NovelToon NovelToon
Gadis Somplak Milik Cassanova

Gadis Somplak Milik Cassanova

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Nikahkontrak / Tamat
Popularitas:18M
Nilai: 4.9
Nama Author: Rita Tatha

Memergoki sepasang manusia yang sedang bercinta, membuat Kumala Rasya Putri—Kurap—harus terjerat sebuah perjanjian konyol dengan lelaki itu. Pandu Nugraha Andaksa—Panu—harus menahan emosi setiap kali berhadapan dengan Rasya yang begitu menguji kesabarannya.

Lantas, akankah mereka terjebak dengan sebuah pernikahan seperti kisah novel pada umumnya? Atau akan ada kejutan luar biasa yang mampu membuat kedua orang itu saling jatuh cinta?

Mau tahu jawabannya? Baca kisah ini dan jangan lupa beri dukungan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rita Tatha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

14

Ruangan dapur yang biasanya menjadi tempat memasak, kini terasa seperti sebuah tempat persidangan bagi Rasya. Gadis itu berdiri menunduk dengan jemari yang saling merem*s seperti seorang terdakwa. Sementara Pandu yang dalam posisi duduk, sedari tadi menatap lekat ke arah Rasya.

"Mandilah, dan aku tunggu di sini. Sepuluh menit!" titah Pandu. Suara lelaki itu menggelegar memenuhi dapur.

"Yang benar saja, Om! Mana ada mandi sepuluh menit. Om kira manusia itu kalau mandi seperti bebek?" Rasya sedikit sewot. Namun, saat melihat sorot mata Pandu yang menajam, gadis itu kembali menunduk dalam.

"Dalam sepuluh menit kamu tidak kembali ke sini maka aku akan memberi hukuman padamu! Terlambat sedetik saja aku akan menyuruhmu push up sepuluh kali!"

"Aje gile! Kejam banget, Om." Rasya menggeleng tidak percaya.

"Aku tidak peduli! Ga! Nyalakan stopwatch!" Pandu beralih menatap Arga yang sudah menunduk mengiyakan.

"Sudah mulai, Kak?" tanya Rasya saat Arga sudah memencet layar ponselnya. Arga tidak menyahut, hanya menunjukkan layar ponsel yang menampilkan stopwacth yang sudah mulai berjalan.

"Ish! Kalian ini suka banget dzolim sama anak kecil," gerutu Rasya. Gadis itu berlari kencang menuju ke kamar yang selisih dua ruang dari dapur.

Melihat Rasya yang seperti maling ketahuan massa, bibir Pandu tersenyum simpul. Namun, sesaat kemudian, senyum itu memudar tatkala Arga berdeham dengan alis naik-turun menggoda.

"Hati-hati jatuh cinta, Tuan." Arga menarik sebelah sudut bibir, tersenyum meledek kepada atasannya.

"Aku tidak akan jatuh cinta dengan gadis kecil apalagi tukang rusuh seperti dia!" bantah Pandu.

"Jangan sampai Anda menjilat ludah Anda sendiri, Tuan," kata Arga.

"Diamlah, Ga! Sudah berapa menit?" tanya Pandu.

"Baru tiga menit, Tuan." Mendengar jawaban Arga, helaan napas panjang terdengar keluar dari mulut Pandu.

Lelaki itu mengetuk jari di meja, dengan pandangan mengedar ke seluruh penjuru dapur yang tampak begitu rapi. Namun, saat tatapan matanya melihat kucing yang sudah berada di dalam kandang yang berada di sudut ruangan. Tangan Pandu terkepal erat dengan gigi bergemerutuk.

Arga menatap angka yang terus berputar, satu menit lagi waktu habis. Pandu menatap ke arah pintu dapur, tetapi sosok Rasya belum juga terlihat. Lelaki itu justru terlihat gelisah sendiri, padahal dirinya yang sudah memberi hukuman kepada gadis itu.

"Sepuluh detik lagi!" Teriakan Pandu menggema di ruangan itu. Rasya yang baru sampai di pintu dapur, semakin melajukan kakinya lebih cepat. Namun, gadis itu justru terjatuh karena tersandung kakinya sendiri.

Pandu awalnya terkejut, tetapi saat melihat jubah mandi yang dikenakan Rasya tersingkap sehingga menampilkan paha putih mulus gadis tersebut, lelaki itu segera memalingkan wajah saat merasakan hawa di sekitarnya terasa memanas.

"Om! Woee! Tolongin!" teriak Rasya menyadarkan Pandu. Tanpa menoleh, Pandu segera bangkit, dan membantu Rasya bangkit berdiri.

"Kamu bisa sedikit waras tidak? Bisakah kamu keluar dengan memakai baju bukan handuk seperti ini?" omel Pandu.

Rasya tidak menyahut, hanya mencebikkan bibir tanda kesal. "Yang enggak waras tuh kamu, Om. Ngapain juga nyuruh aku mandi dalam waktu sepuluh menit, baru buka bra udah habis tuh waktu," gerutu Rasya.

"Pakai bajumu, setelah ini kembali ke sini." Pandu memberi perintah, tetapi Rasya justru memutar bola mata malas.

"Aku capek, Om. Lagian nih, ya, kakiku kayaknya terkilir deh. Laper juga." Rasya berbicara seperti anak kecil, Pandu yang melihat pun menjadi begitu gemas.

"Kalau begitu makanlah sekarang. Ganti baju nanti saja," ucap Pandu perlahan.

"Makasih banyak, Om. Kamu tampan deh," puji Rasya. Wajah Pandu terlihat merona merah. "Tapi sayang udah enggak perjaka," imbuhnya meledek.

"Kurap!" pekik Pandu geram.

"Apa Om Panu eh salah, Om Panuan maksud aku." Rasya menutup mulut merasa telah salah bicara. Ketika Pandu hendak membuka suara lagi, Rasya segera menaruh telunjuknya di bibir Pandu yang membuat lelaki itu terdiam seketika.

"Aku laper, Om. Mau makan. Jangan sampai aku pingsan dan Om bakal seneng ngasih napas buatan." Dengan santai, Rasya berjalan melengang menuju ke meja dapur untuk memakan nasi yang belum dia sentuh sama sekali.

Namun, belum juga satu suapan mendarat, Rasya sudah meletakkan kembali sendoknya. Pandu yang melihat itu pun menjadi terheran.

"Kak Arga, di mana Jackie?" tanya Rasya kepada Arga yang sedari tadi hanya diam.

"Kucing itu ...."

"Jackie! Jackie! Kenapa kamu memberi nama kucing itu Jackie?" Pandu begitu sewot.

"Memang kenapa, Om? Bukannya bagus ya nama Jackie." Gadis cerewet itu, gagal memakan nasinya.

"Dia itu kucing, bukan tukang bela diri. Harusnya namanya tidak sebagus itu. Kasih nama saja Paijo, Joko, atau Udin."

"Om! Itu nama bapak aku kenapa disebut, emangnya Om enggak takut kalau bapakku denger terus nyamperin ke sini?" Rasya memangku wajah dengan kedua tangannya.

"Memang nama bapak kamu siapa?" tanya Pandu penasaran.

"Ish! Kepo banget si Om, ngapain nanya-nanya? Jangan-jangan biar pas kita ijab nanti, Om udah tahu nama bapak ya?" tukas Rasya dengan alis naik-turun dan senyum yang begitu meledek.

"Siapa yang mau nikah sama kamu? Dasar narsis!" umpat Pandu.

"Halah! Sok-sok'an banget. Aku kasih tahu nih, Om. Nama bapak aku itu, Joko Saifudin panggilannya Paijo. Ingat baik-baik, jangan sampai lupa. Hapalin, biar pas ijab nanti ...."

"Berisik!" sela Pandu. Lelaki itu berjalan meninggalkan dapur, tetapi saat sampai di ambang pintu, dia berbalik dan menatap Rasya dengan tajam.

"Ga! Pastikan dia menghabiskan makanannya, kalau tidak habis, maka gantung dia di Monas!" Setelah memberi perintah, Pandu kembali berjalan meninggalkan dapur.

"Alah! Laki-laki mah gitu, marah-marah enggak jelas padahal ngasih perhatian," gumam Rasya. Dia menyuapkan nasi ke mulut, sedangkan Arga hanya menggeleng melihat mereka.

1
Zoya Ahmed
gak berenti ketawa aku... 🤣🤣🤣🤣
Elang Samudra
🤣🤣🤣 si kurap bener" ambyar deh
Elang Samudra
Masya Allah ka bener" deh bikin q senam muka banget
Elang Samudra
ka perut q smpe kram rasanya ini KY baca dagelan alur ceritanya seru ka semangat ka
AnaZa O
mau bagaimanapun tetap aja salah alasna gea menjaga si panu karena amanat kakaknya
emangnya dia siapa?
pake acara ngerendahin si arga lagi
jujur gak suka banget sama sikapnya gea
Khazma Chuek
guaaanteeeng bingitsss oiii/Kiss//Kiss//Kiss/
Sunarmi Narmi
/Facepalm//Slight//Slight//Slight//Slight//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Joyful//Joyful//Joyful//Joyful//Joyful//Joyful//Joyful//Joyful//Hammer//Hammer/
Sunarmi Narmi
Gatra jgan sedih msih ada 3 yg kaya Ryasa...Sukety,Markonah,Zahra...mungkin Zahra dgn Asisten Bos...kan ada Markonah sama Suketi...buruan Sikattt ntar hilang kmu patah hati lgi
Sunarmi Narmi
Jodoh Arga mungkin Markonah, atau sahabat yg lain yg sama koplaknya
Sunarmi Narmi
Lama" Bercandanya Raysa jg terlalu...sama yg lbih tua terlalu ...padahal awal" asyik suka sedikit bar bar..tpi mkin kesini bercandanya ngak bermutu lu...hrsnya asyik tnpa nyakitin ...Direvisi thor..terlalu bercandanya itu..klo di kisah nyata ngak pake pakem bisa di tempeleng orang
Marwiyah Marwiyah123
😅😅😅😅
Marwiyah Marwiyah123
lari Rasya 😅
Lis Mika
😂😂😂😂
Betri Betmawati
kasian si Arga, bakal patah hati lg kayak nya, author JHT bgt sm Arga, bikin Arga bahagia thor
Betri Betmawati
hadeh malah pingsan pulang si kurap🤭🤭
Nana Colen
ya iyalah othor yang berkuasa 🤣🤣🤣
Betri Betmawati
belum jg kelar ngomong udh dibekap aja si kurap
Ra~~~~~
gila ini maharnya bagus sekali huhu
ilmi ilmiyyach
Kayakx seru nihh
Mamake Nayla
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!