NovelToon NovelToon
Duke, Mari Berpisah

Duke, Mari Berpisah

Status: sedang berlangsung
Genre:Kisah cinta masa kecil / Aliansi Pernikahan / Cinta Seiring Waktu / Mengubah Takdir / Transmigrasi ke Dalam Novel / Romansa
Popularitas:15.7k
Nilai: 5
Nama Author: KOHAPU

Jendral yang membawa kemenangan dalam perang, satu-satunya sword master kekaisaran itulah Duke Killian Fredrick, .

Namun, satu hal yang membuat dirinya gemetar. Hal yang tidak terjadi bahkan dalam perang berdarah sekalipun.

"Frederic, sudah saatnya mengakhiri segalanya." Itulah yang diucapkan Duchess Grisela Fredrik.

Tangan Killian mengepal, pernikahan yang terjadi di usia 9 tahun saat dirinya sakit-sakitan dan tidak memiliki kekuasaan di keluarganya. Dan sekarang setelah keadaan baik-baik saja, perceraian?

"Apa kamu fikir dapat keluar dari kekaisaran dengan mudah? Bukankah kamu berjanji untuk menemaniku selama-lamanya." Tanya Killian.

Hal yang membuat Grisela menarik tangannya. Wanita yang benar-benar mengetahui dirinya tidak akan hidup dalam waktu lama.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KOHAPU, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kebaikan Hati

Killian terdiam sejenak sedikit berfikir."Apa mungkin dia melakukan perjanjian dengan iblis?"

Grisela mengangkat sebelah alisnya. Benar saja, dalam novel Killian adalah seseorang yang gila akan kekuatan dan kekuasaan. Bersama dengan Riel, memperluas pengaruh mereka. Bahkan menyingkirkan bangsawan yang mencoba menentang nya.

Benar-benar villain yang keji. Tapi, sayangnya memiliki wajah yang begitu manis di masa kecil. Begitu imut, hingga tangan Grisela bergerak hendak menarik pipinya. Tapi, tidak jadi, Grisela hendak menurunkan jemari tangannya.

Killian malah bergerak, memegang pergelangan tangan Grisela, untuk membelai pelan pipinya."Aku bahagia..." sepasang kupu-kupu yang semakin bersinar. Seiring dengan kata-kata yang terucap dari Killian.

***

Letak ibukota yang jauh, mungkin badai salju juga penyebabnya. Utusan dari istana untuk menjemput putra mahkota belum sampai.

Tapi.

Suara kereta terdengar, lebih tepatnya kereta kuda milik Duchess yang entah kenapa kembali lebih awal. Memakai gaun berwarna pink, membawa seorang anak perempuan bersamanya.

"Dimana Killian?" Tanya Matilda pada sang butler.

"Tuan muda, kelihatannya kondisinya semakin memburuk, karena itu lebih sering berada dalam kamar. Selain itu putra mahkota juga ada." Sang butler menunduk.

"Putra mahkota? Bagaimana dua orang anak kecil bisa menyambut yang mulia." Duchess menghela napas.

"Beliau datang tanpa pemberitahuan. Ini karena monster yang tiba-tiba muncul di pegunungan. Hanya menunggu orang dari istana untuk menjemput." Jawab butler, tapi sama sekali tidak membuat Matilda puas.

Plak!

Satu tamparan dilayangkannya pada sang butler."Seharusnya kamu menjaga martabat keluarga Duke Frederic dengan memberikan yang terbaik. Melakukan pesta penyambutan tidak buruk juga."

"Bibi..." Ivone Igrone, sedikit menarik gaun bibinya.

"Ivone sayang, sungguh jodoh atau kebetulan putra mahkota ada di sini. Nanti setelah berkenalan dengan Killian kamu bisa berkenalan langsung dengan putra mahkota." Ucap Duchess Matilda Frederick penuh senyuman.

Ivone Ignore merupakan anak dari adik Matilda. Viscount Ignore, membawa keponakan ke tempat ini sebagai anak angkat, itulah yang akan dilakukannya sebagai langkah pertama. Setelah Killian tersingkir maka, posisinya masih aman, hingga Duke William Frederic, bersedia menghabiskan malam bersamanya, untuk menggantikan posisi Killian yang kosong nantinya.

Sebuah rencana yang sempurna bukan?

Melangkah penuh keanggunan, menuju area lebih dalam. Tepatnya di gazebo, tempat sang putra mahkota berada saat ini.

"Saya memberi hormat pada matahari kecil kekaisaran." Ucap sang Duchess, diikuti oleh Ivone.

Tapi bagaikan tidak dipedulikan, putra mahkota malah tertawa, mendengar entah apa yang diucapkan oleh Grisela.

"Aku serius yang mulia putra mahkota sendiri yang salah!" Grisela menggerutu.

"Aku tidak salah, seorang gadis kecil pergi seorang diri ke dapur larut malam, sudah pasti untuk melakukan hal aneh bukan?" Putra mahkota tersenyum mengejek, menikmati tehnya.

"Grisela hanya membuat sup untukku." Killian menahan senyumannya, mengingat Grisela yang selalu menginap di kamarnya.

Sang putra mahkota menghela napas, kembali mengingat anak perempuan ini yang tidak mau membuatkan sup untuknya.

"Kami melakukan pertemuan rahasia di dapur." Ucap putra mahkota sombong dengan perbuatan tercela.

"Siapa yang bilang pertemuan rahasia, kamu bukannya mengatakan kita masih kecil." Grisela berusaha tersenyum.

Prang!

Suara gelas pecah terdengar, Killian yang mer*m*snya hingga pecah."Maaf! Aku tidak tau, gelasnya begitu rapuh." Ucap Killian tidak sengaja sedikit menggunakan mananya.

"Apa tanganmu terluka?" Tanya Grisela cemas.

"Aku baik-baik saja, tolong suapi tanganku sakit." Keluh Killian.

"Biar aku yang menyuapimu!" Ucap putra mahkota memaksa makanan masuk ke dalam mulut Killian.

"Anda sangat menikmati waktu yang mulia. Saya senang menyambut anda di tempat ini. Maaf atas ketidak sopanan Duke muda (Killian) dan Duchess muda (Grisela)." Matilda duduk tanpa permisi, bersama dengan Ivone di sampingnya. Seorang anak yang benar-benar cantik seperti boneka, berusia 10 tahun.

"Duchess, sebaiknya anda belajar etika terlebih dahulu. Bertemu keluarga kaisar bukannya memberi salam tapi langsung duduk." Putra mahkota meminum tehnya terlihat tenang dan anggun tapi menusuk.

"Maaf, tapi kami sudah memberikan salam beberapa saat yang lalu." Duchess berusaha tersenyum, harus benar-benar berhati-hati dengan anak ini (putra mahkota).

"Aku tidak mendengarnya. Apa itu sebuah salam, jika pihak yang menerima tidak mendengarnya." Benar-benar putra mahkota yang memiliki lidah tajam dan memiliki kekuasaan.

Putra mahkota menghela napas memang lebih gampang berhadapan dengan lawan mudah. Seperti Duchess saat ini. Tidak dapat menjawab sama sekali. Berbeda dengan seseorang yang bahkan lebih tajam (Grisela) dapat membantah kata-kata putra mahkota dengan sopan.

Duchess mengepalkan tangannya tetap berusaha tersenyum, bangkit dari kursi bersama keponakannya.

"Hamba memberi salam pada matahari kecil kekaisaran." Ucapnya mengangkat sedikit ujung roknya.

"Pada akhirnya bisa bersikap sopan, walaupun terpaksa." Benar seperti rumor, walaupun baru berusia 10 tahun, putra mahkota bukanlah orang yang mudah.

Pelayan datang, mengeluarkan dua set cangkir lagi untuk Duchess, keponakannya.

"Yang mulia, perkenalkan ini keponakanku Ivone Igrone. Putri dari viscount Igrone." Ucap Duchess pelan.

Ivone tersenyum anggun."Putra mahkota pasti lebih menyukai teh dari benua timur. Kebetulan seikat dagang keluarga kami mengeluarkan produk terbaru. Aku harap putra mahkota dapat mampir ke mansion kami di ibukota."

"Aku tidak tertarik, aku lebih tertarik dengan teh ini apa yang Duke muda---" Kalimat putra mahkota disela.

"Aku menambahkan sedikit daun mint." Killian berusaha tersenyum.

"Nah! Bagaimana jika Ivone menemani putra mahkota berkeliling kastil." Ucap Duchess berusaha akrab.

"Tapi rasa-rasanya orang luar tidak akan mengenal kastil Duke Fredrick sebaik Duke dan Duchess muda. Jika memaksakan ini seperti menjual seorang lady. Apa ketika ketika dewasa nanti berharap menjadi selir? Tidak mungkin ingin memanjat sebagai permaisuri bukan?" Tanya Putra mahkota.

"Putra mahkota, perkataan anda agak---" Kalimat Duchess terhenti, kala mendengar tawa putra mahkota.

"Aku hanya bercanda! Bercanda! Killian, ibumu terlalu serius." Putra mahkota kembali meminum tehnya.

Sedangkan Grisela mengangkat salah satu alisnya. Dirinya hanya Duchess muda, statusnya lebih rendah dari ibu mertuanya. Killian juga tidak memiliki kekuasaan. Tapi orang ini berbeda, bagitu bebas berucap.

Terkadang Grisela berimajinasi, jika memiliki status setinggi putra mahkota, akan menyiram Duchess menggunakan teh. Tapi tidak! Selagi umur mereka masih muda, memang memerlukan pilar seperti putra mahkota untuk melindungi diri.

"Iya...ibu terlalu serius." Killian tersenyum pelan dengan wajah pucat.

Sedangkan Grisela, mengambilkan kue untuk Duchess. Meletakkannya di hadapan sang ibu mertua dan Ivone."Benar! Duchess begitu serius. Putra mahkota hanya bercanda."

Duchess berusaha ikut tertawa, walaupun dalam hatinya benar-benar kesal. Mengapa putra mahkota tiba-tiba melindungi kedua bocah ini?

"Duchess, aku menyayangimu seperti ibu kandungku, karena itu rose cake ini aku buat sendiri. Sesuai resep rose cake yang dulu Duchess buatkan untukku." Wajah Grisela tersenyum cerah.

Duchess mengernyitkan keningnya. Rose cake? Ini sebuah lelucon bukan. Mengepalkan tangannya, menerimanya atau tidak. Apa bocah ini meletakkan racun didalamnya?

"Aku begitu merindukan pengasuhku, setiap melihat rose cake..." Kalimat pelan yang diucapkan Killian, benar-benar berarti ancaman pembunuhan.

1
Inah Ilham
terima kasih thor Ko, akhirnya dapat menikmati puisi puisi indahmu lagi
yesi yuniar
bisa nggak ya killian sedikit terbuka pada grisella tentang buku tsb... atau setidaknya grisella menemukan buku tsb dan membacanya lagi 🤔
imau
cari jln aman saja dgn cara menyembunyikan pakat yg di miliki Grisela, seperti Annette yg menyembunyikan bakatnya dari dunia luar
Nur Wahyuni
jangan bawa2 sarah grisela.. dia itu nanti yg akan membunuhmu...
Eka suci
cerita sudah sedikit berubah, entah kapan Sarah akan bertemu dgn kaisar, semoga cerita nya happy ending ngga ada yg benar benar jahat
imau: iya semoga happy ending
total 1 replies
Blue Shappier
maling teriak maling, dia sendiri yang serakah malah menuduh orang lain.
Nur Wahyuni
Sarah dari kecil udah punya sifat iri dengki sama grisela.. dan mungkin pas annete mati si sarah nanti ngaku2 siantess dan memfitnah grisela Saintes palsu..
yesi yuniar
mungkin inilah kematian grisella dimasa lalu
yesi yuniar
ini nih yg selalu bikin kangen karyamu kak 🤗🤗
vj'z tri
😱😱😱😱 tidak jangan bilang karna ulah Sarah nanti grisela jangan jangan semoga berubah
Eka suci
duuuh Annette adikmu itu orang jahat, semakin menarik misteri masa depan grisela
Senjaa💞
pantas saja dikehidupan sebelumnya killian marah besar n kekuatan jahatnya bangkit ternyata grisela dibunuh secara tragis...
nurul zakiyah
lah.. malah saintessnya grisela, brti sarah mengaku saintess dong saat di novel...
Jeng Ining
pdhl mungkin otak pembunuhan Grisella adalah Sarah sndiri, Anette ga melihat bibit² pendengki dr adiknya krn saking sayangnya dg Sarah🙄🙄🙄
imau: nyesek banget bayangi Grisela di siksa, di lempari baru, dan di penggal di depan semua rakyat 😭.
di sini kesalahan Annete memberi kalung itu kekuatan dan di salah gunakan oleh Sarah
total 1 replies
i_r cute
ternyataaaaa.....Sarah adalah antagonisnya.....
i_r cute
karya yang bagus.....tidak tertebL jalan ceritanya.....bikin penasaran
Ufi Yani
ttik terang pnyebb kmatian grisella
Aisyah Ranni
Hmm penyembuh sebenarnya adlh Grisella sudah kuduga,dan Sarah mengaku Santess karena kalung peninggalan Annete ,karena sifat tamaknya dia fitnah Grisella.
Kachikito
sedikit ada titik terang,ternyata otak pembunuhan grisella adalah sarah.
makanya killian menghancurkan istana kerajaan.
lugunya annete sampai tdk mengetahui adiknya sendiri serakah sejak kecil dari pertama muncul digubuk bertemu grisella dan killian
imau
terjawab sdh apa penyebab Killian murka pada kerajaan, penjaga kuil Sarah dan Kaisar memang terlibat dlm kematian Grisela, Sarah cuma saintess abal-abal dan saintess sejati adalah kakaknya yg akan meninggal 12 thn lagi
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!