NovelToon NovelToon
Anta'S Diary

Anta'S Diary

Status: tamat
Genre:Horor / Komedi / Misteri / Tamat / Sudah Terbit / Matabatin / Romansa Fantasi / Mata Batin / Hantu
Popularitas:14.4M
Nilai: 4.9
Nama Author: Vie Junaeni

Nyari ide itu susah, please jangan plagiat!

(Diharapkan membaca Pocong Tampan dulu baru ke Anta's Diary.)

Ratu Ananta Prayoga, gadis dengan kemampuan indigo ini selalu dikelilingi oleh para tak kasat mata.

Berbagai petualangan di dunia gaib selalu menghampirinya. Bagaimana Anta akan menjalani hidupnya yang unik bersama para sahabatnya?

Ikuti kisah catatan harian Anta di novel Anta's Diary ini ya.

Follow me, favorit, Like, dan rate bintang lima.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Vie Junaeni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kebenaran Mengenai Pak Harun

Hayooo... Jangan lupa VOTE ya...

Happy Reading...

...******...

Lima tahun yang lalu...

Pak Panca mendapat tugas dengan Pak Harun untuk mengambil dana bantuan dari pemerintah untuk sekolah sebesar seratus juta rupiah. Mereka yakin aman dengan hanya mengendarai mobil pribadi tanpa kawalan polisi. Kebetulan dana tersebut akan langsung digunakan untuk berbelanja bahan bangunan sekolah yang sedang di renovasi.

Namun, seorang penjahat bersenjata yang menggunakan sepeda motor sudah mengintai mereka sejak ke luar dari bank. Keduanya dihadang oleh perampok itu di jalan komplek yang lumayan sepi itu. Pak Harun mencoba melawan. Namun, perampok itu melayangkan tebasan parang yang ia bawa ke wajah Pak Harun.

Pak Harun jatuh tersungkur di dekat Pak Panca.

"Panca, kamu pergi bawa uang itu dari sini," pinta Pak Harun dengan suara lirih menahan sakit.

"Maafin aku, Harun."

Pak Panca menyuntikkan obat bius yang mengandung racun ke leher Pak Harun dan menewaskannya.

"Panca minggir!"

Krek Krek.

Perampok tadi yang ternyata kakak dari Panca tak bisa melajukan mobil dengan benar sampai melindas kaki Pak Harun sampai hancur.

"Bodoh Lu, Bang! Ngapain bawa mobil Gue segala," ucap Panca.

"Oh iya lupa kenapa gue naikkin mobil Lu ya, gue kan bawa motor," ucapnya.

"Tembak gue, di kaki aja," pinta Panca.

"Oke."

Dor!

"Kampret Lu Jaya! Kenapa gak pakai aba-aba?" hardik Panca.

"Biar alami, sini tas uangnya terus Elu telepon deh polisi, gue cabut duluan ya," ucap Jaya lalu pergi mengendarai motornya meninggalkan Panca yang mulai bersandiwara melapor pada polisi.

...***...

"Astagfirullahaladzim..." Anta melepas tangan Pak Panca dengan menahan geram di hatinya.

"Ada apa, Nak?" tanya Pak Panca yang mengusap kepala Anta tapi tangan itu ditepis oleh Anta.

Anta hanya menatap tajam ke arah Pak Panca. Kalau ia teriakkan kejahatan Pak Panca tanpa bukti dia pasti akan dikeluarkan dari sekolah. Anta lantas pergi dengan hati yang kesal dan marah pada sosok guru itu.

"Ada apa, Kak?" tanya Raja.

"Enggak ada apa-apa," jawab Anta.

Rasanya Anta belum siap bercerita pada Raja yang pikirannya belum mantap dan berpikir logis. Anta takut jika ia cerita hal seperti bayangannya tadi nantinya Raja akan keceplosan dan tak bisa menahan ucapannya. Arga juga tau ada yang Anta sembunyikan, tapi Arga diam ia biarkan nanti Anta yang menceritakannya sendiri.

Berada di parkiran apartemen Emas.

"Raja duluan kebelet pipis," ucap Raja yang langsung berlari keluar dari mobil.

Tasya hanya tertawa melihat kelakuan bocah itu.

"Lama-lama mukanya mirip banget sama Anan, tapi Anta juga kalau diliat-liat banyakin mirip Anan mukanya daripada Dita, duh kangen kalian, datanglah ke mimpi aku," gumam Tasya seraya memandang ke langit sore itu.

"Lihat apa, Tante?" tanya Anta mengejutkan Tasya.

"Lihat muka Yanda sama Bunda kamu, tuh lagi senyum," tunjuk Tasya.

Anta ikut menoleh ke langit, "ngarang, orang gak ada sih!" seru Anta.

"Hehehe... eh iya kamu diem aja dari tadi sepanjang perjalanan pulang?" tanya Tasya.

"Oke, mumpung gak ada Raja, Anta cerita deh."

"Cerita apa?"

Tasya menaruh dagunya di atas mobil.

"Kita ke kedai es krim sana yuk, Tante!" tunjuk Anta ke kedai es krim di area apartemen.

"Oke, yuk!"

Sesampainya di sana, Tasya dan Anta bertemu dengan Pak Herdi. Akan tetapi karena Tasya tak melihat Pak Herdi saat langkahnya mundur seraya berbincang dengan Anta mengenai pilihan rasa ia menabrak lengan Pak Herdi sampai membuat es krim yang hendak di makannya itu menyenggol pipi Pak Herdi.

"Aduh, maafin aku ya Mas... eh Pak Herdi, duh maaf ya Tasya gak sengaja."

Tasya tanpa sadar langsung meraih tisu dan menyeka noda es krim di wajah pria tersebut.

Detak jantung Pak Herdi terasa bertambah cepat mendapat sentuhan dari Tasya. Sepasang matanya tak berkedip memandang Tasya.

"Sudah bersih pocong kesayanganku," ucap Tasya.

"Pocong?" tanya Pak Herdi.

Astaga aku lupa ini kan bukan Pak Herdi yang waktu itu,

batin Tasya seraya mundur beberapa langkah dan bersembunyi di balik tubuh Anta.

"Kamu bilang apa tadi, pocong?" tanya Pak Herdi sekali lagi.

"Enggak, enggak jadi bilang apa-apa jangan didengerin, Pak. Anta buruan mau pesen es krim apa?" Tasya menepuk bahu Anta.

"Oh iya, pesen rasa strawberry mix coklat aja, topping oreo," ucap Anta.

Ponsel Pak Herdi berbunyi membuat pria itu melangkah ke luar kedai untuk menerima panggilan itu. Tasya bergegas mencari tempat duduk di sudut bersama Anta.

"Lagian Tante Tasya pake acara lupa kalau dia bukan pocong yang dulu," seru Anta.

"Aku baper, Nta. Habisnya pakai kemeja putih celana kulot, duh CEO banget tau, cakep."

"Inget sama Om Doni," seru Anta.

"Oh iya, astagfirullahaladzim apa yang aku lakukan ini berdosa banget ya solimeh," sahut Tasya.

"Garing!"

"Kamu mau cerita apa tadi?" tanya Tasya.

"Tadi Raja bawa hantu namanya Pak Harun guru di sekolah Anta lima tahun lalu meninggal..."

"Terus tuh hantu mau ikut pulang mau tinggal sama kita, gitu?" potong Tasya.

"Dengerin dulu apa," sahut Anta menutup mulut Tasya dengan suapan satu sendok es krim.

"Oke, lanjut!"

"Dia udah tenang sih, udah pergi, keinginan dia cuma mau kasih cincin lamaran ke wali murid Anta namanya Bu Nina. Tapi, ada satu guru pas Anta ketemu tadi namanya Pak Panca dan saat Anta pegang tangannya buat salim, Anta lihat bayangan masa lalu dia sama hantu Pak Harun," ucap Anta.

"Kenapa kamu gunakan kekuatan kamu, kan kata Bunda lebih baik jangan tau urusan orang lain nanti kita malah terlibat lebih jauh," sahut Tasya.

"Anta gak sengaja Tante, tiba-tiba aja muncul pas hantu Pak Harun pergi, dan bayangan itu saat Pak Harun meninggal kerampokan, terus Tante tau yang rencanakan perampokan siapa?"

"Si Panca tadi, gitu?" terus Tasya.

"Iya, Anta jadi bingung, Anta mau banget kasih tau kebenaran ini ke polisi tapi Anta gak punya bukti," ucap Anta.

"Kebenaran pasti akan terungkap, dia bisa bergerak bebas lima tahun belakangan ini, tapi lambat laun pasti kebongkar. Oh iya Bu Nina udah percaya kan sama kamu kalau bisa lihat hantu, nah kami coba ngomong pelan-pelan sama Bu Nina, buat bantu cari bukti, kasian Pak Harun pergi gitu aja tanpa tau kebenaran."

Ponsel Tasya berbunyi ternyata Doni menghubunginya. Malam nanti akan ada pesta yang diadakan oleh Hyena, ada karyawan yang sakit jadi Doni meminta bantuan Tasya untuk menggantikan karyawan tersebut.

"Anta ikut, ya?" pinta Anta.

"Oke."

...***...

Malam itu di restoran The Anan's banyak tamu dari Hyena yang datang untuk menghadiri pestanya. Satu orang pelayan sakit karena jatuh dari motor, akhirnya Anta datang membantu bersama Tasya. Raja yang tak mau sendirian di rumah akhirnya ikut ke restoran tersebut.

"Kak Anta, ini ulang tahun Kak Arya, ya?" tanya Raja.

"Ngaco kamu, tau dari mana?" Anta balik bertanya.

"Tadi aku ketemu dia pakai baju cakep, pakai dasi kupu-kupu, kayak mau kondangan atau pergi ke pesta tuh orangnya duduk di sana," ucap Raja.

Anta mengintip sekilas ke arah Arya yang terlihat lebih tampan dari biasanya. Namun, saat sepasang mata Arya menangkap bola mata Anta yang mengarah kepadanya, Anta langsung sembunyi kembali.

"Lah iya ada si kutu kupret di situ, apa dia ulang tahun ya," gumam Anta.

Lalu ia mencoba mengintip lagi sosok Arya, tapi saat gadis itu mencoba mengintip Arya sudah hadir di balik dinding sekat tersebut.

"Ciluk... ba!" seru Arya.

...******...

To be continue...

Mohon dukungannya, mampir juga ke Novelku lainnya.

- Pocong Tampan

- With Ghost

- 9 Lives

- Kakakku Cinta Pertamaku

- Forced To Love

- Diculik Cinta

Vie Love You All...😘😘😘

1
good reader
🥰
Hati Yang Terkilan
Ceritanya Mantappppp sekali...meski ada rada² bikin greget sama bikin kesel pas si Mey Pelet si Arya...Tapi tetap mantap banget tu ceritanya... Pokonya Terbaikkkkkkkk👍👍👍👍👍👍👍

Salam Asli Sabahan.Malaysia😘😘😘😘🥰🥰🥰🥰
Riska Aulia
Luar biasa
Hati Yang Terkilan
seremmm
Hati Yang Terkilan
kan.....Hajar trossss
Hati Yang Terkilan
wahhh pasti bu Nina Mau balas dendam ni...asekkkkk
Hati Yang Terkilan
suda ku duga...pasti begitu niat si Ratu Sanca
Hati Yang Terkilan
ciecieeee ada yg kegeerann tu
Hati Yang Terkilan
buahhhhhhhhahaha
Een Hendriyati
🌹💐seru seru ceritanya saya suka terimalasih kak vie
Hati Yang Terkilan
bener tu 😝🤣😂😂🤣🤣
Hati Yang Terkilan
kasian si Arya 🤭🤭🤭🤭🤭🤭
Hati Yang Terkilan
🤣🤣🤣🤣🤣🤣apes banget si Arya
Hati Yang Terkilan
lahhh pingsan lagi🤣🤣🤣🤣
Hati Yang Terkilan
lahhh si momo masi ngikutin si Arya rupanya 🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Hati Yang Terkilan
🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Hati Yang Terkilan
😅😅😅😅
Hati Yang Terkilan
kaget bukan karna hantu❎
kaget karna teman yg baru bangun pingsan✅
Hati Yang Terkilan
🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Hati Yang Terkilan
sukurinnnnn 😝🤣😂😂🤣😂🤣😂🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!