Terjebak Hasrat Kakak Ipar

Sebelum jam makan malam

Rumah utama keluarga Pratama

"Sudah mau pergi?"

Mama Rihanna bertanya pada putrinya saat Rihanna sudah turun dari lantai atas rumah mereka.

Cooper terlihat bergerak meraih cangkir kopi milik nya, wanita itu fikir agak aneh saat sang menantu minta di buatkan kopi padahal jelas-jelas mereka akan pergi.

Dia fikir apakah laki-laki itu berniat untuk bergadang semalaman?!.

Sebab Kafein merupakan stimulan alami yang mampu meningkatkan fokus dan kewaspadaan diri. Karena manfaat kafein ini pula, orang-orang bisa merasa lebih berenergi dan bersemangat.

Dan dimana Kopi adalah sumber kafein yang paling umum dikonsumsi, bisa membuat mata cukup terjaga di malam hari.

Wanita itu hanya bisa menghela pelan nafas untuk beberapa waktu, kemudian dia kembali melirik ke arah Rihanna.

"He em Ma, kami pergi dulu"

Putri nya bicara pelan sambil menyalami Mamanya, bola mata nya menangkap sosok sang kakak ipar yang rupanya menatap dalam kearah dirinya.

Rihanna langsung membuang pandangannya.

Bolehkah dia berdusta?!.

Dia memang membenci Cooper tapi bukankah pesona kakak ipar nya begitu luar biasa?!.

Tidak heran jika Kakak nya menyukai laki-laki tersebut.

Awal berjumpa dia terpesona.

Tapi kejadian malam itu membuat dia membenci laki-laki tersebut.

Pesona dan kharismatik laki-laki itu seketika menghilang karena Cooper tega mem.. perkosa diri nya.

Mengklaim jika dirinya adalah milik laki-laki tersebut.

"Ngomong-ngomong Ma"

Tiba-tiba Cooper datang menghampiri mereka, laki-laki itu menunggu seorang pelayan rumah mengambil sesuatu yang dia minta dari kamar atas.

"Ada apa?"

Mama Rihanna bertanya sambil menatap wajah menantu nya itu.

"Aku fikir Senin ini kami akan pindah ke mansion milik ku"

Ucap laki-laki itu tiba-tiba.

Mendengar kata pindah sang Mama terlihat diam.

Rihanna seketika merasa lega.

Pindah?!.

Bukankah itu keberuntungan bagi nya?.

Dengan begitu dia akan terhindar dari laki-laki tersebut.

"Pindah?"

Tiba-tiba Papa Rihanna muncul dari arah depan.

Laki-laki tua itu meletakkan majalah yang ada di tangan nya ke atas meja.

"Tidak terlalu tergesa-gesa?"

Tanya laki-laki itu kemudian.

Cooper menaikkan kedua bahunya.

"Aku fikir tidak"

"Sudah membicarakan nya dengan Elia?"

"Dia sudah menyetujui nya"

Cooper langsung menjawab dengan nada entengnya.

"Jika dia masih sibuk dengan pekerjaan nya, Elia bisa tinggal di sini untuk sementara waktu"

Sang Papa Rihanna terlihat diam.

"Papa akan bicara dengan Elia, anak itu seharusnya bisa membedakan antara pekerjaan dan keluarga"

Ucap laki-laki itu kemudian.

"Bukan masalah, aku dan dia, kami sama-sama sibuk dengan pekerjaan kami, sementara waktu akan menikmati keadaan ini dengan aktifitas masing-masing"

"Tapi kalian sepasang suami istri"

Protes Mama Rihanna cepat.

"Kau tahu nak? hubungan yang tidak hangat di antara sepasang suami istri mempermudah orang ketiga untuk masuk di Antara mereka"

Lanjut wanita itu lagi.

"Karena itu aku Fikir akan membawa Rihanna di antara kami"

Ucap Cooper tiba-tiba.

"Ya?"

Rihanna seketika membeku, sedikit terkejut mendengar ucapan Cooper.

"Aku akan banyak meminta bantuan pada Rihanna selama Elia tidak ada"

"Tapi...ma aku..."

Rihanna jelas gelagapan.

Dia fikir bagaimana bisa dia ikut tinggal di mansion kakak dan kakak ipar nya.

Bukankah itu akan semakin membuka peluang kakak ipar nya untuk memanfaatkan dirinya dalam keadaan apapun.

Apalagi kakak nya jelas akan jarang berada di rumah.

"Itu juga boleh, dengan begitu Rihanna akan lebih mudah pergi dan pulang ke kantor dibawah pengawasan kamu"

Papa nya tiba-tiba menyela dengan cepat.

"Anak-anak sekarang pacaran nya sedikit mengerikan, seorang laki-laki belakangan terus mengganggu Rihanna, dengan adanya kamu bisa melindungi Rihanna dari laki-laki macam Valentino"

Saat Papa Rihanna berkata terus terang seperti itu, seketika bola mata Cooper membulat.

Pandangan mengerikan dari Cooper seketika membuat Rihanna menundukkan kepalanya secara perlahan.

"Seorang laki-laki?"

Tanya nya dengan suara yang begitu datar.

"Kamu tidak ingin menceritakan nya pada ku, Rihanna?"

Tanya Cooper kemudian.