Alisha seorang desainer muda yang mengalami perpindahan tubuh , akibat pembunuhan yang dilakukan oleh salah satu musuhnya .
Apa yang sebenarnya terjadi dengan alisha ?
Tubuh siapa yang saat ini ia tempati ?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nurul Senggrong, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Membantu tuan Lee
Setelah makan Feng Yin mengajak Seiryu untuk keluar dari ruang sistem . Kali ini dia berpakaian layaknya pendekar wanita . Dia sangat cantik dengan pakaian yang ia pakai .
Keduanya melanjutkan perjalanan menjelajahi hutan kabut .
Tidak seperti hari pertama , hari ini mereka bertemu dengan berbagai jenis binatang. Mulai dari yang jinak hingga yang buas . Tetapi mereka tidak membunuh hewan-hewan itu kecuali untuk membela diri .
Seiryu masih tetap memimpin jalan . Dia dengan sigap membuat jalan buat Feng Yin.
" Yin'er....!"
Suara itu datang lagi dan ini agak lebih jelas . Membuat Feng Yin menghentikan langkah kakinya. Dia melihat sekitar , tetapi tidak ada yang mencurigakan.
" Ada apa Yin'er?" tanya Seiryu begitu melihat majikannya tidak melangkah dan celingukan mencari sesuatu.
" Apa kamu tidak mendengar sesuatu?" tanya Feng Yin mengutarakan hal yang ia alami.
" Dengar ... sepertinya ada yang menunggu kedatangan mu . Apa kamu mau mencarinya?"
" Tidak perlu ... suaranya juga masih samar-samar. Tidak jelas dari arah mana datangnya.
" Baik !"
Mereka pun tidak lagi menghiraukan panggilan itu .Mereka melanjutkan perjalanan mereka . Seperi biasa Feng yin akan mengambil tanaman yang mengandung obat di ruang dimensi .
Ting !!
Ting!!
" Apakah kamu mendengarnya Seiryu ?"
" Sepertinya ada yang sedang berkelahi ."
" Mari kita lihat !"
Tanpa persetujuan Seiryu , Feng yin menggunakan ilmu meringankan tubuhnya untuk sampai ke tempat pertarungan . Setelah agak dekat dengan mereka dia memanjat pohon untuk melihat secara jelas .
Terlihat seorang pria paruh baya sedang dikeroyok oleh beberapa orang berpakaian hitam . Banyak mayat yang sudah bergelimpangan. Jika dilihat dari pakaiannya, mereka kelompok dari si penyerang .
Feng Yin akui pria itu sangat kuat . Meskipun dikeroyok oleh orang banyak tetapi tak membuatnya kewalahan.
" Apa kamu tidak ingin menolongnya?" tanya Seiryu yang tiba-tiba sudah ada disampingnya.
" Kita lihat dulu kondisinya. Kalau terdesak baru kita turun tangan ," jawab Feng Yin tanpa mengalihkan perhatiannya dari pertarungan itu .
Ternyata dari pihak pengeroyok tinggal lima orang yang mempunyai kekuatan hampir menandingi pria itu . Atau mungkin saja pria itu sudah kewalahan. Tapi ....
" Pria itu keracunan ... kita harus menolongnya!" teriak Feng Yin begitu melihat kondisi dari korban .
Feng Yin turun ke arena pertarungan . Dia melawan penyerang yang menyerang pria tadi dari belakang . Kedatangannya membuat pertarungan terhenti .
" Siapa kamu yang berani mengacaukan pertarungan kami ," ucap salah satu penyerang dengan galak .
" Bukankah gadis itu cantik tuan ," bisik salah satu penyerang pada orang disampingnya
" Aku hanya tidak suka dengan orang yang berlaku curang ... sukanya main keroyokan," jawab Feng Yin santai.
" Bukan urusanmu, jika kamu tidak ingin nyawamu melayang sia-sia, lebih kau tinggalkan tempat ini baik-baik. Atau ... kau bisa diam dipinggir baik-baik. Setelah urusan kami dengan orang itu selesai baru kami akan mengurus mu ."
" Memangnya kamu siapa ?"
" Kamu tidak perlu mengetahui siapa kami . Yang penting kamu turuti perintah kami ."
" Enak saja ... Dari pada menuruti ucapan mu lebih baik aku mati ."
" Baiklah kalau kamu tidak mau mendengar ucapan kami . Kalau begitu jangan salahkan kami jika kamu menemani pria itu mendapatkan ajalmu !"
" Terserah!'
" Uhk !" seteguk darah keluar dari mulut pria yang dikeroyok.
" Paman !"
Feng Yin menghampiri orang itu dengan panik . Tetapi reaksi orang itu sungguh membuat Feng Yin terkejut.
" Terima kasih gadis cantik ... tapi paman tidak papa Uhk uhk _"
Belum selesai pria paruh baya itu meneruskan ucapannya, dia sudah memuntahkan seteguk darah . Wajahnya semakin pucat pasi .
" Kondisi paman semakin parah ," ucap Feng Yin . sambil membantu pria paruh baya itu untuk duduk .
" Paman tidak papa ... lebih baik paman _"
" Eh ... malah ngobrol. Siapa yang menyuruh kalian bicara !" bentak sang pemimpin.
" Kalau punya mulut tuh ya harus dimanfaatkan dengan baik paman. Memangnya paman lebih suka bisu ?"
" Enak saja ... mulutmu memang beracun anak muda !"
Kemudian mereka melakukan penyerangan lagi . Kali ini mereka menggunakan kekuatan elemen yang mereka miliki . Feng Yin sempat akan terluka jika seiryu tidak datang .
Feng Yin mencoba mengeluarkan api dari tangannya . Tetapi dia masih belum bisa mengendalikan api yang keluar dari tangannya .
Setelah mencoba berkali-kali akhirnya dia bisa mengendalikannya. Dia melawan pengendali api dari pihak lain .
Akhirnya pertarungan itu berakhir. Semua penyerang tewas . Begitupun dengan sang pemimpin.
" Uhk !" Pria paruh baya itu mengeluarkan darah lagi dari mulutnya. Feng Yin langsung berlari menghampirinya.
" Paman terkena racun . Boleh saya lihat denyut nadi paman ?" tanya Feng Yin dengan sopan .
" Silahkan."
Feng Yin merasa jika pria di depannya bukan terkena racun saat penyerangan . Racun itu sudah bersarang di tubuhnya selama bertahun-tahun. Dan racun itu sudah mendekati jantungnya .
" Paman sudah lama mendapatkan racun ini ?"
" Ternyata kamu bukan hanya pandai berkelahi tetapi juga pandai dalam pengobatan. Sungguh beruntung bisa bertemu denganmu disini ," ucap pria itu dengan tulus.
" Kebetulan saya kami sedang ada perlu disini tuan . Lebih baik kita lanjutkan percakapannya nanti . Sekarang kita harus segera mengeluarkan racun yang ada didalam tubuh anda ."
" Baiklah..."
" Seiryu tolong kamu papah tuan ini ke sana !" tunjuk Feng yin ke tempat yang agak nyaman .
" Oke!"
Seiryu membantu orang itu ke tempat yang ditunjuk oleh Feng Yin . Kemudian Feng yin mengambil jarum akupuntur yang ada di ruang sistem .
" Sekarang aku akan membantu tuan menekan racun agar tidak sampai ke jantung . Untuk itu aku ingin menggunakan teknik akupuntur. Apakah tidak masalah guru tuan ?"
" Lakukan!"
" Tolong buka bajunya guru ."
Setelah orang itu membuka baju , Feng Yin duduk di belakangnya. Dia menancapkan jarum-jarum itu ke titik saraf yang dibutuhkan. Feng Yin juga menggunakan tenaga dalamnya.
Setelah itu Feng Yin mengambil beberapa pil yang ada di ruang sistem . Ada dua jenis pil yang ia ambil . Pil penetralisir racun dan pil penyembuh . Seiryu hanya membantu seperlunya.
Setelah satu jam Feng Yin mencabut semua jarum yang telah ia tancapkan . Kemudian pria itu mengeluarkan darah dari mulutnya.
Darah yang ia keluarkan berwarna hitam , bahkan ada yang menggumpal. Bukan hanya sekali tetapi berkali-kali.
Setelah tidak memuntahkan darah lagi ,Feng Yin memberi minum dari air yang ia ambil di ruang sistem . Dia juga menyuruh pria itu untuk meminum pil yang telah ambil sebelumnya.
" Terimakasih... aku sungguh beruntung bisa menemukan kalian . Kalau tidak entah apa yang akan terjadi padaku ," ucap orang itu setelah kondisinya lebih baik .
Dia tidak menyangka jika dia bertemu dengan orang yang dermawan. Bukan hanya menolongnya, tetapi dia juga dengan baik hati memberikan pil yang sangat langkah.
Tidak sembarang orang bisa mendapatkan pil jenis ini dengan kualitas sempurna. Sungguh di bersyukur sekali ."
" Sama-sama paman , kebetulan kamu lewat disini ."
" Siapa nama kalian ?"
" Perkenalkan saya Feng Yin dan dia Seiryu ."
" Feng Yin ... sepertinya aku pernah dengar nama itu . Tetapi dimana ya ?"
" Mungkin nama itu memang pasaran ,. sekarang boleh tahu siapa nama anda ?"
" Kamu bisa panggil Lee ."
" Baiklah tuan Lee ... apa anda kenal dengan mereka?"
" Entahlah... Yang pasti mereka mengincar nyawaku . Tetapi siapa yang menyuruh aku tidak tahu ," jawab tuan Lee jujur.
" Kalian ini hubungannya apa ?"
" Saya pengawal dari Yin'er," jawab Seiryu sebelum Feng Yin menjawabnya.
Mendengar hal itu membuat tuan Lee mengingat sesuatu . Sehingga matanya melotot.
" Sekarang aku ingat ... apakah kamu putri jenderal Feng ?"
" Ternyata tebakan tuan Lee sangat tepat. "
" Ternyata rumor memang hanya rumor ."
" Maksudnya ?"
" Bukankah kamu terkenal sebagai putri sampah , tetapi ..."
" Saya memang sudah seperti sampah . Tetapi saya masih punya keinginan untuk berubah . Jadilah seperti sekarang ini ."
" Kamu betul ... bayi baru lahir pun sebelumya tidak bisa apa-apa, tetapi lama kelamaan juga bisa berjalan dan berbicara. Asal tidak berhenti untuk berusaha . Aku senang dengan semangat yang kamu miliki ."
" Terimakasih ..."