Kevin Abraham Benecdit seorang CEO muda BENECDIT CORP terpaksa menikahi gadis asal Indonesia bernama Mira karena dendam pada kakak perempuan gadis itu yang bernama Thalia. Lantaran cinta nya ditolak oleh Thalia sehingga membuat Kevin sakit hati.
Mira Wijaya tidak pernah menyangka bahwa Kevin menikahinya hanya untuk balas dendam karena sang kakak yang telah menolak cinta Kevin.
Dengan terang-terangan Kevin selalu menyebut jijik apabila dekat dengan Mira.
Akankah Mira bertahan dengan pernikahannya dengan Kevin yang dipenuhi dendam dan derita? bahkan dia tidak bisa pergi dari Lelaki itu karena tidak mau melihat Thalia bersedih.
Mau tahu bagaimana caranya Mira membuat Kevin menjadi bucin? ikuti terus kisah Kevin dan Mira.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Navizaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Diculik
Happy Reading 😊
Mira merasa tubuhnya sangat lemah, dia membuka matanya perlahan. Sebuah cahaya temaram yang tidak terlalu silau.
Gadis itu mengerjabkan matanya berkali-kali, berusaha mengangkat kepalanya tapi masih terasa pusing.
"Sudah bangun sayang" ucap seseorang yang sangat familiar yang tidak jauh dari tempatnya.
Mira menoleh ke arah suara itu.
Revan, kenapa dia ada disini? aku, dimana aku sebenarnya. Batin Mira.
"Kamu berada di vilaku sayang, itukan yang ingin kamu tahu?" ucap Revan membaca isi pikiran Mira.
"Van, kenapa aku bisa bersamamu? dimana Kevin?" tanya Mira.
"Cih, bule brengsek itu sudah aku lenyapkan!" jawab Revan mengepalkan kedua tangannya.
Mira terkejut mendengar ucapan Revan, jadi dia diculik oleh pria itu tapi dia tidak boleh menunjukan kelemahannya didepan Revan saat ini.
Dasar pria gila, apa yang sebenarnya dia inginkan, kenapa dia menculik-ku?. Batin Mira.
"Aku menginginkanmu sayang" ucap Revan mendekati Mira, dia duduk disamping ranjang yang digunakan Mira itu.
"Apa kamu bisa membaca pikirkan ku?" tanya Mira sebal.
"Aku tahu dari perubahan raut wajahmu yang cantik ini" jawab Revan yang akan menyentuh wajah Mira tapi ditepis oleh gadis itu.
"Ayolah sayang, aku tahu kamu masih sangat mencintai ku, aku berjanji kita akan bisa bersatu dan setelah ini tidak akan ada yang bisa memisahkan kita berdua"
Mira menjadi semakin merinding mendengar ucapan Revan yang sangat ngelantur.
"Revan, kita ini saudara, dan aku sudah menikah, kita tidak mungkin bersama" seru Mira.
"Kalau bule brengsek itu tidak ada berarti statusmu menjadi janda, dan tidak ada kata mustahil untuk kita menikah" ucap Revan.
Dia mendekatkan tubuhnya pada Mira dan akan menyentuh wajahnya.
"Jangan sentuh aku!!!" teriak Mira.
Revan menghentikan tanganya mendengar teriakan gadis itu.
"Kalau kamu sampai menyentuhku seinci saja dari tubuh ini, akan kupastikan aku akan membecimu seumur hidup!!"
Shitt!! Revan mengumpat dalam hati dan menarik tangannya kembali, dia harus melakukan sesuatu agar Mira menurut padanya.
"Baiklah sayang, aku akan menyuruh pelayan mengantarkan makanan ke kamarmu, aku pergi dulu!" ucap Revan berlalu dari kamar Mira.
"Hiks, hiks ... ada apa ini? kenapa aku bisa berada di sini.bersama Revan, Kevin kamu dimana?" Mira menangis tersedu.
Dia tidak mengingat apapun selain malam itu sehabis dia mandi dan mengganti baju.
Flashback on.
Mira keluar dari kamar mandi dan memakai bajunya. Saat dia sedang mengeringkan rambut tiba-tiba dari arah balkon terdengar suara yang mencurigakan.
Saat Mira akan mengecek keadaan balkon, tiba-tiba ada seseorang melompat kearahnya, diapun berteriak kencang tapi orang itu tiba-tiba membekap mulut Mira mengakibat gadis itu tidak sadarkan diri.
Dan setelah Mira terbangun, gadis itu sudah berada disebuah kamar yang bernuansa berbeda dari kamar di villa Steven.
Flashback off.
"Aku harus keluar dari tempat ini" gumam Mira.
Kemudian dia beranjak dari tempat tidur dan berjalan menuju pintu, Mira memutar handle pintu itu tapi ternyata terkunci dari luar.
"Sial, kenapa bisa jadi seperti ini!!" Mira menendang pintu itu.
"Aaww aduh sakit, hiks Kevin tolong aku!!"
Gadis itu memegangi kakinya yang terasa sakit setelah menendang pintu, dia terduduk dilantai menangis meratapi nasibnya.
Tok, tok, tok ...
Suara ketukan pintu membuat Mira berdiri.
Ceklek ..
Masuklah dua orang pelayan membawakan nampan berisi makanan yang sangat lezat menggugah selera.
Para pelayan itu meletakan nampan dimeja yang berada dikamar itu.
"Nona, ini sudah larut malam, anda melewatkan makan malam, sebaliknya cepat makan makanan ini agar tuan Revan tidak marahi kita" ucap salah satu pelayan wanita itu.
Sejak kapan Revan menjadi tuan muda, sepertinya sudah banyak yang berubah, aku harus memikirkan cara untuk pergi dari villa ini dan mencari Kevin. Batin Mira.
"Baiklah aku akan makan, tapi bolehkan aku makan diruang makan saja, aku tidak terbiasa makan di kamar?" tanya Mira.
Dua pelayan itu saling memandang, kemudian salah satu dari mereka berucap.
"Anda tidak boleh keluar dari kamar ini Nona, dan hanya bisa makan disini!" Jawab salah satu dari pelayan itu.
Akhirnya Mira pasrah, diapun sudah menahan lapar dari tadi, tapi saat ini dia sama sekali tidak nafsu makan.
Kevin tolong aku!
***
Kevin melihat kedua penjaga vila telah tergeletak tidak sadarkan diri. Seperti nya mereka dibius dengan cara membekap mulut mereka.
"Aku sudah berhasil melacak plat mobil yang membawa Nona Mira pergi dari vila tuan" ucap salah satu orang kepercayaan Steven.
Dia melihat cctv yang berada diluar rumah dan ada sebuah mobil yang mengintai vila itu sejak sore tadi.
"Kemana mereka membawa pergi istriku" ucap Kevin menahan amarah.
"Mobil itu pergi melewati jalan xx dan sekarang terdeteksi berhenti disebuah vila yang agak jauh dari sini tuan"
"Siapa pemilik mobil itu?" tanya Kevin mengepalkan tangannya.
"Itu plat mobil milik Bayu Segara"
"Bayu? siapa dia? apa hubungannya dengan ku dan Mira?"
"Bayu Segara adalah asisten pribadi Revan ..."
"REVAN!!" teriak Kevin.
"Iya tuan, seperti nya orang yang menyuruh Bayu menculik Nona Mira adalah Revan" jawab pria itu.
"Ikut aku ke vila itu, kita bebaskan istriku secepatnya, dan jangan lupa untuk menghubungi polisi" perintah Kevin.
Sedangkan Mira tidak menghabiskan makanannya, dia sudah tidak mau lagi makan karena tidak nafsu.
"Aku sudah selesai, cepat bawa keluar makanan ini" ucap Mira kepada kedua pelayan wanita itu.
"Baik Nona, kami permisi"
"Oh ya, kamu yang berambut sebahu, tolong bawakan aku jus jeruk ya? aku ingin minum itu" ucap Mira.
"Baik Nona, saya akan ambilkan" jawab pelayan yang ditunjuk oleh Mira.
Setelah itu kedua pelayan itu keluar dari salam kamar.
"Aku akan membuat cara agar bisa kabur dari tempat ini sebelum Revan kembali" gumam Mira.
Dia mondar mandir didalam kamar dengan perasaan was-was dan takut. Sungguh tidak pernah dibayangkan bahwa Revan berani menculik Mira seperti ini.
Mira mencari sesuatu untuk digunakan menyerang pelayan tadi, Ah ketemu. Batin Mira.
Dia melihat ada sebuah pajangan patung ukiran kayu di pojokan.
Tok,tok,tok..
"Nona ini jus yang anda inginkan" ucap pelayan itu masuk kekamar sambil membawa jus jeruk pesanan Mira.
"Taruh saja dimeja itu" tunjuk Mira.
Pelayan itu pun menaruh jus jeruk Mira dimeja tanpa curuga, Mira segera mengambil patung Kayu dipojokan itu dan langsung diarahkan ke pelayan itu dengan sangat keras
Bugh, bugh, bugh ...
Pelayan itu langsung tumbang begitu saja, Mira segera membua patung kayu dan berjalan kearah pintu.
Ceklek ..
Mira membuka pintu dan melihat sekeliling, ternyata diluar kamar ada beberapa orang yang sedang menjaga vila itu.
"Bagaimana aku bisa keluar kabur kalau keadaan luar seperti ini!!" batin Mira berteriak.
Ah, aku tahu ... aku tukar pakaianku dengan pelayan itu saja.
Akhirnya dengan ide gilanya Mira menukar pakaiannya dengan pakainan pelayan itu.
Kevin menatap bangunan vila didepannya itu dan segera turun dari dalam mobil bersama orang suruhannya.
"Hei, siapa kalian!! ada penyusup datang!! teriak salah seorang penjaga di vila itu.
Semua pengawal yang ada di vila itu langsung keluar termasuk Revan.
"Halo tuan Kevin, kamu masuk kesini untuk mengantarkan nyawamu sendiri kan, hahaha!!" ucap Revan tergelak.
"Dimana istriku!!!" teriak Kevin.
"Dia sedang tidur didalam, jangan ganggu dia!"
"Brengsek!!!!" Kevin langsung berlari ke arah Revan akan menyerang.
Revan menyeringai dan mengangkat pistol ditanggannya.
DORR ...!!!!
Bersambung ....
Siapa yang tertembak? kevin kah?
lanjut besok ya akak reader😁