NovelToon NovelToon
Langit Dan Samudra

Langit Dan Samudra

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Anak Yatim Piatu / Beda Usia / Teman lama bertemu kembali / Pengawal / Kriminal dan Bidadari
Popularitas:591
Nilai: 5
Nama Author: Na_1411

Kisah cinta antara dua anak manusia yang di pisahkan jarak dan waktu, kehidupan yang keras dan penuh dengan manipulasi membuat mereka saling terpisah satu sama lain. Akankah Samudra dan langit akan bersatu…? Jika penasaran dengan ceritanya, baca novel ini ya…? Jangan lupa tinggalkan komentar dan like nya, karena dengan like dan komentar kalian bisa menambah semangatku untuk melanjutkan cerita selanjutnya, salam hangat…

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Na_1411, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Rumah sakit.

Setelah memarkirkan motorku, aku segera masuk ke IGD bersama nona angel. Dengan segera aku mengikuti pak baron yang berbaring di atas brangkar, sedangkan nona angel berada di belakangku. Setelah melihat pak baron sudah mendapat penanganan perawat dan dokter jaga, aku segera menarik tangan nona angel tanpa mengatakan apapun.

Aku bawa dia menemui dokter jaga yang terlihat manatap kami yang akan menghampirinya.

“Dok, tolong obati nona ini.” Ucapku sambil menarik nona angel untuk segera maju ke arah dokter tersebut.

“Baik mas, mari ikut saya nona.” Ucap dokter wanita itu sopan, sendang kan nona angel menatapku dengan tatapan memohon untuk aku mengikutinya.

Aku dengan cuek berjalan ke arah dimana pak barin di periksa tadi, sepertinya luka yang pak baron alami sangat serius. Di lihat dari posisi pak baron tadi saat kecelakaan, sedangkan nona angel hanya terluka di bagian pelipis sepertinya hanya tergores dan terbentur waktu kecelakaan.

Aku masih penasaran sebenarnya apa yang telah terjadi dengan mereka berdua, aku tahu siapa pak baron. Dia adalah seorang pengawal yang sangat kompeten dan selalu sigap dalam situasi apapun.

Setelah menunggu lama, aku melihat para dokter dan perawat telah selesai memeriksa pak baron. Sedangkan nona angel yang tampaknya juga sesudah selesai di obati segera menghampiriku yang masih menunggu informasi yang di sampaikan oleh dokter mengenai kondisi pak baron.

“Maaf kan saya sam, saya yang bersalah karena sudah membuat celaka pak baron.” Ucap nona angel yang sekarang berdiri di sampingku.

“Aku berharap dia baik baik saja.” Aku menatap seorang perawat yang akan membuka tirai, sepertinya mereka akan keluar setelah mengobati pak baron.

“Dengan keluarga tuan baron…” ucap dokter yang aku lihat di name tag nya bernama Dodi.

“Iya dok, bagaimana kondisi beliau…?” Ucapku melangkah maju menemui dokter Dodi.

“Sepertinya kita harus segera melakukan operasi, karena setelah kami melakukan trasonografi toraks kami melihat ada sedikit pendarahan di paru paru tuan baron. Jadi untuk langkah selanjutnya, kami harus meminta persetujuan pihak keluarga.” Ucap dokter Dodi.

Akupun terkejut dengan kondisi yang di alami pak barin saat ini, yang aku tahu jika pak baron tidak memiliki saudara sama sekali di kota ini.

“Baik dok, saya akan segera mengurus administrasinya terlebih dahulu. Tolong lakukan yang terbaik untuk kesembuhan ayah saya.” Ucapku tanpa berfikir panjang, aku hanya ingin melihat kesembuhan pak baron saat ini.

“Samudra, apa kamu yakin…?” Ucap nona angel di sampingku sambil memegang lenganku.

Aku tidak mempedulikan ucapan nona angel dan segera pergi dari samping nona angel, aku tahu jika nona angel mengikutiku saat aku akan mengurus administrasi pak baron.

“Sam, samudra tunggu aku.” Teriak noana angel yang sepertinya tidak dapat menyeimbangi langkah cepat ku menuju ke bagian administrasi.

“Samudra jika kamu tidak mau berhenti aku akan berteriak, agar semua orang orang mendengarnya.” Ucap lantang nona angel berusaha menghentikan ku.

Dengan terpaksa akupun berhenti dan menunggu dia, entah kenapa aku merasa kesal dengan sikap nona angel yang akhir akhir ini begitu menjengkelkan. Dengan seenak hati dia melajukan apa yang dia mau, tanpa memikirkan perasaan orang di sekitarnya.

“Ada apa nona, jika nona mau berbicara sesuatu yang tidak penting maka lebih baik nona urungkan. Karena pak baron sedang membutuhkan saya.”

“Biar aku yang mengurus semua administrasi baron sam, kamu lebih baik temani dia.” Nona angel menatapku dengan tatapan mata bersalahnya.

“Tidak perlu nona.” Aku segera melanjutkan langkahku, sepertinya nona angel tidak mengikutiku. Dilihat dari dia yang terdiam menatapku, karena aku lihat dari pantulan keramik di tembok rumah sakit tersebut.

Dengan segera aku menyelesaikan semua punya, dan segera membawa berkas milik pak baron agar dia secepatnya bisa di operasi.

Aku lihat nona angel duduk di salah satu kursi yang berada tak jauh dari brangkar pak baron, entah kenapa aku merasa kasian dengan dia.

Saat ini sikap sombongnya tidak terlihat, yang ada tatapan matanya melihat pak baron dengan rasa bersalahnya.

“Permisi, kami akan segera membawa tuan baron ke ruang operasi.” Ucap salah satu perawat yang akan memindahkan pak baron.

Akupun menyingkir dan berdiri di samping nona angel, dengan sigap dan cepat para perawat tersebut membawa pak baron menuju ke ruang operasi.

Aku bersama nona angel mengikutinya dari belakang, setelah mereka membawa pak baron masuk aku dan nona angel menunggu di tempat yang telah di sediakan.

“Tadi kami di kejar orang tak di kenal waktu aku akan ke kampus, aku yang terlihat panik memaksa baron melajukan mobilnya dengan kecepatan penuh. Aku tidak menyangka jika kecelakaan itu akan terjadi, jika saja aku bisa mengendalikan kepanikanku. Mungkin peristiwa ini tidak akan terjadi, maaf kan aku sam.”

Aku menoleh meihat nona angel yang menanggis tersedu, dengan lancang aku memeluknya dari samping. Tujuanku aku hanya ingin dia merasa tenang, tidak ada unsur lain.

Setelah melihat nona angel tenang, akupun melepaskan tanganku dan berdiri dari tempat duduk ku.

“Mau kemana kamu sam…?” Tanya nona angel menatapku.

“Anda tunggulah di sini, jangan kemana mana.” Aku segera pergi dan berjalan ke kantin yang berada di rumah sakit tersebut.

Dengan langkah sedikit cepat dan aku tidak ingin nona angel menungguku lama, aku segera membeli barang yang aku cari. Setelah membayarnya, aku segera menghampiri nona angel yang terlihat masih duduk di bangku tadi.

“Minum dan makanlah nona.” Aku menyodorkan air mineral dan roti isi ke depan noana angel, dengan segera nona angel menggambil pemberianku dan memakannya.

Setelah menunggu selama tiga jam, akhirnya operasi pun selesai. Aku melihat pak baron yang masih memejamkan matanya, di dorong oleh dua orang perawat. Harapanku semoga operasinya berhasil dan pak baron bisa selamat.

“Kita langsung ke ruang inap ya mas.” Ucap perawat mengajakku mengikuti langkahnya.

Nona angel dengan rasa takutnya tiba tiba menggandeng tanganku dengan erat, aku merasakan rasa dingin saat dia memegang tanganku. Aku yang akan menolak genggaman tangannya menjadi urung karena tatapan nona angel yang sepertinya memohon untuk aku jangan melepaskan tangannya.

Setelah sampai di ruang inap pak baron, akupun masuk bersama nona angel yang masih menggenggam tanganku.

“Anda sangat beruntung mas, mempunyai istri yang perhatian seperti mbaknya.” Ucap salah satu perawat menatapku dan nona angel.

“Dia bukan…” ucapku, tapi dengan segera nona angel menyergahnya.

“Sudah seharusnya sus, karena saya tidak ingin suami saya sendiri saat melihat ayahnya di operasi.”

Aku mendengus kesal mendnegar ucapan seenaknya dari nona angel, rasa kesal seketika muncul di dalam hatiku. ketika nona angel yang seenaknya berkata jika aku adalah suaminya, aku pun membiarkan dia berkata seenak hatinya. Aku tidak akan peduli dengan ucapan nona angel, yang aku pedulikan saat ini adalah keadaan pak baron.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!