CINTA PAKSA CEO KEJAM

" lalu bagaimana dengan aku, waktu malam itu kamu memelukku dan memaksaku untuk tidur denganmu, itu berarti kamu menganggapku pria murahan begitu ?? " Saga memasang wajah berpura pura marah pada Nayla dan hal itu membuat Nayla menjadi tidak enak.

" bu.. bukan begitu.. aku tidak pernah menganggap anda sebagai pria murahan atau apapun, lagipula pada waktu itu aku sedang mabuk dan tak sadar dengan apa yang aku lakukan " jelas Nayla.

" sudahlah tidak usah banyak bicara sebaiknya kamu ambil kartu dan pakai untuk membeli apapun yang kamu mau, kalau seandainya tidak kamu ambil maka aku akan memberi bunga duapuluh lima persen pada hutangmu "

" hah.. duapuluh lima persen apa nggak salah tuh, anda jangan semena mena dong tuan "

" makanya ... pake kartu ini kalau tidak ingin hutangmu semakin bertambah " dengan terpaksa Nayla mengambil kartu itu dan menyimpannya di tas.

Diam diam Saga tersenyum samar melihat Nayla menyimpan kartu nya.

" gadis ini harus diancam dulu baru mau menyimpan kartunya, entah harus dengan cara apa untuk membuatnya menyukai ku, padahal aku sudah membodohi dengan berpura pura sudah tidur dengan nya, sudah menciumnya, bahkan dengan uang sekalipun tidak membuat gadis itu tertarik, dia memang berbeda dengan gadis yang lain " ucap Saga dalam hatinya.

Selama Dalam perjalanan Nayla banyak bercerita tentang dirinya, tentang kesukaan lagu nya, makanan favourite nya, sampai masalah dia mau kuliah dimana pun dia menceritakannya, Saga memang banyak diam sesekali dia bertanya, namun dia memperhatikan dan mengingat apa saja yang diucapkan gadis itu.

Nayla memang mempunyai kepribadian yang hangat dan mudah membaur dengan orang orang, walaupun terkadang dia sering gampang emosi, tapi dengan cepat dia pun akan melupakannya. Berbeda dengan Saga dia lebih tertutup dan dingin tidak semua orang bisa menyentuhnya bahkan ke empat sahabatnya pun terkadang tidak bisa menebak dengan apa jalan fikiran nya. Hanya dengan Nayla saja dia bisa bersikap terbuka, dan sedikit banyak bicara.

Akhirnya mereka sampai ditempat tujuan, raut wajah Saga berubah menjadi dingin kembali, dia menurunkan Nayla ditempat yang diinginkan, setelah Nayla turun tanpa kata apapun Saga dengan cepat menjalankan mobil nya dan melaju dengan kencang.

Nayla pun sampai bingung dengan apa yang terjadi kenapa Saga tiba tiba berubah,  bahkan dia pun belum sempat bilang terima kasih karena sudah diantar ketempat tujuan, jadi dia bisa lebih berhemat ongkos.

" dasar pria aneh " guman Nayla saat mobil milik Saga menghilang dari pandangannya.

.

.

.

" Nayla aku disini.. " teriak Rina saat melihat Nayla di balik pintu sebuah tempat makanan jalanan viral.

" ya.. " balas Nay sambil melambaikan tangannya. Nayla duduk tepat dihadapan Rina lalu salah seorang pelayan menghampiri mereka untuk mencatat pesanan mereka, setelah memesan kemudian mereka berbincang.

" Nay apa kamu sudah pacar sekarang ?? "

" tidak emang kenapa ?? " ucap Nayla yang merasa bingung dengan pertanyaan Rina.

" Nay apa akhir akhir ìni kamu sering makan makanan seafood atau lebih suka minum susu ?? " Nayla makin bingung dengan pertanyaan Rina.

" kamu pikir aku ini orang kaya, yang bisa membeli makanan yang enak enak seperti seafood, lagian kamu tuh sebenarnya mau tanya apa, langsung aja nggak usah berbelit belit "

" itu... " Rina menujuk kearah dada Nayla menggunakan dagunya. Dan Nayla mengikuti arah yang dimaksud oleh Rina, spontan Nayla menutup dadanya, dan dia juga merasa malu pipinya pun memerah seperti tomat.

"aku lihat makin besar sekarang kalau kamu tidak memakan makanan yang enak, berarti payudara kamu besar karena sering dibelai oleh pria benar tidak " ucap Rina sedikit kencang dan ucapannya diiringi tawa dan hal itu membuat Nayla dengan cepat menutup mulut Rina.

" rina bisa tidak kamu pelankan suaramu, orang orang melihat kita " ucap Nayla dengan kesal dan sedikit pelan bicaranya. Dan memang benar saja orang orang yang dekat tempat duduknya dengan mereka saling berbisik dan saling melihat kearah mereka berdua, bahkan ada pria yang mencoba genit dengan cara mengedipkan sebelah matanya.

Saat menyadari bahwa mereka menjadi pusat perhatian, Rina hanya cengengesan bahkan dia tidak merasa bersalah sekali pun.

" tapi benar kan apa yang aku katakan " ucap Rina dengan bebisik, yang membuat nayla memerah wajahnya.

" tidak itu tidak benar mana ada hal seperti itu, aku tidak punya pacar tolong lah Rina kamu jangan suka mengada ngada " ucap Nayla dengan cemberut.

" lihat wajahmu memerah, itu artinya kamu berbohong padaku, katakan saat ini kamu sudah punya pacar kan, kalau tidak semua makanan ini kamu yang bayar "

" ck... aku memang tidak punya pacar Rina, tapi... bos ku yang brengsek itu sudah memegangnya beberapa kali " ucap Nayla dengan pelan takut terdengar oleh orang lain.

" hah.. benarkah itu?? Wahh Nay kamu sangat beruntung harusnya kamu manfaatin situasi seperti ini, ambil hartanya yang banyak dan minta dia untuk membebaskanmu dari hutang, kamu harus bersemangat untuk merayunya jika dia sudah tidak berselera denganmu lagi, cobalah untuk membuka bajumu didepan dia " Nayla langsung menoyor kepala Rina, bisa bisanya dia memberi nasihat yang menyesatkan jiwa.

" dasar teman nggak ada ahlak... bisa bisanya kamu memberi saran seperti itu, apa kamu sengaja mau bikin aku seperti jalang " kesal Nayla pada Rina.

" hei.. aku beritahu ya.. hidup itu harus realistis jangan terlalu jujur, karena kejujuran tidak akan membuat kamu jadi kaya "

" aku sudah membayangkan suatu saat kamu menikah dengan tuan Saga, hidupmu akan berubah, kamu akan menjadi nyonya kaya, hidup enak tinggal dirumah yang besar, dan aku akan mengunjungi rumahmu ketika suamiku sedang berada dikantor, lalu kamu memberikanku makanan yang enak, dan juga..  " sebelum Rina menyelesaikan ucapanya, Nayla mengusap wajah Rina dengan kasar, membuat rina mengerjap dan terlihat sangat kesal, namun dia tidak marah.

" bangun woii.. kalau mimpi itu jangan ketinggian nanti kalau jatuh sakit rasanya " pekik  Nayla pada Rina.

" huh.. dasar sahabat tidak peka.. " ketus Rina pada Nayla, akhirnya mereka berbincang sambil makan dan menunggu jadwal kerja Nayla tiba, rencana nya Rina ingin mengantar Nayla sampai tempat kerj, karena dia juga ada perlu dengan temannya, siapa lagi kalau bukan Lusi