NovelToon NovelToon
Sahara Penghuni Rumah Angker Bagaskara

Sahara Penghuni Rumah Angker Bagaskara

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Poligami / Spiritual / Rumahhantu / Matabatin
Popularitas:823
Nilai: 5
Nama Author: Ridwan01

Bintang yang mengalami kebangkrutan terpaksa harus menjual semua asetnya dan juga pindah dari kota tempat dia tinggal
beruntung dia masih punya warisan sebuah rumah dari sang Kakek Bagaskara
Tapi rumah itu tidak berani di dekati penduduk karena terkenal Angker dan tidak bisa di masuki siapapun kecuali oleh sang pemilik
mampukah Bintang dan keluarganya bertahan disana? dengan banyak gangguan dan juga musuh sang kakek yang mengincarnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ridwan01, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

kiriman santet

Beberapa Minggu berlalu

Lahan yang penuh semak belukar sekarang sudah bersih dan siap di garap, Bintang memisahkan setiap bagian yang akan di tanami padi dan yang di tanami sayuran

"Lumbung padi juga sudah di perbaiki pak Bintang, semuanya sudah beres karena banyak orang yang mengerjakannya" ucap Hasan

"Pak Hasan, dulu bapak adalah orang kepercayaan kakek kan? Bagaimana bapak bisa bekerja pada juragan Galuh?" Tanya Bintang serius

"Saat itu, saya masih berusia dua puluhan, dan ketika tuan Bagaskara meninggal, semua lahannya bahkan tidak bisa di tanami para pekerja ataupun den Bima sendiri, setiap di tanami selalu menjadi kering dan mati, jadi kami para pekerja disini terpaksa pindah ke tempat juragan Galuh karena kebutuhan hidup yang terus berjalan" jawab Hasan

"Apa benar ini ada sangkut pautnya dengan ritual pemagaran yang di lakukan kakek?" Tanya Bintang

"Pak Bintang tahu tentang itu, tidak ada yang tahu sebelumnya?" Tanya Hasan terkejut

"Saya tahu pak, saya tahu semuanya bahkan tentang kutukan yang secara turun temurun di tujukan untuk keluarga Darmawan, cuma karena cinta salah satu perempuan di keluarga mereka yang di tolak Kakek, mereka memberikan kutukan yang bisa menghanguskan keluarga Darmawan hingga habis" jawab Bintang

"Rumah dan lahan milik tuan Bagaskara memang di pagari beliau dan juga jin miliknya, hingga tak ada seorangpun yang bisa mengambil apapun dari lahan dan rumah itu" jawab Hasan

"Pak Bintang benar, saya sendiri saksinya, bagaimana setiap anggota keluarga Darmawan terus meninggal setiap tahunnya sampai berhenti di Ayah pak Bintang sendiri, seharusnya kutukan itu berhenti di pak Bagaskara" ucap Hasan

"Lalu kenapa papa saya juga terkena pengaruhnya, dan bahkan mama saya ikut meninggal?" Tanya Bintang

"Sepertinya juragan Galuh masih menyimpan dendam dan melakukan sesuatu pada ayah pak Bintang" jawab Hasan

"Sebaiknya anda juga hati hati pak" ucap Hasan

"Pasti saya akan hati hati pak, apalagi setelah saya tahu apa yang menimpa keluarga saya ini ada campur tangan dari seseorang" jawab Bintang

"Terima kasih sekali lagi pak, dan besok kalian sudah bisa mulai menggarap sawah dan juga menebar benih padinya, pak Karman sudah mengirim benih padi yang saya pesan kemarin, tinggal di rendam dan di tebar setelah tiga hari" ucap Bintang

"Baik pak" jawab Hasan

"Bapak bisa panggil saya Bintang saja" ucap Bintang

"Kalau begitu saya akan panggil Aden saja, karena merasa tidak pantas jika memanggil nama" jawab Hasan

"Terserah bapak saja, senyamannya bapak" balas Bintang

Saat hendak pulang dari lahan, tiba tiba seekor ular berbisa merayap ke arah Bintang dan hendak menggigitnya, tapi kalung yang di pakai Bintang tiba tiba bersinar dan ular itu terlempar hingga ke luar batas ladang milik Bintang

Sstt.. ssttt..

"Ular itu sepertinya ingin sekali menggigit Aden" ungkap Hasan

"Hahaha.. mungkin ular itu menyukai saya pak" jawab Bintang bercanda, meski dia sempat melihat kalung yang dia pakai bersinar

"Aden bisa saja" balas Hasan terkekeh

"Sebaiknya para pekerja juga memakai sepatu boots ya pak, untuk keamanan" ucap Bintang

"Akan saya beritahu yang lain den, agar mereka berhati hati" jawab Hasan

"Mari kita pulang pak, hari sudah hampir gelap" ajak Bintang

Sampai di rumah, Bintang Langsung bersih bersih dan melaksanakan shalat Maghrib bersama keluarganya, tak lupa dia juga mengaji juga mendo'akan semua keluarganya yang sudah meninggal

"Ma, bi Sumi, ini saya ada sesuatu yang harus kalian pakai saat di luar rumah" ucap Bintang saat mereka selesai makan malam

"Ini apa pa?" Tanya Silvia

"Gelang ini harus kalian pakai, buka saat kalian akan shalat dan masukkan ke dalam kotaknya lagi" jawab Bintang

"Papa dapat ini dari mana? Papa ke dukun?" Tanya Silvia tidak suka

"Nggak ma, ini dari dalam lemari kakek Bagaskara, dan di sana juga tertulis kalau semua penghuni rumah harus memakai ini, kecuali yang memiliki darah Langsung dengan Kakek Bagaskara" jawab Bintang

"Dimas nggak perlu pakai pa? Cincin ini juga nggak mau lepas dari tangan kanan Dimas" tanya Dimas

"Cincin itu memang ada isinya Dimas, perempuan bernama Sahara itu memang istri kedua kakek Bagaskara" jawab Bintang

"Jadi benar yang di katakan sosok yang masuk ke tubuh papa?" Tanya Silvia khawatir

"Iya ma, tapi Sahara sekarang adalah bagian dari keluarga kita, dia akan mengikuti Dimas dan menjaganya saat di luar dan di dalam rumah" jawab Bintang

"Tapi pa, bagaimana dengan larangan agama kita?" Tanya Silvia dan Sumi mengangguk

"Mereka tidak meminta tumbal ataupun makan sesajen ma, mereka jin leluhur kita dari keluarga Darmawan, dan Rukmini sudah ada sejak keturunan pertama Darmawan hingga dia ikut Kakek" jawab Bintang

"Mereka? Rukmini?" Tanya Silvia

"Iya namanya nenek Rukmini dan dia aku terima sebagai keluarga kita di rumah ini, jadi jika kalian melihat sosok seorang nenek di rumah ini kalian jangan takut, itu dia, dia memakai kebaya hijau" ucap Bintang

"Mas... Aku takut" rengek Silvia

"Kita harus hadapi ini ma, nanti aku ceritakan semuanya, dari awal sampai akhir" jawab Bintang memeluk Silvia

Duar duar duar

Sreekk

Suara ledakan di atas atap dan juga seperti taburan pasir di atas genteng terdengar kencang

"Pa!" Pekik Dimas ketakutan, dia bersembunyi di belakang punggung Bintang

"Apa itu?" Gumam Bintang

"Teluh yang di kirim untukmu nak" bisik Rukmini

Duar duar duar

"Ayo kita mengaji saja" ajak Bintang yang bingung harus melakukan apa

"Sahara ikut aku!" Perintah Rukmini yang bisa di dengar Bintang juga Dimas

Bintang Langsung meminta Dimas untuk jangan bersuara karena wajahnya terlihat pucat saat cincin yang dia pakai mengeluarkan asap tapi tak bisa di lihat orang lain selain Bintang dan Dimas

Di luar

"Jin Galuh, berani kalian mengganggu anakku hah!" Bentak Rukmini saat dia dan Sahara berada di atas atap rumah Bagaskara

"Rukmini.. aku pikir nenek tua ini sudah menyerah dan pergi ke keluarga lain" ledek jin milik Galuh bernama Hala

"Aku akan selalu ada di keluarga Darmawan sampai keturunan mereka habis, dan saat ini mereka bahkan masih ada dan Selamat dari ulah kalian" jawab Rukmini

"Malam ini mereka akan musnah, dan tuan kami yang akan menang!" Bentak Hala

Hala lalu memerintahkan para anak buahnya untuk mencoba masuk ke dalam rumah Dari segala arah dengan membawa bola api yang mereka pegang

Srakk srakkk brak brak

Suaran gesekan di dinding dan dobrakan di jendela juga pintu terdengar kencang dan semakin membuat Bintang juga keluarganya takut, mereka terus mengaji dan juga berdo'a agar semuanya cepat berakhir

"Nak Bintang masuk ke dalam kamar milik tuan Bima dulu, disana ada garam lain yang di khususkan untuk di lempar ke setiap sudut ruangan rumah, lakukan itu sambil membaca ayat kursi dan kumandangkan adzan juga oleh nak Dimas" bunyi suara Rukmini dari luar

"Ayo Dimas bantu papa" ucap Bintang menarik tangan Dimas, Silvia dan Sumi mengikuti mereka karena merasa takut dan juga khawatir

"Papa itu siapa? Kenapa papa menuruti perintahnya?" Tanya Dimas

"Itu suara Rukmini, penunggu rumah ini, jin dari keluarga kita dan kamu tidak perlu takut" jawab Bintang

Dia langsung melakukan apa yang Rukmini minta dan melemparkan garam tersebut ke setiap sudut rumah dengan tangan gemetar, karena banyak sosok yang terlihat hampir menembus dinding rumah mereka

"Aahhkk" teriak Sumi dan Silvia saat sosok berambut panjang dengan wajah hancur dan tanpa mata muncul dari balik dinding dapur

Srak srak

Bintang Langsung melempar garam itu pada wajah sosok di depannya

"Panasss.... Aakkhh!" Pekiknya dan tiba tiba dia menjadi asap

"Dimas adzan, agar sudut ini juga terbebas dari sosok sosok itu" perintah Bintang dan Dimas mulai mengumandangkan adzan

"Alhamdulillah, semuanya selesai, ayo kita kembali mengaji" ungkap Bintang

Kembali keluar

"Aakhhhh.. sepertinya sepuluh tahun Kematian Bagaskara kamu bukan hanya diam Rukmini!' ucap Hala yang juga kepanasan karena serangan dari Rukmini

"Hahaha kamu benar, aku berguru pada seseorang yang berilmu putih, Aku sekarang adalah seorang jin Islam Hala, kamu dan tuanmu tidak akan bisa mengganggu keturunan Darmawan lagi, karena anakku yang sekarang adalah seseorang yang taat!" Jawab Rukmini

"Nenek, aku mau Dimas" bisik Sahara

"Kamu boleh kembali padanya asal kamu bantu aku melenyapkan jin jin itu, kamu lihat mereka, mereka ingin Dimas menjadi milik mereka" jawab Rukmini berbohong

Sosok Sahara masih sangatlah liar, dia masih menginginkan Bima, tapi saat dia di beri tahu Rukmini bahwa Bima mati karena Galuh, dan Dimas memiliki wajah yang sangat mirip dengan Bima, dia jadi memilih Dimas

"Tidak! Dimas itu adalah milikku dan kalian tidak boleh mengambilnya!" Bentak Sahara dengan mata merah menyala dan mulai membakar setiap jin di hadapannya, juga memakannya tanpa ragu, dan dengan sadis dia juga melempar mereka yang sudah hancur ke arah Hala

Bersambung

1
Antoni Indri
lagi seru2 nya eh tubi kontinyu
Ridwan01: sudah ada kak episode barunya, masih di review
total 1 replies
Antoni Indri
keren..lanjut ampe tamat
Antoni Indri
Sepi
padahal ceritanya bagus.
gw demen.
lancar ampe tamat ye
Ridwan01: terima kasih kak 🙏☺️
total 1 replies
Chindy Natasya
lanjut thorrr
Chindy Natasya
hayuuuk lanjut update thorr
Ridwan01: siap kak terima kasih
Ridwan01: siap kak terima kasih 🙏☺️
total 2 replies
Ridwan01
terima kasih sudah mampir 🙏☺️
TheNihilist
Gak bisa dijelaskan dengan kata-kata betapa keren penulisan cerita ini, continue the good work!
Ridwan01: terima kasih kak 🙏☺️
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!