NovelToon NovelToon
Pusaka Pedang Tabut

Pusaka Pedang Tabut

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi Timur / Perperangan / Balas dendam dan Kelahiran Kembali
Popularitas:2.9k
Nilai: 5
Nama Author: Zakaria Faizz

Sebuah senjata pusaka yg sempat menggegerkan dunia persilatan karena kehebatan nya, menjadi incaran banyak tokoh-tokoh pendekar yg berkeinginan untuk memiliki nya di saat senjata itu menghilang.

Dan bagi siapa saja yg akan berjodoh dengan pedang tersebut tentu akan menjadi tokoh dunia persilatan kelas wahid bahkan kemungkinan menjadi tokoh nomor satu tidak akan terbantahkan bila berhasil menggenggam senjata tersebut.

Baik dari kalangan putih maupun hitam saling berlomba guna mendapatkan pedang pusaka tersebut.

Nantikan kisah nya dalam cerita Pusaka Pedang Tabut.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zakaria Faizz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

#4 Menjangan putih.

" Cepat lah kau bawa tubuh kakang Bajul Ijo itu, cepat,!"

Sebuah seruan dari Sura Manila kepada Gagak Mumbang.

" Tetapi tampak nya tubuh kakang Bajul Ijo sudah tidak bernafas lagi, kakang Manila !" sahut Gagak Mumbang.

Dengàn sedikit kesal, Sura manila mengatakan untuk segera melakukan nya dan tidak usah banyak tanya.

Gagak Mumbang pun menuruti nya dan segera meraih tubuh Bajul Ijo yg tergeletak diam tersebut.

Nmuna dari arah depan mereka kembali terdengar suara Parhu Wana yg berteriak cukup keras,

" Jangan biarkan mereka lolos , tangkap semua nya termasuk yg sudah tidak bernyawa itu !"

Seruan tersebut segera membuat prajurit Suraba kembali mengalihkan pañdangan nya ke ketiga orang itu.

Mereka pun segera mengurung nya,

" Cepat bawa dan segera tinggalkan tempat ini !" seru Sura Manila lagi kepada Gagak Mumbang.

" Lalu bagaimana dengan mu kakang ?" tanya Gagak Mumbang.

" Usah kau pikirkan aku, yg penting , kakang Bajul Ijo harus selamat !" sahut Sura Manila.

Lelaki yg berpakaiàn serba merah termasuk ikat kepala nya ini langsung menghunus kembali senjata nya.

Di hadapan nya ada empat orang musuh yg juga datang dengan senjata terhunus.

" Heahhhh "

" Ciaaat "

" Haiiit "

Kembali pecah pertempuran di tempat itu, dengan begitu gagah berani nya Sura Manila , langsung menghadang para pengeroyok yg ingin mendekat Gagak Mumbang yg kala itu tengah menggendong tubuh dari Bajul ijo.

Dengan sekuat tenaga nya lelaki itu bertarung melawan para prajurit Suraba tersebut.

Dan upaya nya ini ternyata cukup berhasil, Gagak Mumbang bisa meloloskan diri dengan tetap membawa Bajul ijo.

Akan tetapi , malang bagi Sura Manila, menghadapi keroyokan yg begitu banyak nya , akhirnya pertahanan nya pun jebol.

" Aaakhhh "

Teriak nya cukup keras , saat sebuah senjata yg berupa pedang berhasil merobek perut nya.

Namun Sura Manila tidak mau menyerah begitu saja, ia pun kembali melakukan serangan balasan meski darah telah mengucur deras dari bekas luka nya itu.

" Hiyyah "

" Crasshhh "

" Aaakhh "

Senjata nya berkelebat cepat ke arah tangan dari salah seorang pengeroyok nya itu dan berhasil membabat nya hingga putus.

Prajurit itu langsung mundur, tetapi beberapa orang teman nya langsung menggantikan nya dan kembali menyerang Sura Manila.

Tentu saja pertarungan tidak seimbang, karena kini Sura Manila tinggal seorang diri dan bahkan telah terluka, ia harus menghadapi beberapa orang prajurit Suraba yg masih dalam keadaan bugar.

Perlahan , luka yg di derita oleh Sura Manila ini menghambat pergerakan nya sehingga secara berturut-turut ia pun mendapatkan luka lagi akibat sabetan dan tusukan senjata musuh.

Di tengah keadaan yg sulit bagi Sura Manila, tiba-tiba saja,

" Seiing "

" Seiiing "

" Seiing "

" Jlebhh "

" Jlebhh "

" Jlebhh "

" Aaakhh !"

Tiga orang prajurit Suraba roboh ke atas tanah , dan punggung nya terdapat anak panah.

Hal ini tentu saja mengagetkan para prajurit Suraba itu.

Mereka tidak lagi memusatkan perhatian nya kepada Sura Manila melainkan berusaha menyelamatkan nyawa ketiga orang teman nya itu.

Sura Manila pun tidak menyia-nyiakan kesempatan, dengan sisa tenaga nya ia pun melarikan diri dari tempat itu dan meninggalkan para prajurit Suraba yg masih dalam kebingungan.

Tetapi tidak dengan Pathu Wana , meskipun ia sudah terluka akibat sebuah anak panah yg menancap pada tangan nya , pemimpin pasukan Suraba ini masih sempat melihat ke arah Sura Manila yg telah berhasil melarikan diri itu.

" Cepat kejar orang itu, jangan biarkan dia lolos, kalau tidak leher kalian lah sebagai taruhan nya !"

Teriakan Pathu Wana ini tidak langsung di turuti oleh para prajurit nya, sebab mereka masih ketakutan akan sebuah serangan gelap yg entah darimana berasal nya.

Para prajurit Suraba yg tinggal beberapa orang itu tampak terdiam, mereka saling pandang satu dengan yg lain nya .

" Lekas kejar orang itu, apalagi yg kalian tunggu, cepat !"

Pathu Wana amat kesal sekali melihat tingkah para prajurit nya itu, ia sampai hendak turun lagi dari punggung kuda nya.

Akan tetapi di cegah oleh salah seorang pengawal nya.

" Jangan Bekel, sebaik nya jangan turun dari kuda mu " kata prajurit pengawal nya ini melarang pemimpin nya itu untuk turun.

" Kalau begitu cepat tangkap orang itu, jangan sampai keburu jauh " seru Pathu Wana lagi.

" Baik kami akan melakukan nya " sahut beberapa orang prajurit.

Mereka langsung meninggalkan tempat itu dan memburu Sura Manila yg berlari sambil terseok-seok akibat luka yg di derita nya.

Ketika para prajurit itu hampir saja menyusul salah seorang pentolan begal alas Paruh ini,

Hehhh !

Sura Manila kaget setengah mati, ada seseorang yg menarik tubuh nya dan langsung bersembunyi di balik rerimbunan semak belukar yg memang terdapat banyak di daerah tersebut.

Perlahan kesadaran dari Sura Manila menghilang , ia pun jatuh pingsan.

Hehh, tubuh orang ini tentu sangat berat, namun apa mau di kata, aku harus segera menolong berkata seseorang di dalam hati nya.

Ia yg tiada lain adalah Diwandaka, orang yg telah menyelamatkan Sura Manila.

Dengan cepat pemuda itu membopong tubuh Sura Manila dan langsung meninggalkan tempat tersebut.

Ia pun berlari sekuat tenaga nya menjauhi tempat tadi.

Setelah di rasa nya aman , Diwandaka segera menurunkan tubuh lelaki yg berpakaian serba merah itu di atas rerumputan dan meninggalkan nya begitu saja.

Memang malam sudah semakin tipis, dari arah sebelah timur, semburat merah sudah mulai tampak kelihatan.

Diwandaka pun segera kembali lagi ke tempat nya semula, ia segera mencoba merawat luka dari Sura Manila itu.

Beberapa bubuk ramuan obat ia balurkan pada luka tersebut.

Baru setelah nya ia balut lagi bekas luka tersebut dengan menggunakan pakaian Sura Manila sendiri.

Hahh, kalau tidak ingin mengetahui siapa sebenar nya Menjangan putih itu, tentu ,aku sudah meningalkan nya , berkata dalam hati Diwandaka.

Agak lama juga Sura Manila baru siuman, setelah mentari tepat pada puncak.nya , barulah lelaki itu sadarkan diri.

" Aaaahh, dimana aku, apakah aku sudah mati ?"

Hal itu lah yv pertama kali di ucapkan oleh Sura Manila.

Begitu ia menoleh ke samping,

" Hehh, siapa kau ?" tanya nya dengan sangat heran.

Di sebelah nya ternyata ada seorang pemuda yg berwajah lumayan tampan.

Lama di tatap oleh Sura Manila pemuda itu.

Sedangkan yg di tatap nya masih asyik dengan rautan nya.

Memang pada saat itu Diwandaka masih tengah meraut ujung-ujung senjata nya , yg baru selesai ia buat.

Tidak lama pandangan Sura Manila tertuju pada kalung yg di pakai oleh pemuda yg ada di sebela nya ini.

Ia merasa heran dan terkejut,

" Apakah kau salah seorang prajurit Suraba ?" tanya nya lagi.

" Tidak , aku bukan lah seorang prajurit, aku hanya seorang pendatang di tempat ini, asal ku dari seberang , lalu bagaimana keadaan mu, apakah kau sudah baikan ?"

Diwandaka segera bertanya kepada Sura Manila setelah melihat orang itu mampu memgangkat kepala nya, lelaki itu berusaha untuk duduk.

Dengan di tolong oleh Diwandaka, Sura Manila mampu untuk duduk.

" Terima kasih " ucap nya kepada Diwandaka.

Pemuda itu mengangguk sambil tersenyum.

1
Sopwan Gojali
bagus cerita nya
Windy Veriyanti
penempaan seorang Diwandaka yang kelak menjadi Pendekar Sakti 👊
Zahira Zahira ahda safarina
lanjut thor, jangan putus di tengah jalan
Windy Veriyanti
semakin menarik 👍
Walbadri Badri
ubdet nya sedikit
Redy Ryan Little
💯👍
Walbadri Badri
bagus
Windy Veriyanti
Diwandaka bagaikan dewa obat...
obat yang diberikannya sangat mujarab 👍
Zahira Zahira ahda safarina
lanjut,....!!!
Windy Veriyanti
sang junjungan yang belum terbuka tabir jati dirinya...
Windy Veriyanti
mulai seru 👍
Zahira Zahira ahda safarina
lanjut thor, jangan kasih kendor
Windy Veriyanti
sudah pengkhianat...tidak ksatria pula...
Windy Veriyanti
ikan jadi-jadian...👍
Windy Veriyanti
Pedang Tabut pergi mencari tuannya yang baru...yang memang layak memilikinya
Windy Veriyanti
tidak adakah seorangpun yang berilmu tinggi di istana Mudragha?
Windy Veriyanti
patih yang mbalelo
Windy Veriyanti
mulai menyimak 😊
Zahira Zahira ahda safarina
lanjut terus thor jangan kasih kendor
Zahira Zahira ahda safarina
up, up, up trus thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!