NovelToon NovelToon
Takdir Diantara Cahaya Dan Kegelapan

Takdir Diantara Cahaya Dan Kegelapan

Status: sedang berlangsung
Genre:Spiritual / Diam-Diam Cinta / Iblis / Mengubah Takdir / Identitas Tersembunyi / Kutukan
Popularitas:5.2k
Nilai: 5
Nama Author: `AzizahNur`

Di dunia yang dikuasai oleh kultivasi dan roh pelindung, seorang putri lahir dengan kutukan mematikan—sentuhannya membawa kehancuran. Dibuang oleh keluarganya dan dikhianati tunangannya yang memilih saudara perempuannya, ia hidup dalam keterasingan, tanpa harapan.

Hingga suatu hari, ia bertemu dengan pria misterius yang tidak terpengaruh oleh kutukannya. Dengan bantuannya, ia mulai membangkitkan kekuatan sejatinya, menyempurnakan kultivasi yang selama ini terhalang, dan membangkitkan roh pelindungnya, **Serigala Bulan Biru**.

Namun, dunia tidak akan membiarkannya bangkit begitu saja. Penghinaan, kecemburuan, dan konspirasi semakin menjeratnya. Tunangan yang dulu membuangnya mulai menyesali keputusannya, sementara sekte-sekte kuat melihatnya sebagai ancaman.

Di tengah pengkhianatan dan perang antar kekuatan besar, hanya satu hal yang pasti: **Pria itu akan selalu berada di sisinya, bahkan jika ia harus menghancurkan dunia hanya untuknya**.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon `AzizahNur`, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 14 : Serangan Serigala Roh

Udara malam semakin dingin ketika rombongan Xiaolin semakin dalam memasuki hutan. Hanya cahaya bulan purnama yang menembus celah pepohonan, menciptakan bayangan-bayangan yang menari di antara batang-batang kayu yang menjulang tinggi. Angin berhembus perlahan, membawa aroma tanah basah dan dedaunan yang mulai membusuk. Namun, ada sesuatu yang berbeda malam ini.

Xiaolin duduk diam di dalam gerobak yang tertutup kain lusuh. Tangannya menggenggam erat lipatan kain pada lututnya, sementara pikirannya berkecamuk. Dia telah menerima takdirnya sebagai pengganti, tetapi semakin dalam perjalanan ini, perasaan tidak nyaman mulai menyusup ke dalam hatinya. Dia tidak takut mati—dia sudah terbiasa dengan penderitaan. Namun, entah mengapa, hutan ini memberikan firasat buruk yang belum pernah ia rasakan sebelumnya.

Di luar gerobak, beberapa pria desa berjalan beriringan, memegang tombak dan obor. Mereka berbicara pelan di antara mereka sendiri, tetapi suara mereka terdengar jelas bagi Xiaolin.

"Tempat ini tidak seperti biasanya," bisik salah satu pria, tatapannya waspada menelusuri pepohonan yang berdiri rapat.

"Benar... dulu kita bisa berburu di sini. Tapi sekarang, rasanya ada yang mengawasi kita," sahut pria lainnya, suaranya mengandung ketakutan yang tak bisa ia sembunyikan.

Xiaolin menajamkan pendengarannya. Angin yang berhembus kini terdengar seperti bisikan—bukan suara biasa yang dihasilkan oleh daun yang bergesekan, tetapi suara aneh, seolah-olah ada sesuatu yang berbicara di balik bayangan.

Tiba-tiba, kuda yang menarik gerobak meringkik keras dan mengangkat kedua kaki depannya, hampir membuat gerobak terguling. Para pria desa langsung berjaga, memegang senjata mereka lebih erat.

"Ada apa?!" seru salah satu dari mereka.

Sebelum ada yang sempat menjawab, dari balik semak-semak, sepasang mata merah menyala muncul, diikuti oleh beberapa pasang lainnya. Serigala roh.

Hanya dalam hitungan detik, makhluk-makhluk itu menerjang dari kegelapan. Serigala roh lebih besar dari serigala biasa, dengan bulu perak yang tampak berkabut, seolah mereka hanyalah bayangan tanpa wujud. Cakar mereka bersinar keunguan, dan dari mulut mereka, terdengar suara geraman rendah yang terdengar seperti gemuruh guntur.

"Bersiap!" teriak pemimpin rombongan, mengangkat tombaknya.

Serigala pertama melompat ke arah pria terdepan, yang dengan sigap menghindar dan menebaskan pedangnya. Namun, makhluk itu bergerak cepat, hanya menerima luka kecil sebelum mundur dan bersiap menyerang lagi.

Salah satu serigala menerkam kuda yang menarik gerobak. Kuda itu kembali meringkik liar, membuat tali kekangnya tegang sebelum akhirnya—

SNAP!

Tali kekang putus. Kuda itu langsung berlari panik ke depan, menarik gerobak dengan Xiaolin di dalamnya. Xiaolin terhempas ke belakang, tubuhnya terbentur sisi kayu gerobak saat roda menghantam batu-batu di jalan.

"Xiaolin masih di dalam!" seseorang berteriak.

Namun, mereka tak bisa berbuat apa-apa. Serigala-serigala roh terus menyerang, menghalangi mereka untuk mengejar gerobak yang kini melaju semakin cepat, meninggalkan mereka di belakang.

Xiaolin berusaha meraih sesuatu untuk menstabilkan dirinya, tetapi gerobak terlalu liar. Dia hanya bisa melihat bayangan pepohonan yang berkelebat sebelum akhirnya, kegelapan yang lebih pekat menyelimuti pandangannya.

Gerobak terus melaju tanpa kendali, menabrak akar-akar pohon yang mencuat dari tanah. Xiaolin berusaha menahan tubuhnya agar tidak terlempar keluar. Setiap benturan membuatnya mengerang pelan, tetapi dia tetap mempertahankan kesadarannya.

Tiba-tiba, salah satu roda gerobak menghantam batu besar. BRAK! Kayu retak, dan gerobak terguling ke samping, menghantamkan Xiaolin di dalam sisi gerobak.

1
Sie
Terima kasih kak othor, semangat ya...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!