NovelToon NovelToon
KORELASI DUA HATI

KORELASI DUA HATI

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Beda Usia / Keluarga / Angst / Romansa
Popularitas:8k
Nilai: 5
Nama Author: Heninganmalam

⚠️ WAJIB FOLLOW SEBELUM BACA⚠️

Pernikahan yang sudah berjalan tujuh tahun lamanya tanpa ada pertikaian tiba-tiba berada di ujung tanduk ketika salah satunya memberikan surat perpisahan. Dirga sama sekali tak menyangka jika istrinya diam-diam telah menyiapkan itu semua.

“Cepat tanda tangani mas, aku mau kita pisah.”

Satu kalimat yang juga sebenarnya sukar untuk keluar dari mulu Qyara. Namun semua ini ia lakukan karena fakta yang baru ia ketahui membuatnya sadar akan arti dirinya di mata Dirga. Korelasi yang terjalani anatara hatinya dan Dirga nyatanya tak sesuai dengan ekspektasi yang ada di pikirannya.

Karena itu Qyara akan membebaskan pria itu. Melepaskan adalah jalan terbaik yang dapat ia lakukan.



Start : 26 Mei 2024
End

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Heninganmalam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

29 - Kilas Balik

Kehidupan di dunia memang tidak ada yang abadi. Siklus yang harus dijalani pun berubah-ubah. Dimulai dari hari kelahiran di tengah keluarga yang tidak bisa dipilih dengan kemauan sendiri. Menghabiskan masa kecil dengan keluarga itu hingga pada saat telah dewasa dan mampu mengambil keputusan sendiri, manusia itu berhak memutuskan untuk terus hidup bersama keluarganya atau pergi ke dunia yang lebih luas.

Kehidupan yang dijalankan oleh wanita bernama Qyara sendiri seperti berdiam diri di dalam tempurung kelapa hingga sangat terlambat untuknya keluar untuk melihat dunia.

Dongeng sama yang terus diceritakan merangkai kehidupan Qyara. Anak kedua dari keluarga sederhana yang dikatakan berdiam dalam rahim ibunya lebih lama dari janin pada umumnya.

Qyara Eltazia Raqeesha. Bayi perempuan itu akhirnya keluar dari perut ibunya setelah sepuluh bulan lamanya  ia berlindung. Saat itu ibunya sedang berpacu dengan waktu. Sepuluh menit. Waktu singkat itulah yang diberikan oleh dokter sebelum melakukan tindakan operasi.

Pada menit-menit yang mendebarkan sang ibu terus mengelus perut buncitnya dengan lembut seolah memberikan keyakinan pada calon anaknya bahwa dunia tidak sekejam yang ditakutinya. Anaknya hanya perlu keluar dari tempurungnya untuk melihat indahnya dunia ini.

Cara sang ibu itu meyakinkan anaknya pun akhirnya berhasil. Tepat pada menit terakhir, perutnya tiba-tiba menjadi semakin mules. Dokter yang bertugas pun segera mengambil tindakan dan melakukan persalinan itu secara normal.

Bayi kecil itu terus tumbuh dalam keluarga yang tidak sehat dan menyebabkan takut akan segala hal. Anak kecil itu menjadi takut untuk memulai langkah baru. Ia bahkan lebih suka menyendiri dan menghayal kebahagiaan daripada keluar untuk menjelajahi dunia yang lebih luas dari yang ia kenal.

Cacat keluarga dan Cacat fisik membuat hidupnya terus berada dalam lingkaran kesedihan. Hidup bersama kedua orang tua yang sangat baik tetapi dengan intrik yang sama membuatnya cacat dalam lingkungan keluarga.

Dan cacat fisik... Semua anggota tubuh Qyara memang berfungsi dengan baik hanya saja ia tak cantik. Ia tak bisa dikatakan cantik dalam standar yang ada di dunia ini untuk bisa dihargai.

Dari kecil, tubuh gempalnya selalu menghiasi hari-hari Qyara. Tubuh gempal, kulit sawo matang, wajah yang standar, semua yang ada dalam diri Qyara tak ada yang bisa dibanggakan kecuali otaknya.

Hanya otak yang digunakan untuk berpikirlah yang dapat menjadi kelebihannya. Belajar adalah satu-satunya hal yang dapat dilakukan oleh Qyara. Berkutat pada buku-buku dan mempelajari semuanya. Hanya itulah yang bisa dilakukan oleh Qyara.

Namun kepintaran saja tak cukup untuk menjalani hidup dengan mudah. Pada akhirnya Qyara harus melewati hari-hari yang memuakkan bahkan dengan kepandaian yang dimilikinya.

Ia tetap tak bisa berteman dengan baik selain membiarkan orang-orang yang mendekat hanya untuk memanfaatkannya. Mengambil jawaban kuis dari tangannya dalam kedok pertemanan.

Dibuang hanya karena jelek. Sekecil contoh ketika tak ada yang mau memberinya tumpangan atau teman-teman yang saling mendorongnya tanpa menghargai perasaannya.

Masih teringat dalam benak Qyara ketika ia menginjak bangku putih abu-abu. Ketika ia akan membayar tunggakan di ruangan tata usaha. Ia yang awalnya pergi bersama teman yang lain tiba-tiba menyadari kesendiriannya ketika semua temannya pergi meninggalkannya.

Pada saat itu keadaan benar-benar ramai. Banyak murid yang didominasi kaum adam berkumpul mengelilingi tubuh Qyara dan membuatnya semakin terdesak mundur. Namun ia tak gentar. Ia tetap berusaha mempertahankan posisinya hingga sebuah suara membuatnya menyerah.

“Dasar gendut! Mundur sana!”

Ucapan yang dikatakan dengan bahasa daerah yang familiar di telinga Qyara membuatnya mundur beberapa langkah hingga terlepas dari kerumunan itu tetapi juga gagal mendapatkan apa yang ia inginkan.

Memang benar. Seperti itulah kehidupan memuakkan Qyara ketika ia belum mengenal pelajaran hidup penting yang pada akhirnya membuatnya untuk berubah.

Ketika usianya telah legal dan pada saatnya mengambil keputusan untuk melanjutkan hidup, ia akhirnya memilih untuk meninggalkan tempat tinggal yang sebelumnya memuakkan menuju tempat baru dengan orang-orang baru yang sama sekali tak mengenalinya.

Sebenarnya bukan keinginan murni, tinggal di Semarang hanyalah keberuntungan terakhir yang ia dapatkan setelah berulang kali gagal dalam pendaftaran perguruan tinggi.

Saat itu yang tertanam dalam benak Qyara adalah pergi dari lingkungan toksik dan memulai hidup baru dengan orang-orang yang tak mengetahui tentang kehidupan masa lalunya. Dan ya, ia berhasil tinggal sendirian meskipun dengan karakter yang tak bisa diubah.

Mempercantik diri dan melakukan hal terbaik yang bisa ia lakukan meskipun dengan banyaknya ketakutan dalam diri yang tak ingin terbang meninggalkannya.

Ketakutan akan selalu menyelimuti diri Qyara. Pemikiran bodoh tentang masa depan dan ketakutan akan resiko yang ia tanggung selalu menjadi beban yang tak dapat terselesaikan.

Bagaimana aku memulai karir?

Bagaimana aku bisa berteman?

Bagaimana aku bertemu jodoh?

Bagaimana aku bisa kembali pulang?

Bagaimana, bagaimana, dan bagaimana. Banyak sekali pertanyaan bagaimana yang didominasi oleh ketakutan. Bahkan cara bertahan hidup yang ia pelajari dari internet seperti cara memulai obrolan ataupun cara membuat diri menjadi seru.

Konyol. Bagi sebagian orang yang tak merasakan, sikap Qyara memang sangat konyol. Namun bagi Qyara, apa yang ia lakukan adalah bentuk usaha yang terus ia kembangkan setiap harinya agar dapat diterima dalam masyarakat luas.

Ia selalu takut menghadapi kehidupan. Meskipun begitu ia tetap bisa melewatinya seorang diri secara mandiri. Apapun ia lakukan dengan tangannya sendiri karena perlakuan yang ia terima.

Tak ada tempat selain bergantung dengan diri sendiri karena tak ada yang benar-benar membantu sebesar apapun kita membutuhkan bantuan.

Prinsip itulah yang selalu Qyara pegang atas semua perlakuan yang ia dapatkan. Betapa besarpun perlakuan baik yang tebarkan, balasan yang ia dapatkan tak selalu sama. Karena itu ia tak ingin bergantung pada seseorang meskipun ingin.

Namun pada suatu saat, ketika bayangan seorang dokter muda datang padanya membuat seluruh prinsipnya kabur dan membuatnya kembali dalam tempurung. Tempurung yang jauh lebih indah.

Bantuan dan seluruh hal yang pria itu berikan membuat Qyara perlahan melepaskan segala ketakutan yang ada dalam hatinya dalam menghadapi harinya.

Selalu ada Mas Dirga.

Prinsip itulah yang bertahun-tahun terpatri dalam pikiran dan hati Qyara hingga ia terlambat menyadari bahwa ketika pria itu benar-benar meninggalkannya, ia sudah jatuh sangat jauh dalam lembah yang dalam tanpa bisa keluar tanpa bantuan pria itu.

Talak yang diberikan dengan alasan rumit adalah hal yang sangat sulit untuk dihadapi. Ditambah dengan keputusan malaikat kecilnya yang terluka atas keputusan orang tuanya membuat Qyara semakin terdesak dalam ilusi yang sangat menyeramkan.

Sungguh ia tak dapat membayangkan hari-harinya tanpa kehadiran buah hati yang biasanya menjadi plester lukanya. Orang yang selalu bisa menutup kembali lukanya bahkan menjahitnya dengan baik meskipun satu plester lainnya telah pergi.

Namun apabila plester terakhir itupun pergi? Apakah lukanya tetap akan sembuh? Apakah luka itu tak akan semakin membusuk dan lama kelamaan membunuhnya?

1
Hikmal Cici
🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰
putry 01
kapan up lagi kak
Heningan Malam: ditunggu ya, secepatnya akan up
total 1 replies
Heningan Malam
sabar-sabar😇 nanti teka-teki nya pasti kejawab kok
aca
teka teki banyak jd bingung bacanya woy
aca
tukang selingkuh dirga
aca
waduh mulut Dirga jahat amat
ada apa sayang ~
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!