Seorang gadis bernama Aisyah Larasati menemukan pria dipinggir jalan, menolong dan merawatnya.Pria tersebut ternyata amnesia dan tidak dapat melihat.Karena dianggap akan mencemari kampung jika tinggal serumah dengan yang bukan muhrimnya ,warga memberi pilihan menikah dengan pria tersebut atau salah satu dari mereka keluar dari rumah itu.Aisyah memilih menikahi pria tersebut hingga akhirnya mereka saling mencintai.Namun perjalanan rumah tangga mereka tak semulus jalan tol.Banyak cobaan yang harus mereka lalui baik dari keluarga maupun orang ketiga.Dan juga identitas suaminya yang dirahasiakan dari publik untuk menjauhkan mereka dari orang yang jahat.Bagamana kelanjutan ceritanya? Siapakah sebenarnya pria itu?Apakah Aisyah akan bahagia dengan pria tersebut?Mari baca ceritanya!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nana 17 Oktober, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 18 50 Juta
Dua hari sebelum diadakannya pernikahan Keynan dan Cicilia.
"Halo, Assalamualaikum?"sapa Keynan ketika menghubungi Aisyah lewat panggilan suara.
"Wa'alaikumu salam,Mas,"sahut Aisyah dari seberang.
"Semakin rindu hatiku saat mendengar suaramu, namun hatiku gelisah saat tak bisa mendengar suaramu.Huh..simalakama,"batin Keynan.
"Ay..."Keynan.
"Iya Mas,ada apa?!"Aisyah
"Ay... (diam sejenak) Mas merindukanmu,"Keynan.
"I....iya,"jawab Aisyah.
"Iya?!Iya apa?!"tanya Keynan tersenyum tipis.
"A... Aisyah juga Mas,"balas Aisyah terdengar malu-malu.
"Juga?! Juga apa?"goda Keynan
"Juga...juga rindu sama Mas,"suara Aisyah melirih karena malu.
Kemudian terdengar suara Keynan yang terkekeh.Namun kemudian berhenti dan menghembuskan nafas berat.
"Ay...apa kamu akan menunggu Mas,sampai mas kembali?!"tanya Keynan terdengar sendu.
"Hem .. Aisyah akan tunggu sampai Mas kembali,"sahut Aisyah.
"Ay...Mas minta maaf jika Mas melukai hatimu.Tapi sungguh,Mas tidak pernah bermaksud membuatmu terluka.Percayalah pada Mas, bahwa Mas hanya ingin kamu yang menjadi pendamping hidup Mas,"
"Dan hanya kamu yang Mas inginkan untuk menemani Mas hingga akhir hayat Mas.Hanya kamu yang Mas cintai dan sayangi sepenuh hati...."ucap Keynan dengan suara bergetar menahan rasa rindu dan juga rasa bersalah.Tanpa terasa air mata mengalir di pipinya dan langsung dihapusnya dengan kasar.
''Seumur hidup selain waktu aku masih kecil,aku tidak pernah menangis, bahkan ketika mama dan kakekku meninggal pun aku tidak menangis.Tapi saat aku akan menikahi wanita lain tanpa mampu memberitahumu , hatiku benar -benar sakit.sakit Aisyah.Sakit karena harus mengkhianati hati yang selalu ingin aku jaga,"batin Keynan
"Mas, Aisyah tidak pernah merasa Mas menyakiti hati Aisyah.Aisyah bahagia bersama Mas.A.....ada apa Mas?Mas baik-baik saja kan?"tanya Aisyah
Aisyah merasa ada sesuatu yang yang membuat resah hati suaminya,tapi entah apa.
"Semakin nyeri hatiku mendengar kata-kata mu itu Aisyah,"batin Keynan.
"Maukah kamu percaya sama Mas?!" Keynan.
"Tentu saja Aisyah percaya pada Mas,"Aisyah.
"Jika suatu hari Mas melakukan kesalahan,Mas mohon agar kamu mau mendengarkan penjelasan dari Mas.Mas mohon agar kamu percaya pada Mas.Maukah kamu mempercayai Mas?!"Keynan
"Iya, Aisyah percaya sama Mas,"Aisyah.
"Ay...Maukah kamu berjanji pada Mas?"Keynan.
"Berjanji apa?"Aisyah.
"Berjanjilah, apapun yang terjadi dalam rumah tangga kita,kamu tidak akan pernah meninggalkan Mas,"Keynan.
"Iya, Aisyah janji tidak akan pernah meninggalkan Mas,walau apapun nanti yang terjadi dalam rumah tangga kita,"Aisyah.
"Kamu tidak akan mengingkari janjimu kan?"tanya Keynan.
"Tidak, Aisyah tidak akan pernah mengingkari janji Aisyah,"ucap Aisyah.
"Terimakasih Ay.,Mas pegang janjimu,"Keynan.
"Iya ,"sahut Aisyah.
"Iya sudah.hati-hati ya disana.Nanti Mas telpon lagi ya!Mas tutup dulu.Assalamualaikum,"Keynan.
"Iya Mas.Mas juga hati-hati disana.Wa'alaikumu salam,"sahut Aisyah.
Tut...Tut...Tut... panggilan pun dimatikan Keynan.
"Ada apa dengan mu,Mas? Kenapa aku merasa ada sesuatu yang Mas sembunyikan dariku.Dari suara dan nada bicaramu aku merasa Mas sangat tertekan,"monolog Aisyah dan hatinya menjadi gelisah.
Sedangkan Keynan yang duduk di atas ranjang menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya dan menyanggah wajahnya di atas kedua lututnya yang ditekuk.
Tok..,tok....tok....
"Tuan Muda,Tuan ditunggu Tuan Danu dibawah untuk makan malam,"ucap Bik Minah dari luar kamar Keynan.
Keynan langsung menghapus air matanya
dan merapikan rambutnya kemudian membuka pintu.
"Klek,"
"Iya bik,saya akan segera turun,"jawab Keynan.
"Baik Tuan,saya permisi,"ucap Bik Minah.
."Iya ,Bik,"Keynan.
Keynan masuk kembali ke dalam kamarnya kemudian mencuci wajahnya yang kusut setelah menangis karena menelpon Aisyah tadi.
"Ada apa dengan Tuan Muda?kenapa wajahnya terlihat begitu kusut?"batin Bik Minah.
Di meja makan ,Danu, Reni dan Dio sudah menunggu Keynan.
Tap...tap...tap.....
Suara langkah kaki Keynan terdengar saat menuruni tangga.Ketiga orang yang berada di meja makan pun sontak menatap kearah tangga yang bisa dilihat dari ruang makan tersebut.
Tak lama akhirnya Keynan pun duduk di salah satu kursi di meja makan tersebut.
Reni segera menghampiri Keynan kemudian saat akan membalikkan piring Keynan, Keynan langsung mencegahnya.
"Sudah saya bilang,anda tidak perlu melakukan apapun untuk saya.'ucap Keynan datar.
"Mama hanya ingin membantumu saja,"Reni.
"Saya bisa sendiri.lebih baik anda layani suami anda,"ucap Keynan lagi masih dengan suara datar.
'Dasar mama,penjilat,ular berkepala dua."gerutu Dio dalam hati.
"Ma, duduklah,"ucap Danu dan Reni pun akhirnya duduk.
Mereka makan dengan tenang, hanya ada suara sendok dan garpu yang terdengar.
Sudah hampir seminggu Keynan tinggal dirumah peninggalan Wishaka, agar Wira Ganendra tidak mencurigainya.Dan Reni terus saja mendekatinya dengan sok perhatian pada Keynan yang tidak hanya membuat Keynan jengah, tapi Danu dan Dio pun ikut jengah.
Setelah makan malam selesai.Reni menyiku Danu beberapa kali.Danu melirik sebentar istrinya itu Danu mengerti keinginan Reni setelah melihat jari telunjuk dan jempol Reni menyatu, seperti orang Korea yang memakai bahasa isyarat sarang Hae tapi kedua jari itu digesek-gesekkan.
"Ehem...Key,papa butuh uang,"Danu.
Keynan memutar bola matanya malas mendengar kata-kata Danu."Key nggak bawa cek kerumah.Besok saja papa minta pada Pak Rinto di kantor,"ucap Keynan.
"Tapi besok papa harus keluar kota, Key,"Danu.
"Biar mama aja pa yang mengambilnya,"sela Reni antusias.
Keynan tidak menanggapi, kemudian meninggalkan ruangan makan tersebut dan masuk kedalam kamarnya.
Pikiran Keynan kalut karena terpaksa harus menikah dengan Cicilia sampai dia bisa menghancurkan Ganendra dan Cicilia.
Keesokan harinya
Tak...tak...tak....
Suara sepatu high heels menggema di lorong kantor Wishaka company.
Sampai didepan sebuah ruangan.
"Ada yang bisa saya bantu? Siapa yang ingin anda temui?"tanya seorang perempuan muda yang mempunyai meja didepan ruangan itu.
"Pak Rinto nya ada?"tanya seorang wanita paruh baya dengan gaya angkuh,pada perempuan muda itu.
"Apa anda sudah membuat janji?"tanya perempuan muda yang teryata bernama Kirana tersebut.
"Katakan saja saya istri Danu Dirja,"ucap wanita yang tidak lain adalah Reni, terlihat sombong.
"Baiklah,silahkan tunggu sebentar di sofa sebelah sana,"ucap Kirana sopan menunjukkan sofa yang tidak jauh dari mejanya.
"Hemm,"sahut Reni hanya berdehem.
Tok...tok...tok...,
"Masuk,"terdengar suara dari dalam.
Ceklek. pintu dibuka oleh Kirana kemudian masuk ke dalam.
"Yah,ada istri Tuan Danu ingin bertemu,"ucap Kirana.
Kirana adalah putri dari Rinto Saputra.
"Antar dia masuk,"jawab Rinto
"Baik yah,"ucap Kirana lalu keluar dari ruangan itu untuk menghampiri Reni.
"Mari. Nyonya,anda sudah ditunggu di dalam,"Kirana.
.
"Hem,"sahut Reni berdehem.
Kirana membuka pintu ruangan Rinto,lalu mempersilahkan Reni masuk.
"Silahkan masuk Nyonya,"ucap Kirana mempersilahkan.
"Nyonya Reni,silahkan masuk.Dan Kirana ke marilah,"kata Rinto.
"Iya,"jawab Kirana.
"Silahkan duduk Nyonya.Kirana tolong kamu rapikan berkas-berkas di atas meja itu,dan siapkan berkas-berkas yang akan kita pakai meeting siang nanti,"Rinto
"Iya,"Kirana.
"Maaf,ada perlu apa Nyonya ingin bertemu dengan saya?"tanya Rinto sopan.
"Saya ingin mengambil uan,"jawab Reni sambil mengamati ruangan itu.
"Oh iya, saya lupa.Sebentar Nyonya,"ucap Rinto kemudian berjalan menuju meja kerjanya, mengambil selembar cek dari dalam laci meja kerjanya.
"Ini Nyonya,"ucap Rinto meletakkan cek itu di atas meja tepat didepan Reni duduk.
"Reni memungut cek itu kemudian mengernyitkan keningnya,"Cuma 50 juta?"tanya Reni dengan wajah kecewa.
...🌟Hatimu akan terasa sangat sakit jika kamu tidak sengaja apalagi terpaksa menyakiti seseorang yang hatinya kamu jaga.🌟...
..."Author"...
To be continued...
Untuk para reader ,terimakasih atas dukungannya.Dukungan anda adalah semangat saya.🙏🙏🙏🙏🙏
buat author semangat nulis nya
bahasanya pun puitis tp tidak terlalu berat
semangat terus ya Thor...
abis lah kamu aldo