NovelToon NovelToon
Pendekar Pemburu Yang Diburu

Pendekar Pemburu Yang Diburu

Status: tamat
Genre:Romantis / Fantasi / Petualangan / Tamat / Contest
Popularitas:8M
Nilai: 4.6
Nama Author: Baryodo Aman

Demi untuk membalaskan dendam kepada orang - orang yang telah menghancurkan kebahagiaannya, sehingga seorang remaja pria berpetualang untuk mencari sebuah sekte yang akan di jadikan tempatnya mendalami ilmu bela diri.

Akhirnya dia bertemu dengan seorang pendekar serta sekte untuk tempatnya bernaung.

Karena kejeniusannya, dia dengan cepat bisa menjadi seorang pendekar yang kuat.

Akhirnya dia mulai memburu setiap murid sekte yang telah menghancurkan desa dan keluarganya serta setiap murid sekte aliran hitam lainnya.

Hal itu pula yang membuat dirinya juga di buru oleh sekte aliran Hitam

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Baryodo Aman, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 18. Suatu Permintaan

Seorang remaja pria sedang berjalan dengan santainya untuk menuju kediaman salah satu tetua tingkat rendah sekte Bambu Kuning.

Remaja itu adalah Ma Guang dan akan berkunjung ke kediaman tetua Duan.

Setibanya disana, selain seorang gadis, dia langsung di sambut dengan hangat oleh orang - orang yang berada dikediaman itu.

" Ada hal penting apa, sehingga membuat seorang murid jenius datang di tempat kami ini."

Ucap gadis itu dengan nada suara yang seakan menyindir remaja pria yang datang ke rumahnya.

" Eeehhhmmm....maafkan diriku ini yang tidak tahu berterima kasih, karena baru sekarang saya bisa datang berkunjung kesini."

Ucap pria itu menanggapi sambutan dari seorang gadis di depannya.

" Oh, begitu yah...!!!

" Pasti kamu sangat sibuk setelah menjadi murid utama, sehingga tidak memiliki waktu berkunjung kesini."

Lanjut gadis itu dengan nada yang ketus kearah Ma Guang.

Mendengar hal itu, Ma Guang menjadi salah tingkah dan hanya bisa tersenyum malu sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

" Guang'er....!!! Jangan mengambil hati dengan kata - kata yang Meng'er ucapkan.

Ucap tetua Duan menyangga ucapan putrinya.

" Meng'er...!!! Apakah tidak di persilahkan masuk dulu kepada tamu kita ini...???." Ucap tetua Duan menggoda putrinya.

Tetua Duan menatap Ma Guang dan langsung mengajak masuk ke dalam rumahnya.

" Guang'er...!!! Ayo kita masuk dulu dan melanjutkan pembicaraan kita di dalam." Ucap tetua Duan.

Ma Guang langsung berjalan mengikuti tetua Duan dari belakang yang di ikuti juga oleh ketiga orang lainnya.

Setelah mereka sudah berada di ruang tamu, tetua Duan mempersilahkan Ma Guang untuk duduk.

Untuk istri dan putri tetua Duan, mereka berdua langsung berjalan menuju ke dapur kediamannya.

" Bagaimana keadaanMu sekarang..!!??apakah ada perkembangan dalam pelatihanMu...???."

Ucap tetua Duan yang bertanya kepada Ma Guang dan sekaligus memecah keheningan saat itu.

" KeadaanKu saat ini sangat baik, dan kemampuanKu juga sudah semakin meningkat setiap harinya."

Jawab Ma Guang dengan senyuman yang ramah.

" Apakah kamu akan mengikuti kompetisi kedepan yang akan di adakan di ibu kota Kekaisaran...!!???."

Tanya tetua Duan kepada Ma Guang dengan wajah yang serius.

" Iya tetua, saya akan mengikuti kompetisi itu."

Jawabnya dengan singkat dengan wajah tersenyum.

" Oh, begitu yah....!!! Jun'er juga berharap agar bisa berpartisipasi di kompetisi tersebut, tetapi dia juga harus bisa lolos terlebih dahulu dari kompetisi yang akan di lakukan oleh sekte satu bulan lagi."

Lanjut tetua Duan sambil menatap putranya yang juga sedang duduk bersama mereka berdua.

" Apakah ada hal yang bisa saya lakukan untuk membantu Duan Jun...???."

Ucap Ma Guang dengan wajah yang penuh harap agar bisa membantu Duan Jun.

" Jika kamu memiliki waktu luang, bolehkah diriMu menemaninya untuk berlatih tanding dan saling berbagi wawasan untuk menambah pemahamannya...???."

Ucap tetua Duan lagi yang berharap agar Ma Guang bisa membantu Duan Jun dalam mengembangkan teknik bela diri yang Duan Jun pelajari.

Sebagai seorang pendekar muda yang baru berusia 18 tahun, Duan Jun sendiri saat ini baru bisa mencapai tingkat ke - 6 tahap pendekar awal.

Itu pun di capainya dengan susah payah.

" Baiklah, aku pasti akan menemani kakak Jun untuk berlatih nanti."

Ucap Ma Guang menanggapi apa permintaan dari tetua Duan.

Setelah bercerita panjang lebar, akhirnya Duan Meng sudah datang membawa nampan di tangan dengan minuman serta cemilan yang berada di atasnya.

" Silakan di minum dulu selagi masih hangat."

Ucap Duan Meng saat telah menaruh teko, cangkir serta cemilan di atas meja yang berada di depan mereka bertiga dan juga langsung duduk ikut bergabung.

Setelah mendengar apa yang Duan Meng ucapkan serta sajikan, mereka bertiga seperti telah di komando secara bersamaan memegang cangkir di depan mereka dan langsung menyesapnya.

" Terus apa tujuanMu datang kesini...???."

Suara Duan Meng langsung terdengar saat mereka bertiga sedang menyesap minuman mereka masing - masing.

Ma Guang langsung tersedak oleh teh yang di minum olehnya.

Itu di karenakan kata - kata yang baru saja di dengarnya, memang ditujukan untuknya.

Melihat hal itu, ketiganya langsung terdiam dan merasa canggung dengan apa yang Ma Guang alami.

" Uhuk...uhuk...ehem....maafkan kecerobohanKu sehingga membuat keadaannya menjadi seperti ini."

Ucap Ma Guang yang juga tidak tau harus berkata apa lagi selain kata - kata yang dia ucapkan itu.

" He he he he he....tidak apa - apa."

" Guang'er....seharusnya saya yang meminta maaf kepadaMu, karena kata - kata yang di ucapkan oleh putriKu, sehingga membuat diriMu seperti itu."

Ucap tetua Duan menanggapi apa yang di ucapkan oleh Ma Guang.

" Tidak tetua...Duan Meng tidak bersalah, diriKulah yang terlalu ceroboh."

Ucap Ma Guang menyanggah apa yang tetua Duan ucapkan.

" Memang seperti itu, apakah salah jika aku mau menanyakan maksud dari kedatanganMu...!!!???."

" Tidak salah kan....???."

Ucap Duan Meng dengan nada yang jutek sambil menatap kearah Ma Guang.

" Jadi, sebenarnya apa tujuanMu datang kesini."

Ucap tetua Duan untuk mencairkan suasana yang sudah semakin terlihat canggung itu.

Dan juga memang tetua Duan ingin juga mengetahui apa tujuan Ma Guang datang ke kediamannya.

" Sebenarnya ada suatu hal yang ingin Ku bicarakan dengan Duan Meng, tetapi sudahlah aku sudah tidak ingin menyampaikannya lagi tentang hal apa yang ingin Ku bicarakan itu."

Ucap Ma Guang menjawab pertanyaan dari tetua Duan dan juga sekalian menjawab pertanyaan dari Duan Meng.

Ma Guang sudah berpikir, pasti gadis itu tidak akan mengiyahkan permintaannya. Apa lagi dengan situasi yang ada.

Mendengar apa yang Ma Guang ucapkan, raut wajah Duan Meng langsung berubah secara drastis.

Dari wajah yang awalnya begitu jutek, kini sudah berubah menjadi sedih.

Dia merasa kecewa dengan sikap yang dia tunjukkan kepada Ma Guang sejak awal, dia tidak menyangka bahwa tujuan kedatangan dari Ma Guang adalah untuk bertemu dengannya.

Tidak lama kemudian, Ma Guang langsung mohon undur diri kepada mereka semua sambil memberi hormat dan setelah itu langsung berjalan keluar untuk meninggalkan kediaman itu.

Melihat Ma Guang yang berjalan pergi meninggalkan kediamannya, Duan Meng seakan di dorong oleh seseorang untuk mengejar Ma Guang.

Gadis itu berlari dan langsung memegang dan menahan tangan Ma Guang sambil memohon maaf.

Melihat apa yang di lakukan serta mendengar kata - kata yang diucapkan oleh gadis itu.

Wajah Ma Guang langsung memerah menanggapi hal itu sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

" Nona Meng tidak bersalah, jadi untuk apa meminta maaf kepadaKu."

Ucap Ma Guang.

" Tidak, aku memang bersalah...tidak seharusnya aku bertingkah seperti itu."

Ucap Duan Meng menyanggah kata - kata Ma Guang.

" Baiklah - baiklah...sekarang apa yang kamu inginkan...!!!???."

Ucap Ma Guang yang mengiyahkan kata - kata Duan Meng agar gadis itu merasa tenang dan senang.

" Tolong katakan hal apa yang akan di bicarakan denganKu."

Ucap Duan Meng penuh harap.

Mendengar apa yang di katakan oleh Duan Meng, akhirnya Ma Guang meminta ijin kepada tetua Duan terlebih dahulu dan setelah itu mengajak Duan Meng ke tempat yang sepi dan mulai mengatakan maksudnya untuk bertemu dan berbicara dengan gadis itu.

Duan Meng pun mendengar dengan serius apa yang Ma Guang katakan.

Gadis itu tidak menyangka bahwa setelah menceritakan kekurangannya, Ma Guang meminta Duan Meng untuk mengajarkannya agar bisa membaca.

Namun akhirnya Duan Meng langsung mengiyahkan permintaan dari Ma Guang, dan itu akan di lakukan mereka di kediaman Ma Guang agar tidak ada orang lain yang mengetahuinya.

~Bersambung~

1
eddy
luar biasa
Sakirun
super .. lanjutkan
@rt
udah tahu bininya pengkhianat, hrsnya kontrak darahnya sama elu guang...dasar tolol..🤮🤮
@rt
jurus langkah seribu 😜😜
@rt
lagi ngelamun jorok jd gak konsen 🤭🤭
@rt
sikat bleh.../Drool//Drool/
@rt
pake shareloc ? 🤔🤔🤭🤭
Muhammad Taufik
Luar biasa
Cak Eri
bosan jadinya
@rt
padahal nambah satu lagi juga gpp 🤭🤭
@rt
jurus andalan....langkah seribu 😜😜
@rt
apa ada yang berontak dibawah sana ? 🤔🤔😜
Sakirun
Luar biasa
@rt
wkwkwwk....ketahuan deh 😍😍😍
@rt
kayaknyabudah kebelet kultibasi ganda nih😍😍🤭🤭
@rt
jadi inget sama cerita to liong to...golok pembunuh naga..
@rt
api biru ya....jadi inget elpiji 🤭🤭
@rt
koq membunuh...mksdnya menyerang kaleee...🤔🤔
@rt
jeruk bali? 🤔🤔
@rt
waduh....waduh...nantinya jangan jadi akrab sama tante lux ya 🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!