Suami Di Alam Mimpi

Widuri gagal paham. Dia menatap heran ke arah suaminya. Senyum lebar Kailash disambut Widuri dengan telukan keras.

"Ternyata di dunia juga banyak aturan," kata Widuri.

"Jangan salah. Justru di dunia kami lebih banyak aturan, hanya saja beberapa dari kami melanggarnya. Di setiap daerah jin punya aturan ketat masing-masing, jadi sebagai manusia seperti kamu, pasti akan sulit memahami dengan logika."

Widuri mengangguk-angguk. Dia menarik tubuh Kailash agar berbaring bersamanya. Namun, suara ketukan pintu mengusik keduanya.

"Tunggulah, biar aku yang mengecek," kata Kailash.

Setelah membuka pintu, di baliknya ada pelayan yang berdiri membawa nampan yang berisikan emas dan parfum dari Areta.

"Saya diminta oleh Areta membawakan ini untuk Widuri," kata pelayan itu.

Di keluarga Kaluna, pelayan itu sudah di anggap sebagai keluarga, hanya saja dia menjalankan pekerjaannya sebagai pelayan sebab tak ada pekerjaan lain lagi yang dapat ia lakukan.

"Terima kasih," ucap Kailash.

Pelayan itu tersenyum kepada Widuri. Senyumannya tulus, doa bahagia sebab bisa bertemu sebangsanya dulu.

"Ok, kalau sudah tidak ada, saya mau tutup pintunya, Ina," kata Kailash.

"Baik, Tuan."

Kailash mengunci pintu lalu membawa nampan itu ke ranjang. Widuri masih kepikiran dengan aura Ina yang berbeda dari jin lainnya.

"Kau memikirkan sesuatu? katakan sayang, jangan dipendam," tanya Kailash.

"Kenapa Ina melihat ku seperti itu? dan kenapa ada yang berbeda darinya, tidak seperti mu dengan kak Areta?"

Kailash memperbaiki duduknya. Wajar saja, jika Ina merasa bahagia kedatangan Widuri sebab ia tahu asal usul pelayan Ibunya itu.

"Sayang, Ina itu sama sepertimu."

Widuri membulatkan mata. Pikirannya malah membelok. "Apa dia istrimu juga?!"

Kailash panik duluan di tuduh. Dia cepat menggelengkan kepala.

"Bukan, Sayang. Ina itu pelayan Ibuku, tapi sudah seperti saudara. Maksudku dia dulu manusia, bukan tercipta dari jin asli."

Widuri terkejut. Saking terkejutnya, raut wajahnya menjadi lucu. Kailash terbahak-bahak melihat wajah cantik istrinya yang berubah kocak.

"Sayang, wajah kamu itu, hahah .."

"Aku serius. Memang benar Ina itu juga manusia?"

"Iya. Dia dulu itu manusia. Kenapa bisa ada disini? karena dia memilih pesugihan. Kata kak Areta yang sedikit aku dengar. Ina menikah dengan siluman ular. Dia dibawa paksa oleh suaminya ke dunia kami, tapi setelah di bawa dia ditelantarkan karena Ina tidak menerima jika suaminya banyak istri."

Widuri mengangguk-angguk. Dia menatap curiga lagi ke suaminya.

"Ada apa?" tanya Kailash heran.

"Apakah kau juga akan menikah dengan wanita lain? menikah dengan sebangsamu?" tanya Widuri yang malah cemburu. Hormon kehamilan mengendalikan jiwa dan pikirannya sebagai perempuan.

"Tentu tidak. Aku hanya ingin menikah sekali seumur hidupku selama ribuan tahun ini. Dan itu hanya jamu Widuri," jawabnya. Ucapnya sangat lembut terdengar oleh Widuri.

"Jadi sudah lama Ina ada disini? berapa bulan?"

Kailash kembali tertawa. Pertanyaan Widuri menjadi hiburan tersendiri baginya. Widuri memasang wajah cemberut.

"Sayang. Ina tinggal dengan Ibuku sudah puluhan tahun. Dia itu sebenarnya kalau di dunia manusia sudah tua, bahkan lebih tua daripada nenek kamu."

Widuri terkejut. Dia bahkan belum bisa percaya dengan penjelasan suaminya. Kailash yang bisa paham hanya tertawa sembari mengelus-elus perut Widuri.

"Sayang, ini memang sulit masuk di logika mu, tapi ini memang terjadi. Ada banyak rahasia gaib yang tidak manusia ketahui. Tapi, suami Ina dan aku itu berbeda, dia siluman ular, sedangkan aku jin nasab, mengerti 'kan?"

Widuri berusaha mencerna setiap kata suaminya. Kailash yang tak mau setengah-setengah gegas menjelaskan lagi.

"Apakah aku juga akan bernasib sama? aku sekarang bersekutu?" tanya Widuri.

"Ina itu dulu melakukan pesugihan. Dia meminta kekayaan di hutan yang sekarang jadi kota mu, dia meminta kekayaan karena dia lelah hidup miskin. Suaminya mengajaknya untuk tinggal di dunia kami. Entahlah, cerita itu hanya dari Kak Areta yang aku dengar ."

Widuri menghala nafas berat .dia mengelus perutnya sambil memandangi wajah tampan Kailash. Dia berusaha tidak menunjukkan kesedihan lagi di hadapan suaminya.

"Sayang, aku kangen banget sama kamu," ucapnya manja.

"Aku juga rindu sekali sama kamu istriku . Sekali lagi aku minta maaf ya karena telah membiarkanmu selama dua bulan ini sendiri berjuang mengandung anak kita ."

kailas meraih tubuh biduri untuk dipeluknya erat .pelukan itu berubah menjadi nafsu yang mulai liar. Widuri membalas ciuman suaminya .Kayla sangat hati-hati melakukan percintaannya kali ini. Ada anak-anaknya yang harus ia jaga kenyamanannya di dalam sana .

"kau selalu membuatku candu Widuri," bisiknya .

Keduanya hubungan suami istri dengan hasrat yang menggebu-gebu. Rindu yang sejak dua bulan lalu tertahan kini diluapkannya.

***

Areta kembali ke rumah ibunya. Di sana Kak Luna duduk bersantai di tepi danau . Ada sesuatu hal yang ingin Areta bicarakan kepada ibunya itu. ,sebagai kakak ,Areta sangat peduli dengan akailash keponakan-keponakannya yang masih dalam ada di kandungan Widuri.

"ibu ,apa Boleh aku meminta waktumu sesaat ?"

Kaluna menoleh ,dia tersenyum manis kepada Putrinya.

"Tentu saja sayang , ,ibu dan anak perempuannya adalah sahabat selamanya, bicaralah .." jawab Kaluna lembut.

Areta duduk di samping ibunya ,raut wajahnya sangat serius, membuat akaluna sedikit khawatir .Sebab, tak biasanya are tak bersikap serius seperti itu .

"Apa sesuatu telah terjadi?" tanya Kaluna. Dia memperbaiki duduknya menghadap Areta.

"Oh tapi Ibu janji ,Ibu jangan emosi atau apapun itu karena kami anak Ibu sudah dewasa semua. Ibu pasti tahu itu dan kami memiliki jiwa petualang, terlebih lagi anak laki-laki Ibu," ujar Areta.

Kaluna terdiam dia merasa sudah tua untuk bisa tenang mengecek keadaan putra-putrinya setiap hari.

"Baiklah, bicaralah sayang .."

Sesaat dia terdiam tidak mengumpulkan keberaniannya lagi. Masalah Kailash memang rumit ,akan merembet dalam dua dunia. Namun, inilah yang harus Kailash tanggung.

"Jika salah satu anak ibu memutuskan menikahi manusia karena ia sangat mencintai, apa tanggapan ibunya?"

Areta memberi kisi-kisi agar menimbang kalimat berikutnya . Kaluna mengerutkan alis, selalu saja ini dipertanyakan oleh anak jin-jin lainnya kepada orang tuanya.

"Pernikahan itu tetap nyata, Nak. Tapi sampai kapanpun hal itu tidak bisa menyatu. Kita diciptakan menikahi sejenis kita sendiri. Manusia itu bukan sejenis kita. Sedangkan sejenis kita itu sudah kodratnya Areta."

Areta sudah sering kali mendengar ucapan hal itu. Namun tetap saja ada banyak jin nasab yang mencintai tuannya, termasuk Kailash.

"Apa kau sedang mencintai manusia Areta ?"

Areta terkejut dituduh . Dadanya sesak sebab terlalu takut untuk menjelaskan kepada ibunya . Ia takut jika menjadi sasaran keluarga besarnya.

"Jawab Areta!" Kaluna sedikit meninggikan suara sebab diabaikan oleh Areta.

Gadis berhidung mancung itu terpojok. Dia tidak punya pilihan lain lagi selain menjelaskan kebenaran.

"Ibu, Kailash sudah menikah dengan manusia, dan istrinya sebentar lagi akan melahirkan," ucap Areta terbata-bata.