Ayra Khansa Adiba Dokter muda yang menjadi korban ke egoisan ke dua orang tuanya, ia hidup sendiri di ibu kota.
ia tak tau kemana ibunya pergi, sedangkan ayahnya sudah hidup bahagia dengan keluarga barunya.
Ayahnya memang bertanggung jawab atas pendidikan dan kehidupan Ayra, namun itu semua tidak di sukai oleh Ibu sambung dan saudara tirinya.
Yang membuat Ayra geram dan jengkel, dan Ayra bertekad untuk mengembalikan, semua uang ayahnya yang di keluarkan untuk membiayai kuliahnya.
Namun satu hal terjadi karena ulah kakak tirinya,yang membuat hidup Ayra berubah,apakah hidup Ayra berubah lebih apa atau malah memburuk?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nana Kusumaningrum, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
DCMGA 20
Ayra baru saja menyelesaikan mandinya, ia kemudian berganti pakaian dan merias tipis dirinya.
Ayra mengenakan setelan bridesmaid, dengan hijab tentunya, ia akan mencoba mulai berhijab demi nama baik sang suami.
Saat sedang mengatur hijab, tiba- tiba saja tangan kekar Atlas melingkar di perutnya.
Ayra terpanjat hingga akhirnya ia menghadap ke arah Alfarezeel, yang tampak berubah, ia lebih clingy dan bukan Alfarezeel yang ia kenal.
" Gus anda sehat?" Tanya Ayra sambil mengecek kening sang suami.
Alfarezeel salah fokus dengan lipstik sang istri yang begitu merah.
Alfarezeel mulai mendekat ke arah bibir merona sang istri, sedangkan Ayra tampak tidak berkutik, ia sedang mengatur hatinya yang tengah bedegup kencang.
Alfarezeel mulai menikmati bibir manis Ayra, sedangkan Ayra mencoba untuk melepaskan diri namun tenaga sang suami lebih kuat dari dirinya.
" hmpmmm" Ayra berhasil mendorong tubuh sang suami hingga Alfarezeel melepaskan bibirnya dari bibir Ayra yang mengeluarkan darah akibat gigitannya.
" Maaf aku tidak bermaksud melukaimu, aku hanya tidak rela kamu berdadan cantik dan di nikmati orang lain" bisik Alfarezeel yang membantu Ayra untuk membersihkan lukanya.
" Mau anda apa sih Gus? tiba- tiba saja menyerang saya seperti itu, ingat Gus saya hanya pengantin pengganti " sahut Ayra kemudian keluar dari kamar dan menyambar tas nya.
Sedangkan Alfarezeel terdiam, ia sedang mencerna apa yang ia lakukan barusan, kenapa ia tidak rela jika kecantikan sang istri di lihat orang lain dan mengapa ia spontan mencium sang istri.
Ayra menyusuri lorong dan menggerutu, ia berusaha keras untuk tidak jatuh cinta pada Alfarezeel, karena ia menempatkan dirinya hanya pengantin pengganti,karena ia tak mau di cap perebut oleh kakak tirinya, cukup ia selama ini di rendahkan oleh kakak tiri dan ibu tiri mereka.
" gue emang pengen nikah sekali, tapi kalau untuk ini anggap saja sih kawin kontrak,gue aja enggak tau perasaan gue" gerutu Ayra.
" lagian kenapa sih, dia tiba- tiba jadi kayak gitu, bukannya dia sendiri yang bilang, kalau dia bakal gugat cerai gue, sesuai di janji kontrak"
" pakek cium- cium segala, kan bibir gue jadi enggak suci lagi"
Ayra terus menggerutu, ia ingat sekali waktu ia bertemu dengan Alfarezeel di ruko miliknya, Alfarezeel memberi dirinya selembar kertas, dengan isi perjanjian pernikahan yang dimana Alfarezeel akan menceraikan Ayra, dan Ayra akan mendapatkan komisi, serta hutangnya di bayar lunas oleh Alfarezeel.
Dalam kertas tersebut, berisi tidak ada kontak fisik, tidak ada cinta di dalam rumah tangga, tidak mengurusi urusan satu sama lain.
Namun belom sehari nikah Alfarezeel sudah melanggar itu semua.
Ayra tiba di ballroom dan berkumpul dengan bridesmaid yang lain,banyak teman semasa kuliah Ayra dan juga Zahira.
" Ya Allah Ra, gue kira loe hilang di telan bumi, lama enggak liat loe" ujar Salwa salah satu teman Ayra yang hari ini juga jadi bridesmaid.
" hahaha iya nih, habis sumpah Dokter ponsel gue do copet jadi hilang semua kontak loe semua,gue jarang aktif sosmed jugaan" balas Ayra.
" Iya kita kangen banget sama loe, sekarang loe kerja di mana?" tanya Prima.
" gue baru pindah ke good living hospital, sebelumnya di rumah sakit As Syifa" jawab Ayra.
Akhirnya mereka larut dalam obrolan hingga, Salah satu WO datang untung mengarahkan mereka nanti.
Sedangkan Alfarezeel berbaring dengan yang lainnya, Alfarezeel adalah anak pertama dari empat bersaudara dan ia cowok sendiri yang lainnya cewek.
Pertama Alfarezeel, kedua Zahira ketiga Salsa keempat Hasna, Salsa sedang menempuh pendidikan kuliah di jogja sedangkan Hasna masih duduk di bangku SMA.
Sedangkan Syifa,Faiq, Althaf dan Nadira adalah sepupu dari Alfarezeel, anak dari kiyai Rauf adik dari kiyai Ibrahim, yang memiliki pesantren terbesar di Jawa.
Sedangkan kiyai Ibrahim memiliki pesantren namun tidak terlalu besar, ia lebih mengembangkan usahanya di dunia bisnis.
Alfarezeel melihat ke arah sang istri yang sedang berkumpul dengan teman- temannya, ia tak menyangka Allah begitu cepat membalikan hatinya, ia sedikit menyesal membuat perjanjian di atas kertas.
Alfarezeel berjanji setelah ini ia akan membatalkan perjanjian mereka, dan memulai hidup baru dengan sang istri yang mungkin belom mencintainya.
" Kakak Al" teriak Hasna di samping telinganya.
" apa sih dek... malu tau gak sih teriak- teriak" gerutu Alfarezeel.
" lagian dari tadi aku panggil enggak noleh, malah ngelamunun liatin Kak Ayra" sahut Hasna.
" Iya ada apa?" tanya Alfarezeel.
" Di panggil Abah, di tunggu depan Ballroom" sahut Hasna kemudian pergi meninggalkan Alfarezeel.
Alfarezeel melihat Ayra sejenak yang masih sibuk dengan temannya, kemudian berlalu menemui Kiyia Idris.
" Bah"
Kiyai Idris kemudian menarik Alfarezeel, walau usiannya sudah tua namun dirinya masih terlihat bugar.
" loh bah,kita mau kemana?" tanya Alfarezeel.
" ada yang enggak beres di kamar mertuamu" jawab Kiyai Idris.
Alfarezeel kemudian hanya mengikuti kiyai Idris, hingga akhirnya mereka tiba di kamar 404 dimana itu adalah kamar mertunya kiyai Luqman.
Alfarezeel melihat beberapa pegawai serta manajer hotel sudah ada di depan pintu.
" ada apa sebenarnya?" tanya kiyai Idris.
" Maaf kiyai kami rasa ada yang janggal dari kamar ini, tadi siang ada yang menitipkan kunci seorang perempuan, lalu dia kata akan kembali sebelum acara selesai, namun beberapa orang lewat sini seperti mencium bau anyir" jelas Manejer hotel.
" Ya sudah tunggu apalagi buka sekarang juga"pinta Alfarezeel.
Salah satu petugas kemudian membuka kamar tersebut menggunakan akses dan benar saja sangat pintu di buka bau anyir tersebut semakin kuat, mereka pun masuk ke dalam betapa terkejutnya melihat seorang pria paruh baya terkapar dengan bersimpah darah dan gunting yang menusuk di lehernya .
" ayah"
segitu GK pedulinya kah ia pd anak kandungnya .. selalu dapat ketidak adilan dr ibu/kakak tirinya
semangat ya!
semangat selalu ya kak🤍