NovelToon NovelToon
Dendam & Cinta Tuan Mafia

Dendam & Cinta Tuan Mafia

Status: sedang berlangsung
Genre:Lari Saat Hamil / Percintaan Konglomerat / Crazy Rich/Konglomerat / Roman-Angst Mafia / Persaingan Mafia / Menyembunyikan Identitas
Popularitas:7.9k
Nilai: 5
Nama Author: Caesarikai

Lima tahun lalu, Liliane Lakovelli kehilangan segalanya ketika Kian Marchetti—pria yang dicintainya—menembak mati ayahnya. Dikhianati, ia melarikan diri ke Jepang, mengganti identitas, dan diam-diam membesarkan putra mereka, Kin.

Kini, takdir mempertemukan mereka kembali. Kian tak menyadari bahwa wanita di balik restoran Italia yang menarik perhatiannya adalah Liliane. Namun, pertemuan mereka bukan hanya tentang cinta yang tersisa, tetapi juga dendam dan rahasia kelam yang belum terungkap.

Saat kebenaran terkuak, masa lalu menuntut balas. Di antara cinta dan bahaya, Kian dan Liliane harus memilih: saling menghancurkan atau bertahan bersama dalam permainan yang bisa membinasakan mereka berdua.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Caesarikai, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Secercah Harapan

Liliane duduk di balkon kamarnya setelah berhasil menidurkan Kin di kamarnya. Sejak tadi ia hanya diam merenung sembari menikmati teh chamomile-nya yang hangat. Ia memang mengidap insomnia, sehingga membutuhkan chamomile untuk meringankan kepalanya yang terasa berat.

Entah mengapa pikirannya berkelana pada Kian. Tidak tahu apa yang menyebabkan lelaki itu berani mengatakan bahwa ia tak memiliki kekasih. Sepertinya seluruh dunia juga tahu bahwa Kian Marchetti bersanding dengan Felice Marino.

Liliane menghela napasnya lelah. Punggungnya ia sandarkan pada kursi santai yang perlahan membawanya lebih relax. Hawa dingin di malam hari tidak berpengaruh padanya, karena ia masih mengenakan atasan turtleneck sejak tadi.

Saat sedang asik bersantai, tiba-tiba seseorang mengetuk pintu kamarnya. Dengan cepat Liliane bangkit dan segera memeriksanya, agar putranya tidak terganggu dalam tidurnya.

Didapatinya Goku yang berdiri di sana. Asisten pribadi Takeshi untuk menunduk hormat pada cucu tuannya. "Mohon maaf mengganggu waktu istirahatmu, Nona. Tuan Takeshi memanggilmu untuk datang ke ruang kerjanya." Ucap Goku.

"Baiklah, aku akan ke sana." Balas Liliane yang diangguki oleh Goku, kemudian berlalu lebih dulu setelah memberikan hormat.

Liliane kembali masuk ke kamarnya untuk memastikan Kin masih terlelap sekaligus mengambil ponselnya. Setelah semuanya aman, ia segera pergi ke ruang kerja Takeshi yang berbeda lantai dari kamarnya.

"Selamat malam, Jiisan," sapa Liliane saat memasuki ruang kerja Takeshi. Goku menutup pintu ruangan Takeshi dari luar untuk memberikan privasi pada tuannya.

Nampak Takeshi yang duduk di kursi kerjanya dengan berbagai berkas yang tersebar di atas mejanya. Pria tua itu memandang Liliane, kemudian tersenyum. "Duduklah, Yuri," ucap Takeshi seraya menunjuk kursi di seberangnya.

"Ada apa Jiisan memanggilku malam ini?" tanya Liliane penasaran.

Takeshi meminum tehnya, namun tatapannya masih tertuju pada berkas-berkas investigasi. "Ada sesuatu yang harus kau dengar."

Liliane mengangguk dan duduk tenang. "Ada perkembangan soal… Daddy?"

Takeshi menghela napas panjang. "Ya, dan semakin kupelajari, semakin kuat keyakinanku bahwa John tidak bersalah. Dia ... mungkin dijebak."

Mendengar itu, mata Liliane membelalak pelan. "Dijebak? Tapi Kian ... dia yakin bahwa Daddy terlibat. Dia tak pernah berkata langsung padaku, tapi aku tahu … dari caranya bicara, dari matanya."

Takeshi menggeleng perlahan. "Kian melihat apa yang orang lain ingin ia lihat. Bukti yang ditemukan di lokasi pembunuhan Massimo—sidik jari, rekaman, bahkan transfer uang—semuanya terlalu… sempurna. Terlalu rapi untuk sebuah pengkhianatan pribadi. Itu skenario, Liliane."

"Kau bisa melihat seluruh bukti palsu itu di sini," ucap Takeshi seraya menunjuk tumpukan berkas yang ada di mereka.

Genggaman tangan Liliane mengencang di atas pangkuannya. "Siapa yang cukup licik untuk membuat skenario seperti itu?"

Takeshi menggeleng lagi. "Aku tidak tahu pasti siapa orangnya, Yuri. Tetapi aku menyakini, orang itu pasti mengetahui bahwa dengan menjatuhkan John, mereka bisa memicu keretakan di antara dua garis keturunan yang sangat kuat—Marchetti dan Lakovelli. Orang itu tidak hanya ingin Massimo mati… mereka ingin menghancurkan kepercayaan."

Liliane meneguk ludahnya susah payah, kemudian berujar pelan. "Dan Kian menelan umpan itu."

Takeshi mengangguk membenarkan. "Seorang anak yang menyaksikan ayahnya tewas tanpa kejelasan, hanya akan menggenggam emosi. Tidak logika. Saat itu, John menjadi kambing hitam yang paling mudah."

Mendadak suara Liliane menjadi serak. "Selama ini… Kian membawa luka yang salah. Dan aku membencinya karena dia membenci Daddy."

"Kau harus tahu, Yuri … membenci dalam ketidaktahuan bukan dosa, tapi tetap bisa menyakitkan. Baik untukmu … maupun untuknya." Balas Takeshi.

"Dia juga dijebak, Yuri. Bahkan menurutku, dia mungkin juga mengetahui kesalahannya. Itulah mengapa dia tidak memaksakanmu untuk kembali padanya. Kian Marchetti yang kukenal, dia masih memiliki sopan santun dan cukup memiliki hati nurani untuk seorang keturunan mafia." Lanjut Takeshi dan kembali menyesap tehnya.

Liliane menghela napasnya. Sejenak ia berpikir keras. "Apakah aku harus memberitahunya, Jiisan? Aku harus… menunjukkan bahwa Daddy tak bersalah."

Takeshi menyanggah, ia tidak setuju dengan pendapat cucunya. "Bukan sekarang. Bukti kita belum cukup kuat. Kalau kita gegabah, maka yang menjebak John akan tahu kita mencium jejaknya. Apalagi penjebak itu kemungkinan besar ada dalam sekutu Kian. Saat ini mungkin posisi Kian sedang tidak aman." Jelas Takeshi.

Liliane menegang perlahan. Entah mengapa mengetahui posisi Kian yang tidak aman, membuatnya sedikit khawatir.

Lalu, Liliane mengangguk pelan, meski tampak tak sabar. "Baik. Tapi aku ingin ikut. Aku ingin tahu siapa yang membuat hidup kami seperti ini. Siapa yang menghancurkan Kian … dan Daddy."

Takeshi menatap Liliane dengan tajam, namun penuh kebanggaan. "Kau memang anak John. Dan kini… kita akan mengembalikan kebenaran, apapun risikonya."

"Aku akan selalu membersamaimu, Yuri." Lanjut Takeshi yang membuat Liliane bangkit dan berlari kecil ke arah kakeknya. Kemudian ia memeluk Takeshi dengan penuh kasih sayang.

"Jiisan, terimakasih karena selalu mendukungku dan menjagaku juga Kin." Ucap Liliane dengan tulus.

Takeshi mengelus punggung cucunya dengan sayang. "Yuri ... Melihat dirimu seperti saat aku melihat Morina. Anak itu sungguh pemberani meski terlihat lemah lembut. Dia selalu meyakinkanku bahwa semuanya akan baik-baik saja, bahkan saat dia terpaksa melarikan diri ke Italia."

"Untung saja dia bertemu dengan John. Aku tidak bisa membayangkan jika ia harus sendirian di negeri orang tanpa pengawasan, terlebih lagi Italia merupakan sarang mafia." Takeshi mengungkapkan kegelisahannya selama ini.

Liliane merenggangkan pelukan mereka. "Apakah Jiisan kecewa saat putrimu harus meninggal karena melahirkan aku?" tanya Liliane sedikit takut dengan respon Takeshi.

Namun, Takeshi terkekeh kecil dan menggeleng. "Kondisi kesehatan Morina saat itu memang tidak memungkinkan. Jika hari itu ada yang tersakiti, mungkin itu adalah John. Dia orang yang menangis paling keras saat mengetahui ibumu tidak bisa diselamatkan. Dia bahkan berlutut padaku untuk memohon ampun."

Daddy-nya ... Mengapa pria itu masih bisa menyayanginya bahkan saat dia yang menyebabkan pasangannya meninggal?

Seolah mengetahui apa yang dipikirkan oleh cucu semata wayangnya, Takeshi melanjutkan. "Jangan berpikir macam-macam, Yuri. Sejujurnya yang paling dicintai Daddy-mu adalah Morina dan dirimu. Dia berjanji pada Morina akan selalu menjagamu meski dengan nyawanya." Ucap Takeshi yang diangguki oleh Liliane.

"Setelah Daddy-mu meninggal, aku harus mengambil alih dirimu, dan menjanjikan hal yang sama, seperti John berjanji pada Morina. Kau kesayangan kami, Yuri."

Dan di detik itu juga, Liliane menangis keras untuk yang kedua kalinya. Dia sangat merindukan John. Kerinduan yang paling menyakitkan, karena ia tak akan pernah bertemu dengan John lagi.[]

...****************...

1
Monica Gendut Gendut
ceritanya bagus Thor, lanjutkan💪
scarlet
maaf Thor,, perlu belajar lg ttg Golda ya,,, klo Golda ayah O dan ibu AB,,, maka tdk mgkn anaknya Golda O,,, pasti A atau B
klo Golda ayah O dan ibu O, maka anaknya pasti O
Caesarikai: Halo, Teman Kai! Terimakasih untuk koreksinya, ya ... Kai akan belajar lagi untuk kedepannya🙌🏻✨
total 1 replies
scarlet
ryuu
Serenarara: Ubur-ubur makan sayur lodeh
Minum sirup campur selasih
Coba baca novel berjudul Poppen deh
Dah gitu aja, terimakasih /Joyful/
total 1 replies
scarlet
klo cinta,,, dia tdk akan gegabah sprti itu,,, membunuh ayahnya di dpnx kekasihnya
scarlet
mampukah melupakan orang yang telah membunuh ayahnya,,, ???
putrie_07
gawat😱
putrie_07
itu anakmu 😬
Roha12
suka /Smile/
Caesarikai: Halo, Teman Kai! Terimakasih untuk penilaiannya, ya ...🫶🏻✨
total 1 replies
kalea rizuky
lanjut
kalea rizuky
moga banyak like karena ne novel bagussss
Caesarikai: Halo, Teman Kai! Terima kasih untuk dukungannya selalu ya ...😍
total 1 replies
kalea rizuky
q ksih hadiah bunga
Caesarikai: Halo, Teman Kai! Terimakasih untuk hadiahnya ya🫶🏻 Have a good day✨
total 1 replies
kalea rizuky
lanjut donkk bagus bgt loh novel mu
Caesarikai: Halo! Terimakasih telah ikut serta dalam keseruan kisah Kian dan Liliane, ya🙌🏻✨ Mohon ditunggu untuk update selanjutnya, karena cerita akan update setiap harinya😉
total 1 replies
kalea rizuky
novel keren kok g ada like
kalea rizuky
seru
kalea rizuky
penulisannya rapi
Erma Wati
ceritanya menarik
Caesarikai: Halo! Terimakasih telah ikut serta dalam keseruan kisah Kian dan Liliane, ya🙌🏻✨
total 1 replies
putrie_07
y ampunnnn kasihannn
seruny......
putrie_07
huaaa😭😭😭😭
nyesel klo g baca karya ini
Caesarikai: Halo! Terimakasih sudah mampir untuk ikut serta dalam keseruan kisah Kian dan Liliane🙌🏻✨
total 1 replies
putrie_07
/Cry/😭😭😭😭😭😭😭😭sesak
putrie_07
pnasaran/Tongue//Tongue//Tongue/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!