" Billy " teriak Zea .
Billy tersentak mendengar teriakan Zea . Gadis yang berada di pelukan Billy tersenyum licik. Sudah lama dia bersabar dan menunggu saat ini tiba .
" Aku tidak menyangka kamu melakukan hal sehina ini " ucap Zea lalu pergi meninggalkan Billy .
Dukung othor ya . dukungan kalian penyemangat ku . love banyak dari kedua anak othor .❤️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon tyas Ayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pria berpakaian hitam
Malam ini keluarga Arron dan Devina bertemu . Kedua orang tua Devina meminta keluarga Arron untuk segera memutuskan . Arron masih belum memberi jawaban untuk permintaan kedua orang tua Devina .
Ayah Abraham tidak mau ikut campur urusan anak-anaknya . Terlebih Arron yang memang tidak menyukai Devina . Arron hanya menganggap Devina sebagai teman .
" Ayolah Abraham . Kamu ini Ayahnya , kamu tidak membujuk anak mu itu " ucap Ayah Devina.
" Aku tidak ingin memaksakan kehendak ku . Semua berhak memilih dan memberi keputusan . Mereka sudah besar Harman . Kita tidak perlu lagi memaksakan apa yang terbaik untuk mereka . Mereka sudah tahu pilihan mana yang harus mereka pilih " ucap Ayah Abraham .
" Tapi Devina ingin sekali menikah dengan Arron . Devina menyukai anak mu sudah dari dulu . Saat dia sekolah . Bahkan Arron tidak mempedulikan dia . Dia tetap memperdulikan Arron . Jangan terlalu terpaku dengan cinta . Sekarang itu hanya dengan cinta kita tidak akan bisa makan . Cinta itu sering menyakiti Abraham . Ayolah bujuk anak mu itu " ucap Ayah Harman .
" Aku tidak bisa memutuskan Harman . Maafkan aku Devina . Om hanya bisa berbicara kepada Arron . Tapi untuk pilihan Om tidak bisa memaksakan " ucap Ayah Abraham .
Devina yang sedari tadi menunduk . Kini mengangkat kepalanya . Dia mencoba tersenyum dengan ucapan Ayah Abraham .
" Iya Om . Devina bisa mengerti . Devina akan mencoba menerima keputusan Arron " ucap Devina .
" Lihat betapa baiknya putri ku Abraham " ucap Ayah Harman .
" Ya . Aku tahu anak mu ini wanita baik. Tapi aku tetap dengan pendirian ku " ucap Ayah Abraham .
" Apakah Arron akan datang Om ?" tanya Devina .
" Aku tidak tahu . Tapi tadi tante sudah sampaikan kepada Arron " ucap Ayah Abraham .
Mereka masih berbincang sembari menunggu kedatangan Arron . Ayah Harman masih mencoba membujuk Ayah Abraham . Devina hanya bisa pasrah . Namun ada rasa kesal dalam hatinya .
" Maaf saya terlambat " ucap Arron lalu duduk di samping Devina .
" Kamu dari mana ?" jawab Devina dengan senyum bahagianya . Devina tak menyangka jika Arron akan datang .
" Bekerja " jawab Arron singkat .
Tak jauh dari sana . Arron melihat Niko bersama seorang wanita . Wanita yang tidak asing bagi Arron .
" Bagaimana Arron? Devina sudah cukup lama menunggu jawaban mu . Sekarang kamu sudah ada di sini . Kasian putriku ini " ucap Ayah Harman .
" Saya tidak bisa Om. Saya sudah mengatakan kepada Om waktu itu . Apa Om lupa ?" tanya Arron .
Devina menatap Ayahnya seakan bertanya . Apa yang di katakan Arron itu benar .
Ayah Harman tak menghiraukan tatapan Devina .
" Anak ku ini kurang apa Arron ? Dia baik dan kita sama-sama dari keluarga yang sama . Derajat kita sama " ucap Ayah Harman .
Arron tersenyum mendengar ucapan Ayah dari Devina .
" Aku mencintai wanita lain Om . Ayah dan Ibu juga tahu itu . Aku tidak ingin menyakiti Devina nanti. Dia memang perempuan yang baik . Dia bahkan bisa mendapatkan yang lebih baik dari saya " ucap Arron lalu pergi dari sana .
Arron masih tertuju dengan Niko dan wanita yang di dekati Niko .
Devina menggenggam tangan Ayahnya . Devina tidak ingin Ayahnya sakit lagi karena marah .
" Devina tidak apa-apa Ayah " ucap Devina meyakinkan Ayahnya .
Ayah Devina mengangguk .
Ayah Abraham hanya busa meminta maaf kepada keluarga Devina . Memaksakan Arron juga tudak akan baik untuk mereka .
Arron menuju dimana Niko berada . Dan benar saja di sana ada Niko dan juga Zea .
" Ada apa kamu di sini ?" tanya Arron dingin
Zea menatap Arron tersenyum .
Niko bisa melihat kekesalan pada wajah Arron .
" Hahaha . Jangan marah Tuan muda . Saya hanya mengobrol biasa . Lagian kekasih Tuan tidak mungkin mau dengan saya " ucap Niko tersenyum licik .
" Aku tidak marah . Aku hanya bertanya " ucap Arron lalu duduk di samping Zea tanpa di minta .
Zea dapat melihat aura permusuhan diantara mereka .
" Ternyata sekertaris mu sudah tidak bekerja dengan mu. Aku hanya menawarinya untuk bekerja sama " ucap Niko .
" Dia membutuhkan bantuan mu . Jika dia memerlukan bantuan dia hanya membutuhkan ku " ucap Arron mencium kening Zea .
" Sepertinya sahabat saya sudah selesai . Saya permisi dulu " ucap Zea pamit kepada Niko .
Ternyata Zea datang bersama Kikan . Namun Kikan pergi ke kamar mandi karena sesuatu .
" Sayang aku pergi dulu ya " pamit Zea mencium pipi Arron .
Niko membola .Tak menyangka jika Zea dan Arron benar bersama .
Arron tersenyum . Zea ternyata melakukan hal uang tepat .
" Sepertinya aku juga harus pergi . Pekerjaan ku membuat hari-hariku terlihat sibuk " ucap Arron membenarkan jasnya . Lalu pergi meninggalkan Niko.
Niko mengepalkan tangannya . Dia masih gagal menghancurkan Arron . Niko tidak akan menyerah begitu saja .
" Aku akn membuatmu hancur " ucap Niko .
Arron mengejar Zea .
" Ikut dengan ku " ucap Arron .
Kikan dan Zea saling tatap .
" Pergilah . Aku juga sedang ada urusan " ucap Kikan .
" Tapi aku tidak mau " ucap Zea .
Arron lalu menarik tangan Zea . Tapi Zea terus menolak . Dan meminta bantuan Kikan . Tapi Kikan justru melambaikan tangannya .
" Kenapa memaksaku " kesal zea .
Arron justru menempelkan jari telunjuknya ke bibir Zea . Supaya Zea diam .
Zea lalu memilih diam .
Mobil yang mereka tumpangi berhenti di sebuah bangunan mewah .
" Di mana ini?" tanya Zea melihat bangunan mewah dengan taman yang sangat luas .
" Turunlah " Arron membukakan pintu untuk Zea .
Banyak sekali pria berpakaian serba hitam menyambut kedatangan Arron . Zea merasa kikuk dengan mereka .
" Kamu menculikku ?" ucap Zea .
" Jangan berpikiran buruk " Arron menyentil kening Zea .
Zea lalu mengerucutkan bibirnya . Dan Arron justru mencium bibir Zea .
" Dasar pria tidak tahu malu" ucap Zea lalu memukul dada Arron .
Arron justru terkekeh dengan sikap Zea .
" Baiklah . Nanti kita lakukan lagi kalau tidak ada mereka " ucap Arron .
" Dasar mesum" ucap Zea .
" Tapi kamu suka " ucap Arron .
Zea menginjak kaki Arron .
Pria berbaju hitam itu mulai waspada dengan zea .
" Apa ? Kalian berani dengan perempuan ?" ucap Zea dengan tangan di pinggangnya.
Pria berbaju hitam itu lalu terdiam .
Arron tertawa dengan tingkah Zea .
" Apa pikir aku takut dengan mereka ? Ck, membuat ku kesal saja " ucap Zea .
" Jika tidak ada kamu mungkin aku juga akan lari melihat mereka " bisik Zea kepada Arron .
Arron semakin tertawa keras dengan tingkah Zea .
" Mereka tidak akan menyakiti mu " ucap Arron .
" Matanya saja ingin keluar dan rasanya mereka akan memakanku hidup-hidup saat aku menginjakmu " ucap Zea .
" Mereka bekerja untukku . Jadi itu tugasnya " ucap Arron .
" Ayo " Arron menggandeng tangan Zea .
" Katakan kepada semuanya . Jangan ada yang mengganggunya " ucap Arron .
" Baik Tuan " ucap Berjas hitam dengan perawakan tinggi besar . Tingginya hampir sama dengan Arron .
" Ayo pergi dari sini " ucap Zea yang sudah tidak nyaman dengan pria-pria kekar itu .
Arron lalu mengajak Zea masuk .