Seorang gadis dari keluarga kaya jatuh cinta pada pria biasa. Dia memalsukan identitas dan menikah dengan pria itu. Tidak hanya itu, karena dia secara diam-diam meminta bantuan keluarga untuk membantu karir suaminya.
Sayangnya, setelah sang suami sukses, wanita itu di selingkuhi dan bahkan di ceraikan.
Untuk membalas dendam, dia kembali ke keluarganya dan menjadi putri salah satu dari 10 keluarga terkaya di dunia.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dava hanafisha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 17
"Kak apa besok kakak bisa ke butik?."
"Memang nya kenapa kalau kamu saja?."
"Aku sepertinya kurang sehat kak, tolong lah kak sekali saja."
Elenoa menjawab dengan anggukkan kepalanya. Dan pagi hari nya iya sudah bersiap untuk berangkat ke butiknya.
"Pagi Pak El, Bu Yasmin nya kemana Pak?." tanya salah satu karyawan.
"Lagi kurang sehat dia." jawab Elenoa dingin.
"Sepertinya Pak El itu tegas ya orang nya, gak seperti Bu Yasmin yang baik dan santai." bisik salah satu karyawan nya.
Siang hari nya seperti biasa Alea berkeliling mall dan mampir ke butik tersebut. Tanpa Elenoa sadari kalau Alea telah melihat dirinya didalam sana. Dan Alea langsung menghampirinya.
"Oh ternyata adik dan kakak bekerja ditempat yang sama." ucap Alea mengejeknya.
Elenoa yang sedang memainkan ponselnya langsung melirik ke arah sumber suara. "Apa maksud ucapan kamu?."
"Hahaha tak disangka seorang Elenoa Baskara sekarang bekerja di butik. Apa kamu sudah tidak bisa bekerja dikantor seperti dulu jadinya sekarang hanya sebagai pelayan butik?."
Elenoa langsung bangun dari duduknya dan menghampiri Alea, "jaga ucapan kamu wanita sialan! Apa kamu bisa nya hanya mengejek orang lain saja dan mengehabiskan uang orang lain sebagai wanita simpanan?." ucap Elenoa kesal.
Seketika Alea langsung melayangkan tamparan pada pipi kiri Elenoa. "Jaga ucapan kamu El!."
"Kenapa, kamu gak terima aku bilang seperti itu? Lebih baik kamu segera meninggalkan butik ini!."
"Lihat saja Elenoa, aku akan membuat perhitungan dengan kamu!." pungkas Alea dan iya segera bergegas meninggalkan butik tersebut. "Sial! Berani berani sekali Elenoa mempermalukan aku ditempat umum. Aku gak akan tinggal diam."
Disisi lain...
"Sha.. Apa bisa kita makan siang bersama diluar?." Reno mengirimkan pesan singkatnya kepada Alisha.
"Aduh.. Maaf Ren, untuk kali ini aku tidak bisa. Karena aku ada janji dengan klien usai jam makan siang, takut gak keburu waktu nya, mungkin lain waktu ya Ren." Balas Alisha ramah.
Tak berselang lama Winda datang kekantor Reno. "Maaf saya mau bertemu dengan Bapak Moreno apa bisa?." ucap nya pada sekretaris Reno.
"Maaf dengan Ibu siapa?."
"Saya dengan Winda."
Sekretaris tersebut langsung masuk kedalam ruangan Reno.
Tokkk... Tokkk... Tokkk..
"Permisi Pak, ada Ibu Winda ingin bertemu."
"Winda? Ada apa dia kesini."
"Baiklah, suruh dia masuk."
Sekretaris tersebut mengantar Winda menuju ruangan Reno.
"Hai, Ren. Senang sekali bisa bertemu dengan kamu kembali."
"Kamu tau dari mana Win, kantor ku disini? Ada apa?."
"Dari teman-teman kita pasti nya, by the way ini sudah mendekati waktu makan siang, apa kamu tidak ingin makan siang bersama ku? Atau kita hanya sekedar ngopi-ngopi bersama."
Reno membuang napas kasar. "Ada apa sih tujuan wanita ini kekantor ku?." tanyanya dalam hati.
"Maaf Win, aku tak punya waktu banyak. Kerena nanti ada meeting dengan klien. Tujuan kamu kesini ada apa?."
"Ternyata kamu masih sama ya Ren seperti dulu, selalu bersikap dingin dengan ku. Oh iya wanita yang bersama mu saat acara waktu itu pacar kamu?."
"Alisha, maksud kamu? Ada apa kamu menanyakan Alisha."
"Aku kira dia bekerja disini sebagai sekretaris kamu? Ren, apa kamu tidak sedikit pun mau membuka hati kamu untukku?."
"Apa wanita ini sudah gila, untuk apa dia datang kesini hanya untuk membicarakan hal gak penting seperti ini!." Tuturnya dalam hati kesal.
"Winda maaf, aku tak ada waktu untuk membahas hal gak penting seperti ini."
"Apa kamu bilang gak penting Ren? Aku sudah bertahun-tahun menunggu kamu tapi kamu masih seperti ini, kenapa kamu selalu bersikap dingin dengan ku, sedangkan tidak ke wanita lain. Ini gak adil Ren untuk aku."
Reno semakin kesal dibuatnya. Iya segera menghubungi security untuk datang keruangan nya.
Tokkk... Tokkk
"Iya silahkan masuk. Pak, tolong bawa wanita ini keluar dari ruangan saya."
"Ren, apa maksud kamu memperlakukan ini padaku, lepasin saya pak. Saya bisa keluar sendiri. Reno kamu liat nanti apa yang akan aku lakukan." pungkas Winda. Iya bergegas meninggalkan kantor tersebut.
*****
"Lho kak kenapa pipi nya merah?."
"Biasa ini perbuatan wanita gila."
"Hah wanita gila, maksud kakak Alea? Memang ada apa dengan kakak dan Alea tadi, jangan bilang dia datang ke butik kita lalu bikin keributan?."
Elenoa menceritakan pertemuan nya tadi dengan Alea, kepada Yasmin.
"Kurang ajar sekali Alea, berani-berani nya dia membuat keributan di tempat usahaku. Memang nya siapa dia, dengan semaunya membuat keributan dimana mana." pungkas Yasmin kesal.
"Kak apa aku boleh memberikan baju untuk Alisha?."
Elenoa terdiam sejenak. "Memang dia mau yas memakai pakaian milik kita?."
"Lho kenapa gak mau kak, pasti mau lah. Alisha itu wanita baik-baik dan tidak sombong, bukan seperti wanita gila itu."
"Terserah kamu saja Yas. Aku sih gak masalah kamu mau memberikan nya baju-baju butik kita."
"Iya kak, besok aku mau kerumah Alisha sekalian mau bertemu dengan Ibu."
**
**
Keesokkan harinya...
"Yasmin..?."
Yasmin langsung memeluk Ibu nya ketika sampai dirumah Alisha. "Bu, apa Alisha ada dirumah?."
"Ada Nak, baru saja sampai rumah. Ada apa kamu menanyakan Alisha."
"Aku mau kasih Alisha baju Bu, ini dari butik aku dan kak El." ucap nya tersenyum.
"Alhamdulillah, kedua anakku kini sudah kembali bangkit dan melanjutkan hidupnya dengan baik." tutur bi Rizka bangga. "Ya sudah masuk."
"Assalamualaikum Ibu Fenny." sapa Yasmin. Iya langsung menghampiri nya dan mencium punggung tangan wanita tersebut.
"Waalaikum salam. Eh, Yasmin sini duduk Nak."
"Ibu gimana kabarnya? Makin cantik saja."
"Alhamdulillah saya sehat, aduh kamu bisa saja. Oh iya bagaimana dengan usaha kamu, saya dengar dari bi Rizka katanya kamu sudah punya butik sekarang?."
"Iya bu, Alhamdulillah. Semua ini berkat rezeki dari keluarga Pak Darren sehingga saya dan Kak El bisa kembali menata hidup kami. Ini aku juga bawa beberapa baju untuk Alisha."
"Alhamdulillah kalau kalian bisa semakin lebih baik lagi menjalani hidup ini."
Tak berselang lama Alisha turun ke bawah dan menghampiri keduanya.
"Sha.." sapa Yasmin.
"Hallo Yas, kamu sudah dari tadi?."
"Baru sampai kok. Sha, ini aku bawa beberapa baju dari butik aku untuk kamu."
"Serius untuk aku? Wah terimakasih sekali Yasmin." ucap Alisha, sambil melihat baju-baju tersebut. "Ini bajunya bagus-bagus sekali Yasmin. Kamu emang gak pernah salah deh memilih fashion."
"Kamu bisa aj Sha."
Disisi lain...
"Kurang ajar! sakit hati sekali aku atas perbuatan Reno tadi. Berani sekali dia mengusirku dan membuat aku malu dihadapan karyawan nya tadi, seakan aku perempuan gila yang membuat keributan dikantor nya. Kamu fikir aku takut dengan kamu Reno, aku akan membuat perhitungan atas sikap kamu terhadapku tadi. Atau aku akan menghancurkan hubungan kamu dengan Alisha. Tunggu saja Reno pembalasanku." ucap Winda sinis.
Iya langsung mengambil ponselnya dan mencari tahu siapa Alisha sebenarnya.
Beberapa menit kemudian. "Oh Alisha Wijaya Pratama. Seorang ahli waris dari pemilik perusahaan PT. Sejahtera Abadi Pratama Group. Bisa saja Reno mencari wanita kaya raya seperti Alisha, pantas saja dia semakin dingin sikapnya dengan aku. Oke kalian berdua akan menjadi target aku saat ini!." winda tertawa dan menggelegar seisi kamarnya.
Kini iya sedang menyusun rencana untuk melakukan kejahatan kepada Reno dan Alisha. "Kamu fikir aku akan diam saja Moreno Sanjaya dan kamu mengira kalau aku saat ini masih seperti Winda yang dulu hanya bisa menangis saat kamu mengacuhkan ku?oh tentu tidak! Aku sudah bangkit dan menjadi wanita kuat seperti sekarang, jangan berani macam-macam kamu denganku Moreno Sanjaya!." winda tersenyum sinis sambil menggenggam ponselnya.