Hai, kenalin aku Ririn, seorang perawat di salah satu RS ternama, suamiku seorang kepala kelasi di kapal, yaaaa.. jadi istri seorang pelaut yang sering di tinggal berlayar oleh suaminya itu sekarang aku. Saat suamiku pergi untuk berpamitan aku selalu berfikir amankah dia jangan jangan banyak wanita yg menggodanya.. Ahhh pikiranku kemana mana. Sampailah di titik kumpul dimana banyak teman dan rekan kerja suami disana yang jadi sorotan adalah ada dua wanita dengan tubuh yang seksi menghampiri kami, dan dengan pd nya dia cipika cipiki dengan suamiku. Mereka tampak sangat akrab lalu memberikan ucapan selamat atas pernikahan kami..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Evy Wulandari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kembali kasmaran
Jam terus berjalan, tanpa ada notif masuk..
Penantianku kembali sia - sia,
Saat aku sedang duduk di ruang tamu, ada chat masuk dari arif. Katanya dia mau mampir sebentar kerumah, dia adalah sahabatku dan suami semasa kuliah.. Sekarang dia bekerja di balikpapan menjadi seorang dosen di salah satu univ swasta disana.
Aku risih sebenarnya, kalau ada tamu laki - laki di rumah ini apa lagi suamiku sedang tidak ada di rumah.
Tak lama aku menjawab "mau ngapain rif, mampir segala, tumben - tumben amat suamiku lagi ga di rumah. Maaf takutnya nanti ada fitnah rif. Apa lagi aku masuk shift sore. Lain waktu aja gimana rif kalo frans udah di rumah. Balasku"
Diapun membalas "gua mau kenalin calon gua rin sama lu, dia baru sampe sini dari solo, rencana aku suruh nginep di tempatmu dulu rin.."
Kasian kalo di hotel sendirian, tolong lahh rin.. Balas dia dengan membujukku."
"Hah, sama calon beneran nihhh. Kirain dah ga doyan cewek lo rif, yaudah tar jam berapaa aku masuk jam 2 siang nihh." Balasku
"Ini udah mau sampe rin, paling 5 menit lagi sampe" Balasnya dengan cepat."
Tokkk... Tokkk... Tokkk.. (Suara pintu rumah di ketuk)
"Iya bentar. Ucapku dengan teriak."
"Assalammualaikum.. Ucapnya memberi salam."
"Waalaikumsalam." Kataku sambil Kubukakan pintu."
Aku kaget 2 orang sepasang kekasih berdiri di depan pintu. setelah sekian lama baru bertemu arif lagi, sekarang badannya berotot kulit yang putih bersih dengan kumis tipis dan potongan rambut yang klimis, persis seperti dosen muda incaran mahasiswa. Terbengong aku dibuatnya melihat penampilan arif yang sekarang.
"Rin kita boleh masuk ga nihh di anggurin aja di depan pintu dah." Ucapnya yang membuatku kembali tersadar dari lamunanku.
"Iya - iya masuk masuk sini. Jangan anggep seperti rumah sendiri ya heheh" Ucapku bercanda.
" Yaaa kalo suruh anggep rumah sendiri mau gua gade in sebenernya rin." Kata arif sambil membawa koper milik kekasihnya.
" Gimana kabarmu rin sama frans, kapan frans balik gua hubungin gabisa bisa."ucap arif.
"Allhamdulillah baik, iya kalo lagi berlayar ya gitu rif susah di hubungin. Jawabku.
" Ohhh iya mba namanya siapa maaf di anggurin, arif emang agak rada rada mbak, di maklumin ya."
"Hehe fita mbak, iya kadang suka di anggap ga ada." Ucapnya dengan nada yang lembut dan polosnya."
"Duduk dulu mbak, rif. aku bikinin minum capekan dari luar kota. Naik apa kalian pesawat apa kapal." Tanyaku sembari membuat minuman
"Ketemu di bandara, aku dari balikpapan, si fita dari solo rin." Ucap arif
"Ohhhh kalian kesini rencana mau liburan atau mau ngenalin calon ke orangtua nih rif. Sambil membuat es jeruk."
"Kebetulan aja aku lagi ambil cuti, si fita mau ada kerjaan bentar di sini.. Sekalian mau aku ajak ke rumah biar kenal mama papa rin. Cuma disinikan sahabat cewe ya cuman kamu satu - satunya rin yang deket sampe sekarang. Makanya minta tolong buat fita disini dulu nginep bentar doang, kasian kalo di hotel sendirian. Bawa kerumah ya gak mungkin kan yaaa bisa di gantung idup - idup sama bokap."
"Iya gapapa lagian sepi di rumah sendiri, frans belum tau kapan pasti pulangnya juga, fita doangkan yang nginep sini ga sama lo, ogah kalo lo ikut disini tar bahaya." Ucapku sambil menatap arif.
"Iya nggak lah aku pulang ke rumah, besok aku jemput" Fita buat anter ke proyeknya terus pulang kenalin ke orang rumah."
"Tapi ya gt aku tinggal kerja gak apa apakan mba fita" Ucapku dengan meletakkan minuman di atas meja.
" Gak apa - apa mba santai aja kok, aku juga ngerjain proyek disini..
Mungkin nanti sorean mau ketemu klien di coffe deket - deket sini. Ucapnya"
"Nanti kirimin nomerku aja rif mbak fitanya biar enak kalo ada apa - apa buat hubungin aku."
"Iya rin, nih udah jam setengah 12 lu ga siap - siap"
"Ohhh iya mbak fita aku anterin ke kamar tamu ya"
"Iya mba makasih banget ya mbak"
"Iya gpp santai aja, nanti aku kasih kode pintu rumah mbak."
"Rin nanti aku anter aja kalo mau berangkat gapapa sebagai ucapan terimakasih gitu." Ucap arif
" Hah gausah aku pake mobil sendiri, kalo mau anter tar malem pulang moo jalan kaki gitu."
"Ya aku jemputkan gapapa rin. Kali - kali gituuu."
" Bilang aja mau ketemu fitakan, alesan aja lu. Yaudah kalo mau anter jemput ya Allhamdulillah. Hehehe" Balasku dengan tertawa kecil
(Fita hanya diam dan sibuk dengan handphonenya sendiri)
"Aku tinggal siap - siap dulu ya rif, mbak.. Santai santai aja dulu"
Akhirnya aku tinggalkan mereka berdua di ruang tamu..
"Aku bergegas ke kamarku, ngecek hp ternyata ada panggilan masuk dari suamiku"
Ku telepon kembali...
"Hallo sayang" Ucapku
"Iya sayang kok tadi ga di jawab kemana"
"Tadi baru nerima tamu, si arif sama calonnya kesini mau numpang."
" Hah numpang apa yang, mau nginep berdua.?"
"Ngga yang cewenya aja si arif ga berani ajak pulang ke rumah takut di marahin bokapnya katanya."
"Oalahhh, gimana kabarnya tuh orang masih idup ternyata katanya dia kerja di balikpapan ya yang."
"Iya yang si arif baru terbang dari balikpapan, si cewenya dari solo kan jauh banget ya yang.."
"Ohhh cewenya dari solo, ko beda jauh ya yang udah biarin kamu di rumah sama dia gapapa yang nyaman ga."
" Kan nanti aku kerja yang, pulang malem. Besok dia udah di jemput arif." Yaudah lah yang gak enak juga mau nolak. Kamu mau ngobrol sama arif tuh masih di depan. Aku mau mandi siap - siap yang."
" Ngga ahhh, mending ikut mandi kamu aja yang."
"Ighhh mulai, beneran ikut nihhh." Tatapku menggoda
"Jangan lupa kunci pintunya takut si arif masuk, jangan pake baju seksi loooh kalo ada arif.. Tatapnya"
"Ya elah yang, ya nggak lah yang kamu cemburu sama arif,. Ga salah tuhh yang lagian gak ada yg bisa ngalahin suamiku tauk. Ucapku menggoda."
Aku bergegas ke kamarmandi ku letakkan handphoneku di samping bathtub, lalu ku lepas bajuku satu persatu, di saksikan suamiku dari balik ponselnya yang sedang jauh disana.
"Yang, jangan gt bikin tegang tauk yang disini aku sendiri lohhh kamu gak kasian sama aku." Ucapnya.
"Hehehe merem aja yang. Balasku dengan mendekat ke arahnya dan berendam dalam bathtub."
" Liat lagi dong yang, aku boleh ga sambil nganu"
"Nganu apa yang ihhhh , jangan gitu to yang maaf ya tadi ga sengaja heheh. Balasku dengan sedikit senyum menggoda."
" Tapi udah berdiri, trus mau di gimanain dong. Menatapku penuh dengan arti dan maksud yang lain.
"Heheh, duhhh gimana ya yang aku juga bingung" Ledekku dengan senyum - senyum
Di perlihatkannya pisang ke arah kameranya, aku melihat dengan gagahnya dia berdiri, membuat bulu kudukku ikut berdiri.
"Kamu sih mancing yang, tanggung jawab." Pintanya
"Ahhhh gamau di simpen aja buat besok kalo ketemu ya muahhhh". Ucapku meyakinkan
" Beneran kalo ketemu sehari 5 kali ya yang, kamu harus siap - siap ngadepin si bobi ini."
"Ohhh namanya bobi yang, mana bisa aku ngadepin si bobi kalo udah bangun gitu ngeri yang gede banget. Tapi aku suka hehehe.
" Nahhhkan mulai mancing lagi"
"Kan mumpung di air jadi mancingkan enak ya yang hehehe. Menggoda suamiku yang sudah tak kuasa"
"Lihat dong yang ko kayanya sekarang jadi rimbun, besok di gundul ya kalo aku mau pulang.."
" Eheheh tau iya gak pernah di cek jadi rimbunkan yang" Udah ahhh mau mandi dulu tar telat. Udah ya yang bye bye muahhhh.
Bersambung...