NovelToon NovelToon
Sama Tapi Berbeda

Sama Tapi Berbeda

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda
Popularitas:13.9k
Nilai: 5
Nama Author: Rita Tatha

Memiliki saudara kembar nyatanya membuat Kinara tetap mendapat perlakuan berbeda. Kedua orang tuanya hanya memprioritaskan Kinanti, sang kakak saja. Menuruti semua keinginan Kinanti. Berbeda dengan dirinya yang harus menuruti keinginan kedua orang tuanya. Termasuk menikah dengan seorang pria kaya raya.

Kinara sangat membenci semua yang terjadi. Namun, rasa bakti terhadap kedua orang tuanya membuat Kinara tidak mampu membenci mereka.

Setelah pernikahan paksa itu terjadi. Hidup Kinara berubah.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rita Tatha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 13

Arrggghhhhh!!!

Rico mengacak rambut frustrasi. Sama sekali tidak bisa fokus pada pekerjaannya. Terus saja kepikiran Kinara. Sungguh, ia merasa sangat bersalah terhadap wanita itu. Rasa sesal begitu dalam dirasakan. 

Seharusnya, ia bisa menjaga wanita itu. Kalaupun memang harus melakukan malam panas pertama, seharusnya dalam suasana yang romantis dan penuh kelembutan. Apalagi, itu adalah pertama kalinya bagi Kinara. Ya, Rico terkejut ketika selesai bercinta, ia melihat ada noda darah di sprei yang dikenakan. 

"Kenapa aku sangat bodoh!" ujarnya mengumpati dirinya sendiri. 

Walaupun sebenarnya semua tidak sepenuhnya salah Rico. Jika saja semalam ia tidak berada dalam pengaruh obat perangsang, sudah pasti ia masih bisa menjaga diri. Namun, kini semua sudah terlanjur terjadi. Rico hanya bisa pasrah dan memikirkan bagaimana cara agar Kinara tidak terlalu membencinya. 

Ia membuka laci meja. Mengambil sebuah kalung di sana. Benda itu adalah milik gadis cilik yang menolongnya dulu. Yang tanpa sengaja Rico menariknya. Sekarang, ia masih menyimpan benda itu dengan begitu hati-hati. Bahkan, tidak ada seorang pun yang boleh menyentuhnya. 

Tok tok tok!

Rico segera menyimpan benda itu ketika terdengar suara pintu diketuk. Ia pun mempersilahkan masuk dan ternyata Papa Soni yang datang berkunjung. Lelaki itu tampak gugup dan cemas seperti orang yang dikejar setan. 

"Ada apa?" tanya Rico datar tanpa ekspresi walaupun yang berdiri di depan adalah ayah mertuanya. 

"Nak, tolong bantu papa. Ada debt colector yang datang ke kantor dan hendak menyita beberapa barang jika kami tidak segera membayar hutang." 

"Kenapa kamu selalu saja bermasalah. Bukankah aku selalu mengirimi uang setiap butuh biaya kuliah putri sulungmu?" Tanpa dilihat oleh Papa Soni, Rico mengepalkan tangan karena geram. 

"Ya. Tapi ini bukan hutang sekarang ini. Hutang lima puluh juta itu, adalah hutang dulu saat pertama kali kami memasukkan Kinanti kuliah di luar negeri. Kebetulan saat itu usaha papa sedang tidak baik dan akhirnya papa terpaksa hutang rentenir." 

"Itu salahmu sendiri!" ujar Rico penuh penekanan. "Kalau memang tidak mampu, kenapa mesti memaksa keadaan? Bukankah kuliah di dalam negeri juga tidak kalah baik?" 

"Ya, tapi bagaimana lagi. Semua keinginan Kinanti. Semua orang tua pasti ingin yang terbaik untuk anaknya. Apalagi Kinanti adalah putri sulung yang akan meneruskan usaha papa setelah ini." 

Mendengar ucapan Papa Soni, seketika Rico bangkit berdiri. Ia memasukkan tangan ke dalam saku celana sambil tersenyum sinis. 

"Yang terbaik untuk anaknya? Seperti bukan hanya itu saja yang seharusnya diperhatikan. Seharusnya, orang tua juga harus bersikap adil kepada anak-anaknya. Tidak boleh membedakan satu sama lain," sindir Rico sambil berjalan mendekati ayah mertuanya itu. 

"Nak, sebenarnya papa juga ingin  bersikap adil, tapi bagaimana lagi. Menyekolahkan satu anak saja, papa sudah kewalahan seperti ini. Lagi pula, Ara juga menerima dengan ikhlas kalau dia tidak bisa kuliah," kata Papa Soni. Hal itu membuat Rico semakin merasa muak.

"Sungguh pemikiran orang tua yang pilih kasih. Lalu kenapa kamu tidak menyuruh putri sulungmu agar mau kuliah di dalam negeri. Lalu mereka berdua sama-sama bisa kuliah? Bukankah seharusnya adil seperti itu," cecar Rico. Mulut Papa Soni terbungkam karena tidak menjawab lagi. 

"Di saat seperti ini, kamu datang meminta bantuan sambil memohon. Kenapa kemarin di saat istriku ingin menginap di rumah orang tuanya sendiri, justru ia harus pulang malam-malam tanpa kalian menahan?" Ingatan tentang Kinara yang diantar oleh Danu, kembali membuat hati Rico memanas. 

"Ara yang bilang sendiri bahwa dia mau pulang dan tidak jadi menginap." 

"Masa?" Rico kembali tersenyum sinis. "Aku tidak yakin semua baik-baik saja. Jika memang tidak ada masalah, kenapa Ara pulang sendiri tanpa diantar oleh kalian? Sekarang, apa kamu tahu kalau putrimu sedang di rumah sakit." 

"Di rumah sakit? Ara di rumah sakit?" tanya Papa Soni panik. 

Rico mengangguk cepat. "Ya, apa kalian peduli akan hal itu? Yang kalian pikirkan hanyalah putri sulung kalian saja." 

"Di rumah sakit mana Ara dirawat?" 

Rico pun memberi tahu di mana istrinya dirawat. Setelahnya, Papa Soni beranjak pergi meninggalkan ruangan itu begitu saja. 

***

Sudah sehari semalam Kinara dirawat di rumah sakit. Saat malam tiba, Rico menjaga wanita itu dan ia tidak memperbolehkan siapa pun menjenguk termasuk orang tua Kinara sekalipun. Rico hanya ingin istrinya benar-benar istirahat dan segera pulih. 

Tidak ada obrolan atau pembicaraan, Kinara masih membisu setiap kali bersama Rico. Rasa sakit itu masih terus terbayang dalam ingatan. Menciptakan trauma yang entah bisa hilang atau tidak. 

"Kamu mau makan?" tanya Rico lembut. Kinara menggeleng cepat. "Maaf, aku sungguh tidak bermaksud melakukan hal itu. Aku seperti kehilangan kendali. Aku tidak sadar melukaimu sejauh itu." 

"Tidak apa, Tuan. Bukankah sudah saya bilang kalau semua sudah kewajiban saya sebagai budak Anda. Karena sekarang saya sudah tidak suci lagi, maka kapan pun Anda menginginkan tubuh saya, tinggal katakan saja. Saya akan melayani Anda dengan sebaik mungkin." Suara Kinara terdengar lirih. Entah mengapa mendengar ucapan wanita itu, justru membuat hati Rico berdenyut sakit. 

"Tidak. Aku tidak akan melakukan hal menyakitkan itu lagi. Aku mohon, biarkan aku menebus semua yang telah terjadi. Aku juga mohon padamu, jangan pergi dari sisiku setelah kejadian ini." 

Kinara menoleh. Pandangan mereka pun saling beradu. Rico bisa melihat tatapan sendu itu penuh dengan kesedihan. Apalagi Kinara tampak jelas memaksa senyumnya.

"Saya tidak akan pergi dari kehidupan Anda sampai Kak Kinan selesai kuliah. Bukankah Anda berjanji akan terus membiayai kuliah Kak Kinan asal saya masih di sisi Anda?" 

"Sejauh ini dirimu berkorban untuk keluarga yang bahkan memandang sebelah mata dirimu. Jika lelaki yang menikahimu bukan aku, apakah kamu tetap akan melakukan hal ini?" tanya Rico penasaran. 

Kinara mengangguk tanpa rasa ragu. "Ya, asal Kak Kinan bisa selesai kuliah. Saya akan melakukan apa pun. Bukankah anak bungsu itu harus patuh?" 

"Ara ... bolehkah aku memelukmu?" pinta Rico lembut. Kinara seketika merem*s selimut. Bayangan itu kembali muncul. "Aku hanya ingin memelukmu saja. Aku berjanji tidak akan melakukan hal yang macam-macam." 

Melihat kesungguhan dari sorot mata suaminya, Kinara mengangguk lemah. Lalu meminta lelaki itu untuk membantunya bangun. Setelahnya, Rico memeluk Kinara dengan sangat erat. Seolah tidak ingin melepaskan lagi. Bahkan, hampir saja Rico menangis jika tidak ditahan. 

"Ara ... maafkan aku." 

"Jangan terus meminta maaf, Tuan. Ini bukan sepenuhnya salah Anda. Tapi ini adalah kewajiban saya sebagai budak Anda. Tuan ... bolehkan saya meminta satu permintaan?" 

Rico melepas pelukan tersebut. Memegang bahu istrinya dengan sangat kuat sembari menatapnya penuh tanya. 

"Katakanlah." 

"Tuan, jika nanti saya hamil, izinkan saya untuk menggugurkan janin yang saya kandung."

1
@azza
lanjut thor update.........
RiskaCahyani
udah minta duit dikasih banyak pula, masih minta tolong lagi orangtua tidak tahu malu banget, pgn aku masukin karung terus dihanyuti disungai
jangan² nanti minta anak kakaknya diurus oleh ara kalau iya otw bakar rumahnya
Nana Gex
kenapa wanita nya di bikin bodoh kebangetan, jangan2 bpk nya mau Rico jadi suami kakak nya
mbok Darmi
udah dikasih uang masih saja ngelunjak minta yg lain, mau minta ara membujuk danu untuk bersedia menikahi kinan ini pasti, awas ara kalau permintaan ortumu aneh2 ngga masuk akal jgn dituruti, membantu boleh tapi pakai mikir dan logika jgn goblok menuruti semua permintaan nya
A&A
benar" orang tua gak tau diuntung😤
kinara masih bisa sabar dan berbaik hati jangan kalian ngelunjak dan memanfaatkan kebaikan kinara jika gk bertaubat takut nya bom waktu kinara meledak dan itu akan hancurkan kalian berkeping" 😏😂
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
parahhhh ih ortunya si Kinanti
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
Kinara harusnya kamu izin suami dulu..masa gk tahu adab istri pada suami 😏
Rita Riau
sangat cocok kalo Kirana anak pak Soni, ayah sama ibunya rela menjual anaknya demi kepentingan anak nya yg disayang, sementara si anak pula tanpa rasa bersalah dgn tega ingin menggugurkan janin yang belum ada, keluarga macam apa ini,,🙄🙄
Rita Riau
nah ini bikin salah faham lagi,,, rumit banget hidup mu Kinara,,
Rita Riau
nah ini dia, karena ada penyebab lalu ada akibat. disini kalo Kirana pintar dikit pasti hidupnya aman,,
Rita Riau
terima resiko aja Kirana,toh bego kamu digedein sih,,
Rita Riau
heran deh,kira kira si Kirana ini sosok yang bagaimana ya,,,? hmm, polos lugu atau bego,,🤔 ya jelas" kedua orang tua menjual dirinya demi kepentingan kakak masih lagi ga ngerti bahwa nya tak dianggap,,
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
si Kinan tidak bersyukur banget...
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
makanya kamu jangan keras kepala Kinara,dengarkan suami mu..
mbok Darmi
terus saja playing victim kinan
@azza
lanjut thor update........
Othor Kalem Fenomenal: ditunggu ya kak 😊
total 1 replies
Rita Riau
kasihan Danu,moga Danu dapat jodoh yg terbaik,,, dan kau Kinanti ga pantes jadi sudara kembar
Rita Riau
kabur aja Ra,,,dari orang tua yang beda kasih sayang nya
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
😂😂😂😂😂😂
Othor Kalem Fenomenal: wkwkkww
total 1 replies
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
Kinanti kamu mempermalukan orang tua kamu..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!