NovelToon NovelToon
Pewaris Kecil

Pewaris Kecil

Status: tamat
Genre:Romantis / One Night Stand / Tamat
Popularitas:1.5M
Nilai: 4.6
Nama Author: Mama Neo

Hi readers, dukung terus penulis ya. ini karyaku yang kedua setelah ' Terimakasih untuk, lukaku'. berikan saran ya, supaya penulis bisa menulis lebih baik di tulisan berikutnya.

Tulisan ini bercerita tentang kehidupan seorang gadis dan seorang pria yang berbeda status soaial. Tapi meninggalkan satu tali yang harus mempertemukan mereka. Tanpa kesengajaan mereka sudah menyandang status orang tua.

Ira Kusuma, gadis desa yang pintar, tapi sangat pendiam dan tidak gampang untuk bergaul. Karena keadaan tidak sadar tuannya sudah meninggalkan satu nyawa dirahimnya, yang tidak diketahui oleh sang tuan.

Marcel Sanjaya, Seorang pengusaha sukses, kaya raya dan berwajah tampan. istrinya seorang wanita cantik model papan atas. Laki-laki yang sudah memporak - porandakan hidup Ira.

Satrio atau Rio, anak yang awalnya tidak diharapkan kehadirannya, ternyata berkah terindah buat semua keluarganya.

Bu Ani, ibu dari Ira yang selalu menemani anaknya dalam susah dan sedih.

Bu Clara, orang tua Marcel yang baik pada semua orang tanpa melihat status.

Pak Kamal, orang yang bekerja dirumah Marcel dan banyak membantu Ira dan ibunya.

SELAMAT MEMBACA YA, SEMOGA SUKA🤗

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mama Neo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

EPISODE 18 DUA TAHUN KEMUDIAN

"Rio cepat mandi nanti telat kesekolah ya nak" teriak Ira dari dapur rumah kecil itu.

"iya ma, nie Rio dah lagi beresin tempat tidur"

"bagus, itu baru anak pintar"

"ma, saya tidak usah bawa bekal ya, kasih uang aja beli martabak disekolah"

"jangan kebanyakan jajan Rio, kamu harus rajin menabung nak"

"iya ma, hari ini doank, kemarin- kemarin aku kan selalu bawa bekal. please ya ma, hari ini aja jajan martabak" sambil memutar-mutar bola matanya dan dengan kedua tangan didepan dada. Ira sangat gemes melihat tingkah Rio.

"ya sudah mandi sana"

"asiaaappppp bos"

"dasar nie anak"

Setelah semua rapi Ira dan Rio berangkat bareng naik motor. Ira sekarang sudah bisa kredit motor untuk kebutuhan mobilitasnya ke pabrik, kepasar dan mengantar anaknya. Dan nanti siang tugas ibunyalah yang jemput Satrio naik ojek langganan.

"belajar yang rajin ya Rio, biar jadi anak pintar dan jangan nakal, oke"

"iya ma"

"harus patuh sama bapak ibu guru ya nak"

"iya ma, apa mama ngga percaya samaku"

"kok kamu ngomong gitu"

"habis tiap hari itu muluuuuu pesannya, naik kelas sih ma, masak dari aku tk sampai SD itu terus pesannya." jawabnya membuat Ira melongo.

"iya ...iya ngga mama pesanin lagi"

"daaaa mama" begitu Salim dan turun dari motor.

Ternyata anakku sudah besar, batin Ira. Maaf ya nak awal-awal kehadiranmu mama sempat tidak menginginkanmu, batin Ira sambil menetes air matanya tanpa dia sadari.

"selamat pagi Bu" sapa pak Nirwan wakil kepala sekolah sekaligus walikelas Rio.

"ohh selamat pagi pak Nirwan" sambil mengulurkan tangannya, karena memang ada beberapa kali mereka bertemu selagi Ira mengantar Rio sekolah.

"Bagaimana pelajaran anak saya pak, apa dia bisa ikuti pelajarannya"?

"ohhh sangat bisa Bu, Rio itu sangat cerdas. bahkan pelajaran kelas tiga pun ditanya hampir bisa dia jawab"

"syukurlah pak, "

"oh ya Bu, maaf banget ya, apa boleh saya tahu kemana ayahnya Rio,? tanya pak Nirwan hati-hati. "Soalnya beberapa kali saya lihat kalau cerita tentang keluarga dia hanya cerita tentang ibu dan neneknya. pernah saya tanya apa ayahnya bekerja, dia langsung nampak sedih. Saya tahu ini urusan keluarga Bu, saya hanya ingin tahu biar bisa menyesuaikan sikap dan tanggung jawab saya disekolah sebagai guru yang membimbing Rio", Ira menarik nafas berat.

"ngga apa-apa pak, saya mengerti, tapi sebenarnya Rio itu tidak diinginkan oleh ayahnya dan keluarganya. tapi saya dan ibu saya sangat menyayangi Rio, dialah hidup kami pak.Saya takut ketidak pedulian ayahnya itu akan membuat Rio down makanya saya dan ibu tidak pernah cerita tentang ayahnya." diam sejenak Ira menarik nafas panjang."tolong beri dia pengertian pak, tidak harus ada ayah kita bahagia, karena bahagia itu harus lahir dari rasa syukur kita"

pak Nirwan tampak manggut-manggut mendengar cerita Bu Ira.

"baik Bu, berarti selama ini Rio hidup dengan ibu dan neneknya saja. neneknya jualan nasi uduk benar dan ibu karyawan garment" selidik pak Nirwan.

"benar pak, tapi biarpun hidup kami hanya pas-pasan dan tanpa seorang suami dan ayah, tapi kami sangat bahagia"

"iya Bu saya tahu, buktinya Rio itu jadi anak pintar dan sopan" Ira hanya tersenyum mendengar pujian pak Nirwan.

"kalau begitu saya pamit berangkat dulu pak, takut keburu telat"

"iya Bu mari"

Riapun melajukan motor maticnya ke pabrik tempatnya bekerja.

**

Sementara ditempat lain Marcel sedang sibuk dikantornya. Dia akan memimpin rapat dikantornya dan setelah itu akan rapat dengan beberapa petinggi sekolah yang baru dia bangun. Sudah setahun sekolah itu dibuka, sekolah yang bertaraf internasional, sehingga penyaringan untuk masuk sekolah itu aja sangat ketat dan bertahap dan biayanya sangat mahal.

Setelah sembuh dari sakitnya sekitar dua tahun yang lalu, Marcel mempunyai impian baru yaitu membantu anak-anak yang pintar tapi kurang mampu.

marcel ingin memiliki sekolah internasional yang dua puluh lima persen muridnya akan diberi beasiswa sampai perguruan tinggi. Dan juga anak yang kurang mampu tapi berminat dan berprestasi akan langsung disekolahin yayasan sampai sejauh anak itu mau. hidupnya sudah dia dedikasikan untuk membantu orang lain. Hanya saja waktu itu dia masih diatas kursi roda. kakinya bisa berjalan kembali sekitar setahun belakangan setelah berobat dan terapi diluar negri.

Setelah selesai dari ruang rapat diperusahaannya, Marcel dan Leon langsung menuju mobil. mereka akan langsung bertemu dengan beberapa orang yang penting disekolah Marcel disalah satu restoran.Rapat kali untuk untuk melihat perkembangan dan penyaringan bakal murid barunya lagi mulai dari Sd sampai SMU sederajat.

"Selamat siang semuanya, sudah pada makan siang?" tanya Marcel ramah begitu dia duduk diruang rapat yang sudah disiapkan direstoran itu.

"sudah pak' jawab mereka hampir serempak bersamaan dengan datangnya pak Sanjaya sebagai ketua yayasan.

Akhirnya Leon langsung membuka rapat hari ini dan dilanjutkan dengan laporan pak David kepala sekolah SMU yang sekaligus wakil ketua yayasan setelah pak Sanjaya.

Dan akhirnya sampailah pada sesi tanya jawab tentang murid baru penerima beasiswa.

"Semua sudah berjalan sesuai prosedur pak," ucap pak David lagi menjelaskan."yang penting jangan sampai ada anak niat belajar tapi terhenti karena biaya. itulah sesuai dengan misi kita, dan terutama anak kelas enam dan kelas sembilan jangan sampai tidak lanjut ke jenjang berikutnya, jadi yang tidak mampu harus diberi beasiswa", dia jeda sejenak.

"tapi ada pengecualian untuk satu anak pak." marcel langsung menoleh menuntut penjelasannya.

"maksudnya"

"ada satu anak di SD n yang sangat pintar, bahkan pelajaran kelas tiga aja dia sudah bisa jawab, tapi dia hanya anak buruh pabrik, tidak punya orang tua lengkap karena ayahnya sudah tiada. dia hanya hidup dengan ibunya yang seorang buruh pabrik dan neneknya yang berjualan nasi uduk. sebenarnya saya tahu anak ini dari guru kelasnya yang kebetulan saya kenal, lalu dia merekomendasikan anak ini lalu langsung saya survei beserta beberapa staf. dan ternyata benar, saat kita minta datang kesekolah dia diantar oleh neneknya naik ojek. dan saat kita survei pabrik tempat ibunya bekerja ternyata benar dia hanya buruh tidak tetap atau kontrak dipabrik itu. dan saat kita survei rumahnya hanya rumah petak 3x5, dan itu sudah termasuk dapur dan kamar mandi. juga neneknya berjualan nasi uduk didepan setiap pagi.jadi kalau menurut saya dia bisa kita rekrut dan bantu dengan beasiswa full walaupun masih SD. tapi saya kembalikan lagi kebapak pimpinan dan ke forum" jelas pak David detail dan jelas."saya rasa hanya masalah ini yang belum saya putuskan"

Marcel manggut mengerti lalu dia melirik Leon untuk menjawabnya. Leon juga mengerti tatapan tuannya.

"kalau bapak sudah survei dan benar begitu adanya saya rasa juga dia harus kita kasih beasiswa full walaupun masih SD." jelas Leon juga, karena biasanya untuk anak SD disekolah itu hanya untuk uang sekolah tidak dengan buku dan perlengkapan.

"Bagaimana menurut

pak Marcel dan tuan Sanjaya"? tanya Leon sopan karena tetap keputusan ditangan Marcel dan tuan Sanjaya.

1
Julia Juliawati
terlalu banyak bagaimana nya km ra🤣🤣🤣
Julia Juliawati
biasa pak klo emak" udh ber ghibah susah berhenti nya🤣🤣
Julia Juliawati
untung Rio ketemu dgn org " baik mau nolong dia
Julia Juliawati
mau tidur ya Thor di kasur🤣🤣😘
Julia Juliawati
udh lah Ingrid jgn berubah
klo g mau lg msk ke hotel prodeo
Julia Juliawati
inggrid thor bkn ira
Julia Juliawati
bagus ceritanya
Julia Juliawati
bagus ira lawan ulat busuk. hrs berani km jgn mau di tindas sm dia
Julia Juliawati
jgn lama" keburu ulat bulu berulah
Julia Juliawati
usia ira brapa tahun Thor? pas di perkosa msh umur 18 ya Thor?
Julia Juliawati
dasar aj pedagang nya sombong masa nawar aj g boleh?
Julia Juliawati
cm smpe 5 thn si Marcel melupakan kejdian itu. mgkn. klo dia g kecelakaan dn g di ponis mandul g akn ingat kejadian perkosaan ira
Julia Juliawati
mampir
Asmainiati Pelis
ini peyebutan nama panggilannya berbeda terus,aku ke saya,saya ke aku tetapkan aja yg mana,biar enak kita bacanya,maaf ya.
Siti Nurjanah
yg di bicarakan itu darah daging mu Marcel
Siti Nurjanah
ah jetemu cucu gak sengaja
Siti Nurjanah
jangan jangan anak bik ani hamil anakmu marcel
Rey Silalahi
marcel sangat bahagia pastinya
Rey Silalahi
benar - benar ke ajaiban
Rey Silalahi
hamil kali yaaa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!