NovelToon NovelToon
Alastar

Alastar

Status: sedang berlangsung
Genre:Romansa
Popularitas:1.6k
Nilai: 5
Nama Author: Bita_Azzhr17

Alastar adalah sosok yang terperangkap dalam kisah kelam keluarga yang retak, di mana setiap harinya ia berjuang dengan perasaan hampa dan kecemasan yang datang tanpa bisa dihindari. Kehidupan rumah tangga yang penuh gejolak membuatnya merindukan kedamaian yang jarang datang. Namun, pertemuannya dengan Kayana, seorang gadis yang juga terjerat dalam kebisuan keluarganya yang penuh konflik, mengubah segalanya. Bersama-sama, mereka saling menguatkan, belajar untuk mengatasi luka batin dan trauma yang mengikat mereka, serta mencari cara untuk merangkai kembali harapan dalam hidup yang penuh ketidakpastian. Mereka menyadari bahwa meski keluarga mereka runtuh, mereka berdua masih bisa menciptakan kebahagiaan meski dalam sepi yang menyakitkan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bita_Azzhr17, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 9. Langkah Baru dalam Hujan

Langit pagi di Kota Malang masih menggantungkan rintik hujan sejak malam sebelumnya. Di rumah sakit tempat Kayana dirawat, suasana masih tenang, dengan hanya suara langkah kaki perawat yang terdengar di lorong.

Alastar, yang menghabiskan malam di samping Kayana, terlihat duduk bersandar di kursi kecil di dekat ranjang gadis itu. Matanya merah karena kurang tidur, tetapi ia tidak peduli. Baginya, memastikan Kayana baik-baik saja adalah prioritas utama. Ia mengusap wajahnya, lalu menatap Kayana yang masih terlelap. Wajahnya tampak lebih tenang dibanding malam sebelumnya.

Pintu kamar terbuka perlahan, dan Frasha masuk dengan membawa secangkir kopi dan beberapa bungkus roti. Ia menatap Alastar yang terlihat kelelahan.

"Gue bawain kopi. Lo butuh ini," kata Frasha sambil meletakkan kopi di meja kecil di samping Alastar.

"Thanks," jawab Alastar singkat, mengambil cangkir itu tanpa menatap Frasha. Matanya tetap terpaku pada Kayana.

"Lo nggak tidur semalaman, kan?" tanya Frasha sambil duduk di sofa kecil di dekat jendela.

Alastar menggeleng pelan. "Gue nggak bisa ninggalin dia. Kayana itu bukan cuma teman buat gue, Sha. Dia udah kayak... separuh dari diri gue."

Frasha mengangguk pelan. Ia bisa melihat betapa dalamnya perasaan Alastar terhadap Kayana, meski pria itu jarang mengungkapkannya secara langsung.

"Gue ngerti, Star. Tapi lo juga harus jaga kesehatan. Kalau lo sakit, siapa yang bakal jagain dia?" Frasha menasihati dengan lembut.

Alastar hanya mengangguk, tidak menjawab. Ia kembali menatap Kayana, berharap gadis itu segera sadar dan mengakhiri kecemasannya.

****

Di tempat lain, di apartemen milik Alarick, suasana berbeda. Barram, Alarick, Faldo dan Falleo berkumpul di ruang tamu, membicarakan apa yang terjadi pada Kayana.

"Jadi, Alastar bener-bener nginep di rumah sakit?" tanya Faldo sambil menyeduh kopi. Karena semalam, ia sedang tertidur lelap di sofa.

"Ya, dia langsung cabut semalem tanpa pikir panjang. Gue belum pernah liat dia sekhawatir itu," jawab Barram, mengangkat bahu. "Kayana jelas penting banget buat dia."

"Kayana itu emang spesial buat Alastar. Tapi gue nggak nyangka dia bakal separah itu paniknya," tambah Falleo sambil memetik senar gitarnya pelan.

"Ya wajar, sih," kata Barram. "Lo liat aja, dari minggu-minggu kemarin Alastar emang mulai kembali peduli sama Kayana."

Falleo mengangguk, mengerti apa yang dimaksud Barram. Mereka semua mulai tahu betapa pentingnya Kayana bagi Alastar, meski Alastar sendiri sering menyangkal perasaannya.

Lalu, pandangan Falleo terarah pada Alarick yang duduk menatap mereka semua. Sejak tadi, cowok itu tak ikut mengatakan apapun.

"Rick, ngomong kek, udah kayak orang sariawan aja Lo." tegurnya.

"Nggak ada yang penting kan? Jadi ngapain gue harus ngomong." balas Alarick.

****

Kembali ke rumah sakit, mata Kayana perlahan terbuka. Cahaya matahari yang masuk melalui jendela membuatnya sedikit menyipitkan mata. Ia merasa lemah, tetapi setidaknya sekarang ia sadar.

"Kay?" panggil Alastar dengan suara pelan, menyadari gerakan kecil dari gadis itu.

Kayana menoleh perlahan, dan tatapannya bertemu dengan Alastar. Ada kebingungan di matanya, tetapi juga rasa nyaman melihat Alastar ada di sana.

"Star?" suaranya serak, hampir seperti bisikan.

Alastar segera berdiri dan mendekat. "Iya, gue di sini. Lo nggak apa-apa? Masih sakit di mana?"

Kayana mencoba tersenyum, meskipun bibirnya terasa kering. "Gue... gue nggak tahu apa yang terjadi. Tapi gue merasa sedikit lebih baik sekarang."

Alastar menghela napas lega. Ia mengambil gelas air di meja dan membantu Kayana minum.

"Lo pingsan di jalan. Gue dikabarin Frasha, dan langsung ke sini. Lo bikin gue khawatir, tahu," ujar Alastar, suaranya penuh emosi.

Kayana menatapnya dengan mata berkaca-kaca. "Maaf, Star. Gue nggak bermaksud bikin lo khawatir."

"Udah, nggak usah ngomong kayak gitu. Yang penting sekarang lo harus fokus buat sembuh," kata Alastar sambil memegang tangan Kayana dengan lembut.

Kayana mengangguk pelan, merasakan ketulusan dalam sikap Alastar. Ia tahu, meskipun Alastar tidak selalu menunjukkannya, perhatian dan kasih sayangnya sangat nyata.

Frasha yang berdiri di sana, perlahan menyepi dari mereka. Sambil mengepalkan kedua tangannya, "Gue juga ada di sini, kenapa Kayana terus yang di ajak bicara?" ujar Frasha dalam hati, merasa terpojok karena keberadaannya seolah diabaikan.

"

****

Beberapa jam kemudian, dokter masuk untuk memeriksa kondisi Kayana. Setelah pemeriksaan singkat, dokter menyampaikan kabar baik bahwa kondisinya sudah stabil, meski ia masih perlu istirahat beberapa hari ke depan.

"Kalau semuanya berjalan lancar, kita bisa pulangkan kamu besok," kata dokter, tersenyum.

Kayana mengangguk. "Terima kasih, Dok."

Setelah dokter keluar, Frasha yang sejak tadi duduk di sofa mendekat ke arah ranjang Kayana. "Lo bikin semua orang panik, tahu nggak? Bahkan Alastar sampai nggak tidur semalaman."

Kayana tersenyum lemah. "Maaf, Frasha. Gue nggak tahu ini bakal terjadi."

Frasha menggelengkan kepala. "Nggak apa-apa, yang penting lo udah mendingan sekarang."

Sementara itu, Alastar berdiri di dekat jendela, memandang ke luar dengan ekspresi yang sulit ditebak. Ia terlihat sedang memikirkan sesuatu.

"Star?" panggil Kayana, membuat Alastar menoleh.

"Iya?" jawabnya, berjalan mendekat ke arah Kayana.

"Lo nggak harus di sini terus. Gue bakal baik-baik aja," kata Kayana, meskipun dalam hatinya ia sebenarnya merasa nyaman dengan kehadiran Alastar.

"Lo pikir gue bakal ninggalin lo sendirian? Nggak, Kay. Gue akan di sini sampai lo benar-benar sembuh," jawab Alastar dengan tegas.

Kayana terdiam, merasakan betapa besar perhatian Alastar padanya. Ia merasa bersyukur memiliki seseorang seperti Alastar di sisinya.

****

Sore harinya, Barram, Falleo, Faldo dan Alarick datang menjenguk Kayana. Mereka membawa buah tangan dan suasana ceria yang sedikit mengusir kekakuan di kamar rumah sakit itu.

"Kay, lo bikin gue deg-degan semalem," kata Barram sambil meletakkan bungkusan buah di meja.

"Maaf, Bar," jawab Kayana sambil tersenyum kecil.

"Yang penting lo udah sembuh. Tapi serius, lo harus lebih jaga kesehatan, ya. Jangan bikin Alastar stres lagi," tambah Faldo sambil mengangkat alis ke arah Alastar.

"Kayana udah tahu kok, nggak perlu diceramahin," sahut Alastar dengan nada bercanda, meskipun ada keseriusan di balik ucapannya.

Falleo hanya tertawa kecil. "Star, lo bisa lebih santai nggak sih? Gue baru pertama kali liat lo seprotektif ini."

Semua tertawa, dan suasana di ruangan itu menjadi lebih hangat. Kayana merasa dikelilingi oleh orang-orang yang peduli padanya, dan itu membuat hatinya lebih ringan.

Di tengah tawa dan canda, Alastar tetap memperhatikan Kayana dengan seksama. Dalam hatinya, ia tahu bahwa Kayana adalah seseorang yang tidak akan pernah ia biarkan terluka lagi. Ia bertekad untuk selalu ada di sisinya, apapun yang terjadi.

Dan saat malam kembali menyelimuti Kota Malang, Alastar duduk di kursi di samping ranjang Kayana, menatap wajah gadis itu yang perlahan tertidur. Dalam diam, ia berjanji pada dirinya sendiri bahwa ia tidak akan pernah membiarkan Kayana sendirian lagi.

1
lgtfav
👍
lgtfav
Up terus thor
lgtfav
Thor semangat👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!