Lima tahun lalu saat usia lima belas tahun Naomi ditinggal kakak angkatnya dikampung.
Dua tahun pernikahan kakaknya, kakak angkatnya meninggal karena penyakit leukimia.
Naomi tergolong anak yang jenius, saat usia delapan belas tahun sudah menyelesaikan Sekolah Menengah Atas.
Saat diusia sembilan belas tahun masuk Universitas di kota kecil, kampungnya.
Dan saat memasuki tahun ke-dua Universitas, Naomi dipanggil suami almarhum kakak angkatnya, Jacob.
Jacob memanggil Naomi untuk tinggal dirumahnya, karena istrinya pernah berpesan padanya sebelum meninggal agar merawat Naomi.
Jacob pria dewasa berusia tiga puluh delapan tahun, masih menduda semenjak istrinya meninggal tiga tahun lalu.
Jacob dikenal pria yang dingin dan kejam.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KGDan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
19. Merasa terlindungi.
Jacob hanya bisa diam saja tidak berkata lagi, melihat Naomi yang kembali menikmati dessertnya dengan santainya.
"Apa kakak tidak lihat disana, mata wanita tadi melihat terus kearah sini..sepertinya dia tidak ingin melepaskanmu kak!" sahut Naomi pelan berdiri didepan Jacob seraya terus menyantap dessert nya.
Akhirnya Jacob tahu kenapa Naomi bersikap centil padanya, ternyata dia bersandiwara untuk mengelabui mata yang melihat kearah mereka.
Oh, ternyata seperti itu! pikir Jacob melirik kearah wanita yang akan dikenalkan rekan bisnisnya itu kepadanya.
Jacob pun berinisiatif untuk mengikuti sandiwara Naomi, agar terlihat sempurna dimata orang melihat kebersamaan mereka.
"Aku mau lagi!" kata Jacob lalu membuka mulutnya ingin mencicipi cake yang masih ada dipiring Naomi.
Naomi beberapa detik tertegun dengan respon Jacob menanggapi apa yang baru saja dikatakannya.
Jacob masih membuka mulutnya menunggu Naomi untuk menyuapkan dessert padanya.
Naomi menyendok cake tersebut dengan satu sendok penuh, lalu menyuapkannya ke mulut Jacob.
"Enak" angguk Jacob memakan cake yang disuapkan Naomi.
Beberapa pasang mata wanita yang melihat kearah mereka, terlihat kecewa ternyata Jacob sudah memiliki seseorang yang disukainya.
Dam mereka tidak menyangka Jacob yang dingin menyukai seorang gadis muda, dan kelihatannya masih seorang pelajar.
Mereka terlihat seperti Paman dan Keponakan, perbedaan umur mereka yang sangat jauh sekali.
Dan mungkin bisa juga dilihat, mereka bahkan seperti Ayah dan anak gadisnya.
Rekan bisnis Jacob yang dari tadi mempersiapkan diri, untuk menjadi seorang penjilat dengan menawarkan putri dan adik mereka, gagal total.
Mereka menahan diri mereka untuk mendekati Jacob yang terlihat mesra dengan Naomi.
Dan hanya bisa gigit jari saja.
"Kak..pestanya masih lama?" tanya Naomi yang telah selesai makan dessert, dia tampak sudah mulai bosan.
"Kenapa, apakah kau sudah ingin pulang?" tanya Jacob.
"Kakiku sakit, sepatunya membuat tumitku terasa perih!" kata Naomi meringis menahan sakit.
"Baiklah, ayo kita pulang..lagi pula ini sudah mulai larut malam, ayo!"
Naomi mengekor mengikuti langkah Jacob dari belakang, tapi kemudian tiba-tiba tangan Jacob meraih tangan Naomi.
Menggenggam tangan Naomi meninggalkan aula Hotel yang masih akan melangsungkan pesta sampai tengah malam.
Naomi merasa canggung melihat Jacob menggenggam tangannya, mereka terlihat seperti sepasang kekasih jadinya.
Tapi, Naomi tidak ingin melepaskan tangannya dari genggaman tangan Jacob, dia merasa terlindungi dengan tindakan Jacob tersebut.
Di plataran halaman gedung Hotel, diujung red karpet terlihat mobil Jacob telah menunggu mereka.
Jacob membuka pintu mobil untuk Naomi.
Dan setelah Naomi masuk, Jacob tidak ingin memutar lagi untuk masuk lewat pintu satunya lagi.
Jacob ikut masuk melalui pintu yang sama dengan Naomi.
Dan, terpaksa Naomi menggeser duduknya sedikit menjauh agar Jacob bisa duduk.
Setelah itu, mobil pun bergerak jalan meninggalkan plataran gedung Hotel.
"Kalau merasa kakimu sakit, lepaskanlah supaya tidak terlalu parah lecetnya!" sahut Jacob menganjurkan Naomi untuk mengurangi rasa sakit di kaki Naomi.
"Baik kak!" ujar Naomi, lalu melepaskan sepatu heelsnya.
"Kau belum terbiasa memakai sepatu tinggi, lain kali pakai sepatu yang tidak terlalu tinggi saja!" kata Jacob.
"Lain kali? apakah aku akan pergi lain kali lagi bersamamu kak?" tanya Naomi merasa tidak begitu minat.
"Iya, karena mereka sudah melihat kau malam ini bersamaku..jadi kau akan tetap menjadi pasanganku kalau pergi ke pesta lain kali!"
"Tapi kak..!" Naomi terlihat agak ragu dengan keputusan Jacob tersebut.
"Kenapa? apakah kau akan biarkan aku pergi dengan wanita yang tidak kusukai..dan tidak mau menolongku?" tanya Jacob dengan nada datar dan dingin.
"Bukan begitu kak..apakah memang tidak ada keinginan kakak untuk mencari seorang wanita yang akan menjadi istrimu kak?" tanya Naomi hati-hati.
Wajah Jacob berubah begitu Naomi bertanya seperti itu lagi.
Tidak tahu entah kenapa, Jacob tidak suka dengan pertanyaan Naomi tersebut.
Satu pun wanita yang dia kenal setelah istrinya meninggal, tidak ada yang menyentuh hatinya, semua membuat perasaan Jacob semakin dingin.
Wanita-wanita itu hanya melihat hartanya saja, ingin kedudukan yang tinggi dan menjadi istri seorang konglomerat.
Jacob tidak menyukai wanita-wanita yang seperti itu.
Bersambung.....
alasan biar gak jadi incaran musuh
tp mati muda juga istrimu kn
gak mati ditangan musuh mati ditangan mu krna u bingko
mau2 aja dicium didepan org
bayi kolol puber🤣