NovelToon NovelToon
My Duda

My Duda

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat / Contest
Popularitas:20.9M
Nilai: 5
Nama Author: BatagorAci

Kisah Cinta antara seorang duda beranak satu dengan gadis cantik yang ternyata adalah adik dari asistennya sendiri.

Semuanya berawal ketika Ghea bertemu dengan bocah tampan bernama Gathan. Dilanjutkan dengan pertemuan Ghea dengan Gavin, yang ternyata adalah ayah dari Gathan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon BatagorAci, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Eps 17

Seusai makan malam selesai, Keluarga Ghea mengajak Gavin juga Gathan untuk mengobrol ringan di ruang tengah sambil nonton tv.

"Jadi kamu yang punya perusahaan Galaxy Group itu? Om tau lah dikit, kan itu perusahaan raksasa, nggak nyangka banget kalo yang mimpin masih muda kayak kamu, Vin.'' Ucap Ayah Juan dengan bangga memuji Gavin.

"Om bisa aja, itu juga masih belum saya kembangin lagi padahal. Itu masih bisa dibilang kecil lah om." Balas Gavin merendah.

"Perusahaan Gede gitu dibilang kecil, ada-ada aja kamu. Oh iya ngomong-ngomong kita belum ada kerjasama antar perusahaan kan? Soalnya kalo mau nitip lampiran ke Tya, alasannya banyak. Jadi nggak nyampe-nyampe ke perusahaan kamu. Anak buah saya juga banyak kerjaan dikantor. Ntar saya aja yang kasih langsung ke kamu, Tya kayaknya ada masalah pribadi sama kamu hahahaha." Ucap Ayah Juan.

"Kalo boleh tau nama perusahaan om apa ya?" Tanya Gavin hati-hati.

"Wah songong lu, masa iya kagak tau nama perusahaan bokap gua! Kemana aja lu!" Saut Satya cepat.

"Kan saya memang tidak tahu Satya, biasanya kan kamu yang rekap investor yang mau kerjasama ke perusahaan saya. Kamu juga yang nemuin mereka kan." Jelas Gavin tak mau disalahkan.

"Eh masa iya?" Guman Satya tak percaya.

"Iya Satya." Balas Gavin.

"Yaudah lah emang gua pikirin." Gerutu Satya.

"Namanya om?" Tanya Gavin.

"Namanya perusahaan Jaya Group." Jawab Ayah Juan.

"Oh Jaya Group, saya sebenernya juga pernah denger lah. Ntar kapan-kapan biar anak buah saya yang ke kantor om biar ngambil pengajuan kontrak kerjasama, kalo om berkenan." Ucap Gavin.

"Wah makasih banyak lah, rezeki emang nggak kemana hahaha.'' Balas Ayah senang.

"Udah dong bahas kerjaannya, Bunda nggak paham nih kalian ngomong apa." Ucap Bunda dengan berdecak kesal.

"Makanya jangan di dapur mulu bund, sekali-kali ke kantor nemenin ayah kerja biar tau betapa syahdunya tumpukan berkas dikantor." Celetuk Satya mengomentari.

"Heh emang kalo bukan bunda yang di dapur kamu bisa makan enak, sehat, bergizi! Masak sendiri emang kamu bisa? Mulai besok kamu jangan sentuh makanan yang Bunda masak! Awas aja kalo berani ngambil sesendok pun itu." Ucap Bunda Citra tersungut-sungut mengomeli Satya.

"Sabar bund sabar punya anak kaya Bang Sat emang gitu suka bikin darah naik. Jangan sampe darah bunda naik gara-gara omongan si kamvret." Ucap Ghea menenangkan sang bunda, padahal niatnya adalah memanas-manasi Satya.

"Bunda maafin Satya bund. Satya salah, Satya minta maaf ya. Satya makan apa kalo nggak dikasih makan sama bunda, makanan bunda kan paling enak sedunia. Satya kan anak bunda yang paling ganteng, dimaafin ya bund." Ucap Satya sambil bergelayut di lengan sang bunda, layaknya seorang bocah merengek meminta dibelikan es krim oleh ibunya.

"Gimana kagak paling ganteng, orang lu anak cowok satu-satunya disini ngab." Sahut Ghea cepat.

"Makanya bang, jangan suka nganggep sebelah mata pekerjaan wanita. Walaupun kelihatannya gampang dan mudah, buktinya bunda mampu ngurusin keluarganya dengan baik, dan kita selama ini berkecukupan kan. Makan selalu disediakan, enak, sehat, begizi. Dan kamu sama adik mu juga nggak pernah kekurangan kasih sayang kan sejak kecil." Balas Ayah menasehati.

"Iya ayah, maafin Satya. Bunda maafin Satya ya." Ucap Satya kembali meminta maaf kepada sang bundanya.

"Iya-iya bunda maafin. Kamu kan juga anak bunda, sini peluk bunda." Ucap Bunda Citra pada Satya, kemudian menarik putranya kedalam dekapannya.

"Bener kata ayah, jangan suka pandang sebelah mata pekerjaan wanita. Gimana pun besok kamu bakal punya istri, jadi belajar hargain wanita, Tya." Ucap bunda Citra sambil membingkai wajah putranya.

"Iya bunda." Balas Satya mengangguk dengan mata berkaca-kaca.

"Udah jangan nangis, masa cowok nangis." Ucap bunda kemudian mengecup kedua bola mata Satya bergantian disusul dengan kecupan singkat di kening Satya.

"Ehem."

Satya menoleh ke samping, masih ada ayahnya, Ghea, dan juga Gavin disana yang tengah menahan tawa. Sedangkan Gathan sudah melayang ke alam mimpi dalam gendongan Ghea.

"Bunda, Tya malu ih. Kenapa pake cium-cium segala." Guman Satya malu dengan wajah yang masih bersembunyi di ceruk leher sang bunda.

"Ngapain malu, kan sama bunda sendiri, dulu waktu kamu kecil bunda cium-cium kamu nggak papa. Sini bunda cium lagi." Ucap bunda Citra menggoda putranya.

"Bundaaa." Rengek Satya.

Tawa mereka pecah saat mendengar Satya merengek. Hal itu membuat Satya malu setengah mati.

*****

"Kalo gitu saya pulang dulu, om, tante, udah malem soalnya. Entar kapan-kapan saya main kesini lagi sama Gathan, kalo diijinkan." Ucap Gavin.

"Oh tentu selalu diijinkan dong, pintu rumah ini selalu terbuka buat Gavin sama cucu kesayangan bunda. Jangan sungkan-sungkan ya kalo mau main kesini." Ucap bunda Citra dengan antusias.

"Iya tante." Balas Gavin.

"Gathan salim dulu sama opa oma, Uncle Satya, dan mommyh." Ucap Gavin pada sang putra. Gathan yang masih mengantuk hanya menganggukkan kepala kemudian bersalaman kepada keempat orang dewasa itu.

"Athan pulang dulu ya oma, opa."

"Dadah uncle Satya."

"Mommyh Athan pulang dulu ya, besok Athan cini lagi." Gathan sudah menyalami Ayah Juan, Bunda Citra, Satya, juga Ghea.

"Iya hati-hati dijalan yah, kalo sampe rumah harus langsung bobok." Ucap Ghea, Gathan hanya mengangguk memberi jawaban.

"Hati-hati dijalan Nak Gavin." Ucap Ayah Juan.

"Iya, om." Balas Gavin sambil tersenyum.

"Kita pamit dulu kalo gitu, selamat malam-

"Eh tunggu-tunggu, Bunda ada yang lupa. Tunggu bentar jangan pulang dulu, tungguin bentar." Ucap Bunda panik. Bunda langsung berlari kecil menuju kedalam lagi.

"Kenapa bunda, yah?"

"Nggak tau."

Tak lama bunda kembali kedepan sambil membawa beberapa kotak tupperware dalam satu papper bag.

"Ini ada makanan buat kamu sama Gathan. Ini masih layak konsumsi kok, besok kamu panasin ya buat Sarapan sama Gathan. Gathan pasti suka, soalnya ini ada baso ikannya. Bawa pulang ya." Ucap bunda menyerahkan paper bag itu kepada Gavin.

"Kenapa musti repot-repot tante, ini nggak ngerepotin tante emang?" Tanya Gavin dengan sungkan menerima paper bag itu.

"Ih mana ada repot, ini kan buat kamu sama Gathan. Udah tante anggep keluarga sendiri, dibawa ya." Balas Bunda kembali menyodorkan paper bag itu agar Gavin menerimanya.

"Makasih tante, sudah dikasih makanan segala. Saya terima makanannya." Balas Gavin.

"Nah iya gitu bagus, besok jangan lupa dipanasin ya ganteng." Ucap Bunda Citra.

"Iya oma."Balas Gathan.

"Kalo gitu kami permisi dulu, Assalamualaikum/ Acalamulekum."

"Waalaikumsalam."

"Hati-hati dijalan."

"Jangan ngebut."

Gavin mengangguk sembari tersenyum kepada Keluarga Ghea. Barulah setelah itu ia benar-benar pergi dari kediaman keluarga Ghea.

kunjungan yang menyenangkan~

1
Triastuti
emang dasar lo satria satria...
Triastuti
gheaaa berani amat looooo
Triastuti
lanjutkan ghe...
Wulan Fasana
love youuu.💞💕😍
Wulan Fasana
kayaknya bagus ceritanya.,,lanjut ahh,,.,.
Wulan Fasana
👍👍lanjut..,.
Lilis Suryani
Luar biasa
ulfa lingga
novel gesrek 😅
Nah
Buruk
Nur Halima
gw baca ulang" oiiii
Vitamincyu
👍👍👍
Vitamincyu
😂😂
Deistya Nur
keren, semangat terus ka 👍💪
Adelio Pratama
gak nyambung banget kata² novel nya berantakan
Ratih Hermansyah
/Facepalm//Facepalm/berapa abad baca novel yg nyosor duluan si cewe yg nyium di novel ini😂😂😂😂
ALIKA🥰🥰CHEN ZHE YUAN.LIN YI
😁😁😁
Mamake
wkwkwk
maulidha
Lucu
Lai Lai
ghea U the best
Putra Alif
🤣🤣🤣🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!