Ryn Moa, wanita dari tahun 2025, tiba-tiba saja mengalami kejadian aneh setelah mencoba sebuah jam tangan yang ada dipameran seni dan budaya. Ia terlempar kembali kemasa lalu, tepatnya saat musim dingin ditahun 2013 disebuah taman dikota seoul. disana ia bertemu dengan Namjoon dan Yoongi yang bersedia menolongnya. suatu hari, tanpa sengaja Yoongi menemukan catatan bahwa Ryn Moa datang dari masa depan dan selama ini dia selalu mencari cara agar bisa kembali ke masa depan. Namjoon yang mengetahui hal itu dari Yoongi, segera meminta penjelasan dan Ryn moa mengakui semuanya. Namjoon dan Yoongi memintanya untuk tetap tinggal, Namun Ryn Moa menolak, karena tidak ingin merubah garis waktu yang sudah ada. Setelah Ryn Moa kembali ke masa depan, Namjoon mulai mencari Ryn Moa yang ada dimasanya sekarang, dimana Namjoon berusaha meyakinkan wanita itu jika dia adalah jodohnya.
Bagaimana usaha Namjoon ? Dan apa yang dia lakukan agar Ryn Moa bisa terkoneksi dengan dirinya ?
ikuti ceritanya disini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rania Venus Aurora, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 17
Yoongi masih tertawa dan menatapnya dengan mata yang terkesan berkilau. "Jadi, kau benar-benar jatuh cinta pada Namjoon muda ini ?" Yoongi mengejeknya.
"Apa maksudmu ?"
"Aku mengira bahwa kau hanya jatuh cinta pada Namjoon yang sudah dewasa dimasa depan".
Yoongi memandang Ryn Moa dengan penuh simpati dan kemudian berkata. "Kamu tahu, Ryn.., Satu-satunya dari anggota kami yang memiliki istri hanyalah Namjoon, meskipun secara rahasia. Dan itu semua karena kamu bersedia untuk bersamanya.". Yoongi mengangguk dan melanjutkan. "Kami semua tahu bahwa masa depan kami belum jelas. Tapi, kamu bersedia untuk mengambil risiko dan bersama dengan Namjoon. Itu membuatku sangat menghargaimu, Ryn."
Yoongi memandang Ryn Moa dengan mata yang serius dan menambahkan, "Ryn, kamu tahu tentang konsekuensi perjalanan ruang dan waktu, kan? Sejarah bisa saja berubah, dan kamu tetap memilih bersama Namjoon, entah pria itu nanti sukses atau tidak. Bahkan kau bisa berpotensi untuk menggagalkan karier Namjoon, tapi kau memilih menahan diri untuk tidak melakukan tindakan yang bisa merugikan Namjoon. Kamu juga tahu bahwa konsekuensi lainnya adalah kamu akan kehilangan ingatanmu saat kamu kembali ke masa depan. Kamu tidak akan ingat apa-apa tentang kami, tentang Namjoon, atau tentang waktu yang kamu habiskan bersama kami."
Ryn Moa memandang Yoongi dan mengangguk mengiyakan. "Tapi, kamu tetap memilih untuk bersama Namjoon, meskipun kamu tahu tentang konsekuensi itu,". Yoongi melihat keputusan yang kuat di mata Ryn Moa. "Kamu benar-benar mencintai Namjoon, bukan?" tanya Yoongi dengan suara yang lembut.
Ryn Moa mengangguk sekali lagi, dan Yoongi tersenyum. "Untuk semua ketulusanmu itu, Ryn, aku pikir kamu pantas untuk memiliki rasa cemburu pada Yang Soo. Kamu telah memberikan begitu banyak cinta untuk Namjoon, dan kamu telah memilih untuk bersamanya meskipun kamu tahu tentang semua konsekuensi itu."
Ryn Moa tidak pernah berpikir bahwa Yoongi akan mengatakan sesuatu seperti itu.
Namjoon yang telah memperhatikan percakapan mereka, tersenyum mendengar bujukan Yoongi untuk Ryn Moa. Tapi semua yang Yoongi katakan itu benar, dan Namjoon mengakuinya dalam hati. Namjoon bisa melihat bahwa Ryn Moa sedang berjuang dengan perasaannya, dan dia ingin membantu Ryn Moa untuk merasa lebih baik.
Yoongi melanjutkan, "Kamu tidak perlu merasa bersalah karena memiliki rasa cemburu, Ryn. Itu adalah perasaan yang normal, dan itu menunjukkan bahwa kamu benar-benar mencintai Namjoon."
Ryn Moa memandang Yoongi dengan sedikit kelegaan. Dia merasa bahwa Yoongi telah memahami kehawatiran perasaannya, dan itu membuat dia merasa lebih baik.
"Kami semua tahu itu, Ryn. Dan kami akan selalu mendukungmu dan Namjoon. Aku senang melihatmu bahagia, Ryn" kata Yoongi dengan suara yang lembut.
Ryn Moa bangkit dari duduknya, "Aku perlu waktu untuk memikirkan apa yang harus aku lakukan," katanya sebelum dia beranjak menjauh dari Yoongi.
...***...
Yoongi menatap kearah Namjoon, memberi kode pada pria itu untuk mengikuti istrinya. Namjoon mengangguk mengerti dan berjalan perlahan-lahan mengikuti Ryn Moa.
Ryn Moa berjalan sendirian, menangis sesegukan karena sedih. Dia tidak menyadari bahwa Namjoon lah yang sedang mengikutinya dari belakang.
Setelah beberapa saat, Ryn Moa berhenti di sebuah tempat yang sunyi dan duduk di atas tanah. Dia menangis lagi, dan tak mempedulikan seseorang yang duduk didekatnya karena mengira orang itu adalah Yoongi.
Ryn Moa tidak menyadari bahwa bukan Yoongi yang duduk di sebelahnya, tapi Namjoon. Dia terus menangis dan berbicara dengan suara yang gemetar.
"Aku cemburu, sejujurnya aku cemburu ! tapi aku tidak bisa mengungkapkannya," kata Ryn Moa ditengah isak tangisnya. "Aku takut jika aku kembali ke masa depan, aku akan kehilangan ingatanku tentang perjalanan ruang dan waktu. Aku takut aku akan kehilangan kenangan tentangmu, Namjoona."
Mendengar itu, Namjoon tidak bisa berkata apa-apa selain membiarkan istrinya itu menangis. Dalam kesunyian ini, yang terdengar hanyalah suara tangisan Ryn Moa. Namjoon menghapus airmatanya dan memandang Ryn Moa dengan tatapan yang penuh kasih sayang. Ia lalu memeluk wanitanya itu dari arah belakang dan menyandarkan kepalanya dipundak istrinya tersebut. "Honey, kau berhak untuk merasa cemburu jika kau mau," ucap Namjoon. "Aku tidak akan keberatan pada hal tersebut. Karena bagiku sekarang, kau adalah segalanya. Satu-satunya wanita yang aku cintai."
Ryn Moa terkejut saat mendengar kata "Honey" terucap. ia menoleh dan Baru sekarang dia menyadari bahwa bukanlah Yoongi yang berada di sampingnya saat ini.
"Namjoona..., Kamu... kamu ada di sini?"
Namjoon mengangguk dan memeluk Ryn Moa lebih erat. "Aku ada di sini, Aku tidak akan pernah meninggalkanmu. percayalah! Kamu adalah segalanya bagiku."
Ryn Moa memandang suaminya dengan perasaan yang gembira. Dia merasa bahwa dirinya telah menemukan sesuatu yang sangat berharga, yaitu cinta dan kasih sayang dari Namjoon.
Namjoon lanjut berkata dengan suara yang lembut dan penuh kasih sayang. "Ryn, jika kamu ingin cemburu, maka cemburu saja. Aku tidak akan keberatan. Bahkan jika kamu tidak ingin melihatku bersama wanita lain, aku akan dengan senang hati menjaga jarak dan pandanganku pada wanita lain."
Ryn Moa memandang Namjoon dengan terkejut, Dia tidak pernah mendengar Namjoon berkata seperti itu sebelumnya.
"Tidak, bukan begitu maksudku". Kalimat Ryn Moa sempat terhenti karena sesegukannya "Kalau aku cemburu padamu dekat dengan wanita. Bagaimana dengan pekerjaanmu ? Bukankah rekan kerja dan penggemarmu banyak dari kalangan wanita ?" Ryn Moa sedikit tidak enak hati.
"Aku merasa senang jika kamu bisa cemburu padaku. Itu berarti kamu peduli padaku dan tidak ingin kehilanganku. Aku ingin kamu tahu bahwa aku hanya milikmu, Honey. Aku tidak akan pernah meninggalkanmu untuk wanita lain. meskipun aku banyak menjalin hubungan bersama wanita lain, percayalah ! Itu hanya sebatas relasi kerja dan tidak lebih. aku akan bekerja secara profesional".
Entah mengapa, Ryn Moa merasa hatinya meleleh mendengar kata-kata Namjoon. Tangisnya kini berhenti, Dia menyandarkan tubuhnya dan tenggelam dalam eratnya pelukan Namjoon , mereka kini menikmati kesunyian tersebut berdua.
Ryn Moa kemudian memandang Namjoon dengan mata yang penasaran. "Honey, apa keputusanmu tentang Yang Soo?" tanya Ryn Moa, setelah tangisannya benar-benar berhenti.
Namjoon membalas tatapan Ryn Moa dengan penuh cinta. "Aku ingin kamu menunjukkan perasaan cemburu itu pada Yang Soo," jawab Namjoon tanpa basa-basi.
"Maksudmu?"
"Aku ingin kamu menunjukkan pada Yang Soo bahwa kamu adalah istriku, dan kamu tidak akan membiarkan siapa pun mengambil tempatmu di hatiku"
Ryn Moa memandang Namjoon dengan sedikit menggerutu. "Kamu ingin memanfaatkanku, kan?" kata Ryn Moa dengan suara yang sedikit kesal. "Kau ingin aku menunjukkan perasaan cemburu itu pada Yang Soo, hanya untuk membuatmu merasa lebih baik?"
Namjoon tersenyum dan mengangguk. "Mungkin sedikit"