NovelToon NovelToon
Orange Crush

Orange Crush

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintamanis / Balas Dendam / Teen School/College / Bad Boy / Idola sekolah
Popularitas:1.1k
Nilai: 5
Nama Author: Njniken

Bagimana jika dimasa lalu kalian dikhianatin sahabat kalian sendiri? Akankah kalian memaafkan orang tersebut? Atau kalian akan membalaskan dendam kalian?

Lalu bagaimana dengan hidup Calista yang di khianati oleh Elvina sahabatnya sendiri. Lalu kemudian ada seseorang laki-laki yang mengejar Calista, namun disatu sisi lain laki-laki itu disukai oleh Elvina.

Bagimana menurut kalian? Akankah Calista memanfaatkan moment ini untuk balas dendam di masa lalu? Atau bahkan Calista akan mendukung hubungan mereka?

Calista tersenyum remeh, lalu memperhatikan penampilan Elvina dari atas sampai bawah. "Pacarnya ya? Pantes, kalian cocok! Sama-sama baj**ngan!" Kata Calista tanpa beban, ia mengacungkan jari tengahnya sebelum ia pergi.

Kepo? Yuk simak cerita kelanjutannya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Njniken, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

17. orange juice

Barra tidak langsung pulang, melainkan dia di dalam mobil sendirian. Barra mendecak kesal. Ia telah membuang waktunya itu hanya untuk berdebat dengan dirinya sendiri.

Disatu sisi lain hatinya ingin menunggu, namun dia juga gengsi untuk apa sih nungguin Calista. Namun pada akhirnya ia lebih memilih untuk menunggu Calista.

Sudah sekitar 10 menitan dia berada di luar sekolah. Ia ingin tau apa yang di lakukan Calista di dalam.

Barra pun akhirnya keluar dari mobil dan melangkah mencari Calista. Kalau tidak lupa tadi Calista latihan basket.

Langkah Barra pun menuju ke lapangan basket. Dari jarak jauh, Barra bisa melihat Calista yang dengan lincahnya men-dribbling bola basket itu.

Barra tidak ingin dirinya di ketahui oleh siapapun. Senyuman bahagia dan senang susah dia kontrol. "Shit? Kenapa gue bangga banget sama dia? Keren juga tuh cewek!" Gumamnya.

Sebagai seorang siswa yang jarang masuk sekolah, Barra tidak menyangka jika sekolah di malam hari seperti ini pun tetap ramai. Banyak anak-anak yang berlatih basket, voli, dan lain-lain. Bahkan kantin di malam hari pun masih buka.

Barra memutuskan untuk meninggalkan area lapangan. Ia beranjak ke kantin. Barra ingin tau apa saja yang di jual dikantin saat malam hari seperti ini.

"Eh, mas Barra? Tumben kesini?" Ucap mbok Jumi. Orang yang menjaga kantin disini. Dan Barra tidak pernah jahat sekalipun pada mbok Jumi. Ia tau mbok Jumi adalah orang yang baik.

"Barra nggak tau mbok kalau kantin buka malem-malem. Emang yang di jual apa aja mbok?" Tanya Barra santai.

Mbok Jumi pun tidak takut dengan Barra. Bahkan mbok Jumi sendiri terbilang cukup akur dengan Barra. "Halah mas Barra yang nggak pernah sekolah. Mbok Jumi buka sampai jam 9. Biasanya sekolah ini memang di pakai buat latihan anak-anak."

"Tapi kalau malam mbok Jumi cuma jualan gorengan aja sama air putih dan es teh." Ucap mbok Jumi.

Barra pun melihat ke arah kulkas itu. Disana Barra melihat ada cup berwarna orange. Entah mengapa Barra jadi ingat Calista.

"Mbok yang warna orange tuh apa?"

Mbok Jumi pun menoleh sejenak. "Oh itu punya nya mbak Calista. Dia selalu minta untuk di sisihin es jeruk. Dia emang suka bangat sama es jeruk." Kata mbok Jumi.

"Biarin saya aja yang beli mbok."

Mbok Jumi tentu keberatan. Karena Calista lebih dulu memesan es tersebut. "Haduh, nanti mbak Calista marah mas. Jangan deh."

"Nggak papa mbok. Nanti saya kasihkan ke dia. Tapi jangan kasih tau kalau saya mau kasihkan ke dia." Ucap Barra. Memang itu rencananya.

"Yaudah beneran ya mas. Soalnya nggak enak sama mbak Calista."

"Iya iya mbok cerewet banget nih saya kasih lebih. Ambil aja kembaliannya." Kata Barra memberikan uang seratus ribu. Padahal harga es jeruk itu tidak sampai semahal itu.

Mbok Jumi tentu kesenengan mendapatkan bonus itu. "Makasih mas. Btw itu jeruknya asli loh, besok kalau mas Barra mau saya buatkan."

Barra menatap cup yang berisi es jeruk itu. Memang sari-sari nya kelihatan. "Iya deh. Besok pagi saya ambil buatin yang manis."

"Shap!" Ucap mbok Jumi dengan tangan yang di angkat seperti Hormat. Barra tertawa kecil lalu meninggalkan area kantin itu.

Barra kembali masuk ke dalam mobilnya.

Sedangkan Calista disana, ia dan teman-teman lainnya baru saja berhenti setelah bermain beberapa ronde.

Keringat pun bercucuran di wajah mereka. Nafas mereka juga ngos-ngosan karena terlalu capek. Badan pun terasa panas.

Deolinda yang ada di sampingnya memberikan tawaran air minum dingin pada Calista. Calista pun menggeleng ia ingat jika dirinya sudah memesan es jeruk tadi.

"Gue mau ke kantin ambil es jeruk gue." Kata Calista ia pun beranjak menuju ke kantin.

Sesampainya di kantin, Calista merasa kesal karena es jeruknya telah di ambil orang. Mbok Jumi memberitahu Calista jika yang membeli Barra. Calista pun tau semua orang takut sama Barra. Tapi Calista juga tidak tau jika Barra sama mbok Jumi akur.

"Barra?" Calista membeo. Ia tidak menyangka jika Barra masuk ke dalam kantin ini. Calista sendiri juga penasaran apakah Barra masih disini?

"Iya mbak. Maaf ya mbak habisnya mas Barra kasih duitnya banyak banget."

Calista mengangguk lalu kemudian pergi dari kantin itu. Calista bingung, ia ingin kembali ke lapangan atau ke luar sekolah untuk mengecek keberadaan Barra.

"Ah, enggak lah. Paling tuh anak udah balik. Udahlah." Calista pun kembali ke lapangan untuk mengambil tas nya. Daripada ia ke depan tapi tidak ada Barra. Pasti dirinya di kerjain sama si Barra.

"Lah mana es jeruknya?" Tanta Deolinda. Katanya Calista membeli es jeruk namun es jeruk itu tidak kelihatan. Raut wajah Calista juga menunjukkan ekspresi sebal.

"Gue pulang aja. Es jeruknya di ambil Barra katanya." Ucap Calista ia meraih tasnya untuk kembali ke rumahnya.

Deolinda tentu terkejut. Barra? Untuk apa cowok itu kesini?

"Barra?" Tanya Deolinda. Ia seperti tidak Percaya.

Calista mengangguk. "Iya, tadi gue kesini dianter Barra."

Deolinda yang mendengar ini tentu peka. Pasti ada apa-apanya. Nggak mungkin Barra mau nganterin orang ke sekolah kalau pasti ada sangkut pautnya dengan perasaan.

"Gaes, gue cabut ya!" Kata Calista berpamitan dengan teman-teman lainnya.

"Eh, gue juga lah!"

"Gue juga lah nggak mau disini lama-lama."

Sekarang kini mereka bergerombol untuk keluar dari lapangan basket menuju ke gerbang utama.

"Eh, kayaknya Barra beneran suka Sama Lo. Dia kepincut." Ucap Deolinda membisik.

"Hah! Ngaco Lo!"

"Cal, Lo pulang sama siapa? Nebeng gue juga nggak papa."

"Oke deh. Kebetulan--"

"Calista pulang sama gue!" Ucap Barra tiba-tiba. Calista dan yang lain-lain pun terkejut dengan kedatangan Barra.

Hah! Seriusan Barra datang? Untuk menjemput Calista? Berarti mereka beneran pacaran?

"Eh, Barra. Lo disini?" Tanya Rizal

"Lo jemput Calista?" Tanya Rayyan.

"Iya. Gue jemput Calista." Barra tidak peduli dengan rumor tentang dirinya yang pacaran dengan siapapun. Untuk Calista, entah mengapa ia merasa bangga.

Barra pun meraih tangan Calista untuk segera masuk ke dalam mobil. Calista menoleh ke belakang melihat Deolinda.

"Linda, Lo pulang sama siapa?" Ucap Calista. Ia menyempatkan diri untuk bertanya pada sahabatnya itu.

"Tenang, gue bawa mobil kok. Udah Lo pulang Sono." Ucap Deolinda sedikit mendorong bahu Calista.

Calista pun masih bingung dengan ini semua, tidak ada penolakan ketika tangannya di gandeng untuk masuk ke dalam mobil.

Calista masih bingung apakah Barra benar-benar menunggunya? Nggak mungkin juga kan, siapa juga yang mau nungguin seseorang?

Barra masuk ke dalam mobil, lalu kemudian memberikan es jeruk itu pada Calista.

"Nih, minum." Ucap Barra memberikan es jeruk itu. Calista juga menganga, es jeruk itu tidak di minum oleh Barra? Jadi beneran kata mbok Jumi.

Calista hanya diam saja membuat Barra kesal sendiri. "Lo mau apa nggak? Kalau nggak gue mi--" ucapnya tertahan ketika Calista meroyok es jeruk itu.

Lagi-lagi Barra membeku karena ada aliran darahnya yang bergetar didalam tubuhnya ketika kulitnya bersentuhan dengan kulit Calista.

1
Kim nara
Barra otaknya geser apa y thor malah d tinggal kabur anak orang dah d bawa ke rumah nya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!