NovelToon NovelToon
Dibuang Sersan Dipinang CEO

Dibuang Sersan Dipinang CEO

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Single Mom / Hamil di luar nikah / Konflik etika / Ayah Darurat
Popularitas:220.9k
Nilai: 5
Nama Author: mama reni

Aisyah yang mendampingi Ammar dari nol dan membantu ekonominya, malah wanita lain yang dia nikahi.

Aisyah yang enam tahun membantu Ammar sampai berpangkat dicampakkan saat calon mertuanya menginginkan menantu yang bergelar. Kecewa, karena Ammar tak membelanya justru menerima perjodohan itu, Aisyah memutuskan pergi ke kota lain.

Aisyah akhirnya diterima bekerja pada suatu perusahaan. Sebulan bekerja, dia baru tahu ternyata hamil anaknya Ammar.

CEO tempatnya bekerja menjadi simpatik dan penuh perhatian karena kasihan melihat dia hamil tanpa ada keluarga. Mereka menjadi dekat.

Beberapa waktu kemudian, tanpa sengaja Aisyah kembali bertemu dengan Ammar. Pria itu terkejut melihat wajah anaknya Aisyah yang begitu mirip dengannya.

Apa yang akan terjadi selanjutnya? Apakah Ammar akan mencari tahu siapa ayah dari anak Aisyah?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mama reni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 33. Pegangan Hidup

Aisyah baru saja selesai mandi. Dia duduk di dekat meja rias. Rambutnya yang panjang terurai indah. Alby yang sedang berpakaian mendekati istrinya.

"Sini sisirnya!" pinta Alby.

"Buat apa, Mas?" tanya Aisyah dengan raut wajah keheranan.

"Ya buat nyisir, dong!"

Aisyah lalu menyerahkan sisir ditangannya. Alby langsung menyisir rambut istrinya. Hal itu membuat wanita itu jadi malu. Dia lalu memegang tangan suaminya.

"Mas, biar aku aja. Aku masih bisa lakukan sendiri. Jangan terlalu memanjakan aku. Jadi takut akunya," tutur Aisyah.

Alby mengerutkan dahinya tak mengerti dengan ucapan sang istri. "Kenapa takut, Sayang?" tanya Alby.

Aisyah membalikkan tubuhnya menghadap sang suami. Dia lalu tersenyum. Alby lalu berlutut untuk menyamakan tingginya dengan sang istri.

"Mas, aku takut kalau kamu terlalu memanjakan aku. Takut jika suatu hari kamu meninggalkan aku, takut jika suatu hari kamu berubah. Takut jika suatu hari kamu tak lagi mencintaiku. Aku bisa gila jika semua itu kualami," jawab Aisyah.

Alby meraih tangan Aisyah. Mengecupnya dengan lembut. Dia melihat air mata jatuh membasahi pipi sang istri.

"Jangan berpikir terlalu jauh Aisyah. Semua yang belum terjadi tak usah kamu takutkan. Nanti kamu akan terbawa dan terpengaruh dengan pikiranmu sendiri. Selalu'lah berpikir positif agar kita tetap semangat menjalani semuanya."

Aisyah mendengar ucapan suaminya sambil menganggukkan kepalanya tanda setuju. Namun, dia tetap saja memiliki kekuatiran karena belum sepenuhnya mengenal sang suami. Bisa saja semua yang pria itu lakukan hanyalah sandiwara.

"Jangan khawatirkan hari esok, karena hari esok akan ada caranya sendiri dalam mengatasi masalah.Tidak ada apa pun di dunia ini yang dapat menyusahkanmu selain pikiranmu sendiri. Fokus pada apa yang bisa kamu lakukan sekarang, bukan pada apa yang belum terjadi. Kamu paham, Sayang?" tanya Alby dengan suara lembut tapi penuh penekanan.

Aisyah kembali menganggukan kepalanya sebagai jawaban. Alby lalu mencubit dengan pelan hidung istrinya itu.

"Jangan hanya mengangguk saja, tapi harus kamu lakukan. Percayalah, hari ini, esok dan selamanya aku tetap Alby yang kamu kenal. Aku tak akan berubah jika bukan kamu yang membuat aku berubah. Aku tak akan pergi, jika bukan kamu yang meminta," ujar Alby selanjutnya.

Alby lalu berdiri. Aisyah langsung memeluk pinggang suaminya. Menyandarkan kepalanya di perut pria itu.

"Jangan terlalu di tekan, nanti ada yang bangun," ucap Alby.

Aisyah menengadahkan kepalanya minta penjelasan atas ucapan sang suami. Tapi, tangannya tetap memeluk pinggang pria itu dengan erat.

"Siapa yang bangun, Mas?" tanya Aisyah dengan wajah innocent.

"Adik kecilku," bisik Alby. Hal itu membuat Aisyah makin tak paham. Dahinya sampai berkerut untuk tahu arti dari ucapan suaminya.

"Adik kecil? Siapa sih, Mas?" tanya Aisyah.

"Pegangan hidupku. Asal dipegang atau hanya disentuh pasti hidup," jawab Alby makin terdengar ambigu. Dia menjawab sambil tersenyum.

"Mas, aku tak becanda. Kenapa tersenyum?" Aisyah bertanya dengan nada manja, membuat Alby makin gemas dengan istri kecilnya itu.

Dia lalu melepaskan pelukan Aisyah. Meraih salah satu tangan Aisyah dan membawanya ke bagian bawah, inti tubuhnya. Bagian vital-nya. Alby lalu memaksa tangan istrinya itu untuk menyentuh miliknya.

"Tuh pegangan hidupku!" seru Alby.

Menyadari itu Aisyah langsung memukul tubuh suaminya. "Dasar mesum!" seru Aisyah.

Alby tak bisa menahan tawanya. Dia lalu menunduk dan mengecup pipi sang istri.

"Berpakaianlah, aku tunggu di ruang tamu," ucap Alby setelah puas tertawa.

Aisyah lalu berdiri dan kembali memeluk suaminya. "Dasi kamu belum rapi, aku rapikan dulu."

Aisyah melepaskan pelukannya dan merapikan dasi Alby. Tinggi istrinya yang hanya sedadanya, membuat pria itu dengan leluasa mengecup kepala wanita itu. Sementara Aisyah memasangkan dasi, Alby tak henti mengecup rambut wanginya.

"Sekarang dah rapi. Aku mau pakai hijab dulu. Mas tunggu sebentar," ucap Aisyah.

"Sayang ...," ucap Alby. Aisyah memandangi suaminya dengan tatapan mesra. Menunggu apa yang akan pria itu katakan.

"Terima kasih, Sayang," ucap Alby dengan tulusnya.

"Nggak boleh ucapkan terima kasih. Aku ini istrimu. Itu kewajibanku," ujar Aisyah.

"Tetap harus berterima kasih, Sayang." Alby lalu mengacak rambut istrinya. Setelah itu dia keluar dari kamar.

**

Sementara itu di tempat berbeda, Ammar baru saja mendapat tugas dari atasannya. Dia harus dinas ke kota lain.

Pulang kerja, Ammar langsung menuju ke rumah sakit. Dia sesekali ingin melihat istrinya bekerja. Kenapa bisa pulang larut terus. Biasanya di rumah sakit ada pergantian shift.

Saat Ammar sampai di rumah sakit, dia melihat sang istri yang sedang tertawa lepas dengan seorang dokter pria. Dia tampak begitu bahagia.

Ammar pura-pura tak melihat. Dia lalu pergi ke bagian informasi, ingin menanyakan jadwal kerja Mia.

"Selamat Malam, Mbak. Apa saya boleh bertanya sesuatu?" tanya Ammar dengan ramahnya.

"Boleh, Pak. Apa ada yang bisa kami bantu?"

"Saya mau tau jadwal praktek dokter anak Mia. Apakah dia selalu ada jadwalnya di sini?" tanya Ammar lagi.

Dalam hati pria itu merasa bersyukur karena resepsionis itu tak mengenalnya. Lagi pula tak semua rekan kerja Mia diundang saat pernikahan kemarin.

"Maaf, Pak. Dokter anak Mia telah pulang. Bapak bisa datang kembali besok," jawab wanita itu dengan ramah.

Ammar terkejut mendengar ucapan resepsionis itu. Padahal jelas-jelas dia tadi melihat istrinya.

"Apakah ada shift kerja dokter ya, Mbak?" Ammar bertanya lagi.

"Tentu saja, Pak. Minggu ini Dokter Mia ada jadwal praktek di pagi hari. Dari jam delapan hingga jam enam sore. Jika Bapak memang ingin bertemu dengan Dokter Mia bisa datang besok. Atau jika mau dengan Dokter anak lainnya, ada dokter lain yang berpraktik," jawab wanita itu.

"Tapi, saya pernah lihat Dokter Mia selalu saja di rumah sakit ini. Saya pikir dia saja yang menjadi dokter anaknya, tanpa ada shift."

Resepsionis itu tersenyum dan menjelaskan, "Oh, mungkin Bapak salah paham. Dokter Mia memang sering berada di rumah sakit ini karena dia adalah salah satu dokter anak yang paling sibuk di sini. Tapi, dia tetap memiliki jadwal shift seperti dokter lainnya. Mungkin Bapak melihatnya saat dia sedang lembur atau mengerjakan proyek tertentu."

Ammar mengangguk, merasa sedikit lebih paham. "Oh, saya paham sekarang. Terima kasih atas penjelasannya, Mbak," ucap Ammar dengan ramah.

Resepsionis itu tersenyum dan mengangguk. "Sama-sama, Pak. Semoga Bapak bisa bertemu dengan Dokter Mia besok."

Ammar mengangguk dan berterima kasih lagi sebelum meninggalkan bagian informasi. Dia masih merasa sedikit heran karena istrinya tampak begitu bahagia saat berbicara dengan dokter pria itu. Tapi, dia tidak ingin membuat kesimpulan yang terlalu cepat. Mungkin saja dokter itu hanya rekan kerja yang biasa saja. Ammar memutuskan untuk tidak memikirkan hal itu lagi.

"Tapi, tak mungkin setiap hari dia lembur. Apa ada yang disembunyikan Mia dariku?" tanya Ammar dalam hatinya.

1
Ilfa Yarni
sabar alby aisyah cuma marah krn km ga jujur klo aisyah udah baik dia pasti memaafkanmu beri dia waktu ya semoga kdpnnya kalian bisa hadapi masalah beesama2
Ninik
g usah munak Aisyah kamu harusnya bersyukur inget kalau km g nikah sama Albi bisa2 anakmu lahir tanpa BPK minimal Albi dah menyelamatkanmu dr aib
Maria Kibtiyah
aisyah cuman butuh waktu alby buat nerima semuanya
Rahma
Aisyah g ngaca gitu dia jg hamil d luar nikah bedanya kekasih alby sampe ninggal gara2 aborsi, klo dia g ketemu alby yg mau Nerima dia ap adanya jg blm tentu dia msh hidup g bundir 🤦🤦
y udah sih saling menerima aja orang masa lalunya hampir mirip
Riskiya ahmad
nah itu lebih bagus alby berterus terang,gak papa aisyah keciwa cuma bentar aisyah gak mungkin tiga diamin kamu lama2,goid job alby/Good//Good//Good//Good/
Rahma Inayah: hrs nya aisayah bs memaafkn alby walau alby menataknya sdh menikah tp dia sdh jujur .hrs nya aisyah berpikr positif coba dl klu gk ada albu yg nikahi km lg hamil tno suami pasti km akn terpuruk mn gk ada kel or saudra pasti km akn kesushn mn mau byr kos2 an utk mkn dan jugq utk biaya ank klu pun kerja pqsti akn jd cibiran orang gk kerja lama kelamaan akn hbs uqng tabungan bl. lg mau byr pengasuh bany zavier..kecewa boleh tp jgn egois aisyah
total 1 replies
Yanti Gunawan
Dah lah sama" puny masa lalu gK baik mending sama" memperbaiki diri
Oma Gavin
kaget pasti kecewa juga pasti tapi aisyah juga tau masa lalunya ngga bersih harus bisa memaafkan dan menerima bukankah alby sudah berusaha berubah dan bisa juga menerima masa lalu aisyah, jangan egois pikir secara jernih tanpa emosi
Machmudah: setuju...toh Alby jg sdh menyelamatkan aisyah dgn menikahinya.....bukan selimgkuh...kapan pun jujurlah gak mslh toh Alby jg ada itikat memperbaiki Dan menyesal
total 1 replies
mama
bagus Alby,lbih baik jujur drpd Aisyah tau dr orag lain..
Patrick Khan
legaaaa alby udah cerita.. tinggal tunggu sikap aisya aja😣😣
. dr pd nti tau cerita dr amarrrr nti di campur bumbu bumbu 🤣🤣
Ma Em
Alby lbh baik ceritakan masa lalu mu pada Aisyah jgn dipendam sendiri daripada Aisyah tau dari Ammar lbh baik Alby yg cerita , Aisyah pasti akan memahami keadaanmu Alby dan akan memaafkan mu Aisyah itu orang baik sabar , semangat Alby semoga kamu bisa mempertahankan keutuhan rumah tanggamu , Ammar dulu saja kemana kamu , Ammar yg membuang dan mencampakkan Aisyah sekarang Aisyah sdh bahagia dgn suaminya malah mau diganggu , semangat ...Alby aku mendukungmu semoga Alby menang melawan Ammar. 💪💪💪
darsih
masa Lalu yg harus d bayar mahal sampe adik nya yg kena hukum Karma
Ida Nur Hidayati
ayo Alby jujur dan ceritakan pada Aisyah
Ida Nur Hidayati
lebih baik Alby jujur pada Aisyah sebelum Aisyah tahu dati orang lain. apalagi orang itu Ammar
Nar Sih
lebih baik jujur pada aisyah alby ,sblm aisyah dgr dri amar yg pasti beda cerita dri yg asli nya ,yakin lah pasti aisyah bisa terima msa lalu mu
Riskiya ahmad
alby cuba bicarakan baik2 dgn aisyah masa lalu mu,biar nanti kalu amar bukar rahasia mu,aisyah tidak kagit lgi,setiap org pasti punya masa lalu, aisyah pasti gerti alby/Grin//Grin//Grin/
🌷💚SITI.R💚🌷
jangan mengorori tangan kamu lg alby nanti kamu akan lbh menyesal
🌷💚SITI.R💚🌷
mending trs terang dr sekarang jangan smp ke duluan sm ammar dan apapun nanti kepilutusan aisyah pasti yg trbaik
Citra
Alby lebih baik ceritakan aja yg sebenar nya sama Aisyah sebelum Ammar yg duluan menceritakan kisah mu
🌷💚SITI.R💚🌷
apa benar kenyataan alby dulu pernah seperti itu..smg kamu bisa trs terang sm aisyah tentang masa lalu kamu
🌷💚SITI.R💚🌷
sayang sekali ammar bkn kepercayaan aisyah yg kamu dapat tp malah semakin rasa tdk suks sm kamu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!