Balas Dendam Istri Yang Tersakiti

POV AMANDA

Aku, Amanda, adalah anak kedua dari sebuah keluarga kaya.Papaku memiliki bisnis yang terbilang cukup sukses dan memiliki kekayaan yang melimpah.

Aku mempunyai seorang abang,Rangga namanya.Dia ikut andil dalam menyukseskan perusahaan keluarga.Karena setelah kepergian Papa,dia lah yang selalu menjadi garda terdepan perusahaan dan keluargaku.

Setelah aku lulus sarjana,aku memutuskan untuk ikut bekerja di perusahaan milik Papa,yang kini dialihkan menjadi milik Mama.Hitung-hitung untuk belajar bisnis juga.Siapa tahu nanti aku juga bisa mendirikan perusahaanku sendiri.Hehehe..

Namun,belum sempat aku mewujudkan cita-citaku,

aku terlebih dahulu bertemu seseorang.Richard namanya.Dia adalah teman satu kampusku dulu.

Pertama kali bertemu dengannya,aku langsung merasakan bahwa aku sudah jatuh hati dengannya.

Begitupun dengan Richard,yang langsung mengutarakan isi hatinya tanpa ku tolak.

Hampir 2 bulan lamanya kami menjalin hubungan,Richard memberanikan diri untuk melamarku.Sebenarnya waktu itu aku belum cukup mengenalnya.Aku pun pernah bertemu dengan keluarganya satu kali saat aku singgah ke rumahnya.Bukan,lebih tepatnya kontrakan.

Awal bertemu dengan keluarganya,mereka sangat baik padaku.Hingga setelah aku menikah dengan Richard,barulah aku tau bagaimana watak mereka selama ini.Parasit.Itulah sebutan yang cocok untuk mereka.

Saat aku pindah ke rumah yang dibelikan mama untukku sebagai kadoku menikah,dengan tak tahu malunya keluarga Richard ikut berbondong-bondong ke rumahku,tanpa seijinku.

"Loh Mas?Kenapa ibu sama kakak adikmu ikut tinggal di rumah ini?"tanyaku pada Richard.

"Kan mereka sekarang juga keluargamu Sayang.Jadi nggak apa-apa dong mereka tinggal sama kita?Kasian mereka kalau harus tinggal di kontrakan.

Belum lagi bayar bulanannya."ucap Richard dengan lembut agar aku luluh.

Namun dengan polosnya ku ijinkan mereka untuk tinggal denganku.Awalnya mereka mau membantuku menyelesaikan pekerjaan rumah.Tapi lama-lama mereka bertindak semaunya sendiri.

Ibu yang sering keluar dengan alasan ada seminar organisasinya.Mbak Arin yang kerjaanya hanya tidur saja di rumah.Dan Lisa yang sering pergi kelayapan sama teman-temannya.

Semuanya ku kerjakan sendiri.Sempat Richard bekerja,namun setelah beberapa bulan bekerja ia dipecat.Mau tak mau aku yang harus memenuhi kebutuhan rumah tangga,tanpa sepengetahuan keluargaku.

Awalnya Mama dan Bang Rangga tak merestui hubunganku dengan Richard.Entah mungkin sudah memiliki perasaan tak enak atau apa.Namun lambat laun mereka denga terpaksa merestui hubungan kami.Hingga semua yang mama rasakan benar-benar terjadi padaku.

Puncaknya saat aku pulang bekerja.Waktu itu aku melihat ada satu piring berisikan dua pisang yang hampir habis.Ku lihat anakku , Aini yang masih berusia dua bulan habis dikasih makan pisang.

Padahal,aku sudah beberapa kali menasehati Ibu mertuaku.Harusnya dia lebih tahu karena ia juga merupakan pembicara tentang asupan bayi.

Hingga akhirnya,anakku mengalami sesak nafas karena memakan pisang yang masih kasar.Ku bawa dia ke rumah sakit.Namun naas,setelah sampai di rumah sakit aku harus menelan kenyataan yang pahit.

Anakku dinyatakan meninggal.

Aku tidak bisa percaya dengan semua ini.Anakku yang masih kecil dan tak berdosa,harus meninggalkan dunia ini karena kecerobohan orang lain.

Rasa sakit dan sedih yang aku rasakan tak bisa digambarkan.Aku merasa seperti kehilangan sebagian hidupku.

Aku merasa seperti terjatuh ke dalam lubang yang dalam dan gelap, tidak ada cahaya yang bisa menuntunku keluar. Aku merasa seperti aku sedang menghadapi sebuah kehilangan yang tidak bisa diperbaiki, sebuah kesalahan yang tidak bisa diampuni.

Aku memandang sekeliling ruangan, mencari jawaban atas pertanyaan yang terus-menerus berputar di kepala aku. Mengapa ini harus terjadi? Mengapa anakku harus menjadi korban dari kecerobohan orang lain?

Tapi jawaban itu tidak pernah datang. Yang ada hanya kesunyian yang menekan dan rasa sakit yang terus-menerus menghantamku.

Bersambung..