Kembar Genius

Sejak kejadian di rumah freya selalu menghindari pria itu alias si tuan muda Alexo,freya sudah tahu namanya sama seperti malaikat kecilnya kenapa namapun harus sama?hanya berbeda di akhir saja untuk beberapa hari ini freya tidak bisa berpikir dengan jernih.

Freya yang sudah berada di ruangannya hanya melamun kurang fokus pada pekerjaannya.sudah tiga hari pria itu selalu datang ketokonya namun freya menolak untuk bertemu dengan tuan muda Alexo.

''Fre tuan muda Alexo datang lagi,dia sudah berada di depan sejak pagi tadi.''ucap nao.

''Na jemput anak-anak ini sudah waktunya mereka pulang .''perintah freya tanpa mendengarkan ucapan nao.

''Baiklah.''nao berbalik kearah pintu sebelum benar-benar keluar dia mengucapkan sesuatu yang membuat freya terusik .

''Fre tolong ,,, berdamailah dengan masa lalu karena masa lalu tidak bisa kita ulangi lagi.''kemudian nao berjalan keluar .

Setelah nao keluar freya memikirkan lagi perkataan yang di lontarkan nao tidak bisa di pungkiri karena kejadian itulah hidupnya berubah juga bukan salah pria itu tapi salah keluarganya sendiri yang berkhianat dan menjebaknya .

Mereka hanyalah korban tapi ada rasa sedikit kecewa dalam hati freya kenapa tidak dari dulu dia datang kenapa baru sekarang?karena bukan hal mudah ketika masih mengandung si kembar,freya mengingat semuanya dia bertahan karena si kembar malaikat kecil yang paling freya sayangi melebihi apapun.

Freya larut dalam lamunanya memikirkan segalanya dia ingin mengambil keputusan yang terbaik tanpa melukai siapapun.

______

Alex yang berada di luar toko merasa usahanya akan sia-sia karena baru kali ini dia ingin bertemu sesorang harus menunggu selama ini ,dia harus menekan kesabaran dan juga emosinya di dampingi oleh arya sang tangan kanan sekaligus asistennya.

''Arya apa kamu yakin?hari ini dia akan menemuiku?.''

''Saya yakin bos karena nona adalah orang yang sangat baik meski saya mengenalnya baru beberapa hari.''ucap arya sangat yakin melihat daei sikap freya .

''Gila pekerjaan di kantor semakin menumpuk .''batin arya.

''Kembalilah ke kantor semua tugas ku serahkan padamu,ingat jika ini tidak berhasil maka kamu akan tahu akibatnya mengerti?.''ucap Alexo dingin.

''Baik permisi bos ''hanya jawaban itu yang mampu arya ucapkan kemudian melangkah pergi untuk kembali kekantor.

''Anak-anak sudah waktunya pulang ,,, hm apa aku harus meminta bantuan mereka?.''pikir Alexo menimang sambil melirik jam tangan yang melekat di pergelangan tangannya.

Alexo berperang batin antara gengsinya atau hatinya tidak ada rasa lelah meski sedari tadi dia berdiri sambil menatap toko mainan yang barada di depannya banyak pembeli yang berlalu keluar masuk toko sedangkan dirinya tidak berani karena perempuan itu tidak mau menemuinya.

Alexo Frustasi Dengan mengela nafas sebanyak mungkin ,dia juga memikirkan apa yang harus dia lakukan untuk kedepannya.

______

Diarta deluxiz tersenyum tatkala melihat beberapa foto Alexo yang berdiri di depan sebuah toko mainan yang dikirim oleh sahabatnya sekaligus bawahannya itu.

Reya yang baru datang terheran karena tidak biasanya suaminya itu tersenyum.

''Kenapa papa tersenyum apa ada kabar bahagia?.''tanya reya yang sudah penasaran.

''Lihatlah ini sayang.''memperlihatkan layar hanpondnya.

Reya melihat foto alex yang berdiri frustasi di depan sebuah toko bukankah itu toko mainan? pikir reya sambil menggeser beberapa foto.

''Pa inikan toko mainan langganan teman mama katanya pemiliknya itu baik,sopan dan juga mempunyai anak kembar .''banyak pertanyaan yang muncul namun tiba tiba.

''Pa jangan ,,,, jangan mereka,,,.''diarta tersenyum di ikuti reya yang tersenyum bahagia.

''Jadi mereka cucu kita pa?.''yang di angguki diarta.

''Tapi kenapa Alexo hanya berdiri di depan tokonya?kenapa dia tidak masuk menemui pemilik toko itu?hah dasar anak itu memang tidak pernah peka kalau sudah menyangkut perempuan.''ucap reya dengan rentetan pertanyaannya diarta tersenyum.

''Biarkan saja ma itu hukuman yang tidak seberapa dengan penderitaan menantu dan cucu cucu kita .''ucap diarta.

''Papa benar biar tau rasa tuh anak.''reya mencebik setelah berpikir.

anaknya itu memang butuh hukuman yang bisa menyadarkannya sari ketidak pekaannya itu ,kedua orang tua itu sudah lelah dan bingung nasehat apalagi yang akan mereka berikan pada putra semata wayangnya itu.