NovelToon NovelToon
Sistem Pengganda Uang

Sistem Pengganda Uang

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Sistem / Dikelilingi wanita cantik / Playboy / Kebangkitan pecundang / Harem
Popularitas:4.6k
Nilai: 5
Nama Author: Quesi_Nue

Rian adalah siswa sekolah menengah atas yang terkenal dengan sebutan "Siswa Kere" karna ia memang siswa miskin no 1 di SMA nya.

Suatu hari, ia menerima Sistem yang membantu meraih puncak kesuksesan nya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Quesi_Nue, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 16

Setelah satu jam tertidur, tubuh Rian akhirnya mendapatkan sedikit energi kembali. Namun, tidurnya yang nyenyak terganggu ketika ia merasakan sentuhan pelan di lengannya.

Perlahan, matanya terbuka, dan yang pertama ia lihat adalah seorang perawat muda yang tadi memberinya bantal.

"Mas, mas, bangun mas," ucapnya lembut.

Rian mengerjapkan mata, masih dalam keadaan setengah sadar. Lalu, ia melihat seorang dokter berdiri di sampingnya, menatapnya dengan ekspresi serius.

"Pak Rian," ujar dokter itu, "Saya ingin memberitahukan bahwa pasien atas nama Sasha sudah dipindahkan ke ruang rawat inap. Operasi berjalan lancar, tapi kondisinya masih perlu dipantau sewaktu - waktu."

Begitu mendengar itu, rasa kantuk Rian langsung hilang.

"Sasha… dia sudah sadar?" tanyanya cepat, mencoba bangkit dari posisi tidurnya.

Dokter menggeleng. "Belum, tapi tanda-tanda vitalnya sudah stabil. Jika tidak ada komplikasi, kemungkinan besar dia akan sadar dalam waktu dekat."

Mendengar itu, Rian merasa sedikit lega.

Ia mengusap wajahnya, mencoba sepenuhnya terbangun dari kantuknya. "Dia ada di kamar mana sekarang?"

Dokter memberikan sebuah catatan kecil. "Ruang 80, lantai tiga. Anda bisa menemuinya setelah benar-benar merasa lebih baik. Kami tidak ingin ada satu pasien lagi yang pingsan karena kelelahan." Ucap dokter dengan nada setengah bercanda.

Perawat muda yang tadi membangunkannya ikut tersenyum kecil. "Masih lemas mas badannya? Mau saya ambilkan air putih dulu ga?"

Namun, Rian menggeleng. "Enggak, aku harus ke sana sekarang."

Meski tubuhnya masih sedikit berat, Rian tidak ingin menunggu lebih lama.

Perawat muda itu sedikit terkejut melihat Rian yang tiba-tiba bersemangat meskipun tubuhnya masih terlihat lemas.

Tadi, ia melihat bagaimana Rian nyaris tumbang karena kelelahan, tapi sekarang, hanya karena mendengar kabar tentang Sasha, matanya langsung berbinar penuh semangat.

"Sangat peduli banget sama istri" batinnya, merasa kagum melihat rian sangat peduli pada istrinya.

Perawat muda itu menatap punggung Rian yang perlahan menjauh. Dalam hatinya, ia merasa sedikit iri.

Ia baru saja melihat seseorang yang begitu peduli dan rela mengorbankan dirinya untuk "istrinya."

"Suaminya sendiri sampai mendonorkan darah dan hampir tumbang karena kelelahan, tapi tetap bersikeras menemuinya."

Ia menghela napas pelan, lalu tersenyum kecil.

 "Andai saja nanti aku punya suami seperti dia…" gumam perawat muda itu.

Rian berjalan pelan menuju lift yang ada di lantai 1 itu.

Ia berjalan pelan keluar dari lift karena masih cukup lelah.

Setelah beberapa saat, Rian tiba di di depan pintu kamar bertuliskan angka 80.

Rian membuka pintu kamar 80 dengan hati-hati. Begitu masuk, matanya langsung tertuju pada sosok di atas ranjang.

Seseorang yang sangat di rindukan nya, Sasha.

Ia masih tertidur, napasnya teratur, dan wajahnya tampak lebih tenang dibanding saat di ruang operasi. Rambut cokelatnya yang panjang tergerai di bantal putih, kontras dengan kulitnya yang sebersih porselen.

Sekilas, ia terlihat seperti Putri Salju yang tertidur, menunggu seseorang untuk membangunkannya.

Rian berjalan mendekat, memperhatikan wajah Sasha yang biasanya penuh ekspresi, entah itu senang, sedih hingga sebagainya.

Kini tampak damai dalam tidurnya. Tak ada lagi tatapan kesal atau sinis seperti sebulan terakhir ini hanya ada ketenangan.

Ia menarik kursi di samping tempat tidur dan duduk, menghela napas dalam. Rasa lelahnya masih ada, tapi melihat Sasha di sini, selamat, membuat semuanya terasa sedikit lebih ringan dan entah kenapa ada perasaan yang berbeda.

Perlahan, ia menggenggam tangan Sasha.

"Kamu ngambek sebulan penuh sama aku... tapi lihat, aku ada di sini." Ucapnya lembut.

Ia mengelus puncak kepalanya entah kenapa perasaan pada dirinya mendorong nya melakukan hal itu.

Ditengah kesenangan yang mendatangi Rian, tiba - tiba mesin monitor jantung (elektrokardiograf) mengeluarkan bunyi cepat dan di tandai Sasha yang kejang - kejang.

Bip… bip… bip…

Suara mesin detak jantung yang awalnya stabil tiba-tiba turun drastis.

Dengan tangan gemetar, ia segera menekan tombol panggilan darurat di samping ranjang.

"Dokter! Perawat! Tolong!!" teriaknya panik melihat kondisi Sasha.

Matanya langsung tertuju ke wajah Sasha yang semakin pucat. Napasnya melemah, dan tubuhnya kejang - kejang.

Dokter sedang bergegas menuju ruangan 80 itu namun monitor sekali lagi berbunyi panjang.

Bip—bip—biiiip—

Monitor Jantung mengeluarkan bunyi panjang berarti pasien telah meninggal dunia.

Tiba-tiba, sesuatu di dalam hatinya terasa menyakitkan.

Sebuah perasaan yang selama ini ia abaikan.

Perasaan yang selama ini Rian pikir mungkin hanya sebatas sahabat… hanya kebiasaan… hanya rasa peduli.

Tapi, sekarang… saat ia dihadapkan dengan kehilangan Sasha di depan matanya…

Ia tidak rela jika kehilangan dirinya.

Rian telah menyadari semuanya, bahwa ia mencintai Sasha bukan sekedar teman namun lebih dari itu.

Rian seketika histeris ketika mendengar suara monitor itu dan ia langsung memeluk tubuh Sasha yang dingin dan tak bernyawa.

"Hiks,hiks, Sasha.. Kenapa kamu tinggalkan aku, maafin aku telah salah sama kamu, jangan tinggalin aku, aku sayang kamu sha, bangun dong sha" Rian menggoyang - goyang tubuh Sasha yang dingin itu berusaha untuk membangunkan nya.

Dokter dan para perawat memasuki ruang rawat inap bernomor kan 80 itu dan terdengar nyaring di telinga mereka bunyi monitor jantung panjang.

Dokter langsung mengecek pergelangan tangan Sasha.

"Bagaimana dok, Istri saya gak meninggal kan, usahakan selamatin dia dok" Ia bertanya sambil memeluk dan mengelus kepala Sasha.

Dokter dan perawat seketika bingung untuk menjawab karena melihat Rain sangat menyayangi istrinya tapi mereka harus profesional dan langsung menyampaikan berita sedih tersebut.

"Maaf, Pasien sudah tidak tertolong, pasien telah meninggal dunia." Ucap dokter tersebut.

Rian semakin histeris mendengar hal tersebut. Bagaikan petir menyambar di siang hari, kecewa dan sedih yang dirasakannya saat ini.

"hiks, hiks, jangan tinggalin aku sha, aku sayang kamu, bangun sha" ucap Rian tak bisa menerima kenyataan Sasha telah meninggal kan dirinya.

Dokter dan perawat melihat adegan tersebut seketika meneteskan air mata walaupun ia telah lama berada di rumah sakit ini, tapi setiap pasien kehilangan nyawa ia selalu bersedih melihat keluarga yang di tinggal kan.

Dokter dan perawat langsung keluar dari kamar ruangan 80 itu takut membuat marah rian yang tengah menangisi di sebelah tubuh Sasha yang dingin dan tak bernyawa itu.

Rian terus menangisi kepergian Sasha selama 10 menit ini dan tiba - tiba terdengar suara yang familiar di telinga nya.

Ding! " Panel muncul di depan nya.

Ding! [Pilihan Penawaran Tersedia]

Rian terkejut dengan kedatangan tiba - tiba bunyi sistem yang selama sebulan ini yang ada pada dirinya.

Ding! [Pilihan Penawaran Tersedia]

[1. Selamatkan Sasha]

[2. Tingkatkan Versi Sistem menjadi 1.2]

[3. Meningkatkan Kelipatan Penggandaan dari 3x » 13x]

1
ALAN
min typo/Facepalm/
ALAN
Nah akhir nya, kaya kan dirimu Rian
ALAN
Lanjut thor
ALAN
Lanjut thor, siapa wanita paruh baya itu
Kang ozy
Luar biasa
Hiu Kali
pikir hadiahnya kemampuan trading tingkat tinggi thor.. jadi cepet mengamankan posisi dalam hitungan satu bulan.. jangan lupa nadia juga..kasihan..jangan jadi kacang lupa sama kulitnya..
Hiu Kali
howrang kaya lho thor shasha ini.. afa hiya tabrakan tidak ada penjaganya?
Teguh Aja: Sasha sedang bertengkar dengan ayahnya dan ia kabur dengan sopirnya tanpa membawa hp maupun dompetnya 🙏
total 1 replies
Hiu Kali
jangan lupa suruh rian belajar trading thor.. biyar cepet kayah rayah dia..
ALAN: iya thor bener
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!