NovelToon NovelToon
Kesatria Tombak Nirwana

Kesatria Tombak Nirwana

Status: tamat
Genre:Tamat / Fantasi Timur / Pendekar / Pembunuhan / Masalah Pertumbuhan / Dendam Kesumat / Raja Tentara/Dewa Perang
Popularitas:19M
Nilai: 4.9
Nama Author: adicipto

Manusia harus mampu bertahan dari kerasnya kehidupan dan aturan-aturan dari para Raja serta perang yang membuat kegelisahan dan ketakutan.

Pedang, Tombak dan Busur adalah jalan utama untuk bisa bertahan hidup.

Sejak dahulu kala, keserakahan manusia memang tidak ada habis-habisnya, hanya demi sebuah ambisi dan kekuasaan yang lebih, para raja harus rela melihat rakyat menderita.

Para Rakyat yang sudah tidak tahan pada akhirnya putus asa dan berharap ada yang bisa membantu mereka.

Akhirnya kebencian di hati mereka di kuasai oleh Kegelapan dan memaksa mereka untuk memberontak, mereka sudah tidak percaya lagi terhadap keadilan, dan Dewa yang mereka puja kini sudah dianggap tidak ada.

Aku terpaksa mengangkat tombak ku demi mengembalikan kepercayaan manusia terhadap sang Dewa, dan atas semua yang aku lakukan membuat diriku di kenal sebagai Pendekar Dewa Sesat.

Aku tidak peduli apakah musuh-musuh ku adalah para raja, ataupun para penghuni dunia kegelapan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon adicipto, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Empat Pisau Pembunuh

***

Latihan yang di jalani oleh Tian Feng masih tetap sama hingga berbulan-bulan lamanya, yang membedakan latihan Tian Feng hanya jumlahnya saja.

Biasanya Tian Feng akan di suruh berlari hingga lima sampai sepuluh kali putaran, namun setiap bulannya akan meningkat.

Begitu juga dengan latihan biasanya seperti mengangkat tubuh naik turun dengan tangan, tidak hanya dua puluh atau tiga puluh saja, melainkan Tian Feng berhasil melebihi 200.

Dengan demikian Tian Feng sudah mampu mengangkat tubuhnya dengan tangan satu dan menaik turunkan tubuhnya dengan sangat mudah.

Walau Zang Yang sudah melihat sendiri kemapuan Tian Feng yang semakin kuat seiring berlatih setiap harinya, namun Zang Yang belum memberikan latihan yang lain lagi.

Tian Feng sendiri masih diam-diam meminum ramuan obat buatannya setiap malam sehingga kekuatan tubuhnya semakin kuat walau sama sekali belum memiliki satu Lingkaran Chi.

Tian Feng dan Zang Yang saat ini sedang duduk di depan rumah. Zang Yang meminta kepada Tian Feng agar selalu membaca dan menulis setiap pagi.

Bukan tanpa alasan Zang Yang meminta hal itu kepada Tian Feng, Zang Yang hanya ingin menghindari kecurigaan para murid dan anggota yang lain jika sebenarnya dirinya selalu melatih Tian Feng.

"Saudara Zang, apakah aku mengganggu mu?" Chang Shan datang menemui Zang Yang.

"Tidak ketua Zang! Mari duduk bersama disini," ajak Zang Yang.

Chang Shan menatap Tian Feng yang sedang membaca buku di kursi sebelah Zang Yang, tatapan tajam Chang Shan membuat Tian Feng mengangkat kepala dan membalas tatapan Chang Shan.

"Saudara Zang! Aku tidak mengerti kenapa kamu jarang sekali ada di rumah, bahkan anak ini pun juga tidak ada di rumah," kata Chang Shan.

Zang Yang tertawa sambil menuangkan teh ke cangkir kecil lalu menyerahkannya kepada Chang Shan.

"Hahahaha...! Ketua memangnya aku mau pergi kemana? Setiap hari kami selalu ada di rumah, selama beberapa bulan ini aku belum mendapatkan misi apapun, jadi aku hanya menyibukkan Tian dengan mengajarinya membaca dan menulis agar lebih lancar," kata Zang Yang.

"Benarkah? Kalau begitu kenapa utusan dari Keluarga Yuan Xia tidak bertemu dengan kalian kemarin?"

"Apa? Utusan dari Tuan Yuan Xia datang kesini?" Zang Yang terkejut mendengar kabar tersebut begitu juga dengan Tian Feng.

Chang Shan tersenyum sinis melihat keterkejutan Zang Yang, "Katanya tidak pergi kemana-mana, tapi mengapa kamu bisa tidak mengatahui kedatangan utusan itu?" kata Chang Shan dengan senyum sinisnya.

"Owh mungkin kemarin kami sedang pergi mencari tanaman obat di sebelah Gunung!" kata Zang Yang.

"Apa benar kamu pergi mencari tanaman obat? Bukankah di gudang penyimpanan masih banyak obat, Kenapa harus mencari jauh-jauh kesana?" tanya Chang Shan.

"Aku hanya mencari tanaman obat biasa untuk persiapan Tian nantinya!" jawab Zang Yang sambil menatap kearah Tian Feng yang masih membaca, namun sebenarnya Tian Feng sedang mendengarkan obrolan mereka.

"Owh begitu, kalau begitu baguslah!" Chang Shan mengangguk kepala pelan.

"Ketua! Apa Ketua tahu apa yang utusan itu bawah, apakah dia akan memberi kabar atau surat?" tanya Zang Yang.

Chang Shan mengeluarkan gulungan kertas dari balik bajunya, kertas tersebut masih terikat oleh benang merah.

"Utusan itu hanya menitipkan surat ini padaku dan meminta ku untuk menyerahkan surat ini padamu!" kata Chang Shan sambil meletakkan gulungan surat tersebut di atas meja.

Zang Yang segera mengambil dan membuka gulungan surat tersebut sedangkan Chang Shan menghabiskan teh di cangkir kecilnya.

"Saudara Zang terima kasih atas jamuan tehnya, lain kali datanglah ke rumah ku, aku baru membeli arak dari pedagang Toakai!" kata Chang Shan.

Zang Yang langsung menghentikan bacaannya yang belum sampai satu baris saat mendengar nama Arak dari Chang Shan.

Tidak hanya Zang Yang saja, bahkan Tian Feng juga ikut menoleh kearah Chang Shan.

"Apa kamu tidak sedang bercanda Ketua? Arak dari Toakai itu harganya sangat mahal sekali!" kata Zang Yang.

"Memang benar arak Toakai itu sangat mahal, namun rasanya juga tidak mengecewakan, apalagi aromanya..!" kata Chang Shan sambil menghirup nafas panjang dari hidung nya sambil memejamkan matanya.

Zang Yang menelan ludahnya, dia merasa air liur nya menumpuk di rongga mulut nya, bahkan Tian Feng juga sama menelan ludahnya.

Dulu Tian Feng pernah meminum Arak dari Negara Toakai itu. Tian Feng juga tahu jika arak dari Negara Toakai itu harganya sangat mahal.

Rasanya memang lebih nikmat dari arak biasa dan aromanya juga sangat tajam dan tidak bau seperti arak murahan, di samping itu kadar alkohol di dalam arak dari Toakai tersebut sangat tinggi, jadi hanya orang yang sudah terbiasa saja yang bisa meminumnya, jika tidak maka dalam dua cangkir saja bisa langsung ambruk karena mabuk.

"Baiklah, kapan-kapan aku akan kesana, jadi sisakan sedikit untuk ku!" kata Zang Yang.

"Tentu saja Saudara Zang, kalau begitu aku permisi dulu!" Chang Shan sama sekali tidak melirik atau menyapa Tian Feng setelah berpamitan kepada Zang Yang.

Tian Feng tidak memperdulikan sikap Chang Shan pada dirinya karena dia juga tidak suka terhadap Chang Shan.

Andai tidak demi menghargai Zang Yang, dia ingin memaki Chang Shan bahkan andai saja dia tidak mengecil hingga selemah seperti sekarang ini, dia ingin memberi pelajaran kepada Chang Shan.

"Guru, ayah mengirim pesan apa?" tanya Tian Tian Feng.

"Ah aku sampai lupa!" kata Zang Yang kemudian dia kembali membaca surat tersebut.

"Guru Zang, maaf jika aku hanya memberi kabar lewat surat saja!

Semalam Lie Yie sudah melahirkan bayi perempuan, jadi aku harap Guru Zang segera membawa Yuan Tian kesini untuk melihat adiknya!"

"Hah? Jadi Yie..! Ee..maksud ku ibu sudah melahirkan?" Tian Feng bertanya karena terkejut dan juga hampir menyebut nama Lie Yie namun segera diganti dengan nama ibu.

Zang Yang tersenyum sambil mengusap kepala Tian Feng, "Benar sekali Tian, sekarang kamu sudah memiliki adik! Jika di lihat dari waktunya seharusnya sudah empat hari adik mu lahir, jadi hari ini juga kita akan berangkat kesana!" kata Zang Yang.

"Kita berdua saja guru?" tanya Tian Feng.

"Em? Iya hanya kita berdua saja! Memang kamu mau membawa seluruh murid kesana?" tanya Zang Yang.

"Tidak!" jawab Tian Feng kemudian dia segera bangkit dan mengambil beberapa barang paling penting yang akan dia bawa.

Tian Feng tidak akan meninggalkan Kitab Singa Suci di rumah sehingga akan ia bawa karena akan pergi dalam jangka waktu yang lama.

Selain Kitab tersebut, Tian Feng juga membawa Gingseng Hitam, Bunga Anggrek Darah, dan Kentang Ungu yang ia curi dari gudang sumber daya.

"Ayo kita segera berangkat!" ajak Zang Yang.

"Apa tidak sebaiknya guru memberi tahu Ketua Chang terlebih dahulu?" tanya Tian Feng.

"Iya kita akan mampir sebentar kesana!" jawab Zang Yang kemudian dia dan Tian Feng segera berangkat ke Kota Xanhuo.

***

Di sebuah tempat di dalam hutan, ada banyak bangunan kecil-kecil di setiap pohon seperti pondok.

Tempat tersebut adalah sarang dari Kelompok Lingkaran Pisau Darah salah satu kelompok yang sering merampok orang-orang yang melewati hutan-hutan tertentu.

"Pisau Air! Apakah kamu sudah mengetahui siapa nama sosok pendekar yang telah menyerang Lima kelompok kita di Desa Louyan?" tanya salah satu orang paruh baya yang sedang memainkan sebilah pisau di tangan.

"Aku sudah menyelidikinya dan mengetahui nama pendekar dari Singa Emas itu! Namanya Zang Yang, salah satu Pendekar ber ilmu tinggi di Perguruan Singa Emas," jawab sosok yang di juluki Pisau Air.

Di Kelompok Lingkaran Pisau Darah, ada Empat Pendekar yang di juluki Empat Pisau Pembunuh, yaitu Pisau Air yang saat ini sedang memberi laporan, Pisau Api, Pisau Angin, dan Pisau Tanah.

Ke-empat Pendekar Pisau tersebut adalah para Pendekar yang berada di Tingkat Pendekar Atas, dan mereka semua memiliki keahlian yang tidak biasa.

Pria paruh baya yang berada di hadapan Pisau Air adalah ketua utama dari kelompok tersebut dan ketua itu di juluki Pisau Langit.

"Zang Yang? Kenapa aku tidak pernah mendengar nama itu?" tanya Pisau Langit karena dia merasa asing dengan Nama Zang Yang.

"Pendekar itu salah satu guru besar di Perguruan kecil Singa Emas, dia jarang keluar dan menurut informasi yang di aku peroleh, dia sering menjaga keluarga Pejabat Yuan Xia," jawab Pisau Angin.

Pisau Langit menghentikan permainan pisau nya kemudian dia menatap kearah boneka kayu yang berada di bawah pondok nya.

Pisau Langit melempar Pisau nya kearah Boneka kayu yang berbentuk manusia itu kemudian pisau tersebut menancap tepat di dahi Boneka.

Padahal jarak antara dirinya dengan Boneka dibawah sekitar belasan meter, namun lemparan pisau nya bisa mengenai kepala boneka tersebut dengan sangat tepat.

"Pendekar Penjilat rupanya! Berani-beraninya dia ikut campur urusan kita," kata Pisau Langit dengan nada geram kemudian kembali menatap Pisau Air.

"Lalu bagaimana dengan pendekar yang sebelumnya menangkap dua orang kita di hutan sebelum Zang Yang itu? Apakah sudah di ketahui siapa pendekar itu?" tanya lagi Pisau Langit.

"Kalau soal itu aku belum bisa menemukan informasi tersebut, namun menurut salah satu anggota kita yang berhasil selamat, Pendekar tersebut seperti sedang mabuk, namun pendekar tersebut sangat sulit di kalahkan walau dalam keadaan mabuk," kata Pisau Air.

"Tidak mungkin Pendekar yang sedang mabuk bisa bertarung dengan sempurna? Apa mungkin dia memang hebat atau anggota kita yang terlalu lemah?" kata Pisau Langit.

"Aku tidak yakin soal itu! Namun aku masih akan mencari tahu akan pendekar tua itu, jika sampai aku bertemu dengan nya, barulah aku akan memberi dia pelajaran atau jika perlu akan aku bunuh!" kata Pisau Air.

Lingkaran Pisau Darah adalah sebuah kelompok yang baru terbentuk sekitar sepuluh tahun, kelompok itu hanya merampok dan membunuh sehingga tidak tahu informasi tentang siapa itu Zang Yang, dan juga siapa itu Pendekar mabuk yang sudah menangkap dua anggota nya.

Semua itu disebabkan karena hanya lebih mementingkan merampok saja sehingga tidak tahu jika di luar hutan masih banyak pendekar-pendekar sakti.

"Pisau Air, suruh Pisau Langit untuk terus mengawasi Zang Yang, siapa tahu dia keluar dari perguruan nya!" kata Pisau Langit.

Pisau Air. belum sempat menjawab karena tiba-tiba ada pisau yang sedang melesat kearah nya dengan kecepatan tinggi.

Pisau Air langsung menangkap pisau terbang tersebut dengan dua jari, pisau tersebut memiliki gagang yang berwarna putih, itu artinya pisau tersebut adalah pisau milik Pisau Angin.

Pisau Air memutar ujung gagang pisau tersebut kemudian ada gulung kertas kecil di dalamnya.

"Pesan apa yang di kirim oleh Pisau Angin?" tanya Pisau Langit.

"Zang Yang sekarang sedang pergi menuju Ke Kota Xanhuo bersama seorang anak kecil!" jawab Pisau Air.

"Hanya dua orang saja? Kalau begitu biarkan saja Pisau Angin sendiri yang menangkapnya, lagi pula dengan 13 anggotanya tidak mungkin Zang Yang bisa menang!" kata Pisau Langit sambil tersenyum lebar.

Pisau Langit percaya jika Zang Yang tidak akan mampu menghadapi kekuatan Pisau Angin, apa lagi dengan 13 anggotanya yang rata-rata adalah para Pendekar Tingkat Tengah.

***

Saya tidak bisa berjanji apakah bisa memberikan bonus atau tidak, saya hanya libur kerja di hari Minggu saja, jadi kalau hari Minggu tidak ada kesibukan lain, saya baru bisa menulis sampai dua bab, dan jika mampu bahkan sampai tiga bab, namun yang tiga bab kadang selesai kadang tidak 😅

Karena itu hari Minggu akan coba saya usahakan dua sampai tiga bab, tapi saya tidak berjanji, hanya jika saya tidak di sibukkan olah hal lain. Bukan malam Minggu ya, tapi hari Minggu malam Senin.

1
Kaisar Huang R
pake penutup kain hitam gw ke inget sama super Dede yg apa aja di pake buat nutupin wajahnya 😆 harusnya topeng ke biar keren dikit 😮‍💨
Anonymous
n
Arif Arifin
semangat
Yanka Raga
gaz poll 😡
Yanka Raga
semakin menariiik🤩
Yanka Raga
oke dech 🤭
Yanka Raga
seruuu 🤩
Yanka Raga
Dewa sejati 😍🤩
Yanka Raga
Brilliant 🤩😎
Yanka Raga
pil dewa 🤩
Yanka Raga
sadis sesat Paz
🤩😎
Yanka Raga
Bantaaaaaaii 😡
Yanka Raga
Bantaaaii abiz 😡
embun revi
Luar biasa
Yanka Raga
Bantaaaii abiz 😡
Yanka Raga
Bantaaaii😡
Yanka Raga
trus semangaaat tuk berkarya
🤩💪
Yanka Raga
satu vote tuk author
🤩😎
masjidi rjr
kertas ditemukan/diciptakan oleh bangsa cina.terbuat dr bambu yg diolah
Yanka Raga
gaz 🤩
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!