Orange Crush
Karena mobil yang mogok, Calista harus membawa mobilnya ke bengkel. Ia menelfon Seseorang yang ia kenal untuk menjemput mobilnya. Ia memiliki tetangga yang memiliki bengkel. Setelah itu, Calista lanjut berjalan kaki untuk menuju halte bus.
Malam itu baru saja hujan jalanan pun banyak air. Lalu tak lama dari itu Seseorang lewat di genangan banyak air lalu air itu mengenai tubuh Calista.
Calista pun emosi ia melemparkan tasnya mengenai punggung cowok itu. Cowok itu pun menghentikan motornya.
"Lo punya mata nggak!" Bentak Calista.
Cowok itu melepaskan helm nya menatap remeh pada Calista. "Mangkanya Lo jadi cewek yang bener! Ngapain Lo malem-malem keluyuran jalan kaki pula! Bentukan Lo aja nggak jelas!" Kata cowok itu lalu kemudian memakai lagi helm nya. Calista pun berlari mengejar cowok itu.
Calista segera mencabut kunci motor sport cowok itu lalu kemudian ia lemparkan ke genangan air. Tentu saja hal itu membuat si cowok geram.
"Beraninya Lo cewek gila!" Bentak cowok tersebut.
"Mangkanya kalau salah minta maaf. Bye cowok bangsat!" Kata Calia lalu kemudian meninggalkan cowok itu.
Tetapi cowok itu tidak akan membiarkan Calista pergi begitu saja. Cowok itu menahan lengan Calista yang berhasil membuat Calista menoleh.
"Heh! Cari kunci motor gue! Lo nggak akan gue lepasin sebelum kunci motor gue Lo temuin!" Ucap cowok itu menatap tajam Calista. Bukannya takut, Calista justru tersenyum miring. Lalu kemudian diam-diam Calista mengambil aksinya, menyiram wajah cowok itu dengan es jeruk yang ada di tangan kanannya.
Cowok itu reflek memejamkan matanya lalu lalu tangannya juga reflek melepaskan Calista. Ia mengusap kasar wajahnya agar matanya tidak terkena es jeruk itu.
"Rasain tuh!" Kata Calista yang tangannya berhasil di lepaskan oleh cowok itu. Lalu kemudian Calista berlari sekencang mungkin.
Cowok itu terus meneriakinya dan mengejar Calista namun cowok itu tak mampu mengimbanginya. Lalu saat bus datang cewek itu langsung menaiki bus tersebut.
"Arrrgghhhh brengsek!" Umpatnya kesal.
Sungguh ia kesal dengan cewek tersebut. Jika bertemu lagi ia bersumpah akan menghabisi Calista.
Kini mau tak mau nasib cowok itu harus memungut kunci motornya. Ia merogoh genangan air itu dengan tangannya.
Sialan! Ia berharap tidak menemukan sesuatu yang menjijikan.
****
Ditempat yang sama, Kiki Calista baru saja sampai di rumah. Ia melihat sekitar kanan dan kirinya. Mungkin kedua orangtuanya sudah tidur. Ia pun mematikan lampu ruang tengah lalu ke atas untuk masuk ke kamarnya.
Sesampainya di kamar Calista langsung membersihkan dirinya. Ia sempat mengumpat beberapa kali mengingat kejadian tadi.
"Cowok belagu! Salah bukannya minta maaf malah ngatain orang! Cowok sinting!" Gumamnya.
Setelah membersihkan tubuhnya, Calista Menganti pakaiannya. Lalu kemudian ia membaringkan tubuhnya di atas kasur sembari bermain ponselnya.
Lalu tiba-tiba saja ia teringat kejadian barusan. Ia tertawa kecil namun hatinya sungguh kesal dengan cowok itu.
"Sukurin! Hilang sekalian tuh kunci motor! Jalan kaki aja pulang!" Ucapnya julid lalu kemudian menarik selimutnya lalu memejamkan matanya.
*****
Disaat yang sama
Kini Barra baru saja sampai ke markas. Ia masuk dengan langkah yang gontai lalu melepaskan sepatunya dengan kasar. Melemparkan jaketnya ke sampah karena jaket itu sudah basah dan kotor.
Wajahnya tidak bisa berbohong kalau Barra tidak baik-baik saja. Ia memasuki Markas, disitu ia bertemu dengan teman-temannya yang lagi berkumpul. Mereka semua menatap heran pada Barra yang memasang wajah galaknya.
"Lo kenapa? Habis dari mana?" Tanya Nelson salah satu inti dari geng motor Wolf.
Barra tau ia sedang di ajak berbicara dengan temannya. Namun dirinya tidak mood untuk mengeluarkan suara. Ia hanya ingin segera sampai di kamar mandi dan membersihkan tubuhnya.
Sedangkan para teman-temannya yang tengah berkumpul itu saling menatap satu sama lain.
"Kenapa dia?" Tanya Nelson
Niko hanya menggerakkan kedua bahunya mengode tidak tau pula. Lalu salah satu anak Wolf Keluar dan tak sengaja melihat jaket Barra di buang di sampah.
"Jaketnya di buang di sampah, kotor juga kayak air genangan gitu." Ucap salah satu anak Wolf
"Dia habis jatoh apa berantem?"
"Kalau di lihat dari wajahnya sih dia emosi banget. Kayaknya habis berantem. Coba tunggu dia keluar dulu!" Sahut Daren yang termasuk inti dari geng motor Wolf. Disini Daren yang paling dewasa meskipun umur mereka semua hanya beda 1 sampai 2 tahun.
Sesampainya di kamar mandi Barra langsung menyalakan kerannya agar tubuhnya itu segera bersih.
"Bangsat tuh cewek! Beraninya ngerjain gue!" Ucapnya dengan penuh kekesalan.
Barra melepaskan jam tangannya yang kotor juga itu lalu kemudian ia hempaskan begitu saja di dalam ruangan kamar mandi itu.
Setelah membersihkan tubuhnya ia keluar dengan pakaian santainya. Ia menemui teman-temannya yang ada di lantai satu.
Barra membuka jendela disana lalu kemudian duduk di jendela tersebut untuk menghisap vapenya.
Daren datang menepuk pundak Barra. Barra menoleh sedikit namun kemudian kembali meluruskan pandangannya sembari mengepulkan asap vape nya.
"Lo habis berantam?" Tanya Daren.
Barra menggeleng kecil. "Gue habis ketemu cewek gila! Sial banget tuh cewek! Rambutnya panjang kulitnya putih, tingginya sekitar 160 an. Kalau ketemu bawa sini gue nggak peduli bakal gue habisin tuh cewek!" Ucap Barra menahan emosi.
Sedangkan Daren hanya terkekeh kecil. Jadi ini penyebab Barra marah? Ia pikir karena habis di keroyok musuh atau apa.
"Bajunya putih juga nggak? Kalau iya tinggal cari di rumah angker!" Kata Daren kemudian berlalu pergi.
"Sialan Lo!" Umpat Barra.
****
Keesokannya
Kini semua siswa dan siswi tengah heboh dengan kedatangan anak dari pemilik sekolah SMA Garuda. Sekolah yang Favorit terbesar di kota Jakarta.
Pasalnya putra dari pemilik sekolah tersebut sangat jarang memasuki sekolah. Dalam waktu sebulan saja bisa di hitung pakai Jari. Apalagi jika hari itu hari Senin, sudah pasti putra pemilik sekolah tersebut tidak akan masuk sekolah. Entah mengapa alasannya yang pasti mereka semua berfikir bahwa anak dari pemilik sekolah pasti bisa seenaknya.
Namun mereka tidak tau yang sebenernya.
Barra Danendra, seorang putra pemilik sekolah SMA Garuda. Wajah tampan serta badan atletis yang begitu di senangi banyak murid-murid di SMA Garuda. Pemuda itu juga memili tinggi 180 rambut hitam yang tebal.
Penampilan yang selalu tidak rapi namun tetap terlihat tampan. Baju yang tak pernah ia masukkan. Dasi yang tak pernah terpasang meskipun itu hari Senin.
Hah, Barra masuk sekarang njir...
Ganteng banget dia...
Gimana ya cari jadi pacar Barra...
Karena ini hari Senin, semua siswa siswi kini tengah berkumpul di lapangan. Dan bersiap untuk mengikuti upacara. Setalah di pandu oleh kepala sekolah upacara pun di mulai dengan lancar hingga akhir.
Lalu sebelum upacara di bubarkan mereka akan memberikan pengumuman pemenang olimpiade antar sekolah yang di adakan Minggu lalu.
"Juara pertama olimpiade matematika adalah Calista Analisa." Ucap Mc tersebut.
Gadis yang bernama Calista itu pun berjalan menuju ke depan untuk mengambil pialanya.
Mata Barra pun melebar melihat siapa cewek yang ada di depan sekarang.
Hah! Itu kan cewek kemarin?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 27 Episodes
Comments