Menceritakan kisah Raditya Sukma yang terjerat dengan Seorang CEO cantik bernama Amelia Artmaja.
Sebagai manusia terkuat dibumi ini.Raditia terpaksa patuh pada Amelia. dan berperan sebagai pengawalnya. tidak hanya itu, Raditia juga terjerat hubungan dengan beberapa wanita selama menjadi pengawal amelia. Hinga pada akhirnya, dia memutuskan menikahi setiap wanita yang memiliki ikatan cinta denganya..
So jika kalian penasaran langsung cekidot ceritanya!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SATO_WOW, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
AMELIA GADIS KECIL ITU?
"Kamu tidak mengerti, Siska." Herman mengambil bungkus roko dari atas meja dan menjelaskan pada Siska, "Hal-Hal mandraguna akan selalu ada di era manapun, Garuda Hitam telah banyak belajar Ilmu BelaDiri dari berbagai suku yang ada di Indonesia dan tentu saja dia sangat sakti. Kudengan dia bisa membuat ledakan kuat setara Granat hanya dengan sebatang Roko."
"Sungguh? Tapi itu terdengar seperti sebuah bualan dari seorang pria tua," cibir Siska, Matanya melihat Herman dengan ejekan.
"Terserah jika kamu tidak percaya." ujar Herman dengan sungguh-sungguh.
"Tapi sekarang kamu harus ikuti dia dan kamu akan bertanggung jawab untuk keaman orang-orang di sekitarnya!" perintahnya dengan sangat tegas.
"Ketua, Aku...." Siska mengerutkan kening, sepertinya dia sangat enggan dengan misi ini.
"Lebih baik kita membantunya dengan cara menjaga orang-orang yang dia sayangi, jangan sampai dia mengamuk di kota kita!" saran Herman, kali ini nada suaranya sangat serius.
"Jika kamu merasa akan gagal dalam misi ini, segera hubungi aku secepatnya." tambahnya
"Baik, Ketua." Tegas Siska, perintah Herman membuat tubuhnya gemetar tak terkendali.
Sebagai seorang Polisi intel dari Polrestabes Bandung, Siska tahu betul tentang kekejaman dan metode gila yang selalu dilakukan Herman, Macan tutul hitam.
Di dunia bawah, namanya saja membuat orag lain ketakutan.
Di Polrestabes Bandung sendiri, semua orang memanggilnya Ketua tak Terkalahkan.
Jika dia berurusan dengan musuh, tentu saja dia tidak akan bersikap lembut.
Sebelum musuh berdarah-darah, dia tidak akan pernah berhenti menyerangnya.
Tapi setelah menjadi Ketua, Herman jarang turun sendiri ke lapangan.
Ini bukan berarti dia diabaikan, malah sebaliknya dia memiliki metode yang berbeda dengan orang lain dan tidak ada yang berani memprovokasinya.
"Tapi, ketua. bolehkan aku bertanya alasannya?" tanya Siskan sangat penasaran dengan misi kali ini.
"Alasannya sangat sederhana, Akibat dari perbuatan Garuda Hitam tidak dapat di kendalikan, sedangkan akibat dari kamu masih dapat di kendalikan. terlebih lagi dia adalah pria yang sangat setia dengan pasangannya. Jadi akan lebih baik jika kamu mendekatinya." ujar Herman, tanganya mengambil remote televisi dan memutar video,"Vidio ini diambil oleh departemen Khusus saat Garuda Hitam bertempur di Moskow, Rusia. Cobalah lihat dan perhatikan sendiri!"
Setelah berbicara, Herman juga pergi dari ruangan Villa.
Siska berbalik dan melihat layar televisi dengan ekspresi ngeri di matanya!
"Tidak mungkin! Pertempuran ini terlalu keren dan sadis, sungguh tak kusangka bahwa semua semua hal gila ini bisa dilakukan oleh seorang manusia. Hanya saja, Apakah semua ini benar benar dilakukan oleh pria cabul barusan?" gumamnya
Siska melihat lagi ke arah pintu Villa dan mau tak mau merinding disekujur tubuhnya.
...
Setelah Raditia meninggalkan area Villa, setibanya dipinggir jalan, dia langsung memesan taksi online untuk kembali ke apartemen Amelia.
Dari dalam mobil, dia memandangi lampu-lampu di pinggiran jalan kota bandung saat malam hari, lalu dia bergumam pada dirinya sendiri, "Pak tua bodoh itu masih bertanya tentang alasanku kembali ke Bandung, jelas semua ini sudah diatur oleh guruku! Sial, dia hanya ingi membatasi gerak-gerik yang akan kulakukan nanti!!"
Memikirkan hal ini, Raditia mengerutkan kening. Lalu menatap ponselnya dan mengirim sebuah pesan, "Guru, kamu menyuruhku kembali ke Bandung untuk melakukan sebuah misi penyamaran, kan? Tapi sekarang, kenapa kamu ingin aku segera menikahi wanita dingin dan sombong seperti Amelia?"
Melihat ponselnya menerima sebuah pesan, guru Raditia segera membalas, "Sukma, masih ingatkah ketika kamu menjalani pelatihan mental bersama suku anak dalam di Sumatra? Kala itu, kamu sering berbicara tentang seorang gadis kecil yang pernah menyelamatkan hidupmu dan kamu selalu berharap kembali ke bandung untuk menemuinya!"
"Aku ingat," balas Raditia singkat, dia agak terkejut dengan balasan dari gurunya.
Seketika pikirannya kembali ke masa lalu.
Sepuluh tahun yang lalu, Raditia baru lulus SMP dan sedang mempersiapkan diri untuk ujian masuk SMA unggulan.
Siapa sangka, kedua orang tuanya gantung diri karena bangkrut.
Raditia sendiri di ganggu dan di buru oleh sekelompok penagih hutang dan preman.
Seorang tuan muda yang awalnya lahir dengan segala macam kemewahan, tiba-tiba menjadi seorang gelandangan.
Hidup sendirian dan tak berdaya.
Raditia telah merasakan kehangatan dunia dan dia juga telah merasakan kejamnya dunia.
Suatu malam, ketika Raditia berteduh dari hujan depan sebuah rumah kosong, dia tiba-tiba di pukul oleh sepuluh preman yang sedang mabuk disana.
Raditia yang sangat kelaparan dan kedinginan, dipukuli hingga sekarat.
Kesedihan hatinya sudah tak terbendung lagi, dan dia berpikir untuk bunuh diri.
Karena Raditia merasa hanya dengan kematian dia bisa bertemu lagi dengan kedua orang tuanya.
Jadi segera berlari ke tangah jalan dan berharap sebuh mobil akan menabraknya.
Namun, mobil mobil itu hanya melewatinya begitu saja.
hingga sebuah mobil yang tidak sengaja melewati genangan air kotor, dan cipratan air langsung mengenai wajah Raditia.
Raditia marah dan bergegas ke arah mobil itu.
Siapa sangka, seorang gadis turun dari dalam mobil.
Gadis itu mengenakan pakaian merah dengan rambut hitam di kuncir kuda, dan wajahnya sangat cantik seperti malaikat.
Dia berdiri dibawah lampu jalan, segera membungkuk dan minta maaf kepada Raditia.
kala itu Raditia, yang kelaparan dan kedinginan pingsan begitu saja ketika melihat wajah gadis cantik itu.
Ketika Raditia sadar kembali, dia sudah berbaring di ranjang rumah sakit.
Ternyata gadis itu yang membawa Raditia kerumah sakit dan menempatkan di ruangan perawatan terbaik.
Bahkan gadis itu menemani Raditia sampai dia benar benar pulih, Dihati Raditia gadis itu seperti malaikat yang dikirim tuhan untuk menyelamatkan hidupnya.
Sejak saat itu juga, Raditia langsung jatuh cinta pada gadis itu, hanya saja selama gadis itu menemaninya Raditia tidak pernah berani menanyakan namanya.
Karena Raditia sadar bahwa dia tidak layak dengan gadis itu, tepat ketika Raditia akan berpisan, dia meminta hadiah kenangan kepada gadis itu.
Mengatakan bahwa setelah beberapa tahun, Raditia pasti akan kembali untuk berterima kasih kepadanya.
Awalnya, gadis itu ragu-ragu untuk beberapa saat, tapi dia masih memberikan salah satu jepit rambutnya kepada Raditia.
Memikirkan hal ini, Raditia mengeluarkan jepit rambut warna merah dari sakunya.
Meskipun Raditia adalah tentara bayaran terkuat yang dikenal seluruh negara selama bertahun-tahun, tetapi dia tidak akan pernah lupa kepada gadis itu.
Dan jepit rambut merah gadis itu, selalu Raditia bawa kemana-mana. Raditia kembali melihat layar ponselnya dan mengirim sebuah pesan, "Guru, mungkinkah Amelia adalah gadis itu?"
Ting!
Mendapat balasan dari Raditia, gurunya segera membalas,"Aku tidak begitu jelas tentang detailnya, tapi aku cukup yakin bahwa kemungkinan besar Amelia adalah gadis itu."
"Oke, aku mengerti," balas Raditia menghela nafas, dan kemudian memasukkan kembali jepit rambut merah ke dalam sakunya.
BERSAMBUNG..