NovelToon NovelToon
LANGIT TAK PERNAH INGKAR JANJI

LANGIT TAK PERNAH INGKAR JANJI

Status: sedang berlangsung
Genre:Mengubah Takdir / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Kehidupan di Kantor / Wanita Karir / Karir / Balas dendam pengganti
Popularitas:1k
Nilai: 5
Nama Author: kegabutanku

Langit tak pernah ingkar janji

Dihina karena miskin, diremehkan karena tak berdaya. Elea hidup di antara tatapan sinis dan kata-kata kejam. Tapi di balik kesederhanaannya, ia menyimpan mimpi besar dan hati yang tak mudah patah.
Suatu hari, ia mendapatkan sebuah tawaran untuk melanjutkan sekolah di kota.

Apakah elea akan menerima tawaran tersebut? Apakah mimpi elea akan terwujud di kemudian hari?

Penuh teka teki di dalamnya, jangan lewatkan cerita ini.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kegabutanku, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 2

“maaf ya pak, sudah menunggu saya lama. Silahkan duduk.” Ucap bu Siti selaku ibunya elea

“mohon maaf bu, kehadiran kami disini membuat kalian berdua terkejut. Mungkin Anda juga belum mengenal siapa saya. Jadi, izinkan saya memperkenalkan diri saya terlebih dahulu. Nama saya Joko ayah dari jefri saya tinggal di desa sebelah. Dan, ini jefri anak saya dan kebetulan dia adalah teman putri ibu.” Jawab pak Joko dengan sopan.

“lalu, tujuan pak Joko ke sini untuk apa kalau boleh tahu?” tanya ibu siti

“tadi saya berjumpa dengan anak ibu ketika dijalan, jadi saya izin untuk mampir ke sini.” Jawabnya mencoba menutupi apa yang terjadi agar sang ibu tidak khawatir dengan sang anak.

“terima kasih sudah mampir ke tempat kami, dengan senang hati kami menerimanya.” Elea yang saat itu berada di samping sang ibunda dapat bernafas dengan lega karena pak Joko tidak memberi tahu apa yang sebenarnya terjadi.

“Nak elea saya dengar kamu siswa yang berprestasi ya disekolah?” tanya pak Joko.

“hehehe... saya sendiri merasa masih belum ada apa-apanya pak.” Jawabnya dengan rasa kurang percaya diri. Dirinya enggan untuk disebut sebagai anak yang sombong.

Jefri yang sedang berada disana hanya bisa diam melirik ke arah elea sambil mencuri pandang kepadanya.

“memangnya, bapak dengar dari mana ya kabar itu?”

“saya komite di sekolah kalian, jika elea tidak keberatan bolehkah bapak mengajukan beasiswa untuk kamu? Mengingat sekolah kurang begitu peduli dengan murid yang memiliki prestasi unggul seperti kalian.” Ucap pak Joko

“masyaallah, terima kasih pak Joko jika pak Joko berkenan dengan itu saya merasa sangat terbantu.” Jawab bu siti.

Memang tidak bisa dipungkiri jika ia juga merasa kesulitan untuk membiayai sekolah elea seorang diri. Terkadang ia harus meminjam kepada sanak saudara dan tentu saja hal tersebut mendapatkan banyak cemoohan dari saudaranya.

“alhamdulillah jika bu siti mau dan menerima dengan hati yang lapang. Saya akan usahakan agar elea bisa mendapatkan beasiswa paling tidak sampai kelas tiga nanti.” Ucap pak Joko. Dalam benak pak Joko ia merasa sangat iba dengan keluarga elea karena kehidupan yang pas- pas an dan juga seorang anak yatim.

“ohh iya bu, ini ada sedikit bingkisan dari saya. Kan nggak enak juga to bu mampir ke sini tapi nggak bawa bingkisan. Hehehe... tolong diterima ya bu.” Ucap pak Joko dengan berbagai alibi agar tidak begitu merendahkan keluarga elea.

“waduhh... pak Joko kok pakai repot- repot segala. Anda mampir ke gubuk kami saja saya sudah bersyukur apalagi pak Joko juga membawa kabar gembira untuk kami.” Jawab bu siti dengan sopan.

“tidak merepotkan bu siti, saya juga baru pertama kali bertamu ke sini kan tidak etis jika tangan kosong.” Jawab pak Joko

“ohh iya, silahkan diminum pak teh nya adanya Cuma ini di rumah kami. Keasyikan ngobrol teh nya jadi dingin.” Jawab bu siti dengan rasa canggung.

“ahhh... tidak masalah bu. Ini juga masih sangat istimewa kok...”jawab pak Joko.

Pembicaraan mereka berakhir, dan pak Joko berpamitan untuk pulang karena hari sudah mulai sore.

Ketika mereka semua sudah pulang, bu siti berkata kepada sang anak semata wayangnya.

“elea, apapun yang terjadi kamu jangan sampai putus sekolah ibu akan terus berusaha untuk menyekolahkan kamu. Kamu harus mengejar mimpimu dan jadilah anak yang sukses suatu hari nanti.” Ucap bu siti

“iya bu, elea akan giat belajar. Sekarang elea akan memasak untuk makan malam kita Ibu istirahat saja dulu.” Ucap elea lalu menuntun ibunya menuju bilik rumah tersebut.

Dengan keahliannya memasak elea meyulap bahan makan yang biasa saja menjadi hidangan luar biasa satu jam berlalu masakan elea sudah siap untuk dihidangkan.

“ibu, makan malam sudah siap.” Ucap elea

“iya elea. Tolong bantu ibu jalan kepala ibu terasa sangat pusing.” Jawabnya.

“makanannya aku bawa ke kamar saja bu kalau begitu, agar ibu nggak usah jalan- jalan.” Elea memang sangat perhatian dengan sang ibu karena beliau adalah satu-satunya yang ia miliki di dunia.

Keesokan harinya, elea pergi ke sekolah dengan hati riang gembira dan harapan yang baru. Semangatnya tumbuh kembali ia tidak begitu memikirkan tentang sekolahnya lagi.

“haii lea... tumben banget loe senyam senyum sendiri?” tanya vita sahabat elea di sekolahnya. Hanya vita yang mau berteman dengan elea.

“ahh... enggak vit. Tumben banget loe jam segini sudah dateng?” tanya elea balik.

“hehehe... biasalah masak loe nggak hafal sih kenapa gue datang pagi. Gue mau minta tolong sama loe buat ajarin gue soal matematika yang ini.” ucap vita.

“yaudah ayo ke kelas dulu, sebelum bel berbunyi.” Mereka berdua berjalan menuju ke kelasnya. Elea dengan telaten dan tidak pelit ilmu dia mengajari vita pelajaran matematika dengan sangat telaten.

“bagaimana loe sudah paham belum?” tanya elea.

“huft... akhirnya gue paham juga el. Makasih ya sudah bantuin gue...ntar gue traktir loe deh.” Ucap vita.

Disini vita berperan sebagai anak orang kaya gaiss... jadi apapun yang vita mau selalu diturutin oleh kedua orang tuanya. Namun, meskipun ia anak orang kaya vita tidak pernah sombong dan tidak pilih- pilih dalam hal pertemanan.

“maaf ya vita, bukannya aku menolak rezeki tapi tadi aku sudah bawa bekal dari rumah. Mendingan nanti kamu ke kantin sama lainnya saja” ucap elea dengan nada sopannya.

“yahh...kok begitu sih. Kalu begitu gini saja deh. Kamu makannya di kantin temenin aku.” Jawab vita.

“emm... yaudah deh kalau begitu. Sekarang kita fokus dulu sama pelajaran hari ini.” ucap elea.

“siappp buu lea yang baik hati”

Di sekolah elea memang terkadang sering di bully temannya dan banyak yang tidak suka jika elea pintar banyak yang ingin menjatuhkan dirinya. Vita sebagai temannya ia merasa dirinya wajib melindungi elea karena di sekolah teman- temannya sangat tidak menyukainya.

Memang benar sih kata orang- orang, orang baik selalu di cari celah kesalahannya agar ia bisa jatuh dan tidak bisa bangkit lagi. Namun, justru semakin banyak cobaan akan semakin kuat ia menghadapinya.

Jam istirahat dimulai, elea bersama dengan vita berjalan menuju ke kantin namun ketika dijalan ia bertemu dengan jefri kakak kelas baik dan juga ganteng. Banyak sekali yang mengidolakan dia karena ketenarannya di sekolah. Tak hanya itu, jefri juga pintar.

“mau kemana lea?” sapa jefri yang saat itu berpapasan dengannya.

“ini kak, mau ke kantin diajak vita.” Jawab elea dengan sopan.

“yaudah, ayok... sekalian aku juga mau kesana.” Jawab jefri, sedangkan elea hanya tersenyum menunduk tanda ia menyetujuinya.

Tanpa elea sadari ada dua pasang mata yang sedang mengawasi elea, yaa... siapa lagi kalau bukan geng dari ike. Ike memang satu sekolah dengan elea dia sangat tidak menyukai dengan kedekatan jefri dan elea karena ike juga menaruh hati kepada kakak kelas yang sangat berprestasi di sekolahnya tersebut.

“loee lihat nggak anak miskin belagu itu? Buat apa coba dia jalan berdua dengan jefri cari masalah memang dia.” Ucap linda kepada temannya.

“iya, kalau ike tahu sudah habis itu anak dibuatnya. Belum kapok juga dia di bully ike yang sangat kejam.” Timpal icha.

“ehemm...ehemmm... kalian kenapa disini?” sapa ike yang tiba- tiba sudah berada disana.

Mereka berdua hening tanpa ada yang menjawab pertanyaan ike, karena jika ike tahu mereka juga akan repot mengurusi kemauan ike yang sangat di luar nalar.

“kok pada diem sih?”

“aahhh.... enggak.... ini.... anu... apa... Itu tadi kita lagi nyariin loe ” Jawab icha gelagapan.

"tumben..." jawab ike

1
kegabutanku
Karya ini menceritakan kehidupan yang pahit, namun juga di selingi dengan kisah percintaan remaja. Sangat cocok kalian baca gaisss..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!