NovelToon NovelToon
Cinta Senja Untuk Awan

Cinta Senja Untuk Awan

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Poligami / Mengubah Takdir
Popularitas:1k
Nilai: 5
Nama Author: Diana Suryandari

Mencertakan tentang gadis miskin dari desa Senja Rinjani yang menjadi asisten rumah tangga. stelah beberapa tahun bekerja,anak sang majikan Awan Abimana jatuh hati padanya. Cinta mereka sangat manis,meski senja dari kalangan bawah orangtua Awan sangat menyayangi Senja. Apalgi ibu Awan sudah sangat menyayangi Senja sejak awal senja datang kerumahnya sebagai asisten dirumahnya. Nyonya Arumi ibu Awan sangat menginginkan anak perempuan,namun sayang kecelakaan saat Awan masih kecil merenghut rahimnya. itu juga yang menyebabkan awan tidak memiliki saudara. Namun cinta manis mereka tak berlangsung lama setelah Senja melahirkan anak pertamanya Awan bertemu kembali dengan wanita dimasa lalunya. Wanita yang telah menenmani awan sejak lama. Namun mereka harus berpisah saat Awan memutuskan study nya kelyar negri. Wanita bernama Hana itu memilih laki-laki lain yang lebih mapan dan sukses dari Awan. Namun setelah pertemuannya kembali dengan Hana saat Hana menjadi seorang janda hati Awan terus goyah,

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Diana Suryandari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

JANJI SUCI AWAN DAN SENJA

Waktu kini telah menunjukkan pukul sepuluh siang, Awan bergegas menyelesaikan semua file-file yang ada ditumpukan mejanya. Dia berencana nanti mengajak makan siang Senja. Bahkan dia sudah menyuruh asistennya untuk menyiapkan makan siang romantis disebuah resto untuk mereka.

"tok,,tok,,tok" Suara pintu ruangannya diketok beberapa kali.

"Masuk" ucap Awan dari dalam ruangannya.

"Maaf Tuan, didepan ada Nona Felisya sedang memaksa masuk untuk bertemu" ucap asisten Awan.

Mendengar itu Awan langsung menghembuskan nafas beratnya sambil memencet pangkal hidungnya, melepas kaca mata yang sedang bertengger disana.

"Huftt... Mau apa lagi dia, biarkan dia masuk" ucap Awan

"Baik tuan" Asisten awan pun meninggalkan ruangan tersebut dan sekarang nampak lah Felisya disana.

Raut muka sedih yang dibuat-dibuatnya dia nampakkan agar Awan kembali bersimpati padanya.

Karena selama ini kelemahan Awan terletak pada kesedihannya. Felisya sangat tau Awan sangat mencintainya, dan tidak akan mungkin tiba-tiba berubah.

Jika saat ini dia sedang marah maka tidak akan bisa akan lama marah padanya. Itulah keyakinan Felisya yang membawanya pada Awan saat ini.

Awan pun melihat Felisya dengan tatapan datarnya dari sana.

"Ada apa?" tanyanya.

"Honey... Kenapa kamu begitu marah padaku?" tiba-tiba Felisya berlari memeluk Awan, tak sempat Awan menghindarinya. Air mata Felisya luruh begitu derasnya, hingga benar saja Awan kini tidak mampu melepas pelukan wanita yang pernah jadi kekasihnya itu.

Bagaimana pun Awan belum bisa menghapus seutuhnya Felisya dari hatinya. Terbukti mendengar wanita itu menangis hatinya masih sangat sakit.

"Greb... Cup" Felisya menarik tengkuk Awan dan mencium bibirnya.

Awan yang seolah mematung, kesadarannya belum sepenuhnya kembali saat tiba-tiba Felisya menciumnya.

Melihat reaksi awan diam tak menolak, Felisya pun bersorak senang dihatinya.

"Yes, kena kamu honey. Tidak akan kulepas kamu dengn begitu saja"

Senyum smirk terbit kini terbit dibibir Felisya namun Awan tak bisa melihat itu karena sangat singkat.

Lalu Felisya pun melanjutkan aksinya. Dia mencium bibir Awan dengan brutal. Menekan bibirnya agar bisa masuk lebih dalam lagi. Awan yang awalnya diam saja kini juga membalas ciuman Felisya. Namun kini ada yang berbeda ciuman itu adalah ciuman kemarahan Awan, seolah Awan sedang menumpahkan semua kemarahan dan kekecewaannya pada Felisya dalam ciuman itu.

Bagai gayung yang bersambut Felisya bahagia bukan main mendapat balasan dari Awan, kini tangannya dengan berani melepas kancing baju Awan, hingga tiga kancing baju awan bagian Awan sudah terlepas begitu saja dan Awan tidak menolaknya. Tangannya sebelah kiri kini sudah menyusup ke area dada Awan. Felisya sangat faham dimana setiap titik kelemahan Awan. Dan tangan kanannya entah kapan sedah melepas gesper celana Awan dan juga sudah menyusup disana memegang Anaconda Awan yang sudah siap mengeluarkan bisanya.

Ciuman Felisya pun berpindah ke area telinga Awan, lalu leher Awan dan juga dada Awan.

"Uhhhhh.... Feli?" lenguh Awan.

Mendengar namanya disebut Felisya begitu girang, dan lebih bersemangat. Kini dia hendak melepas celana Awan, Namun Awan langsung mencegahnya. Sekarang kesadaran Awan pun sudah kembali pulih.

"Jangan Feli..." Desis Awan, lalu dia mengangkat tubuh Felisya yang dari tadi dipangkuannya. Felisya pun langsung berdiri dihadapan Awan. Gurat kekecewaannya pun terlihat diwajah cantiknya. Bagaimana bisa Awan menyuruhnya berhenti disaat mereka sudah sama-sama on fire.

Nampak Awan membenarkan celananya, dan mengancingkan kancing bajunya kembali. Rasa bersalah kini menyusup dihatinya untuk Senja.

"Jangan coba-coba menyentuhku kembali" Geram Awan marah saat sudah menyadari kesalahan mereka.

"Honey, kenapa kamu marah. Kamu juga menikamatinya" ucap Felisya enteng.

"Feli sadarlah kamu sekarang istri Marco sahabatku, dan aku juga sekarang sudah memliki Senja. Sungguh aku tak ingin menghianati mereka" Awan menyadarkan Felisya.

Senyum mengejeknya kini terbit begitu terang disana. Satu sudut bibir felisya terangkat keatas.

"Cih bulshit... Kau sebut gadis desa itu sebgai penggantiku?" ucap Felisya meremehkan.

"Diam kau Feli, jangan rendahkan Senja sekali pun!' Bentak Awan marah.

"Lihatlah dirimu sekarang Honey, dengan mudah mengucap dihatimu ada gadis kampung murahan itu. Aku tidak akan bisa menerima itu!" ucap felisya dengan nada tinggi, matanya memerah karena menahan air mata disana.

"Pergilah dari sini, jika kau ingin bercinta pergilah ke Marco sekarang. Jangan padaku lagi!" ucap Awan penuh penekanan.

"Tapi aku tak mencintainya, kamu perlu tau itu honey" rengek Felisya lagi.

"Cukup... Pergiiiii Feli?" teriak Awan keras.

"Tapi... Hon?" sanggah Felisya.

"Cukup, pergilah sekarang atau aku sendiri yang menyeretmu keluar!" bentak Awan, kini raut mukanya sudah sangat marah.

Tanpa berkata lagi Felisya keluar dari ruangan itu.

"Braaakkk" suara pintu ruangan itu dibanting dengan begitu keras. Awan hanya menggelengkan kepalanya melihat Felisya pergi.

"Hufttt... Bisa-bisanya kamu Awan masih luluh pada rayuan Felisya. Ingat kamu sudah memiliki Senja saat ini" Awan bermonolog dengan dirinya sendiri.

Lalu matanya melihat kearah pergelangan tangannya, melihat jam tangan mahal keluaran rolex yang melingkar ditangan miliknya.

Kini waktu sudah menunjukkan pukul setengah dua belas siang. Ternyata Felisya datang mengacau waktunya yang lumayan lama.

Awan pun meraih parfum yang ada didalam tasnya, lalu menyemprotkannya keseluruh tubuh dan bajunya. Kawatir jika bau parfum Felisya masih menempel ditubuhnya. Dia tidak mau kalau Senja tau Felisya datang kekantornya.

Setelah memastikan semua beres langkahnya meninggalkan ruangan, Awan pergi ke lift, dia menuju basement dimana mobilnya terparkir disana.

Awan memacukan mobilnya dalam kecepatan yang lumayan tinggi. Selain tiba-tiba moodnya memburuk, jalanan saat ini cukup lengang. Hanya sepuluh menit dia sudah sampai dibutik Senja.

Melihat kedatangan, Awan Senja sedikit heran. Karena Awan tidak mengabarinya terlebih dahulu.

"Mas Awan..." ucapnya.

Lalu dia menghampiri Awan yang mulai masuk dalam butik.

"Cup" tiba-tiba Awan mengecup bibir Senja, dia lakukan itu untuk menghilangkan rasa bersalahnya karena tadi sudah melakukannya dengan Felisya.

"Greeb" Awan langsung memeluk Senja tanpa peduli disana begitu banyak pasang mata yang melihat mereka.

Senja pun langsung beringsut membebaskan diri, dia merasa malu jika harus jadi tontonan banyak orang.

"Mas Awan kenapa tiba-tiba begini,disini banyak orang?" tanyanya pada Awan heran.

"Aku nggak apa-apa, hanya merindukanmu" ucap Awan pada Senja.

"Gombal mulu sih dari pagi. Baru juga beberapa jam kita bertemu pagi tadi bilang rindu bohong banget" ucap Senja.

"Aku mau ajak kamu makan siang disuatu tempat" ucap Awan padanya.

"Tapi ini butik ramai banget loh" tolak Senja karena siang ini memang sangat banyak pengunjung disana.

"Apa gunanya orang kepercayaanmu sebegitu banyak, mau makan siang saja tidak bisa" sinis Awan.

Melihat wajah Awan muram Senja pun langsung paham.

"Baiklah, sepertinya saat ini aku sudah memiliki bayi besar yang keinginannya tidak bisa ditolak" ucap Senja menggoda Awan.

Mendengar itu Awan langsung tersenyum senang.

"Tunggu sebentar mas aku ambil tas dulu" Senja pun beranjak kerungannya mengambil tasnya. Tak lupa juga dia menitipkan pada Adnan sementara dia pergi.

Mereka pun akhirnya pergi kesebuah resto yang lumayan jauh dari butik. Resto dengan pemandangan bukit yang indah dan hamparan sawah yang luas, sengaja Awan siapkan untuk Senja. Bahkan saat ini tidak ada pengunjung lain selain mereka.

Tadi Awan memang menyuruh asistennya menyiapkan semua kejutan makan siang untuk Senja. Makan siang yang romantis, untuk mereka berdua.

Dibawah sana meja mereka ditata begitu indah didekat kolam renang. Diatas kolam bertaburan kelopak bunga mawar merah berbentuk hati nenambah kesan romantis siang ini. Apalagi udara disana masih sangat sejuk, panorama alam yang langsung terhampar pada persawahan yang luas mengingatkan suasana kampung halamannya.

Senja pun menghirup udara dalam-dalam sebanyak yang dia bisa. Awan memeluknya mesra dari belakang. Lalu membalikkan tubuhnya untuk menghadap kearahnya. Awan mengecup kening Senja dan memeluknya singkat. Setelah itu Awan menuntunnya ketempat duduk.

Dia menggeserkan kursi untuk Senja, "terimakasih mas" ucap Senja. Lalu dia meletakkan bobotnya disana. Begitu juga dengan Awan yang juga duduk disebelah Senja.

Tak lama pelayan datang dengan berbagai menu makan siang mereka yang sudah sengaja Awan pesan sebelumnya.

Senja yang melihat itu matanya berbinar bahagia. Siang ini Awan benar-benar memanjakannya.

Dia merasa diperlakukan sangat istimewa oleh Awan. Lalu mereka pun saat ini menyantap makan siang mereka.

Senja terlihat sangat lahap, tanpa ada rasa jaim Senja melahap semua makanan yang dipesankan Awan untuknya.

"Kenyang banget mas, makasih ya mas Awan tau semua yang Senja suka. Tapi kalau begini setiap hari bisa melar tubuhku mas" ucapnya pada Awan.

"Justru bagus dong, berarti tambah sexi" ucap Awan dengan senyumnya.

Mendengar itu Senja malu sendiri, wajahnya berubah memerah.

Tiba-tiba Awan berdiri,lalu duduk bersimpuh dibawah kaki Senja. Melihat itu Senja sangat kikuk, kenapa Awan tiba-tiba begitu padanya.

Nampak Awan kini sedang merogoh saku jasnya, mengeluarkan kotak beludru warna biru dari sana.

Awan pun lalu membuka kotak tersebut. Nampak lah sebuah cincin yang sangat indah bertahta berlin disana.

Lalu Awan meraih tangan Senja, memasangkan cincin tersebut pada jari manis Senja. Dan benar saja ukurannya sangat pas, terlihat sangat cantik melingkar disana.

"Senja maukah kamu menjadi istri dan ibu dari anak-anakku kelak, dan berjanji untuk tidak meninggalkan aku?" tanya Awan pada senja.

Senja yang tiba-tiba mendapat perlakuan begitu manis tubuhnya mematung begitu saja. Hatinya kini tengah sangat bahagia, karena Awan melamarnya.

Dia pun menganggukkan kepalanya, 'Aku mau mas jadi istrimu, dan juga ibu dari anak-anak kita kelak. Mas juga harus berjanji padaku jangan mengecewakan ku" ucap Senja.

Awan pun begitu bahagia, lalu dia bangkit untuk memeluk senja erat.

"Terimakasih beib kamu sudah mau menerimaku, aku janji tidak sekali pun akan mengecewakanmu. Aku akan buat kamu bahagia disampingku" ucap bahagia Awan.

Lalu bibirnya pun mengecup bibir Senja. Perlahan menjadi ciuman yang lembut. Kali ini tidak ada hasrat terselip disana. Hanya ungkapan cinta dan bahagia dihti mereka saja.

Kini mereka berjanji satu sama lain untuk saling menjaga, dan berkomitmen dalam hubungan pernikahan nantinya. Apakah perjalanan pernikahan mereka akan mulus seperti yang mereka harapkan?

Tentu hanya waktu dan takdir yang akan membawa muara mereka kemana. Manusia hanya bisa berusaha yang terbaik. Selebihnya segala ketetapan takdir ditangan Yang Maha Kuasa.

1
Dwi endah Susanti
keren di???
Diana Larasati: terimakasih kakak🥰tunggu update selanjutnya..
total 1 replies
Webcomics fan #2
Tertinggal sama ceritanya, cepat update author!
Ermintrude
Masa sih, update aja nggak susah 😒
Diana Larasati: iya nih kak...masih baru dan amatiran/Smile/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!