Baby Girl

Sedangkan wanita paruh baya yang duduk di sofa keluarga, sekali-kali dia menatap pintu utama karna menunggu seseorang datang tapi tak lama akhir nya yang di tunggu sampai juga.

"Bagaimana hasil nya " tanya nya langsung, padahal yang di tanya masih di ambang pintu utama. Bukan nya mendapat jawaban malah langsung duduk di sofa yang ada di ruang tamu .

"Bagaimana " cecer nya .

"Mom " ucap ardian, sambil memijit pelipisnya pusing.

"Son mom bertanya kenapa kalian tak menjawab " tanya nya sekali lagi , sambil memandang putra dan menantunya.

"Masih sama " jawab nya singkat padat jelas, Marni yang mendengar jawaban putra nya langsung menatap menantu nya.

"Apa itu benar yang di ucapkan suami mu missya " tanya nya , dengan pasrah menantunya mengangguk kepala .

"Oh my God kenapa Selalu sama , pasti gara-gara kau " tuduh nya .

"Kenapa dengan aku mom " ucap missya tak terima .

"Iya pasti karna kau tak melayani suami mu dengan baik , itu sebab nya selalu gagal gagal dan GAGAL " ucap nya dengan nada tinggi.

"Kenapa harus aku yang di salahkan " jawab nya.

"Iya jelas, bisa jadi kau mandul " ucap nya tanpa memikirkan perasaan wanita yang duduk diam di sofa bagaimana bisa sesama wanita bicara seperti itu bukan kan semia wanita ingin mempunyai keturunan.

"Jaga ucapan MOMMY " ucap missya dengan nada tinggi .

"Sekarang kau sudah berani berbicara dengan nada tinggi dengan ku HAAAAA,,,, apa kau tak menghargai ku sebagai mertua mu " ucap Marni tak kalah tingginya, bukan merasa takut missya dengan santai mendekati mertua nya.

"Bagaimana bisa aku menghargai mom jika mom saja tidak menghargai ku " ucap nya sinis .

" Kau ....... "

PLAKKKK

****

sedangkan di ruangan direktur utama, sudah ada 3 orang yang duduk di sofa ruangan Dominic dan tak ada yang memulai bicara tapi saat Dominic memperlihatkan sebuah Vidio tamu nya langsung menampar wanita di sampingnya.

PLAKKKK

"Dad, kenapa dad menampar mommy " tanya nya, sambil memegang pipi bekas tamparan suami nya.

"Mom tanya kenapa , ini " ucap nya geram, sambil menyerahkan tablet yang dia lihat barusan. Ia sekarang mereka sudah selesai makan dan tuan muda menyerahkan tablet yang isi nya perlakuan putri dan istrinya dan siapa yang tak mengenali wanita yang istri nya tantang, wanita yang terkenal dengan kelembutan, keindahan baik rupa maupun perilaku. Jelas istri nya tak mengenalinya karna wanita yang sudah hampir mempunyai cabang butik di seluruh dunia ini ta

Hanya hitung jari menunjukan jati diri nya, Dominic yang melihat tindakan tamu nya hanya diam memperhatikan itu, ya mungkin itu setimpal dengan apa yang di lakukan pada putri nya tak hanya putri nya melainkan mommy nya.

"Dad " ucap nya takut, iya dia tak pernah melihat suami nya murka seperti ini tak hanya malu yang dia dapat tapi kemurkaan suami nya.

"Apa mom ingin mengelak lagi " ucap nya geram sambil menggenggam buku jari nya sampai memutih.

"Mom bi...bisa jelas kan dad " ucap nya terbata.

"Apa yang ingin mom jelas kan, KATAKAN " ucap nya penuh penekanan,, ia dia sudah cukup sabar menghadapi tingkah ke angkuhan istri nya tapi sekarang sudah kelewatan dia tak akan tinggal diam .

"Putri nya dulu yang mencari masalah dengan Widi " beritahu nya . Widi adalah putri nya yang bertengkar dengan putri nya Dominic.

Doni yang mendengar penjelasan dari istrinya langsung menatap tuan muda yang diam duduk memperhatikan nya ia dia melupakan sesuatu anak kecil yang menyebabkan istri nya datang dan menantang nyonya besar PT.raksasa.

"Nama nya Salsabila dia putri saya " Dominic buka suara, saat mengerti dengan kebingungan yang di tunjukan suami istri di depan nya. Doni yang mendengar itu langsung diam membeku tak hanya istri nya yang membuat ulah tapi putri nya juga dia sudah di cap menjadi suami dan ayah yang tak becus mendidik atau mengajari keluarga nya.

"Tuan .... " Doni langsung bersujud di kaki dominic, wini yang melihat tindakan suami nya dengan reflek mengikuti tindakan suami nya.

"Tuan maafkan tindakan saya " ucap wini, ya sekarang dia mengerti kenapa suami nya sangat murka pasti yang dia tantang bukan orang sembarang itu sebab nya suaminya rela merendahkan harga diri yang di sanjung nya.

"Bagaimana saya bisa memaafkan nyonya jika sifat keangkuhan nyonya sudah melukai orang yang saat saya sayangi tak hanya mommy saya tapi putri saya mendapatkan luka fisik dan batin nya " sakmat mereka tak bisa berkutik, iya sebelum itu Doni melihat surat dokter dan foto luka sobek di bibir putri tuan muda mereka.

maaf jika masih banyak kata yang typo 🙏

jangan lupa dukung author dengan cara vote di bawah ini 🙏😍

jangan lupa follow ig 👉 Lilianti921 😍 dan jangan lupa DM biar author follback 😍