"Urusan kita belum selesai, saya ada penawaran kalau kamu setuju maka kamu harus mau mengandung anak saya."
"Saya tidak setuju."
"Benarkah kamu tidak setuju? saya ini akan memberikan penawaran yang sangat menarik, bukankah sekarang kamu sedang mencari seorang pria?"
Apa sebenarnya yang akan di tawarkan oleh laki laki itu hingga dia percaya diri sang perempuan tidak akan menolak.
Jangan Lupa Like Dan Komen! Wan Kawan 🤗😘
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon VivianaRV, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 32
Dengan mengangkat roknya agar memudahkannya, Riyanti berjalan cepat menuju Regos. Riyanti kesenangan karena Regos mau datang kesini. Dengan datangnya Regos ke sini maka Riyanti akan memamerkannya ke seluruh saudaranya yang selama ini selalu menjelaskan anaknya.
Dia akan perlihatkan ke semuanya kalau anaknya itu bisa mendapatkan laki-laki yang premium lebih premium dari para menantu saudara-saudaranya. Riyanti tentu tidak terima dengan hinaan para saudaranya maka dari itu dia mendesak Riri untuk segera membawa calon tapi ternyata calon yang dibawa oleh Riri malah melebihi ekspektasi nya.
"Apa nak Regos sudah lama sampai sini?"
"Ini baru saja sampai bu."
"Pasti nak Regos sedang mencari Riri ya?"
"Iya, tadi saya mencari Riri, ibu dan bapak tapi sangat susah tapi untungnya sekarang sudah bertemu ibu."
"Iya untung saja ya, Riri saat ini masih sibuk reuni bersama teman-teman masa kecilnya di pojokan sana makanya enggak terlihat."
Fani yang semula diam saja menyimak percakapan antara bibinya dan Regos pun langsung beringsut mendekati bibinya. Fani mengira bahwa Regos adalah saudara jauh dari keluarga pamannya makanya bisa seakrab itu dengan bibinya.
Karena kalau saudara dari bibinya itu tidak mungkin. Pasti saat kumpul keluarga Regos akan terlihat.
"Bibi kenal dengan laki-laki tampan ini?" ucap Fani berbisik tapi masih mampu didengar telinga Regos.
"Iya bibi sangat kenal" Fani pun tersenyum cerah.
"Bibi kalau begitu kenalkan aku dengan dia, pasti dia akan sangat cocok denganku."
Riyanti menengok ke arah ponakannya, "tidak bisa! Mana mungkin dia akan cocok denganmu, nak Regos itu calon suami dari Riri kamu mau merebut calonnya mbakmu? Lagian kamu itu masih sekolah SMA, lebih baik belajar enggak usah pacar-pacaran."
Bahu Fani langsung lunglai, "bibi bohong kan? Mana mungkin mbak Riri bisa dapat calon suami setampan ini, sudah mas Regos untuk Fani saja biarkan mbak Riri cari yang lain. Riri ini sudah besar jadi sudah boleh berpacaran apalagi kalau pacarnya dengan mas Regos."
Riyanti langsung memandang Fani dengan tatapan sinis. Enak sekali anak kecil itu bilang kalau anaknya harus mencari laki-laki lain dan merelakan Regos untuk Fani, pokoknya Riyanti tidak akan memberikan calon mantu premiumnya itu kepada orang lain. Regos harus tetap menikah dengan Riri, anaknya titik tidak ada koma.
"Ayo nak Regos ikut ibu biar ibu antar kamu ke Riri, kamu jangan terlalu mendengar perkataan anak kecil itu, dia itu sering ngomong ngelantur" Riyanti berlalu pergi diikuti Regos di belakangnya meninggalkan Fani.
"Bibi aku sudah besar dan aku tidak ngomong melantur! Apa yang aku omongkan tadi serius tidak bercanda!" Riyanti tidak menggubris teriak Fani sama sekali.
Tamu undangan yang mendengar teriakkan Fani pun memandang Fani aneh. Sedangkan ibu Fani yang juga mendengar anaknya berteriak pun segera menghampiri anaknya lalu menggeret nya pergi karena malu dipandang oleh semua orang.
Disisi lain Riyanti dan Regos sudah sampai di pojok ruangan tempat Riri berkumpul dengan para temannya. Semua teman Riri langsung memandang Regos kagum saat Regos datang.
"Riri kamu bagaimana sih tadi kan ibu bilang tunggu Regos di depan pintu masuk, lihat dia tadi ke bingungan dan malah diganggu sama Fani. Pasti nak Regos menjadi tidak nyaman."
"Aku tadi udah nunggu bu tapi dia enggak kunjung sampai ya jadinya aku tinggal."
"Ya sudah sekarang kamu sama nak Regos ya ibu mau gabung sama teman-teman ibu lagi" Riyanti segera pergi setelah berkata seperti itu.