NovelToon NovelToon
Terpaksa Menikah Dengan Guru Galak

Terpaksa Menikah Dengan Guru Galak

Status: tamat
Genre:Tamat / Nikahmuda / Teen Angst / Teen School/College / Romansa
Popularitas:748k
Nilai: 4.9
Nama Author: Hesti Noviani

Astrid Githa Ardana Siswa kelas 3 SMA terpaksa harus menikah muda dengan cucu dari sahabat kakeknya. Sebelumnya, Astrid memang tak mengetahui bahwa ia akan di jodohkan dengan cucu dari sahabat kakeknya itu.
Perjanjian yang telah lama di rencanakan harus segera di percepat, ketika sahabat kakeknya di agnosa memiliki penyakit parah dan umurnya kemungkinan tidak akan lama lagi.
Astrid pun terpaksa harus menerima perjodohan tersebut. Astrid memang sempat menolak, karena pria yang akan menikah dengannya ialah guru baru di sekolahnya yang bernama Janus Geo sayuda.
Janus merupakan guru yang tegas dan galak, oleh sebab itu Astrid sangat tidak menyukainya. Walaupun Janus galak, akan tetapi banyak murid perempuan yang tergila-gila padanya, karena rupanya yang tampan. Janus juga di kenal sangat pintar karena di usianya yang ke 20 tahun ia sudah lulus sarjana pendidikan matematika. Setelah kelulusnya ia langsung mendapatkan pekerjaan sebagai guru di SMA.

IG~~ @hesti_novia10

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hesti Noviani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

18. Bertetangga Nyatanya Berumah Tangga

Astrid yang masih belum terbangun sepenuhnya harus beranjak dari ranjangnya. Matanya setengah terbuka, berjalan sembari di papah oleh Janus.

"Cepat!! semangat dong," seru Janus.

Janus memapah Astrid ke tempat penyimpanan alat-alat. Di tempat tersebut sudah ada beberapa alat-alat kebersihan.

"Mau ngeberisihin debunya pakai vacum cleaner atau sapu?" tanya Janus.

Rasa kantuk yang terlalu berat, membuat nyawanya belum sepenuhnya terkumpul. Astrid hanya terdiam dengan mata yang setengah terbuka. Janus pun kembali mengambil panci, kemudian memukul sekeras mungkin ke arah telinga Astrid.

"Bangun!!! woy bangun."

Sontak Astrid merasa kaget dengan suara bising dari panci yang di pukul oleh suaminya itu.

"Ahhh iya," ucap Astrid sembari mengelus kedua telinganya.

"Nah gitu dong nyahut."

"Jadi laki-laki bisa lebih lembut dikit ga sih. Nepuk pundak dengan lembut atau ngebangunin dengan tutur kata yang lembut. Ga usah teriak-teriak bawa panci," ucap Astrid kesal.

"Manusia kebluk kaya gini minta di bangunin dengan cara yang lembut, mimpi kali. Kalau ngabangunin kaya gitu ga bakal sadar-sadar sampe siang bolong."

Astrid semakin kesal saja dengan ucapan yang di lontarkan Janus. Ia berjalan melewati Janus sembari menyenggol pundaknya. Yang kemudian mengambil vacum cleaner sebagai alat untuk membersihkan debu.

Astrid membersihkan debu di setiap sudut ruangan. Sementara Janus hanya duduk santai sembari mengawasi Astrid yang tengah sibuk membersihkan apartemennya tersebut.

"Jangan sampai kelewat, itu di bawah meja banyak debunya," tunjuk Janus ke arah meja yang berada tepat di depannya.

Janus tak hentinya memerintah dan menunjuk-nunjuk setiap sudut di ruangan. Membuat Astrid sangat jengkel dengan sikap suaminya tersebut. Astrid kemudian terdiam, menghela nafasnya, lalu menatap tajam suaminya.

Tatap tajam Astrid membuat Janus menelan salivanya. "Kenapa berhenti, disana masih belum bersih," ucapnya yang kembali menunjuk.

Astrid kemudian menjatuhkan vacum cleaner yang di pegangnya itu. "Aku tau mana yang berdebu dan mana yang tidak. Jadi, kamu ga usah bawel tujuk kesana dan kesini."

"Kenapa di jatuhkan sembarangan. Kalau rusak gimana," ucap Janus.

"Rusak ya tinggal beli lagi. Lagian kamu itu orang kaya, apa sih yang ga bisa di beli sama anak keturunan konglomerat."

"Kakek dan ayahku emang kaya, bukan berarti aku bisa minta sama mereka. Kamu tau kan pekerjaanku hanya seorang guru, penghasilanku tiap bulan ga seberapa."

"Cucu dari seorang Baskara Sayuda lebih memilih jadi guru, ketimbang kerja di perusahaan milik keluarga. Apa jangan-jangan kamu milih jadi guru sebenarnya kamu sudah lama naksir aku kan. Makannya ngajar di sekolahku," ucap Astrid sembari memicingkan matanya.

Seketika Janus menyentil kening Astrid. "Ga mungkin deh aku suka sama cewe model kaya gini, Amit-amit deh. Mending kamu cepetan bersihkan semua debunya, terus habis ini kamu pel lantainya."

Astrid mengelus keningnya, dengan kesal Astrid kembali mengambil vacum cleaner yang di jatuhkannya. Membersihkan setiap debu di tiap ruangan sesuai perintah Janus. Astrid membersihkan debu sembari membereskan tiap ruangan yang berantakan.

Namun, ketika ia membersihkan kamarnya, sebuah foto yang tampak kusut tergeletak di sudut lemari. Dalam foto tersebut, tampak Janus dan seorang wanita mengenakan pakaian seragam SMA. Astrid bertanya-tanya tentang wanita yang ada di foto tersebut.

"Wanita cantik ini siapa? apa dia mantannya Janus," gumamnya mengerutkan alis.

Tiba-tiba saja Janus datang dan merebut foto yang di pegang Astrid itu. "Cepat bereskan semuanya, jangan diam saja," ucapnya dengan raut wajah yang seakan tampak marah.

"Itu siapa?" tanya Astrid.

"Bukan siapa-siapa. Ga usah nanya tentang orang yang di foto ini. Mending kamu cepat bereskan semuanya," jawab Janus sembari memasukan foto tersebut ke dalam lemari kecil yang berada di sudut kamarnya.

Astrid merasa heran dengan sikap Janus yang tiba-tiba tampak marah ketika Astrid melihat foto tersebut.

"Kenapa sih dia sensi banget," gumamnya di batin.

Astrid kembali beres-beres, setelah semuanya selesai, Astrid kemudian segera menyiapkan sarapan. Tak ingin masakannya kembali gagal, Astrid melakukan video call dengan ibunya.

Saat video call berlangsung, Maya menyarankan anak sulungnya memasak makanan yang mudah terlebih dahulu. Kemudian menyuruhnya mengumpulkan bahan-bahan, seperti nasi, telur, kecap, dan bawang merah. Ya, Maya menyuruh putrinya memasak nasi goreng untuk menu sarapannya pagi ini.

Astrid mengambil semua bahan-bahan yang di sarankan ibunya. Setelah bahan-bahan terkumpul, Astrid kemudian mulai memasak. Di menit 15, Astrid selesai memasak nasi goreng. Ia pun segera menyajikannya di atas meja makan.

"Semoga saja masakannya tidak gagal," ucap Janus mengambil sendok.

Jika Janus sudah siap untuk menyantap, lain halnya dengan Astrid yang hanya duduk diam memperhatikan Janus.

"Kenapa diam, ga bakal ikut sarapan?" tanya Janus.

"Aku ga bakalan dulu makan. Aku mau tau tanggapan kamu tentang nasi goreng buatanku," jawab Astrid.

Janus mulai menyatap sesendok nasi goreng yang di buat istrinya itu. Saat sesuap nasi sudah masuk ke dalam mulutnya, ekspersi Janus tak seperti kemarin sore. Ia tampak menikmati nasi goreng tersebut.

"Lumayan enak juga," ucap Janus sembari menguyah.

"Bagus deh kalau enak. Kalau gitu aku mandi dulu," ucap Astrid beranjak dari tempat duduknya menuju kamar mandi.

***

Seusai sarapan dan siap-siap, Astrid dan Janus beranjak pergi dari apartemennya. Janus berjalan terpisah menuju parkiran. Sementara Astrid pergi terlebih dahulu keluar dari apartemen. Namun, ketika ia keluar dari apartemen, tiba-tiba saja dari arah belakang seseorang menepuk pundaknya. Seketika Astrid pun menengok ke arah belakang. Sontak Astrid merasa terkejut menatap seseorang yang menepuk pundaknya ialah Bintang.

"Tinggal disini? tanya Bintang.

"Hm, iya," jawab Astrid yang tampak gugup menatap pria yang di sukainya itu.

Lalu tiba-tiba saja Janus memanggil. "Trid, mau berangkat sekarang," teriaknya membuka kaca mobil.

Seketika Astrid tampak panik, ketika Janus berteriak memanggilnya. Karena terlalu panik tubuhnya sampah berkeringat.

"Tidak pak, duluan saja."

Janus kembali menutup kaca mobilnya, ia juga tampak panik ketika melihat Bintang sedang bersama Astrid. "Duh lupa malah manggil Astrid," gumam Janus melajukan mobilnya.

"Jadi pak Janus juga tinggal disini. Kamu bertetangga sama pak Janus?" tanya kembali Bintang.

"Hm, i...ya," jawab Astrid terbata-bata.

"Eh ko jadi gugup gitu sih."

"Eh iya, kamu ngapain disini?" tanya balik Astrid.

"Hm, aku habis dari rumah tanteku. Kebetulan dia tinggal di apartemen ini," jawab Bintang.

Astrid terdiam dengan perasaan yang tampak gugup dan panik. Tatapannya tampak kosong, ia bergetar ketakutan, dan membuatnya mengigit bibir bawahnya.

"Gimana nih kalau dia sering kesini. Bisa-bisa aku ketahuan tinggal sama Janus. Dia taunya bertetangga, tapi nyatanya berumah tangga," gumam Astrid di batinnya.

Bintang kemudian melambaikan tangan ke arah wajah Astrid. "Hei ko melamun sih."

"Ah iya apa," ucap Astrid tersadar dari lamunannya.

"Berangkat sekarang yu, nanti telat. Hari ini aku ga bawa motor, kita naik angkot saja ya," ucap Bintang menarik lengan Astrid.

1
Aurora
mungkin bayu
Aurora
kalau janus ciumannya pakai nafsu
Aurora
kalau janus ciumannya pakai nafsui
Aurora
lanjut
Aurora
Luar biasa
Aurora
pasti bintang
Aurora
guru ganteng
anti pebinor pelakor
janus tidak bisa melupakan luna idah dianggap salah besar, no Astrid perempuan murahan dan munafik dia selingkuh dan pacaran dengan lelaki lain lebih menjijikan,

dari karya dan novel kita bisa lihat munafik dan tidak bermoral nya wanita, (authornya dan reader nya wanita) mereka membenarkan perselingkuhan mereka tapi suami salah sikit dia sudah merasa paling tersakiti
me...
keren
Phiphiet Safitri
Luar biasa
RistaRia
duhh Thor tegang terus perasaan bacanya lama kelamaan bacanya bikin DT alias darting🤔🤔🤔🤭
RistaRia
hadeh sungguh suami istri yang sangat aneh🤦🤦
RistaRia
hadeh cukup menegang kan..hampir ajj ikutan emosi🤭😇
RistaRia
bikin gerah ajj sama si Astrid yang keras kepala ya 😠😠
RistaRia
ya ampun kalo emang udah sama2 suka kenapa di tahan si,,ungkapin ajj jangan gengsi gitu 😇😇🤭
RistaRia
ya ampun polos banget si, si Astrid 😂😂😂🤦
RistaRia
berdebat muluk hadeh😂😂😇
RistaRia
kalo gatel minta di garukin tu sama suaminya🤣🤣🤣
RistaRia
awal ceritanya menarik si.. gak tau deh seterusnya gmn..coba baca dulu LG ah thor
Hastia Tia
lanjutkan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!