- Lora sadar bahwa hidupnya telah hancur Karena jebakan kenikmatan sesaat yang di berikan oleh papa tirinya.
-
Dia mencoba untuk kembali ke jalan yang benar, tapi sudah terlambat
-
Lora Jatuh Lebih Dalam dan Lora semakin terjebak dalam kehidupan liar dan kehilangan semua yang dicintainya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nuna Nellys, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
17. Mike mulai mencari tau
0o0__0o0
Apartemen jam 05.00 pagi..!
Di dalam kamarnya, Mike bangun pagi dengan perasaan biasa. Dia meregangkan tubuh dan berjalan ke kamar mandi untuk membuang air kencingnya.
Hanya beberapa menit, kini Mike kembali lagi naik ke atas ranjang'nya. Dia menarik selimut untuk menutupi tubuhnya. Tapi tiba-tiba, dia teringat Lora, adik tirinya yang semalam dia tinggal begitu saja, setelah menyuapi Lora makan tanpa dia kasih obat.
Sial..!
Umpat Mike geram, "Baru sehari gue ketemu tuh bocah, Hidup Gue sudah terasa tidak tenang". Guman'nya.
"Malah sok-sokan ingin kabur, Apa katanya, mau hidup sendiri ? ngurus dirinya sendiri saja tidak becus". sambung'nya menggerutu dengan posisi tetap rebahan.
"Tunggu..! Gue baru ingat sesuatu, kemaren malam. Kenapa bisa seluruh tubuh tuh bocah di penuhi bekas cupang ? Siapa yang ngelakuin ?"
"Dari pertengkaran kemaren di mansion, disitu gue nangkep kalau selama ini tuh bocah hanya hidup di dalam rumah, tidak pernah main keluar, apalagi punya pacar. Itu mustahil.
"Hidup tuh bocah setiap harinya, hanya sekolah, terus diam di mansion. Apa dia ngelakuin itu di sekolah ? Tapi dari histerisnya Lora tadi malam, dia tidak tau di tubuhnya itu bekas cupang. Artinya dia tidak sadar, ada yang melecehkan tubuhnya".
Mike diam sejenak, tatapan'nya mengarah ke atas platform kamar'nya. Dia berfikir keras mencari jawaban'nya, Namun dia tetap tidak menemukannya.
Gue baru sehari ketemu tuh bocah, dan gue belum pernah menyaksikan kehidupan dia selama 1x24 jam. apa dia tidak sepolos wajahnya ? Atau bisa jadi dia hanya pura-pura ?
Mike mencoba menerka-nerka, namun tetap dia merasa ada yang janggal. "Ini jelas ada yang aneh" Mike mengacak rambutnya geram.
"Kenapa harus gue yang pusing mikirin, Hidup dia bukan urusan Gue". Ucapnya pada akhirnya. Namun Mike merasa penasaran dan sedikit khawatir. Sampai akhirnya, dia menyibak kasar selimutnya.
Mike bangun dari atas ranjang, dengan wajah datar'nya Dia berjalan ke arah kamar Lora. Mike berhenti di depan kamar Lora.
Kenapa Gue harus kesini ?
Apa yang mau gue lakukan di sini ?
Racau'nya gusar, dia mengacak rambutnya yang sudah berantakan. Mike mulai bingung dengan dirinya sendiri. Selama ini dia tidak pernah peduli dengan sesuatu yang bukan jadi urusan'nya.
Tapi apa ? Kakinya mem-bawah langkahnya ke arah kamar Lora, tanpa ada yang memaksa. Sampai akhirnya Mike memutuskan mengetok pintu kamar Lora.
Tok..! Tok..!
Mike mengetok ragu-ragu, dengan ketokan pelan. Dia diam sebentar menunggu jawaban dari dalam. Namun nihil, tidak ada respon sama sekali.
"Lora, kamu baik-baik saja? Mengapa kamu belum keluar?"
Tidak ada jawaban. Mike mengetuk pintu lagi, kali ini lebih keras.
TOK..! TOK..! TOK..!
Masih tidak ada jawaban. Mike mulai merasa khawatir dan memutuskan untuk membuka pintu kamar Lora.
Ceklek..!
Mike membuka kasar pintu kamarnya, lalu menutupnya kembali dengan satu kali dorongan kuat dari kakinya. Tatapan'nya tidak lepas dari arah ranjang.
Posisi tidur Lora masih sama seperti semalam, meringkuk di bawah selimut tebal. Dengan seluruh tubuhnya tertutup selimut.
Mike melangkah maju ke arah ranjang, wajahnya tetap datar mengarah ke arah sana. Alisnya mengernyit heran.
Lora..!
Mike mencoba membangunkan'nya dengan suara datarnya. Tetap tidak ada jawaban. Mike mencoba kembali.
"Bangun, sebelum gue mengusir Lo dari sini", Ucapnya di sertai sedikit ancaman. Mike yang memiliki kesabaran setipis tisu di bagi dua, dengan kasar langsung menarik selimut yang membungkus tubuh Lora.
Mike di buat terkejut melihat keadaan Lora, dia meringkuk menghadap ke arah-nya seperti bayi, wajahnya terlihat sangat pucat dari kemaren malam, Tubuh'nya menggigil dan saat Mike menyentuh dahinya terasa sangat panas.
Wajah Mike tetap datar memandang Lora, "Menyusahkan" Ucapan'nya singkat. Dia melepas kaos yang dia pakai, lalu merebahkan tubuhnya di samping lora. Hanya dengan satu tarikan, tubuh Lora sudah berpindah ke atas tubuh Mike.
Tanpa sepatah kata Mike menarik ke atas kaos Lora sampai terlepas dari tubuhnya. Rasa panas Lora langsung menjalar ke tubuhnya. Mike menarik selimut lalu membungkus tubuh ke-dua'nya.
Lora yang dalam keadaan mata terpejam memeluk erat leher Mike, kepalanya mendusel ke dalam ceruk leher'nya. Bibir'nya meracau tidak jelas. Lora bergerak gelisah di atas tubuh Mike.
Mike memeluk erat pinggang Lora, supaya dia lebih tenang dan tidak banyak gerak. Aset Lora terasa jelas di tubuhnya, "Empuk'' Guman Mike tanpa sadar.
"Sial, Gue selalu di uji, setiap kali berdekatan sama nih bocah" Umpat Mike geram. Juniornya sudah berdiri tegak, apa lagi pagi-pagi begini, ditambah di suguhi hidangnya lezat yang siap santap.
Penderitaan Mike belum sampai di situ ternyata, Lora tanpa sadar menghisap kuat leher Mike bahkan sesekali meng-gigit dengan gigi lancipnya.
Aaaahh..!
Mike mendesah frustasi, Baru juga beberapa menit. Mike sudah merasa sakit kepala. Lora semakin meng-gigil dan panasnya belum juga mau turun.
"Dingin" Racau Lora mengigau lirih. Mike bisa mendengar dengan sangat jelas. Lora semakin mengeratkan pelukannya Samapi membuat Mike tercekik.
Anjing..!
Keluar sudah kata-kata mutiara dari mulut dingin'nya itu. Mike membalik tubuh Lora, hingga kini posisinya Mike berada di atas tubuhnya.
Wajah Mike dingin, dia menatap Lora beberapa detik. "Tidak ada cara lain", Guman'nya ambigu.
Mike langsung menghisap bibir Lora dengan lembut, Tangannya mulai meremas payudara'nya dengan remasan sama lembutnya.
Engh..!
Lora melenguh di bawah alam bawah sadarnya, Dia mulai berhenti meng-gigil, tangan'nya yang memeluk leher Mike mulai mengendur.
Mike terus menghisap bibir Lora bergantian. Mau bagaimana juga Mike cowok normal, dari kemaren dia sudah mati-matian menahan dirinya. Ciuman Mike kini berubah jadi menuntut.
Tangan Mike semakin kuat meremas payudaranya bergantian. Dia mulai menelusup-kan lidahnya ke dalam mulut Lora yang terbuka. Mike mengabsen setiap deretan giginya dan juga rongga mulutnya.
setelah 5 menit, Mike menarik kepalanya sedikit, dia bisa melihat bibir Lora sudah bengkak dan sedikit ada Rona warna, tidak pucat seperti sebelum'nya.
Mike menatap datar wajah Lora yang masih terpejam, "Lo harus segerah membaik, Gue akan berusaha keras menahan diri. Gue harap kali ini Lo bisa di ajak kerja sama". Ucapnya dengan dingin.
Mike langsung menghisap Leher Lora, dia menghisap kuat seluruh lehernya. Lora mendongak-kan kepalanya ke atas dengan mata senantiasa terpejam.
Engh..! Aahh..!
Mulut kecilnya mengeluarkan erangan dan desahan serak. Dan itu terdengar merdu di telinga Mike.
"Sial, Tutup mulut Lo. Jangan tambah pancing gue'' ucap Mike dengan geram. Junior nya sudah sangat sesak dan sakit di bawah sana. Dia merasa boxer akan robek jika tidak mengeluarkan'nya.
Lora yang dalam keadaan tidak sadar, dia tidak merespon ucapan Mike. Malah kini dia berulah lagi, ke dua kakinya melingkar erat di pinggang Mike dengan tangan memeluk erat bahu lebar'nya.
Tubuh Mike langsung ambruk menimpa tubuh Lora tanpa ada jarak. Dia bisa merasakan Junior berada tepat di tengah lubang buaya.
Mike mengeram frustasi, tanpa sadar Mike meng-gigit kuat bahu Lora Sampai berdarah. "Lora, Lo sungguh bencana buat Gue'' Ungkapnya degan geram.
"Sekarang keputusan'nya ada di diri Lo sendiri, Kalau Lo mau Lolos Lo harus sembuh. Kalau tidak___Mike menjeda ucapan'nya sejenak. "Lo harus terima konsekuensinya" Sambung'nya tegas.
0o0__0o0
"Mansion Surya jam 05.20 pagi"
Di dalam kamar, kini kondisi kamar milik Rico dan Maya sudah sangat berantakan. Seprei tergeletak di lantai, bantal sofa terpencar dari tempatnya, meja dan sofa yang nampak miring.
Sperma ber-ceceran di lantai, meja, sofa dan di atas ranjang. Rico benar-benar meng-gila semalaman. Tidak Samapi di situ. Tubuh Maya kini sudah tidak berbentuk dan bertulang, Dia tergeletak pingsan dibatas rajang dengan Rico yang masih bergerak Liar di atas tubuhnya.
Bahkan semua alat-alat BDSM kini ber-ceceran di atas ranjang dan juga lantai. Alat yang dari semalam menemani dan menyempurnakan permainan'nya.
Rico menyeringai sinis, dia bergerak semakin cepat saat pelepasan'nya sudah ada di ujung tanduk. Dia tidak iba sama sekali, melihat tubuh Maya yang sangat berantakan dan kacau.
Suap penyatuan itu menggema keras memenuhi ruang kamar itu. Rico bergerak dengan sangat cepat dan juga kasar. Sampai akhirnya dia mencabut Pusaka'nya, lalu mengocok'nya cepat sampai berhasil mengeluarkan Mayones-nya ke wajah Maya.
Aaahh...!
Rico mendesah pelan. Lalu mengambil dua dildo yang berukuran besar dan dia masukkan kasar ke dalam dua lubang buaya milik Maya. "Hukuman mu akan berakhir, jika Lora kembali ke rumah ini lagi'' Ucapnya dengan dingin. Mike langsung menekan tombol max.
Rico bangkit dari ranjang, sambil melempar asal remot kecil di tangan'nya. Semalaman dia tidak tidur dan terus menerus meng-gempur tubuh istrinya. Tanpa peduli dengan keadaan-nya.
Mike melangkah ke kamar mandi, dia berendam air hangat selama 30 menit. Lalu keluar dengan pakaian santai dan meninggalkan Maya yang tergeletak pingsan dengan dua alat tempur di dalamnya.
Tap..! Tap..! Tap..!
Mike melangkah ke bawah, dia perlu mengisi perutnya, setelah semalaman mengeluarkan semua tenaganya. Dia duduk di atas kursinya. Di atas meja makan sudah penuh dengan hidangan yang lengket dan pastinya sangat lezat.
Rico duduk tenang dengan wajah datarnya, membiarkan pelayan mengambilkan makan untuknya.
"Dimana Mike ? Apa dia sudah bangun ?" Tanya'nya dengan dingin.
"Saya belum melihat tuan muda turun, Mungkin tuan masih tidur dan kecapekan". Jawabnya sopan. Pelayan itu segerah menyingkir setelah menyiapkan sarapan untuk Rico.
Rico tidak menjawab, dengan wajah datar'nya. Dia mulai memakan sarapan'nya dengan tenang. Pikiran Rico terus menerus melayang pada Lora, Kemana dan dimana dia saat ini ?.
Semua anak buahnya, sudah Rico perintahkan untuk mencari Lora kembali. Mereka di larang pulang sebelum menemukan Lora. Kejam ? Itulah sisi lain yang sedikit terlihat dari sosok Rico.
0o0__0o0