Azela Syakarina Adafsi, gadis cantik yang menjadi idola di sekolahnya itu harus mengalami kehidupan yang rumit.
Rumit karena di usianya yang masih sangat muda, dia di jodohkan oleh kedua orang tuanya dengan anak dari sahabat kedua Orang tuanya itu.
Awalnya Azela atau gadis yang akrab di sapa Zela itu menolak dengan keras rencana perjodohan orang tuanya, begitu juga dengan Kakaknya yang bernama Azifa Kamila Adafsi.
Tapi siapa sangka? jika dirinya di jodohkan dengan pemuda tampan dan kaya raya dari penerus keluarga Zafano.
Pemuda tampan yang menjadi Idola di kampusnya dan membuat wanita-wanita yang melihatnya begitu menggilainya, bukan hanya wanita-wanita di luaran sana saja yang mengidolakannya, tetapi kedua sahabatnyapun sangat mengidolakan pemuda yang akan menjadi suaminya itu.
Bagaimana kisah Azela dengan lelaki yang dijodohkan oleh orang tuanya..?
Ikuti ceritanya gaes.. 😊😊
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Riria Raffasya Alfharizqi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kesal
Brayen yang melihat itu semua langsung mematikan kompornya.
" Loe nggak bisa masak?? Tanya Brayen dengan kesal.
" Tadi kan Gue bilang bisa sedikit-sedikit.." Jawab Zela.
" Terus ini..?? Tanya Brayen melihat kearah dapur yang sudah berantakan dan melihat telur yang digoreng Zela sudah gosong,
" Ya.. Gue tadi lupa nggak ngecilin kompornya.." Jawab Zela membela diri.
" Kita sarapan diluar.." Ajak brayen masih dengan nada kesalnya.
Sebenarnya Brayen ingin Zela yang memasak sarapannya hari ini, Tapi jangankan memasak, Goreng telur aja gosong.
" Oke.." Singkat Zela menurut.
Setelah sampai dimobil mereka berdua sama sama hanya diam.. Tiba-tiba Zela ingat kalau tasnya masih ketingglan dimobil Seli.
" Ow.. Ya.. Bisa nggak Kak anterin Gue kerumah Seli..?? Tanya Zela.
" Mau ngapain?? Tanya Brayen cuek.
" HP Gue ketinggaln tadi malam dimobil Seli.." Jelas Zela.
" Oke.. Setelah Kita sarapan.." Ucap Brayen singkat.
Zelapun hanya menganggukan kepalanya. Mobil mereka berhenti disebuah restoran yang cukup mewah, Zela hanya mengikuti Brayen dari belakang, Mereka duduk dikursi dengan memilih milih menu makanan mereka.
" Loe mau sarapan apa?? Tanya Brayen tiba-tiba.
" Gue terserah Kakak aja.." Jawab Zela malas.
" Oke.." Singkat Brayen.
Brayenpun memesan makanan dan minuman yang sama dengan 2 porsi, Sambil menunggu Zela melihat kesekitar restoran, Sedangkan Brayen asik memainkan ponselnya.
Makanan yang dipesanpun sampai. Mereka segera memakannya.. Tidak ada obrolan selama mereka makan hanya sesekali mereka saling pandang lalu melanjutkan makannya, Setelah selesai makan Zela keluar dulu menuju mobil Brayen yag diparkir didepan restoran sedangkan Brayen membayar dikasir terlebih dahulu.
Mereka berdua masuk kedalam mobil masih dengan suasana hening tanpa ada kata diantara mereka, Brayen fokus menyetir sedangkan Zela melihat lihat pemandangan dari kaca mobil.
*S*umpah Gue nggak betah banget sama nie cowok.. Nggak bisa apa cair sedikitpun.. jadi tegang mulu kan Gue.. Seli...Vani... Tolongin Gue... Batin Zela berteriak-teriak.
" Kak.. Jadi kan kerumah Seli buat ngambil HP Gue..?? Tanya Zela.
" Kita kesana sekarang.." Jawab Brayen datar.
Setelh Zela kasih tahu alamat rumah Seli Brayen segera melajukan mobilnya menuju alamat tersebut, Sesampainya didepan gerbang rumah mewah mobil Brayen berhenti,
" Gue masuk dulu ya.. Loe kalau mau pulang pulang aja.." Jelas Zela membuka sabuk pengamannya.
" Gue tungguin Loe.. Cepet.." Jawab Brayen singkat.
" Nggak usah tungguin Gue.." Ucap Zela yang dipotong oleh Brayen..
" Cepetan.." Sela Brayen.
Dengan berat hati Zelapun menurut apa yang dikatakan Brayen, Dia berjalan menuju rumah seli dengan muka cemberutnya.
Bunyi bel yang dipencet Zela berakali-kali dengan tidak sabarnya berbunyi dengan cepat, Asisten rumah tangga Seli keluar membukakan pintu.
" Eh.. non Zela.. Silakan masuk Non.." Sapa asisten rumh tangga Seli mempersilakan Zela masuk.
" Seli ada kan Bi?? Tanya Zela.
" Ada Non masih dikamar.. Sama Non Vani juga.." Jelas Bibi yang bekerja dirumah Seli.
" Gue naik dulu ya Bi.." Sambung Zela.
" Baik Non.. Mau dibikinin minum sekalian Non..? Tanya Bibi.
" Nggak usah bi Gue bentaran kok.." Jelas Zela.
Zela menuju ke atas dimana terdapat kamar Seli, Zela langsung masuk tanpa mengetuk pintu dulu.. Terlihat 2 sahabatnya yang masih tertidur dgn lelap..
" Gila nie bocah... Udah hampir jam 11 masih aja ngebo.." Gumam Zela.
" Sel...sell... Bangun..." Zela yang membangunkan Seli sambil menggoyang-goyangkan badan Seli.
" Emhh... Apaan sih.. Masih ngantuk Gue.." Jawab Seli masih dengan mata terpejam.
" Gue mau ambil tas Gue.. Tadi malam ketinggaln dimobil Loe.." Jawab Zela.
Dengan segera Seli bangun dari tidurnya dan langsung duduk menghadap Zela.
" Astaga Zel.. Loe kok bisa disini..?? Tanya Seli masih terkejut.
" Ceritanya panjang.. Udah cepetan mana tas Gue.." Sambung Zela.
" Tuh dimeja.." Tunjuk Seli menuju arah meja riasnya.
" Oke thanks ya Sel.." "Jawab Zela mengambil tas dan akan berlalu begitu aja.
" Tunggu..Looe mau kemana?? Tanya Seli lagi.
" Gue mauuu.... Pulang.." Jawab Zela.
" Loe kesini sama siapa..? Tanya Seli mengintrogasi Zela.
" Gueee....Gue.. Sama sopir Sel...Iya.. Sama sopir.." Ucap Zela yang membuat Seli semakin curiga.
" Jujur.. Loe kesini sama siapa..Dan Loe tadi malem pergi sama siapa??. Tanya Seli lagi dengan nada menekan.
" Gue sama Kak Brayen Sel.. Dia juga lagi nunggu didepan.." Jelas Zela.
" What..?? Kak brayen kok bisa Zel.. Bukannya Loe benci banget ya sama Dia..?? Tanya Seli semakin penasaran.
" Ceritanya panjang.. Besok-besok Gue critain.." Sambung Zela berlalu.
Vani yang bangun mendengar suara ribut-ribut terkejut meliht Zela..
" Zela.. Loe.." Ucap Vani masih dengan muka bantalnya.
" Hai Van.. Sel.. Gue cabut balik dulu ya.. Bay..." Ucap Zela berlalu pergi.
" Loe utang penjelasan sama Kita.." Teriak Seli.
" Oke.." Jawab Zela yang sudah berada ditangga bagian bawah.
" Zela kok bisa disini Sel..?? Tanya Vani penasaran.
" Dia terbang.." Jawab Seli asal.
" Haa....??? Ucap Vani bengong.
Setelah sampai depan Zela masuk kedalam mobil Brayen tanpa menunggu lama Brayen segera menancap gas mobilnya.
" Gue mau ambil mobil Gue diparkiran sekolah.." Ucap Zela tiba-tiba.
" Nggak bisa.." Jawab singkat Brayen.
" Kok nggak bisa..?? Loe mau bawa Gue kemana lagi hah..?? Tanya Zela kesal.
Tapi Brayen hanya diam tidak menjawab pertanyaan Zela, Sedangkan Zela semakin kesal dibuat Brayen yang seenaknya saja memperlakukan dirinya.
cuma nama2nya diganti, dan statusnya kuliah semua🤔🙏
Walaupun udah baca ulang2 tetap aja baper..wkwkwkw
itu imajinasi sy menyesuaikan sklh2 jmn skrg. kecuali SD bnyk yg msh kyk jmn dl. terlihat semua dr luar.
maafken, hny komen sj.