tanya mama penasaran
"mama kenal kok, anak nya Om Mahes sama Tante Lusi" ucap Bilqis dengan lesu
"maksud kamu, anak bungsunya itu, haha pantes aja Tante Lusi selalu ngeluh kalo arisan, anak bungsu nya selalu menolak perjodohan, dan juga kemarin Tante Lusi bilang mau menjodohkan anaknya sama kamu, kayaknya Tante Lusi sudah tahu kalo kamu cewek yang jadi alasan anaknya nolak perjodohan selama ini" jelas mama Diana
"hah, terus mama bilang apa" kaget Bilqis
"mama sih bilang, mama gak mau ikut campur dalam urusan asmara anak anak mama, dan juga ya mama kasih saran ya, masa lalu itu bukan untuk di lupakan tapi untuk dijadikan pelajaran. jika kamu gak bisa berdamai sama masa lalu maka kamu gak akan bisa maju sayang, jadi mulai lah untuk memaafkan segala yang menyakitimu di masa lalu, karena yang kamu jalani adalah masa depan." nasehat mama Diana
"tapi dia udah bikin iqis kecewa ma"
"tapi dia juga sudah meminta maaf dengan mu tulus bukan, lalu apa salahnya kamu memulai pertemanan dengan nya untuk memulai memaafkan masa lalu itu dan menjalani masa Depan mu dengan baik agar tidak ada dendam yang menjadi duri di hati kamu.
setiap orang itu bisa berubah menjadi lebih baik sayang, kamu fikir fikir lagi deh ya, Allah aja maha pengampun, apalagi kita sebagai manusia sayang, dengan memaafkan tidak membuatmu jatuh sayang. malah akan membuatmu lebih tinggi derajatnya. ingat pesan mama" nasehat panjang lebar mama Diana
Bilqis terdiam mencermati pandangan sang mama terhadap masalalu nya, apakan sang ibu tidak marah dengan perlakuan laki-laki yang membuat anaknya sakit hati itu, dan ya jawaban mamanya adalah Tidak, karena setiap orang pernah melakukan kesalahan jadi memberikan kesempatan kedua bukanlah hal buruk.
flashback off